Search
Close this search box.

Pedoman Penulisan Buku Monograf bagi Para Dosen

pedoman penulisan buku monograf

Pedoman penulisan buku monograf bagi dosen menjadi kebutuhan agar dosen bisa menyusunnya sesuai ketentuan. Sebab buku monograf masuk ke dalam jenis buku ilmiah yang tentu terikat oleh aturan terkait format dan struktur penulisan. 

Buku monograf diketahui memiliki jumlah yang masih terbatas di dunia akademik Indonesia. Sehingga para dosen terus didorong untuk menulis monograf dengan diberikan angka kredit. Selain itu, pemerintah juga gencar memberikan program dana hibah penulisan buku monograf. 

Buku monograf tentu sangat penting hingga disediakan berbagai program yang mendorong proses penulisannya. Lalu, apa sebenarnya buku monograf? Kemudian, bagaimana struktur maupun format penulisannya? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut. 

Pengertian Buku Monograf 

Jika membahas mengenai pedoman penulisan buku monograf bagi dosen maka terlebih dahulu perlu dibahas mengenai definisinya. Kenapa? Sebab sejauh ini masih banyak yang kesulitan membedakan monograf dengan buku referensi. 

Secara definisi, keduanya memang sekilas sama padahal sejatinya berbeda. Buku monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik atau hal dalam suatu bidang ilmu kompetensi dari penulis.

Sedangkan buku referensi merupakan tulisan ilmiah berbentuk buku yang menjelaskan banyak topik dari satu bidang keilmuan. Artinya, cakupan pembahasan atau isi di buku monograf lebih spesifik. Sedangkan buku referensi umum karena topiknya luas dan secara global. 

Misalnya dosen Biologi, dalam menulis buku referensi akan membahas seluruh topik dalam bidang Biologi tersebut. Isinya disesuaikan dengan berbagai hasil penelitian sehingga bisa dipertanggung jawabkan. 

Sementara buku monograf isinya bisa hanya pembahasan tentang bab reproduksi pada manusia, reproduksi pada hewan mamalia, dan seterusnya. Isinya sama-sama diambil dari hasil penelitian yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan. 

Jadi secara sekilas, buku monograf hanya membahas satu topik saja dan dijabarkan secara menyeluruh. Kemudian dijilid dan diterbitkan melalui penerbit resmi untuk mendapatkan ISBN. 

Sifatnya isi yang spesifik membuat buku monograf tidak bisa ditulis sembarang orang, idealnya adalah pakar dari satu bidang keilmuan. Kemudian sudah memahami dengan baik topik yang akan dijabarkan di dalam buku monograf tersebut. 

Baca Juga:

Ciri-Ciri Buku Monograf 

Dalam pedoman penulisan buku monograf bagi dosen tentu akan dibahas mengenai ciri khas buku monograf yang ideal. Jadi, buku monograf dikatakan ideal dan bagus atau sesuai ketentuan apabila memenuhi sejumlah ciri berikut ini: 

  • Sumber isi buku monograf adalah hasil penelitian, sehingga isinya menjelaskan data yang valid. 
  • Pengguna buku monograf adalah dosen, sehingga buku monograf ditulis oleh dosen dan digunakan oleh dosen juga. 
  • Alur penyajian isi buku monograf disesuaikan dengan alur logika keilmuan dan mengikuti peta keilmuan dari topik dalam bidang keilmuan tertentu. 
  • Gaya penyajian dan gaya bahasa buku monograf adalah formal. 
  • Wajib diterbitkan ke penerbit yang terpercaya untuk mendapatkan ISBN. 
  • Isi dari substansi pembahasan adalah satu topik di sebuah bidang keilmuan. 
  • Buku monograf dijadikan pegangan dosen dalam mendukung kegiatan mengajar, yakni untuk metode pembelajaran terbimbing yang harus didampingi dosen. 
  • Ruang lingkup penggunaan buku monograf adalah untuk pengajaran dan juga penelitian. 
  • Buku monograf bisa dijadikan rujukan atau referensi untuk tulisan ilmiah maupun kegiatan penelitian. 

Dapatkan full akses penjelasan buku monograf secara detail! Panduan ini akan membantu Anda menulis buku hingga tuntas.
GRATIS: Ebook Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf

Pedoman Penulisan Buku Monograf 

Pembahasan selanjutnya tentu saja mengenai pedoman penulisan buku monograf bagi dosen yang terbagi menjadi tiga bagian. Berikut detailnya: 

1. Format Penulisan Buku Monograf 

Pedoman dalam menyusun buku monograf tentu akan menjelaskan tentang format penulisannya. Berikut adalah format penulisannya secara umum: 

  • Ukuran kertas B5 (15 x 23 cm).
  • Jumlah halaman minimal 40 halaman, tidak termasuk Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar, Gambar, Daftar Lampiran, Prakata, Kata Pengantar, Daftar Istilah, Daftar Pustaka dan Lampiran.
  • Buku ditulis dalam 1 kolom.
  • Margin kiri, kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm.
  • Jenis huruf Times New Roman.
  • Ukuran huruf pada teks utama 12 points, judul bab 14 points (menyesuaikan).
  • Jarak spasi antar baris 1,15.
  • Memiliki ISBN (International Standard Book Number).
  • Mencantumkan Daftar Pustaka, Indeks Subjek serta Daftar Istilah (bila perlu).
  • Diterbitkan oleh penerbit profesional anggota IKAPI.
  • Substansi sesuai dengan kompetensi dan Road Map Penelitian ketua penulis.

