Teknik menulis buku adalah kegiatan yang dapat mengubah peradaban manusia. Peradaban manusia berakal didasari oleh ilmu pengetahuan yang dibukukan oleh seorang atau sekelompok cendekiawan.
Teknik menulis buku | penerbit buku
Mengubah perabadan manusia? Sungguh terdengar konyol. Namun, hal ini bukanlah hal yang mustahil jika Anda berpikir lebih dalam lagi. Tinggal kemana arah yang akan Anda bangun. Apakah menuju kemenangan? Atau kesengsaran? Semua hal itu dapat diwujudkan dengan kualitas intelektual manusia. Manusia bukanlah makhluk yang bisa terbang seperti burung, menyelam seperti ikan, atau berlari secepat cheetah. Akan tetapi, Tuhan memberikan kekuatan yang tidak dimiliki makhluk selain ciptaanNya yaitu akal. Akal tersebut telah membuktikan bahwa manusia dapat merubah keadaan bahkan untuk terbang, menyelam, dan berlari lebih cepat.
Maka tidaklah salah jika akal manusia dapat mengubah peradaban dalam segi teknologi, ekonomi, sosial, budaya, bahkan masalah spiritual. Misalkan dalam urusan spiritual, pernahkah Anda menemui satu agama yang tidak dibangun melalui sebuah buku yang nantinya disebut dengan kitab? Tanpa membahas masalah agama lebih jauh, maksud dari pernyataan tersebut adalah untuk membuktikan bahwa peradaban manusia dipengaruhi oleh ‘buku’. Sehingga siapapun penulisnya, pasti adalah orang yang mempunyai kekuatan untuk ‘mengubah’.
Teknik menulis buku, sejatinya bukanlah kegiatan yang semata-mata untuk bisnis saja. Namun, teknik menulis buku adalah kegiatan yang didasari oleh rasa tanggung jawab dan dibungkus dengan daya intelektual sang penulis itu sendiri. Tanpa ada maksud untuk menakut-nakuti, teknik menulis dan mengirimkan naskahnya ke penerbit buku adalah kegiatan yang sangat besar tanggung jawabnya. Penulis sejati bukanlah ia yang melakukan teknik menulis karena mencari untung, tetapi ia yang paham betul akan tanggung jawab dalam menulis buku. Entah tanggung jawab tersebut datang sebelum atau sesudah menulis buku.
Teknik menulis buku adalah proses untuk merakit senjata bahkan di masa damai sekarang ini. Mengapa? Karena buku berpotensi untuk dapat mengubah mindset seseorang dari kondisi A kepada kondisi B, atau memperbaiki mindset yang telah ada. Selain itu, menulis buku bukanlah kegiatan yang illegal dan menyebabkan pelaku kegiatannya ditahan saat itu juga. Tidak. Jikalau ada pelanggaran sekalipun, penangkapan pasti terjadi setelah peredaran buku itu ke khalayak – dikonsumsi oleh para peminat bacaan. Maka dari itu, potensi untuk mengubah mindset adalah esensi ‘senjata’ yang dimaksud dalam kegiatan menulis buku.
Merangkai kata, menyusun gagasan, adalah kegiatan inti dalam menulis buku. Kegiatan semacam menulis buku sebenarnya adalah kegiatan yang sebenarnya lebih melelahkan daripada kegiatan fisik manapun. Mengapa? Bekerja dengan otak lebih melelahkan daripada bekerja dengan otot, sehingga banyak orang yang malas menggunakan otaknya. Cobalah tengok, banyak sekali pekerja yang tinggal duduk manis di depan komputer mempunyai gaji lebih tinggi daripada kuli bangunan yang mengangkat karung semen kesana kemari. Begitu pula dalam menulis buku, Anda harus menggunakan kemampuan akal pikiran di kepala Anda secara maksimal demi menciptakan buku yang hebat.
