Search
Close this search box.

15 Strategi Ampuh Menulis di Sela Kesibukan

strategi menulis di tengah kesibukan

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, salah satunya dengan menerbitkan buku. Namun, kesibukan akademik lain membuat dosen perlu strategi menulis di tengah kesibukan yang padat. 

Strategi ini akan membantu dosen untuk tetap produktif menulis dan produktif menerbitkan bukunya di tengah kesibukan akademik lain. Sebab menerbitkan buku adalah salah satu kewajiban yang tentu perlu dilaksanakan sejalan dengan kewajiban akademik lain. 

Sayangnya, tidak semua dosen memiliki strategi yang tepat sehingga kesulitan untuk bisa tetap menulis. Memiliki masalah serupa? Silakan simak penjelasan di bawah ini. 

Teknik Manajemen Waktu

Jika membahas mengenai kesibukan yang padat dan berhadapan dengan kewajiban yang masih harus tetap dijalankan. Maka kunci penting yang pertama kali perlu dilakukan adalah mempelajari dan menerapkan teknik manajemen waktu. 

Dosen yang memiliki kesibukan akademik dalam bentuk mengajar, melakukan penelitian, dan pengabdian, serta ada tugas tambahan dengan jabatan struktural maka Anda akan menghadapi kesulitan untuk terus menulis. 

Jika menerapkan teknik manajemen waktu sebagai strategi menulis di tengah kesibukan, produktivitas menulis akan tetap bisa dijaga. Kenapa? Sebab dengan manajemen waktu inilah, dosen bisa menyisakan waktu khusus meski hanya sebentar untuk menulis. 

Teknik manajemen waktu sendiri jenisnya sangat beragam, para dosen bisa memilih yang dirasa paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Berikut adalah beberapa teknik manajemen waktu yang bisa dipertimbangkan dan cukup umum digunakan para dosen: 

  • Teknik pomodoro, teknik manajemen waktu dengan perbandingan antara waktu kerja dengan waktu istirahat. Misalnya 25:5, artinya 25 menit untuk bekerja dan 5 menit untuk istirahat. 
  • Teknik pareto, yakni teknik manajemen waktu dengan perbandingan 80:20, dimana 80% waktu digunakan untuk bekerja dan sisa 20% untuk istirahat. 
  • Teknik kanban, yaitu teknik manajemen waktu dengan menggunakan kartu yang menjelaskan kegiatan yang sedang dikerjakan, yang sudah selesai, dan sebagaiya. 

Selain beberapa teknik manajemen waktu tersebut, tentunya masih banyak teknik lainnya. Lewat penerapannya, para dosen bisa memanfaatkan sebagian waktunya untuk bekerja sehingga semakin banyak kewajiban bisa ditunaikan. 

Meskipun cukup sibuk dengan agenda yang padat, dengan manajemen waktu tersebut juga dosen bisa tetap punya waktu untuk istirahat. Keseimbangan ini akan menjaga fokus dan kesehatan fisik maupun mental dosen. 

Baca Juga:

Strategi agar Tetap Menulis di Tengah Kesibukan

Sukses tetap produktif menulis juga diawali dengan menetapkan strategi menulis di tengah kesibukan super padat. Dikutip dari berbagai sumber ada banyak sekali strategi yang bisa disiapkan dan diterapkan dosen untuk bisa tetap menulis.

Berikut strategi menulis di tengah kesibukan: 

1. Memiliki Niat untuk Tetap Menulis 

Strategi yang pertama adalah berkaitan dengan niat, yakni niat untuk tetap menulis. Tanpa niat maka kesibukan yang tidak seberapa bisa membuat Anda enggan menulis, lebih-lebih jika sangat sibuk. 

Maka niat menjadi prioritas dan wajib masuk dalam daftar strategi Anda untuk produktif menulis. Anda wajib memiliki niat untuk tetap menulis, jika niat sudah ada maka meskipun waktu sangat terbatas tetap semangat digunakan untuk menulis. 

2. Memprioritaskan Kegiatan Menulis 

Strategi menulis di tengah kesibukan yang kedua adalah memprioritaskan kegiatan menulis. Kesibukan yang tinggi kadang membuat dosen memprioritaskan untuk segera beristirahat. 

Atau mungkin ingin cepat-cepat rebahan agar bisa rehat, cepat pulang dan menonton TV, atau yang lainnya. Padahal jika Anda memprioritaskan kegiatan menulis maka akan bersedia meluangkan waktu 20-30 menit untuk menulis. 

Setelahnya baru melakukan aktivitas istirahat, baik itu rebahan, bermain di media sosial, bermain game, bermain dengan anak di rumah, dan sebagainya. Jadi, selama menulis tetap prioritas maka akan lebih mudah produktif. 

