Teknik menulis buku ilmiah sebenarnya juga memiliki plus-minus yang sebanding dengan menulis buku umum popular. Minusnya adalah menulis buku ilmiah membutuhkan proses yang lebih panjang daripada menulis buku umum. Hal ini dikarenakan, buku ilmiah juga membutuhkan data sebagai acuan referensi yang kadangkala tidak mudah didapat. Contohnya mencari data wawancara; bagaimana mengatur waktu, durasi wawancara, bahasannya apa saja, dan sebagainya. Sedangkan nilai plus dalam menulis buku ilmiah adalah ilmu yang bertambah dan berkembang pesat. Faktanya, menulis buku ilmiah meningkatkan intelektualitas secara lebih cepat daripada belajar secara otodidak. Begitulah sebagian dari plus-minus dalam menulis buku ilmiah.
Lalu, Apakah cara yang dapat dilakukan supaya teknik menulis buku ilmiah menjadi lebih terarah dan juga mudah? Berikut ini 6 tips yang dapat Anda pertimbangkan.
Apa yang menjadi bidang utama Anda dalam teknik menulis buku adalah topik yang bagus untuk dibahas. Jika Anda mengklaim bahwa Anda sudah master dalam ilmu pengetahuan yang sudah Anda geluti, cobalah melakukan teknik menulis buku. Seorang yang sudah menjadi pakar adalah dia yang telah membukukan apa yang dia kuasai. Cobalah tengok, apakah ada seorang pakar ilmu pengetahuan yang tidak melakukan teknik menulis buku? jawabannya tidak. Untuk itu, jika Anda merasa sudah menguasai ilmu pengetahuan yang Anda punyai, cobalah dibukukan.
Hal ini sebenarnya sering didapatkan ketika menjalani pendidikan formal, gemar membaca, sering berdiskusi dengan orang lain, senang kursus, aktif mengikuti seminar, hingga menjalin pergaulan dengan komunitas-komunitas intelektual. Dengan memelihara kerangka pikiran, Anda akan lebih mudah dalam mengembangkan pokok pikiran secara komprehensif. Serta, kerangka pikiran yang diupdate terus-menerus akan mempercepat daya resolusi dalam setiap penyelesaian masalah yang ada.
Pada era komputerisasi dan digitalisasi data sekarang ini, penguasaan kemampuan IT seharusnya juga terus dikembangkan. Tentunya Anda sudah tahu jawabannya; yaitu zaman sekarang kita tidak bisa jauh dari komputer, jika berbicara tentang pekerjaan. Termasuk pekerjaan sebagai seorang penulis. Efektifitas dan efisiensi media yang disajikan oleh komputer harus Anda manfaatkan sebaik mungkin. Sehingga mengumpulkan data menjadi bukan masalah yang merepotkan.
Selain memanfaatkan kemampuan IT, Anda juga harus tetap meningkatkan kemampuan konvensional yang Anda miliki. Terutama daya intelektualitas pribadi Anda secara manusiawi (baca: akal). Walaupun akan lebih mudah jika menggunakan komputer, kemampuan alami Anda sebagai seorang manusia harus tetap dikembangkan. Ditambah lagi, Anda nanti akan dihadapkan dengan situasi-situasi khas yang memaksanya intik “menyimpan data”. Hal ini tentunya hanya dapat dilakukan melalui ingatan memori Anda.
Membangun networking adalah salah satu tips untuk memperluas wawasan serta jangkauan referensi yang Anda punya. Menjadi seorang penulis tidak serta merta harus melulu menghadap ke buku tulis ataupun layar komputer. Akan tetapi, menjadi penulis harus mempunyai relasi yang kuat pula, bahkan sebagai seorang penulis buku ilmiah. Justru jika Anda concern di bidang ilmiah, Anda harus berpikir anti-skeptik dengan menjalin sebanyak-banyaknya. Dengan relasi yang banyak Anda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperluas tulisan ilmiah Anda menjadi lebih hebat. Contohnya, membina kerjasama dengan banyak tokoh pemilik perpustaakan, atau lembaga informasi supaya membantu menambah ketajaman dan kelengkapan frame of reference Anda.
Berpikirlah juga seperti marketer. Mengikuti pergeseran substanti media, mengetahui siapa saja penghuni pangsa pasar sekarang ini, adalah kegiatan marketer. Mengapa hal ini diangkat? Karena sebagai penulis buku ilmiah, Anda harus tetap paham bagaimana buku itu dapat diterima oleh masyarakat. Pembahasan yang sesuai dengan pangsa pasar civitas academica adalah salah satu kunci kesuksesan buku ilmiah yang Anda buat.
Sebagai penulis dalam bidang ilmiah, wajib hukumnya untuk tetap memperkaya ilmu. Membaca, berdiskusi, hingga menerima kritik dan saran adalah hal yang dapat dilakukan sebagai penulis semacam ini. Bahkan tips yang diberikan oleh orang-orang dapat Anda gunakan maupun telaah kembali, sebagai hak asasi intelektual yang Anda punya. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menulis buku!
Demikianlah artikel tentang 6 Tips Teknik Menulis Buku Ilmiah. Semoga bermanfaat.
[Mas Aji Gustiawan]
Referensi:
Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi. 2009. Menulis Artikel & Karya Ilmiah. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
Anda TAK HARUS PUNYA NASKAH siap cetak untuk mendaftarkan diri Jadi Penulis di penerbit buku kami. Dengan mendaftarkan diri, Anda bisa konsultasi dengan Customer Care yang siap membantu Anda dalam menulis sampai menerbitkan buku. Maka, Anda tak perlu ragu untuk segera MENDAFTAR. Silakan isi form di laman ini. 🙂
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…