Daftar Isi
Penerbit deepublish yang berbasis di Yogyakarta memiliki komitmen untuk membangun literasi berkualitas bagi Indonesia. Lewat komitmen tersebut, diselenggarakan program khusus bertajuk Roadshow Penerbit Deepublish.
Memasuki akhir bulan Oktober 2022, dalam Program Roadshow Penerbit Deepublish berhasil bekerjasama dengan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Dalam kerjasama tersebut digelar workshop untuk mendukung pengembangan karir akademik dosen.
Adapun program Roadshow Penerbit Deepublish adalah program kerjasama antara Penerbit Deepublish dengan Dunia Dosen yang bertujuan membangun literasi Indonesia. Lewat program ini akan dilakukan kerjasama dengan dunia pendidikan tinggi.
Sehingga bisa menyelenggarakan program-program menarik dan edukatif untuk mendorong pengembangan karir dosen maupun kegiatan mahasiswa di lingkungan pendidikan tinggi. Dalam program ini pula diharapkan bisa menjadi media bagi dosen mengakses informasi bermanfaat.
Terbaru, lewat program hasil kerjasama ini kemudian menciptakan program baru bertajuk “Beraksi Bersama Akademisi Membangun Literasi Deepublish Goes to Campus”. Sehingga akan ada lebih banyak kegiatan di dunia pendidikan tinggi sebagai sarana menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan kreativitas.
Salah satu kegiatan atau acara yang terselenggara di dalam program Beraksi Bersama Akademisi Membangun Literasi Deepublish Goes to Campus. Adalah kegiatan workshop yang diselenggarakan bersama Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Workshop ini sendiri mengusung headline “Pengembangan Karir Dosen Melalui Publikasi Buku Ajar, Buku Referensi, dan Buku Monograf”. Sebab publaksi dosen dalam bentuk buku memang memberi sumbangsi angka kredit atau KUM yang signifikan.
Nilai KUM yang diperoleh dosen paling sedikit adalah 15 poin dan yang tertinggi adalah sampai 40 poin untuk satu judul buku ilmiah. Artinya, semakin produktif dosen menulis dan mempublikasikan buku semakin mudah mengumpulkan KUM tinggi untuk pengajuan jabatan fungsional.
Workshop ini sendiri diisi oleh dua narasumber, pertama adalah Luluk Rosida, S.ST., M.KM. yang menjabarkan materi mengenai “Pengembangan Karir Dosen Melalui Publikasi Buku Ajar, Referensi dan Monograf”.
Narasumber kedua adalah Silvia Noor Indah, S.Psi. yang menjelaskan materi mengenai “Strategi Penyusunan Buku Ilmiah dan Alur Penerbitan”. Workshop ini diselenggarakan secara offline di Universitas Achmad Yani Yogyakarta pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Workshop Pengembangan Karir Dosen Melalui Publikasi Buku Ajar, Referensi dan Monograf sesuai namanya. Memang akan membahas mengenai salah satu strategi pengembangan karir akademik dosen lewat publikasi buku ilmiah.
Dalam dunia akademik, dosen memiliki tugas melakukan publikasi hasil penelitian yang selain dipublikasikan ke dalam jurnal. Juga bisa dipublikasikan ke dalam bentuk buku ilmiah yang mencakup buku ajar, buku referensi, dan buku monograf.
Narasmber Luluk Rosida, S.ST., M.KM. yang akrab disapa Bu Luluk ini menjelaskan bahwa masih banyak dosen yang karir akademiknya stagnan alias tidak berkembang. Menariknya, banyak diantaranya yang bisa rutin menyusun laporan BKD.
Hanya saja jabatan fungsional yang dipegang tidak mengalami perkembangan signifikan. Harus disadari dan diakui, kondisi seperti ini memicu tekanan bagi dosen yang bisa berujung pada stres sampai depresi.
Sebab, sebagai pendidik di dunia akademisi seorang dosen menerima fasilitas jenjang karir akademik dalam bentuk jabatan fungsional. Meraih jabatan fungsional adalah wujud profesionalisme dan tanggung jawab dosen atas profesinya.