Baca Juga: Brainstorming, Tips dan Cara Dapat Ide Agar Hasil Maksimal

3. Mengatur Jadwal dan Mematuhinya 

Kesibukan yang padat akan membuat dosen mudah lupa untuk menulis, maka mengatasi hal ini bisa menyusun jadwal harian maupun mingguan. Anda bisa mengatur agenda aktivitas harian, sehingga tahu harus melakukan apa. 

Tujuannya agar bisa memasukan jadwal menulis ke dalam jadwal rutin tersebut. Hal ini akan membantu dosen punya waktu khusus untuk menulis dan bisa dilakukan rutin sepanjang minggu dan sampai sepanjang bulan. 

Dalam mengatur jadwal, sangat penting untuk disesuaikan dengan agenda lain yang sifatnya wajib. Sehingga tidak ada kewajiban yang terlupakan apalagi terbengkalai. Oleh sebab itu, pastikan mengatur jadwal dengan seksama. Anda bisa meminta bantuan asisten dosen, menggunakan aplikasi manajemen proyek, dan sebagainya. 

4. Mengurangi Kegiatan Kurang Penting 

Strategi menulis di tengah kesibukan juga wajib diisi dengan mengurangi kegiatan kurang penting. Sebagaimana orang sibuk pada umumnya, Anda tentu tetap memiliki agenda kegiatan tidak wajib tapi dirasa penting untuk dilakukan. 

Misalnya refreshing, membuka akun media sosial, dan lain sebagainya. Hal kecil-kecil seperti ini sah saja dilakukan selama semua kewajiban sudah ditunaikan. Jadi, jika dirasa ada aktivitas tidak penting tapi memakan waktu lama, sebaiknya dihapus. 

Misalnya, Anda suka membuka akun TikTok untuk update informasi terkini di FYP. Namun jika sering kebablasan sampai berjam-jam, maka agenda ini bisa dihapus atau minimal dilakukan setelah selesai menulis di penghujung hari. 

Baca Juga: Prinsip Pareto, Cek Proporsi Waktu Ideal Untuk Hasil Maksimal

5. Menerapkan Gaya Hidup yang Sehat 

Dalam mengatur strategi menulis di tengah kesibukan, Anda juga wajib mencantumkan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Kesibukan yang tinggi bisa membuat pola makan dan pola istirahat berantakan. 

Pada akhirnya kondisi kesehatan terancam, mungkin tidak seketika akan tetapi setelah 10 tahun bisa jadi kesehatan mulai terganggu. Masa pengabdian Anda bisa saja terganggu dengan kondisi kesehatan yang menurun. 

Maka untuk tetap bisa mengabdi dan terus berkarya di dunia akademik, Anda wajib menerapkan gaya hidup sehat. Silakan belajar dari ahlinya dan menerapkannya secara konsisten. Tujuannya agar tetap bisa terus menulis dan menjalankan aktivitas akademik lain, sebab jika sakit maka produktivitas akan menurun seketika. 

6. Membangun Lingkungan yang Kondusif 

Berikutnya dalam strategi menulis di tengah kesibukan akademik dosen adalah dengan memabngun lingkungan yang kondusif. Khususnya saat menulis. Aktivitas menulis perlu diakui membutuhkan tempat yang nyaman, bersih, dan tenang. 

Jadi, jangan menunggu ada keajaiban tempat menulis bisa seperti ini dengan sendirinya. Anda tetap harus berusaha untuk mewujudkan tempat menulis ideal sehingga mendorong semangat menulis dan bisa berkonsentrasi penuh saat menulis dilakukan. 

Pertama, Anda bisa menyiapkan ruang khusus untuk menulis. Kemudian, bisa memastikan ruangan tersebut bersih, nyaman, dan juga cukup tenang. Jika kesulitan, Anda bisa menulis di luar rumah. Misalnya ke perpustakaan, cafe, dan lain-lain. 

Baca Juga: Kuadran Prioritas, Solusi Atur Waktu Agar Naskah Selesai

7. Membangun Support System 

Tetap menulis di tengah kesibukan super padat adalah sebuah tantangan, dan untuk mewujudkannya Anda membutuhkan support system. Maka penting sekali dalam strategi menulis di tengah kesibukan menambahkan support system tersebut. 

Anda bisa membangun support system sendiri dan akan memberi hasil lebih efektif. Misalnya dibicarakan dengan keluarga sehingga di jam-jam dimana Anda perlu menulis, tidak ada distraksi dari keluarga sendiri, terutama anak yang masih kecil. 

