Daftar Isi
Dalam dunia penelitian, jenis penelitian sendiri cukup beragam dimana salah satunya adalah penelitian terapan atau Applied Research. Penelitian jenis ini dimaksudkan untuk mendapatkan temuan yang sifatnya aplikatif.
Artinya, temuan tersebut bisa diterapkan langsung di masyarakat untuk membantu mengatasi suatu masalah, memperbaiki suatu kondisi yang tadinya dikeluhkan, dan sebagainya. Sehingga temuannya bersifat praktis.
Dikutip melalui Puslit Universitas Mercu Buana, penelitian terapan didefinisikan sebagai penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah yang ada di masyarakat, industri, pemerintahan sebagai kelanjutan dari riset dasar.
Penelitian jenis ini berorientasi pada produk ipteks yang telah tervalidasi di lingkungan laboratorium maupun di lapangan. Sehingga sudah layak atau sudah bisa diterapkan (digunakan) langsung di tengah masyarakat yang memang membutuhkan produk tersebut.
Jika penelitian dasar, orientasinya pada temuan teori. Maka penelitian jenis ini orientasinya pada produk yang bersifat praktis. Baik itu berupa teknologi, mesin, produk konsumsi, dan sebagainya sesuai dengan bidang yang diteliti oleh peneliti.
Secara umum, penelitian jenis ini merupakan tingkat berikutnya dari penelitian dasar. Sehingga acuan utamanya adalah dari hasil penelitian dasar yang kemudian diteliti ulang untuk menghasilkan produk yang bersifat praktis.
Apabila masih merasa sedikit bingung dalam memahami apa itu penelitian terapan, maka berikut adalah definisi yang disampaikan beberapa ahli:
Ahli pertama yang mendefinisikan riset terapan adalah Jujun S. Suriasumantri. Dimana dijelaskan bahwa riset terapan adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Ahli kedua yang mendefinisikan riset terapan adalah Nazir, dimana disebutkan bahwa riset terapan merupakan penyelidikan yang hati-hati, sistematik, dan dilakukan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk segera digunakan.
Adapun yang dimaksud untuk segera digunakan disini adalah temuan atau hasil dari penelitian tersebut. Sehingga berbentuk produk yang diharapkan bisa langsung digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ketiga adalah definisi yang dipaparkan oleh Zoila Rosa Vargas Cordero. Dimana dijelaskan bahwa riset terapan adalah suatu cara untuk mengetahui realitas dengan bukti ilmiah.
Terakhir adalah definisi yang dikemukakan oleh Hunt, dijelaskan bahwa penelitian terapan adalah penyelidikan yang dilakukan dengan cara menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan suatu masalah.
Berbeda dengan penelitian dasar yang bertujuan untuk memperluas ilmu pengetahuan dengan temuan-temuan baru yang bersifat teori. Pada riset terapan, tujuan utamanya adalah menemukan solusi praktis untuk mengatasi berbagai masalah di lapangan (dunia nyata).
Suatu masalah tentu perlu dicari solusinya untuk mencegah dampak yang berkepanjangan dan meluas. Penemuan solusi kadang perlu dilakukan penelitian agar solusi tersebut sifatnya ilmiah, mudah diaplikasikan, dan memang terbukti bekerja secara efektif.
Disinilah riset terapan dilakukan dengan maksud menemukan solusi yang memiliki kriteria tersebut. Biasanya masalah yang diteliti dan dicari solusinya adalah masalah di masyarakat yang memiliki dampak cukup atau bahkan sangat luas. Namun bisa juga untuk topik-topik sederhana, sebab sekecil apapun suatu masalah tentu perlu segera diatasi.
Memahami juga bahwa penelitian memiliki jenis yang cukup beragam, maka penting untuk bisa membedakannya. Sehingga para peneliti bisa menentukan jenis penelitian mana yang sesuai dengan karakter topik yang dipilih.
Salah satu cara terbaik untuk membedakan semua jenis penelitian adalah dengan memahami ciri-ciri khas yang dimiliki. Dikutip melalui berbagai sumber, berikut adalah beberapa ciri-ciri dari riset terapan secara umum:
Ciri yang pertama dari riset terapan adalah memiliki fokus utama pada masalah praktis. Sehingga bisa menghasilkan temuan yang menjadi solusi untuk masalah di lapangan atau di dunia nyata.
Berbeda dengan penelitian dasar yang fokus dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Sehingga, jika penelitian yang Anda jalankan akan menghasilkan solusi yang aplikatif maka sudah memenuhi ciri khas dari riset terapan.
Ciri-ciri yang kedua dan khas dari riset terapan adalah selalu berkaitan erat dengan penelitian dasar. Meskipun memiliki fokus dan tujuan akhir yang berbeda, akan tetapi penelitian dasar perlu dilakukan dulu baru menuju riset terapan.