Secara umum, dosen yang telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karir akademiknya. Paling terlihat adalah dari kenaikan jabatan fungsional secara bertahap.
Bu Luluk menjelaskan, pengembangan karir dosen mencakup beberapa poin yang harus dilewati dosen tahap demi tahap. Yaitu:
Pengembangan karir dosen dimulai dari keikutsertaan dosen di dalam proses sertifikasi pendidik. Dosen perlu mendapat pengakuan atas kompetensinya menjadi pendidik di perguruan tinggi. Maka ada kewajiban mengikuti sertifikasi dosen.
Sertifikasi dosen adalah langkah awal dosen menunjukan profesionalismenya. Sehingga semua dosen harus paham hal ini sebelum meniti karir sebagai dosen agar punya persiapan yang mendukung.
Selanjutnya, dosen perlu mengembangkan kompetensi yang dimiliki dan hal ini perlu dilakukan dosen secara berkelanjutan. Bentuknya beragam, bisa dengan mengikuti program pelatihan dan bisa juga dengan studi lanjut ke jenjang lebih tinggi.
Tahap berikutnya adalah kenaikan jabatan akademik melalui jabatan fungsional dosen. Jabatan fungsional ada empat jenjang dimulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan yang tertinggi adalah Guru Besar (Profesor).
Tahap berikutnya adalah pengembangan karya ilmiah lewat kegiatan menulis dan publikasi. Dalam karir akademik, seorang dosen dituntut untuk tetap produktif melaksanakan tugas dan di dalamnya mencakup kegiatan menulis dan publikasi.
Publikasi buku ilmiah seperti buku ajar, buku monograf, dan buku referensi merupakan bagian dari pengembangan karya ilmiah. Produktif menulis dan melakukan publikasi bisa membantu dosen untuk mengembangkan karir akademiknya.
Sebab nilai KUM yang didapatkan terbilang tinggi, bahkan bisa mencapai 40 poin untuk buku referensi. Sehingga membantu dosen memenuhi jumlah KUM untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Hanya saja, agar publikasi buku ilmiah ini bisa memberikan dosen tambahan poin KUM atau angka kredit. Maka penulisannya sampai ke proses cetaknya harus mengikuti aturan yang ada. Mulai dari struktur isi, ukuran buku, jumlah halaman, dan sebagainya.
Supaya buku yang dipublikasikan dosen mendapatkan nilai angka kredit atau KUM yang maksimal. Bu Luluk menjelaskan ada beberapa kiat bisa dilakukan, yaitu:
Kiat pertama adalah memaksimalkan kelengkapan unsur isi buku yang bobot nilainya mencapai 20%. Unsur buku ini mencakup jumlah halaman dan ukuran buku, dimana jumlah halaman dalam PO BKD disebutkan minimal 40 lembar.
Sedangkan ukuran adalah memakai ukuran Enesco. Sehingga dosen sebelum menerbitkan buku, konsultasikan dengan pihak penerbit apakah bisa memenuhi standar PO BKD tersebut atau tidak agar publikasi tetap dinilai maksimal.
Berikutnya adalah memaksimalkan ruang lingkup dan kedalaman pembahasan. Dosen bisa berusaha menyusun naskah secara sistematis, isi naskah memiliki kontribusi pada bidang keilmuan, dan berisi substansi satu bidang keilmuan.
Selanjutnya adalah memenuhi syarat kecukupan dan kemutakhiran data. Artinya, dosen harus memperhatikan referensi yang digunakan dimana merupakan referensi terkini. Selain itu isi pembahasan juga menjelaskan penggunaan metode yang akurat.
Kiat yang terakhir adalah memastikan naskah yang akan diterbitkan sudah memenuhi kelengkapan unsur dan standar kualitas terbitan. Berikut detailnya:
Dengan beberapa kiat tersebut, maka dosen memiliki kesempatan untuk mendapatkan KUM yang maksimal dari buku yang diterbitkan. Sehingga kegiatan dosen dalam menulis bisa membantu mengembangkan karir akademiknya.
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Pernahkah mendapati penulisan konjungsi di awal kalimat? Dijamin pernah. Saat menuangkan isi pikiran dalam bentuk…
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…