Dalam teknik menulis seseorang yang menulis buku akan membutuhkan ide untuk mengawalinya. Ide itu bisa ditangkap dan ditemukan, lalu dipenjarakan dalam bentuk tulisan.
Teknik Menulis | Kalimat tersebut memaparkan bahwa ide sangatlah penting untuk bekal menulis buku. Ide adalah komponen utama sebagai awal menulis. Tanpa ide, seorang penulis akan kesulitan merangkai kata. Ia bisa terjebak pada satu titik karena tidak ada yang bisa dituliskannya. Ide adalah sesuatu yang sakral bagi penulis. Ide, terlebih yang unik, baru, unik, kekinian, bermanfaat, dan berbeda dalam suatu karya akan lebih menarik pembaca, juga penerbit. Dari ide, tulisan bisa dikembangkan. Dari ide, sebuah karya akan lahir.
Sayangnya, masih banyak penulis yang terperangkap di tempatnya karena kehabisan ide. Ia bingung untuk memulai atau melanjutkan tulisannya. Untuk mengatasi sulitnya mendapatkan ide seperti itu, ada beberapa cara jitu yang bisa diterapkan penulis yang sedang menulis buku. Anda sebagai penulis dapat menyimaknya dengan baik kemudian menerapkannya kepada diri sendiri. Apa saja cara untuk menangkap ide sebelum menulis? Berikut ulasannya.
- Terus menulis <teknik menulis>
Ada atau tidak adanya ide seharusnya tidak menghentikan Anda untuk menulis. Terus menulis meskipun tulisan Anda tidak mengalir menjadi sebuah alur bukanlah masalah. Yang perlu Anda lakukan hanya menulis terus sampai Anda benar-benar melihat bahwa ada proses merangkai huruf menjadi kata, kalimat, bahkan paragraf. Nantinya, masalah tulisan dapat dilihat kembali dan direvisi. Biasanya ide akan muncul ketika Anda selesai menulis dan mulai merevisi bagian-bagian dari tulisan Anda. Cara seperti ini dilakukan oleh Putu Wijaya ketika ia kehabisan ide untuk menuliskan buku. Namun ia tidak berhenti untuk menulis.
Terus menulis terkadang manjur sebagai langkah menangkap ide. Dengan terus menulis, ide akan dipaksa untuk keluar. Sebenarnya ide sudah ada dalam pikiran, tetapi kadang-kadang tertutup oleh rasa jenuh dan malas. Oleh karena itu, untuk mengatasi jenuh dan malas, Anda dapat memaksa ide untuk keluar sehingga tulisan akan mengalir terus hingga selesai dikerjakan.
- Selalu membaca catatan yang berisi kumpulan ide <teknik menulis>
Anda perlu membuat sebuah catatan yang berisi kumpulan ide. Anda bisa membawa catatan ini kemanapun Anda pergi. Tidak perlu besar dan tebal, Anda bisa memilih notes kecil atau menggunakan aplikasi note di gadget agar bisa dibawa kemanapun. Hal ini memudahkan Anda mengatasi kekurangan ide saat menulis.
Sekuat apapun Anda berpikir untuk mencari dan menangkap ide, nantinya akan kalah dengan catatan tertulis. Menulis catatan akan sangat membantu Anda yang memiliki memori terbatas. Anda bisa mencatat berbagai hal yang ingin Anda tulis dalam catatan tersebut. Ide untuk menulis dapat Anda peroleh dengan cara mengamati, mendengarkan, berpikir, merasakan, membaca, dan sebagainya.
Menuliskan ide di catatan atau file gadget bisa membuat Anda lebih tenang dan santai, sebab tidak akan ada kekhawatiran karena lupa dengan ide. Catatan memudahkan Anda kembali menemukan ide-ide. Anda tinggal membuka-buka catatan yang telah Anda tulis, kemudian mengembangkan isi di dalamnya ke dalam tulisan. Sebaiknya perlu juga Anda perhatikan bahwa catatan Anda harus tersimpan dengan baik dan tidak hilang.