Artinya, riset terapan tidak dapat dilakukan jika belum ada hasil dari penelitian dasar. Sebab solusi praktis yang ditemukan dan dikembangkan di riset terapan adalah dari hasil riset dasar itu sendiri.
Ciri yang ketiga dari penelitian terapan adalah menghasilkan solusi yang spesifik. Artinya solusi yang ditemukan difokuskan untuk mengatasi suatu masalah dan sering tidak bisa diterapkan untuk masalah lain. Kecuali masalah yang sama persis.
Oleh sebab itu, riset terapan hanya bisa memberi solusi spesifik dan tidak melebar ke masalah lain. Masalah lain kemudian perlu dilakukan penelitian terpisah untuk didapatkan solusi spesifik yang lebih sesuai.
Jika Anda selama ini mengira bahwa temuan di riset terapan adalah produk, maka sebenarnya belum sepenuhnya tepat. Sebab produk yang ditemukan juga termasuk dalam suatu pengetahuan, dimana bisa mengembangkan ilmu pengetahuan.
Maka temuan bersifat praktis sejatinya adalah bagian dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Hasil dari riset terapan kemudian secara otomatis akan ikut mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ciri yang terakhir dari riset terapan adalah selalu berbasis empiris dan keakuratan pengamatan. Artinya, seluruh data dalam penelitian ini wajib menjadi data akurat. Sehingga analisis data tersebut menghasilkan solusi praktis yang sifatnya aplikatif (mudah dan bisa diterapkan langsung) dan juga efektif.
Membahas mengenai penelitian terapan, maka akan memahami bahwa penelitian jenis ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Setidaknya ada tiga jenis penelitian yang merupakan bagian dari riset terapan. Berikut penjelasannya:
Jenis yang pertama adalah penelitian evaluasi, yaitu suatu metode riset terapan yang bertujuan untuk mengkaji informasi mengenai subjek penelitian secara objektif. Secara sederhana, riset ini ditujukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan.
Sehingga ketika suatu produk, kebijakan atau aturan, dan sejenisnya sudah berjalan akan tetapi masih dijumpai keluhan. Atau bahkan belum melibatkan teknologi terkini untuk efisiensi, maka akan diteliti.
Hasil penelitiannya akan mendapatkan evaluasi dari kekurangan sistem yang sudah berjalan dan temuan sistem baru yang lebih baik. Sehingga bisa membantu mengatasi keluhan yang selama ini muncul.
Contoh dari penelitian evaluasi adalah melakukan evaluasi terhadap kurikulum pendidikan yang dijalankan suatu sekolah. Sehingga bisa dicari solusi untuk mengatasi masalah dari penerapan kurikulum tersebut dan bersifat praktis.
Jenis kedua dari penelitian terapan adalah penelitian R&D (Penelitian dan pengembangan). Yaitu jenis dari riset terapan yang tujuan dan fokus utamanya pada pengembangan produk, teknologi, atau proses baru.
Penelitian R&D diharapkan bisa menemukan inovasi baru sehingga menghasilkan produk, teori, dan teknologi yang lebih baik. Sehingga ada pengembangan suatu produk yang dirasa lebih menarik, bermanfaat, praktis, dan sebagainya.
Jenis yang ketiga adalah penelitian tindakan, yaitu jenis penelitian yang dirancang untuk menyelesaikan masalah spesifik dalam organisasi atau komunitas. Penelitian ini berjalan dengan adanya kolaborasi antara peneliti dengan pemangku kepentingan.
Misalnya suatu pabrik berhadapan dengan jam lembur yang terlalu tinggi padahal kuantitas produksi tidak bisa naik. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebab dan solusi dari masalah tersebut.
Sehingga temuan penelitian bisa diterapkan langsung di lingkungan pabrik yang bersangkutan. Meskipun begitu, atas kesepakatan bersama, hasil penelitian bisa dipublikasikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Termasuk perusahaan lain.
Penelitian terapan menjadi jenis penelitian yang bisa digunakan untuk semua bidang keilmuan. Sebab semua bidang tentu memiliki masalah dan membutuhkan solusi praktis yang bisa langsung diterapkan serta bekerja secara nyata.
Berikut adalah beberapa contoh konkrit dari riset terapan di beberapa bidang keilmuan:
Dikutip dari kumparan.com, berikut adalah beberapa contoh penelitian yang masuk dalam kategori riset terapan di berbagai bidang keilmuan:
Melalui penjelasan secara rinci dari definisi sampai contoh-contoh penelitian terapan tersebut. Maka diharapkan bisa membantu lebih memahami dan memberi kemudahan untuk melaksanakan riset terapan, dimana menjadi jenis riset yang paling sering dijalankan selain penelitian dasar dan penelitian pengembangan.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar dan membuka diskusi. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…