Menentukan Segmentasi Buku Agar Diterima Oleh Penerbit Buku

Masalah utama saat menulis buku, selain menentukan judul adalah kesulitan menentukan segmentasi buku. Bagaimanapun juga, membuat segmentasi buku penting. Karena ketika penerbit buku di hadapkan pada dua naskah, yang satu naskah yang memiliki segmentasi buku yang jelas dengan naskah yang tidak memiliki segmentasi, maka penerbit buku akan memilih buku yang memiliki segmentasi buku yang jelas.

Pertanyaannya adalah, bagaimana cara menentukan segmentasi buku agar buku diterima oleh penerbit buku? Berikut ulasannya.

Lakukan Identifikasi Segmen

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan agar memikat penerbit buku adalah, membuat identifikasi segmen. Setidaknya ada empat metode identifikasi segmen pasar buku. pertama, lakukan analisis berdasarkan profile konsumen. Mulai dari usia, gender, pendapatan hingga jumlah keluarga. Kelihatan memang sepele, namun data-data semacam ini jika dikembangkan, bisa menjadi peluang dan sasaran pasar buku.

Kedua, menganalisis perilaku calon konsumen yang disasar dengan mencari alasan. Misal dengan mencari tahu alasan kenapa orang rela menghabiskan uang demi suatu barang. Jika segmentasi dalam hal ini buku, Maka Anda pun juga bisa melakukan analisis. Apa sih yang membuat orang rela membeli buku Anda? Misal karena isinya sangat lengkap dan unik, maka buku Anda pun juga harus menonjolkan dua hal tersebut.

Dengan kata lain, saat menulis buku, penulis buku benar-benar harus memperhatikan perilaku calon konsumen. Dengan begitu, secara tidak langsung, Anda pun sudah membuat target pembaca yang akan di sasaran. Dan ini tentu menjadi nilai tambah bagi penerbit buku agar bisa menerima naskah Anda.

Ketiga, analisis manfaat yang sekiranya menjadi daya tarik calon konsumen. Jadi seorang penulis, sebelum mengirimkan ke penerbit buku sudah menganalisis dan mengkaji manfaat isi buku yang ditulis terlebih dahulu. Semakin banyak buku yang ditulis memberikan manfaat, tentu buku Anda memiliki peluang laris di pasaran.

Keempat, Analisis geografi calon pembaca. Misal buku yang Anda tulis adalah buku tentang hidroponik, maka calon konsumen yang Anda sasaran adalah mereka yang tinggal di perkotaan yang tidak memiliki lahan untuk berkebuna tau bertanam-tanam. Hal-hal semacam inilah yang perlu di perhatikan oleh Penulis. Agar tepat sasaran. Karena ini nantinya akan mempengaruhi distribusi dari pihak penerbit buku.

Mempelajari Target Market

Penerbit buku lebih senang naskah yang memiliki segmentasi yang jelas sekaligus tertarget. Kita tahu bahwa di Indonesia ada banyak sekali penduduknya. Mereka memiliki kesenangan dan genre buku yang berbeda-beda. oleh karena itu, penulis memang lebih jeli melihat target market.

Bagaimana membuat target market yang pas? Carannya sebenarnya mudah. Cukup buat pemetaan lebih spesifik. Semakin spesifik, semakin memudahkan pihak marketing buku cepat mengelola iklan. Agar jangkauan buku Anda tersebar sesuai target yang Anda buat.

Rela Mengeluarkan Biaya Tambahan Untuk Membuat Target

Tidak dapat dipungkiri ketika membuat segmentasi buku harus mengeluarkan uang. Nah, bagi Anda yang memang tidak memiliki anggaran, Anda bisa membuat segmentasi buku Anda dengan cara-cara yang sifatnya gratis.

Lain cerita bagi Anda yang mengharapkan hasil terbaik dan total, apalagi dari segi biaya juga ada dana. Maka Anda bisa mengeluarkan biaya untuk membuat segmentasi buku. Kok bisa sih ada biaya tambahan? Yap, tentu saja bisa. Khususnya bagi Anda yang ingin membuat survey menggunakan jasa berbayar, sudah pasti Anda akan mengeluarkan biaya. Karena usaha membuat segmentasi itu sama hal dengan melakukan riset pasar.