Dua penulis yang menggunakan teknik menulis ini adalah Ahmad Tohari dan Ntozake Shange. Ahmad Tohari memang sudah rajin mencatat ide tulisannya sejak 1970-an. Cara itu dilakukannya untuk menulis ulang ide catatannya menjadi novel-novel yang merakyat dan fenomenal. Hal ini membuktikan bahwa ide pada dasarnya mampu bertahan dan hidup hingga puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Sementara itu, Ntozake Shange terus membawa catatannya setiap saat. Setiap muncul ide di pikirannya, ia menulis dalam catatan tersebut.
- Menangkap ide dengan sesuatu yang berbeda <teknik menulis>
Mungkin hal ini dapat dilakukan dengan versi masing-masing orang. Anda pun bisa menggunakan cara ketiga ini dengan versi Anda sendiri. Caranya, lakukan sesuatu yang berbeda dari aktivitas keseharian Anda. Mungkin Anda bisa menyisipkan beberapa agenda di tengah-tengah aktivitas harian Anda. Misalnya saja, Anda akan melewati jalan berbeda dari jalan yang biasa Anda lewati. Bisa juga Anda melakukan hal-hal lain, seperti mengunjungi tempat-tempat baru dan mengamati sekitar. Selanjutnya, Anda bisa bertemu orang-orang baru atau bergabung dengan komunitas baru.
Anda yang melewati jalan yang berbeda pasti akan merasakan situasi yang berbeda pula. Anda bisa merasakan sendiri perbedaan situasi itu. Kemudian jika Anda mengunjungi tempat-tempat baru, Anda bisa melihat secara mengamati suasana yang mungkin belum pernah Anda rasakan. Selain itu, Anda juga bisa bertemu orang-orang baru. Misalnya saja Anda duduk di suatu taman kemudian bertemu dengan orang yang ada di tempat itu, maka Anda bisa mengajaknya berbincang. Sekedar sapaan atau berlanjut ke percakapan panjang bisa Anda lakukan.
Di situ bisa jadi Anda akan menemukan ide-ide baru yang bisa Anda tangkap dan Anda dokumentasikan ke dalam tulisan. Anda juga bisa bergabung dengan komunitas baru atau sekedar bertemu orang baru dan mengajaknya berbicara. Setelah melakukan hal-hal berbeda, Anda bisa menunggu ide baru muncul dan mencatatnya.
- Lebih peka menggunakan semua indera <teknik menulis>
Menjaring ide memang tidak mudah. Anda perlu melakukan upaya lebih. Anda memiliki kelengkapan indera yang bisa digunakan untuk melakukan hal ini. Tidak cukup membaca atau mengamati, terkadang Anda perlu mendengar. Anda pun perlu merasakan, baik dengan lidah, kulit, atau perasaan. Anda bisa membuka diri dengan memaksimalkan kerja indera Anda untuk menangkap ide.
Akan lebih baik jika Anda mengolaborasikan semua indera untuk menangkap ide. Setelah mendapatkannya, Anda bisa menuangkannya ke dalam tulisan. Cukup tuliskan yang Anda dapatkan dari memaksimalkan indera dan biarkan ide itu mengalir dari pikiran Anda ke tulisan. Cara ini cukup efektif untuk menangkap ide dan membiarkan inspirasi masuk ke dalam pikiran.
Semoga beberapa cara di atas dapat bermanfaat untuk Anda. Dalam menulis buku, tidak ada salahnya Anda melakukan beberapa cara di atas untuk menjaring ide. Hal ini dapat dilakukan agar Anda tidak terjebak di satu titik dan berhenti menulis. Berhenti menulis nantinya akan membuat Anda kesulitan lagi untuk memulai. Terkadang kesulitan itu berasal dari diri Anda sendiri. Rasa malas atau jenuh lah yang membuat Anda terkungkung dalam kesulitan tersebut. Hanya saja Anda akan mengatasnamakan tidak ada ide untuk mulai menulis bukuatau menyelesaikannya.
Buat Anda yang sedang atau ingin menerbitkan buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Teknik Menulis Catatan Kaki Anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
- Teknik Menulis : Kaidah Penggunaan Catatan Kaki
- Mari Mengenal Catatan Kaki dalam teknik Menulis Buku!
- Cara Membuat Buku: Footnote Pada Buku
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
[Wiwik Fitri Wulandari]
Referensi:
- http://blogdivapress.com/dvp/8-tips-menangkap-ide-untuk-tulisan/