Kemudian, di lingkungan kampus Anda bisa membangun hubungan baik dengan para dosen yang aktif menulis. Tujuannya agar bisa termotivasi, terinspirasi, dan mendapat tips maupun trik tetap produktif menulis meski super sibuk. 

8. Memiliki Kompetitor 

Strategi kedelapan yang bisa dilakukan untuk tetap menulis di tengah kesibukan adalah memiliki kompetitor. Jika Anda menyadari, saat sekolah maupun belajar mengaji. Anda akan termotivasi untuk sama pintarnya dengan teman sebangku atau sekelas. 

Memiliki kompetitor sangat penting untuk mendorong tetap semangat dan bekerja lebih keras. Hal ini bisa diterapkan dosen untuk tetap menulis meskipun punya kesibukan yang sangat padat. 

Misalnya dengan mengajak dosen lain dalam aktif menulis, sehingga bisa saling tahu progres naskah masing-masing. Jika dosen lain sudah menulis 10 halaman dan Anda baru 4 halaman maka akan terpacu untuk mengejar ketertinggalan. 

Jadi jika Anda merasa manajemen waktu dan strategi lainnya kurang efektif. Sebaiknya mulai mencari kompetitor, khususnya yang sama-sama dosen super sibuk. Tujuannya agar punya motivasi lebih dalam menulis. 

Baca Juga: 4 Tips Konsisten Menulis, Jadikan Kebiasaan Ala Atomic Habits

9. Menentukan Target yang Masuk Akal 

Salah satu strategi menulis di tengah kesibukan yang jamak dilakukan nyaris semua dosen adalah menetapkan target dan deadline. Penerapan ini mendorong dosen memenuhi target dan selesai sesuai deadline yang ditentukan. 

Langkah ini memang terbukti efektif tetapi secara ideal penting untuk memastikan target dan deadline tersebut masuk akal. Jika target Anda hanya bisa menulis 10 halaman dalam 2 minggu maka jangan menetapkan 20 halaman. 

Target yang kelewat tinggi tidak akan memberi motivasi, melainkan memberi tekanan lebih. Ketika tidak tercapai maka akan memberi risiko stres dan kecewa pada diri sendiri. Maka pastikan target yang Anda tetapkan masuk akal. 

10. Menyusun Kerangka Tulisan 

Strategi berikutnya adalah menyusun kerangka tulisan. Hal ini menjadi sangat penting karena adanya kerangka membantu menulis dengan efektif dan efisien. Anda tidak akan bingung harus menulis apa dan bagaimana jika kerangka sudah disiapkan di awal. 

Jadi, sebelum mulai menulis pastikan sudah menyusun kerangka karangan atau tulisan. Pastikan urutan setiap bab dan judulnya sudah benar dan kemudian baru masuk proses menulis. Kerangka ini akan menjadi peta jalan, sehingga Anda bisa menulis lebih cepat tapi dijamin terstruktur. 

Baca Juga: 15 Tips Produktif Menulis yang Bisa Dicoba

11. Tetap Konsisten Membaca 

Jika Anda ingin tetap menulis meski sangat sibuk, maka salah satu strategi terbaik yang perlu dilakukan adalah konsisten membaca. Kesibukan yang padat sebaiknya tidak membuat Anda lupa untuk membaca, apalagi Anda seorang dosen. 

Membaca masuk dalam strategi menulis di tengah kesibukan karena membantu update ilmu dan informasi terkini. Sekaligus membantu menambah perbendaharaan kata dan belajar dari teknik menulis penulis lain. 

Membaca akan memberi ilmu, wawasan, dan keterampilan lebih untuk menulis dengan kualitas yang baik. Jadi, di sela kesibukan Anda bisa mengisinya dengan membaca. Misalnya membaca sepanjang jalan berangkat ke kampus, sebelum jam makan siang, di sela mengajar mahasiswa, dan sebagainya. 

12. Pandai Memanfaatkan Kesempatan 

Strategi berikutnya adalah komitmen untuk pandai atau memanfaatkan kesempatan dengan cerdas. Saking sibuknya, Anda mungkin tidak memiliki waktu cukup banyak untuk menulis. 

Jika khawatir progres naskah sangat lambat dan kurang menguntungkan, maka Anda bisa belajar memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Misalnya, ada jeda waktu 10 menit saat mengajar maka bisa dipakai untuk menulis meski 1 paragraf pendek. 

Saat Anda akan mengajar, bisa jadi ada jeda waktu 10 menitan maka bisa dipakai untuk menulis dulu. Meskipun sebentar, jika sudah ada kerangka dan paham topik dijamin menyusun satu kalimat sampai satu paragraf lebih mudah dilakukan. 

