Search
Close this search box.

Ternyata Berbeda, Inilah Perbedaan Modul dan Buku Ajar

modul bahan ajar tenaga kesehatan penerbit deepublish

Ternyata Berbeda, Inilah Perbedaan Modul dan Buku Ajar – Dalam perkembangan dunia ajar terdapat beberapa jenis buku pedoman pengajaran. Semua buku pedoman tentu harus memuat sudut pandang yang jelas terutama tentang prinsip-prinsp yang digunakan, pendekatan yang dianut, metode yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan.

Salah satu bahan ajar yang sering digunakan adalah buku ajar dan modul. Sekilas dari tujuan dibuatnya, kedua jenis buku ini memiliki tujuan yang sama yakni mempermudah pengajar dan siswa dalam menyampaikan materi pelajaran.

Tapi jika ditinjau lebih detail, 2 jenis buku ini memiliki perbedaan berdasarkan definisi, karakteristik, dan standar proses penulisan. Berikut ini kami jelaskan beberapa perbedaan tersebut.

Buku Ajar

Buku ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Setiap dosen atau guru membutuhkan buku ajar untuk membantu proses mengajar. Tujuan dari buku ajar tidak lain membantu komunikasi antara pengajar dan peserta didik.

Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku panduan belajar. Bentuknya bisa berupa buku teks, buku paket, buku materi, hingga buku panduan belajar.

Selain untuk dosen, buku ajar adalah jenis buku yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Buku ajar dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan ajar sesuai kurikulum yang berlaku.

Buku ajar merupakan bekal pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar serta digunakan untuk menyertai kuliah maupun belajar mandiri.

modul ajar ppsdm penerbit deepublish

Sebenarnya dari bentuknya buku ajar seperti buku biasa yang isinya menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari badan wewenang di bawah Dinas Pendidikan Nasional yang bersifat baku.

Buku ajar ditulis oleh pakar di bidangnya masing-masing. Buku ajar ditulis untuk tujuan intruksional tertentu. Buku ajar dilengkapi dengan sarana pengajaran.

Dalam perkembangannya buku ajar tidak lagi diterbitkan oleh pemerintah, melainkan oleh pihak swasta. Dalam kaitan ini, pemerintah hanya diberi wewenang untuk pengadaan buku ajar, bukan untuk penggandaannya.

Selanjutnnya pemerintah menetapkan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap penerbitan buku yang akan digunakan oleh satuan pendidikan. Dalam hal ini standar tersebut ditetapkan dan dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Buku Ajar memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Buku ajar disusun dengan alur logika sesuai dengan rencana pembelajaran.
  2. Bersifat mindful yang berupaya untuk memberikan perspektif baru bagi peserta didik supaya lebih kritis.
  3. Mendorong motivasi belajar siswa supaya melakukan belajar tanpa harus disuruh.
  4. Sebagai media untuk membantu peserta didik belajar secara mandiri, mengingat keterbatasan belajar di ruang kelas dan bertemu dengan guru atau dosen.
  5. Dikemas sesederhana mungkin supaya lebih mudah dipahami, tidak memunculkan kontradiktif, dan tetap relevan.
  6. Ada ilustrasi yang menarik sehingga peserta didik lebih mudah memahami.
  7. Materi yang disampaikan memiliki sudut pandang yang jelas, tegas. Sehingga tidak membingungkan peserta didik dalam memahaminya.
  8. Isi materi relevan sesuai dengan kurikulum.
  9. Bahasa yang digunakan baku dengan memperhatikan idiom tabu kedaerahan agar tidak terjadi kesalahpahaman tata bahasa.

Berdasarkan ciri-ciri di atas, buku ajar juga memiliki peranan dan fungsi sendiri. Berikut ini adalah fungsi dari buku ajar menurut Greene dan Petty.

  1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemontrasikan aplikasi dalam bahan pengajaran yang disajikan.
  2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
  3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional.
  4. Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya) metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa.
  5. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis.
  6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.

SPESIAL BULAN INI, GRATIS !!

Sedang berencana ingin Menulis Buku Ajar? Dapatkan EBOOK PREMIUM GRATIS dari Penerbit Deepublish berikut ini :
1. Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar
2. Ebook Premium Panduan Menulis Buku

Download Sekarang, selagi masih gratis.

Modul

Selain diktat, terdapat satuan program belajar yang lebih kecil yakni modul pembelajaran. Modul pembelajaran dapat dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri.

Modul juga dikemas secara sistematis dan menarik dengan cakupan materi, metode, dan evaluasi yang dapat dipakai secara mandiri agar tercapai komptensi yang diharapkan.

Ciri-ciri Modul

  1. Dapat dipelajari secara mandiri oleh sisa.
  2. Tujuan pelajaaran dirumuskan secara khusus, bersumber pada tingkah laku.
  3. Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing.
  4. Paket pengajaran yang bersifat self- membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
  5. Memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.
  6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, modul memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelemahan pembelajaran dengan menggunakan modul ialah:

  1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama.
  2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya.
  3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
modul rpl farmasi penerbit deepublish

Meski begitu, modul juga memiliki kelebihan menggunakan modul.

  1. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.
  2. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil.
  3. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
  4. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.
  5. Pendidikan lebih berdaya guna.

Anda mau menerbitkan buku? Maka pilihlah penerbit yang menerbitkan buku ber-ISBN dan anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.

Terbitkan saja buku di Penerbit Deepublish! Sudah 5000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor mempercayakan bukunya terbit di sini. Anda tak perlu bingung soal format hingga proses penerbitan, konsultan kami akan membantu hingga buku Anda berhasil terbit!

Tak perlu ragu lagi. Yuk, daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!

Masih bingung dengan buku ajar? Daftar artikel berikut akan memantu Anda memahaminya lebih dalam:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Kontributor: Novia Intan

Artikel Penulisan Buku Pendidikan