Apalagi jika Anda menggunakan jasa dari luar, yang menawarkan jawa riset. Jika Anda ingin menggunakan segmentasi lebih dari satu, maka Anda pun juga bisa mengeluarkan biaya tambahan, yang akan ditanggung oleh penulis. Khusus bagi Anda yang memang berencana membuat segmentasi buku yang menggunakan jasa dari luar, pastikan untuk mencari terlebih dahulu, agar tidak terjadi penyesalan.

Memaksimalkan Segmen

Kita tahu bahwa banyak sekali buku yang ditolak oleh penerbit buku. Kenapa bisa demikian? Salah satu sebabnya bisa disebabkan karena buku yang masuk memiliki segmen yang terbatas. Bisa jadi naskah yang ditolak adalah buku yang berkualitas dan bagus untuk di baca, tetapi jika tidak memiliki segmentasi yang luas, penerbit buku akan menolak.

Kita sebagai penulis harus mencatat bahwa penerbit buku adalah lembaga bisnis. Di mana mereka tidak sekedar melihat buku tersebut baik atau jelek. Tetapi juga melihat apakah buku tersebut prospek di pasaran, atau sebaliknya. Sebagai lembaga bisnis, wajar jika mereka mencari buku yang memiliki prospek besar dan laris di pasaran.

Melihat kasus semacam ini, setidaknya dapat dijadikan sebagai pembelaajran bagi calon penulis. Bahwa buku yang hendak di kirimkan ke penerbit setidaknya memiliki segmen yang luas dan jelas. Karena nantinya akan memperuhi hasil penjualan buku. Karena segmentasinya bersifat luas, maka nantinya dalam penulisan buku pun juga dikemas.

Misal menulis buku lebih santai, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh awam sekalipun. Jadi tidak sekedar asal menulis, atau menulis secara egois. Maksud menulis egois dalam hal ini, hindari kata-kata ilmiah yang Anda kuasai, yang sifat katannya tidak umum. Pilih kata yang lebih umum, agar pembaca tahu maksud dan tujuan dari penulis. Si pembaca pun merasa lebih baik, karena mendapatkan ilmu baru.

Isi Buku Standar

Salah satu alasan penerbit buku tidak menerima naskah dari penulis, selain karena segmentasi, karena isi buku yang Anda tulis standar. Dengan kata lain, sudah banyak buku dengan tema serupa. Wajar jika penerbit menolak naskah Anda. Mungkin naskah Anda baik dan menarik, namun jika tema yang diangkat tidak ada beda dengan yang lain, akan bosan.

Tidak hanya penerbit saja yang bosan, pembaca pun juga merasa bosan setiap kali melihat judul yang bagian depan. Jangka panjangnya, akhirnya buku tersebut tidak terjual dengan baik. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk menghindari penolakan dari penerbit buku, pastikan untuk menulis buku yang berbeda dan sebelumnya tidak ada yang mengulasnya.

Ciri buku yang standar biasannya diawali dari satu buku yang sudah menjadi trend atau menjadi best seller. Tidak dapat dipungkiri bahwa buku-buku best seller dan laris di pasaran, setelah beberapa hari setelahnya akan ada buku-buku serupa yang terbit di belakangnya. Sehingga buku yang awalnya luar biasa, terkesan biasa-biasa saja.

Siklus semacam ini sebenarnya sudah pemandangan biasa bagi penerbit buku. sehingga tanpa babibu, naskah yang serupa akhirnya hanya dibuang oleh tim penyeleksi/editor penerbit buku. Jika Anda tidak ingin naskah buku Anda bernasib demikian, tentunya dengan memilih topik yang benar-benar baru dan menarik.

Itulah beberapa cara menentukan segmentasi buku agar di terima penerbit buku yang Anda inginkan. Anda masih ragu ingin menerbitkan buku, Karena masih merasa kesulitan membuat segmentasi buku? Tenang, karena obat rasa takut adalah menjalani, dan mempraktekan langsung.

Di jamin, apa yang Anda takutkan tidak seperti yang terbayangkan. Semoga dengan paparan tentang menentukan segmentasi buku agar diterima penerbit buku mudah Anda praktekan. Selamat mencoba.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku ajar, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Kontributor: Novia Intan

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 hari ago