13. Manfaatkan Mood untuk Menulis Cepat 

Strategi menulis di tengah kesibukan berikutnya adalah bersedia untuk memanfaatkan mood menulis agar bisa menulis cepat. Artinya, saat ada mood untuk menulis meski di luar jadwal menulis. Maka bisa mulai menulis. 

Kenapa? Sebab mood atau suasana hati akan memberi dampak positif pada semangat menulis dan hasilnya akan cenderung baik. Meski memiliki waktu sangat minim dijamin naskah berprogres. Jadi, saat ada mood baik silahkan mulai menulis selama tidak ada agenda yang wajib diprioritaskan. 

Baca Juga: Cara Meningkatkan Motivasi Menulis Anti Gagal

14. Pahami Topik Sebelum Mulai Menulis 

Jika waktu untuk menulis sangat minim, maka seorang dosen wajib memastikan bisa menulis dengan cepat. Salah satu strategi untuk bisa melakukannya adalah dengan memahami topik dari tulisan yang dikembangkan. 

Maka sebelum mulai menulis, pastikan topik tersebut dipahami dan bahkan dikuasai. Semakin dipahami semakin mudah mengembangkan kerangka. Sebab Ana tahu betul apa saja yang bisa ditulis untuk mengembangkan setiap paragraf. Sehingga meski 10 menit, Anda sudah bisa menyusun beberapa paragraf. 

15. Melakukan Refreshing

Strategi yang terakhir agar tetap bisa menulis di tengah kesibukan yang padat adalah melakukan refreshing. Tujuannya agar tidak berkutat terlalu lama dengan aktivitas yang sama setiap harinya. Hal ini bisa menyebabkan stres dan mematikan kreativitas. 

Jadi, sesekali Anda bisa mengatur jadwal untuk refreshing. Jika ada waktu terbatas, Anda bisa refreshing di rumah bersama keluarga. Begitu juga sebaliknya, saat ada waktu lebih Anda bisa liburan keluar kota. 

Cara Cepat Menerbitkan Buku Saat Sibuk

Bagaimana jika strategi di atas masih tidak efektif? Ada kalanya, kesibukan seorang dosen ada di titik puncak. Sehingga sebagus apapun manajemen waktu yang diterapkan dan secerdas apapun strategi untuk bisa tetap menulis, pada akhirnya gagal dilakukan. 

Bisa jadi kesibukan Anda memang paling padat dibanding dosen lain. Selain itu, kesibukan di rumah juga bisa menyita waktu dan perhatian Anda. Sehingga tidak memungkinkan untuk tetap menulis. Lalu, bagaimana solusinya? 

Anda bisa mencoba menggunakan jasa profesional untuk membantu menulis dengan cepat. Salah satunya Layanan Parafrase Konversi dari Penerbit Deepublish. Lewat jasa atau layanan ini, Anda akan dibantu mengubah karya ilmiah (artikel jurnal, tesis, disertasi, dan karya ilmiah lainnya) menjadi naskah buku yang siap terbit. 

Sehingga Anda tidak perlu turun tangan langsung untuk melakukan konversi. Semua akan dikerjakan tim profesional dan bersertifikasi dari Penerbit Deepublish. Anda bisa fokus melaksanakan kewajiban lain di bidang akademik. 

Selain menerapkan berbagai strategi menulis di tengah kesibukan yang padat, para dosen juga perlu mengurus proses penerbitan dengan cepat. Sebab dengan agenda kesibukan yang tinggi, dosen tidak mungkin berlama-lama mengurus proses penerbitan. 

Dosen sudah harus bergerak cepat untuk menyusun karya berikutnya dan melaksanakan agenda akademik lain yang sudah menunggu. Maka penting sekali untuk mengurus penerbitan dengan cepat dan tepat. 

Pertanyaannya, bagaimana agar proses penerbitan tidak memakan waktu terlalu lama? Anda bisa mempertimbangkan Jasa Penerbitan Buku Digital yang salah satunya disediakan oleh Penerbit Deepublish. 

Menerbitkan buku dalam format digital akan melewati proses cetak sehingga proses lebih singkat dan buku bisa segera diterbitkan. Bagi dosen, menerbitkan buku digital selama ber-ISBN dan bisa ditelusuri secara online maka sudah memenuhi standar Dikti dan dijamin diakui. 

Jadi, jika Anda sangat sibuk dan butuh jasa penerbitan buku yang cepat tapi tepat. Maka bisa memilih menerbitkan buku digital melalui Daftar Menjadi Penulis Buku. Informasi lengkapnya bisa mengunjungi laman resminya.

Artikel Penulisan Buku Pendidikan