Saat menyusun hingga menerbitkan buku monograf, Anda harus menyesuaikan standar Dikti agar buku Anda diakui. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah memilih penerbit dan berakhir tidak bisa klaim angka kredit.

Kuncinya kuasai cara identifikasi penerbit berkualitas dan kredibel! Silakan cek rangkuman dan download gratis E-Book Kunci Sukses Publikasi [NEW 2024]. Mulai dari etika, kriteria, hingga cara mengidentifikasi dibahas secara lengkap di e-book tersebut. Dowload segera karena kunci sukses publikasi ada di tangan Anda.

Baca Juga:

2. Unsur-Unsur di Buku Monograf 

Pembahasan berikutnya di dalam pedoman penulisan buku monograf bagi dosen adalah unsur-unsur di dalam naskah. Unsur ini dibahas karena jumlah bab di dalam buku monograf tidak dibatasi. 

Penulis bisa hanya menulis satu bab saja atau bahkan 10 bab. Kebebasan dalam menentukan jumlah bab membuat isi di dalam buku monograf harus memenuhi unsur-unsur berikut ini: 

a. Pendahuluan 

Unsur yang pertama dalam menulis buku monograf adalah pendahuluan. Cakupannya dimulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, dan juga tujuan penulisan. 

Semuanya disusun dalam satu halaman yang berbeda, mengenai jumlah halaman disesuaikan dengan banyak sedikitnya isi masing-masing bagian. Pendahuluan bisa disusun dengan singkat namun tetap jelas dan mudah dipahami. 

b. Hasil Penelitian 

Unsur yang kedua adalah hasil penelitian yang memang menjadi sumber dari isi buku monografi yang ditulis oleh dosen. Hasil penelitian sebaiknya tidak hanya satu atau dua, melainkan banyak dan relevan dengan topik yang diangkat. 

Selain itu, dosen perlu mengutamakan hasil penelitian paling mutakhir. Artinya merupakan hasil penelitian terbaru yang sudah menyempurnakan hasil penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya. 

c. Ringkasan 

Unsur selanjutnya adalah ringkasan yang berisi versi sederhana dari seluruh isi buku monograf yang disusun. Bisa disajikan secara implisit maupun eksplisit, dan dibuat singkat, padat, jelas, namun sekaligus lengkap. 

Ringkasan ini mirip seperti sinopsis dalam sebuah karya tulis non ilmiah seperti novel. Jadi, penulis cukup menjelaskan singkat dari topik yang dibahas di bagian ini. 

d. Daftar Pustaka 

Unsur yang terakhir dalam penyusunan buku monograf adalah daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar semua pustaka penunjang sebagai sumber data sekunder dapat menggambarkan kualitas suatu monograf. 

Seluruh sumber yang dijadikan rujukan akan dicantumkan disini dan diharapkan merupakan sumber yang dipublikasikan dalam kurun 10 tahun terakhir. 

Penulis buku monograf diharapkan juga selalu mengutamakan sumber primer. Sumber primer ini mencakup buku-buku yang diterbitkan secara resmi dan juga jurnal baik itu jurnal nasional maupun internasional. 

3. Struktur Buku Monograf 

Berikutnya adalah terkait struktur buku monograf yang di dalam pedoman penulisan buku monograf bagi dosen mencakup bagian-bagian berikut ini: 

SAMPUL DEPAN

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISTILAH/GLOSARIUM

DAFTAR LAMPIRAN

KATA PENGANTAR

PRAKATA

RINGKASAN

BAB I. PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan Masalah

Nilai Kebaruan (Novelty)

BAB 2. SUB TOPIK 1

Bahan Bacaan/Referensi

BAB 3 SUB TOPIK 2

Bahan Bacaan/Referensi

Dst…

INDEKS

LAMPIRAN

Dalam menyusun buku monograf dosen harus memperhatikan pedoman penulisan buku monograf bagi dosen yang ditetapkan. Sementara untuk penyajian isi buku diharapkan memuat penggunaan teknologi baru, manfaat teknologi tersebut, dan penampilan visual dari teknologi yang dibahas. Misalnya penyajian rumus, gambar, maupun tabel. 

Itulah informasi lengkap yang Anda butuhkan untuk menulis monograf. Setelah selesai menulis, Anda perlu menerbitkan buku monograf dengan nomor ISBN di penerbit anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.

Terbitkan buku di Penerbit Deepublish saja! Sudah 6000+ lebih akademisi menerbitkan di sini. Tak perlu ragu dan daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!

Artikel Terkait:

Artikel Penulisan Buku Pendidikan