Berbicara tentang pekerjaan, kebanyakan dari penulis saat ini menulis buku hanya untuk kepentingan bisnis semata. Tidak salah memang, karena mereka pasti punya perut yang harus diisi, keluarga yang harus disantuni, dan segala kebutuhan yang harus terpenuhi. Namun, jika menulis buku hanya demi keuntungan bisnis semata alias profit-oriented, maka buku yang dibuat pastilah tidak berbau ikhlas. Ingatlah! Keuntungan bisnis dalam menulis buku itu adalah ‘bonus’, bukan ‘goal. Goal seorang penulis sejati adalah buku yang ditulisnya bisa sampai ke tangan pembaca, demi gagasan pikiran yang tersampaikan.
Lebih uniknya lagi, cobalah Anda bayangkan beberapa hal ini: Anda adalah orang yang berpikir secara profit-oriented dalam menulis buku. Anda tidak peduli dengan pikiran Anda dapat tersampaikan atau tidak, yang penting tulisan Anda laku. Anda pasarkan buku tersebut dan tidak laku, karena isi buku tersebut tidaklah jelas. Lalu, pada percobaan berikutnya, Anda mulai berpikir bagaimana buku tersebut bisa laku. Akhirnya Anda menemukan titik permasalahannya yaitu konten di dalamnya kacau balau. Walau Anda masih bingung, Anda mulai belajar untuk membuat konten yang bagus agar buku Anda laku. Akhirnya, Anda mulai menulis buku dengan tatanan yang lebih inovatif, kreatif, dan berbobot. Buku Anda akhirnya laku keras. Tanpa Anda sadari, ternyata dengan belajar menulis buku yang baik, Anda telah membuang setengah dari mindset profit-oriented Anda karena menemukan kepuasan menulis buku. Hingga akhirnya, Anda menjadi penulis buku sejati!
Memang tidak semuanya dapat berjalan seperti paragraf di atas. Akan tetapi, menulis mempunyai siklus yang tak terbantahkan. Siklus itu adalah siklus yang mengikat orang-orang yang ingin menulis dan membimbing mereka kepada peningkatan kemampuan intelektual – secara sadar maupun tak sadar. Bahkan bagi seorang yang profit-oriented sekalipun, menulis buku dapat memicu keinginan untuk menuliskan hal yang lebih dan lebih, baik secara kuantitas maupun kualitas. Ingatlah, bahwa penentu kesuksesan terbesar dalam menulis buku bukan terletak kepada penerbit buku tersebut, melainkan lebih kepada penulis dan isi bukunya.
Maka dari itu, jika Anda punya hasrat untuk menulis, segera tuangkanlah. Jangan biarkan imajinasi dan pikiran hebat Anda terkubur karena kesibukan aktivitas lainnya semata. Bangkitkan dan kokohkan pemikiran Anda dan abadikanlah dalam sebuah buku. Meski pada akhirnya Anda sendirilah yang membaca, bukankah tetap ada kepuasan setelah dapat menulisnya? Lagipula, Anda tidak perlu mengkhawatirkan jika nantinya ilmu Anda tidak begitu terekam dengan jelas, karena Anda telah membukukannya! Apalagi, akan sangat mulia bagi Anda jika Ilmu Anda dapat diwariskan kepada generasi berikutnya – demi kontribusi mengubah peradaban manusia sekalipun. Untuk itu, selamat berjuang, selamat berkarya, jadilah Agent of Change, dan tak lupa, selamat menulis! Salam integritas!
Demikian artikel berjudul Teknik Menulis Buku: Be Agent of Change! ini. Semoga bermanfaat.
[Mas Aji Gustiawan]
Anda TAK HARUS PUNYA NASKAH siap cetak untuk mendaftarkan diri Jadi Penulis di penerbit buku kami. Dengan mendaftarkan diri, Anda bisa konsultasi dengan Customer Care yang siap membantu Anda dalam menulis sampai menerbitkan buku. Maka, Anda tak perlu ragu untuk segera MENDAFTAR. Silakan isi form di laman ini. 🙂
Â
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.Â