Teknik Menulis Produktif agar Naskah Lolos ke Penerbit Buku

Menulis naskah sampai diterima penerbit buku memang gampang-gampang susah. Diperlukan teknik menulis produktif yang baik, tidak hanya dari segi bahasa, tapi juga kemampuan menangkap ide.

Tidak sedikit orang yang ingin naskahnya dapat diterbitkan melalui penerbit buku. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang keinginnannya hanya menjadi harapan sambil lalu. Naskah buku belum juga selesai, sudah terlalu  lama ditinggalkan. Ide mandeg, sibuk, tidak fokus, tidak ada target dan deadline yang pasti. Alhasil, menulis ketika mood sedang baik saja. Kapan naskah akan sampai kepada penerbit buku? Ini pertanyaan yang sulit terjawab ketika menulis hanya ketika mood sedang baik. Oleh karena itu berikut beberapa teknik menulis produktif yang dapat Anda coba agar tetap produktif dalam menulis naskah buku.

 

Teknik Menulis Produktif: 1. Tentukan Waktu dan Segera Menulis

Investasikan waktu dalam menulis naskah buku. Tentukan kapan waktu terbaik Anda untuk menulis. Setiap orang memiliki golden time-nya masing-masing dalam menulis. Pada awal-awal menulis, bisa jadi Anda belum menemukan kapan waktu terbaik untuk menulis. Tapi dengan berjalannya waktu, maka akan tahu kapan waktu terbaik Anda untuk bisa menulis secara optimal. Setelah menemukan kapan waktu terbaik untuk menulis segeralah menulis. Menulislah secara ajeg dan konsisten pada waktu yang sama setiap hari. Tidak perlu terlalu mensyaratkan banyak hal untuk mulai menulis. Menulis nanti saja kalau ada ide, nanti saja kalau sudah mood, kalau ada waktu senggang, menulis nanti saja. Kebanyakan “nanti” dan “kalau”, alhasil akan terus menunda untuk menulis. Seperti yang diuraikan Kinoysan (2016:71), Saat menemukan ide nonfiksi, segeralah menulis meskipun sedang malas. Bila tidak ada ide, segeralah menggunakan alat tulis untuk menulis, ide akan datang dengan sendirian. Apa saja yang ingin Anda tulis, segeralah tulis. Mulailah menulis, meskipun Anda memiliki ide atau tida ada ide.

 

Teknik Menulis Produktif: 2. Konsentrasi

Proses merangkai ide/gagasan/cerita dalam tulisan sehingga dapat dipahami oleh pembaca memerlukan konsentrasi. Menurut KBBI, konsentrasi berarti pemusatan perhatian atau pikiran pada satu hal. Dimana untuk memusatkan pikiran diperlukan lingkungan yang nyaman, jauhkan gawai yang dapat memecah konsetrasi Anda dalam menulis. Atur tempat Anda untuk menulis senyaman mungkin,  susun referensi yang Anda butuhkan untuk menulis sehingga ketika dibutuhkan Anda dapat dengan menjangkaunya. Selesaikan tulisan satu persatu, tahap demi tahap.

 

3. Memperkaya Ide

Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh penulis adalah idenya mandeg ditengah-tengah proses menulis. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi penulis, apakah akan menyerah dan berhenti menulis? atau berusaha untuk terus melanjutkan menulis dengan menstimulasi ide?, semua tentu kembali kepada penulis. Dalam teknik menulis banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperkaya ide, bisa dengan membaca apa saja, timba ilmu apa saja (bisa sekolah, kursus, pelatihan, dan lain-lain). Bahkan kadang apabila bacaan atau ilmu itu tidak berkaitan dengan penulisan kita, tetap akan bermanfaat suatu saat. Repotnya, masalah klasik di Indonesia, banyak yang mau jadi penulis, tetapi malas isi otak, malas ikut pelatihan, malas datang ke acara-acara yang berkaitan dengan buku (Kinoysan, 2016:72).

Baca: Tonjolkan Kelebihan Buku dengan Sinopsis agar Dilirik Penerbit Buku

4. Menggunakan Warna dan Pecah-Pecah Draf Tulisan

Draf dalam bahasa Indonesia diartikan buram atau bentuk kasar dari sesuatu yang dituliskan. Bebaskan pikiran dan perasaan Anda untuk menulis. Tuliskanlah apa yang terpikirkanlah apa yang terpikirkan atau terasakan di dalam benak dan kalbu Ana. Konep ini biasanya disebut free writing (Bambang Trim, 2016:119).  Dalam teknik menulis menulis draf dilakukan setelah pramenulis. Untuk mempermudah penulisan draf sehingga tidak terlalu panjang, yang tidak mungkin selesai 1-2 bulan, pecah-pecah, pisahkan dalam bagian kecil-kecil menjadi per bab atau per bagian. Selain itu, untuk membuat draf lebih menarik kita dapat menambhakan warna-warna yang menarik untuk membedakan poin-poin yang ada dalam draf (Kinoysan, 2016:72).

 

5. Gabung dengan Komunitas Menulis

Memiliki jaringan luas menjadi hal yang penting di era digital seperti saat ini. semua orang dapat terhubung satu sama lain tanpa batas sekat ruang dan waktu, begitu juga penulis. Menjadi penulis tidak serta merta berarti hanya berkuatat dengan buku dan ayar monitor. Seorang penulis juga perlu membangun jaringan yang luas, dengan aktif di berbagai komunitas menulis dan membaca. Ketika kita bergabung dengan komunitas menulis dan membaca kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama. Selain itu, hal tersebut juga akan membuat kita termotivasi dan semangat untuk terus menulis. Kita juga dapat saling bertukar pikiran, memberi saran dan masukan untuk tulisan kita sehingga kualitas tulisan akan terus meningkat. Tidak ketinggalan dari komunitas itu kita juga dapat mengikuti pelatihan menulis untuk meningkatkan pengetahuan kita terkait teknik menulis, cara menerbitkan buku, dan sebagainya.

Hal terpenting yang harus dilakukan untuk mulai menulis buku adalah segera menulis. Tulislah apa saja, tulis dari apa yang Anda sukai.  Seperti halnya ketika belajar naik sepeda, setelah mengetahui berbagai teknik naik sepeda, tidak ada gunanya ketika kita tidak berani belajar mengayuhnya sampai roda sepeda mulai berjalan dan kita bisa mengayuhnya tanpa terjatuh. Begitu juga menulis, diperlukan latihan, konsistensi dan disiplin diri yang baik dengan sendirinya kita akan terbiasa dan kemampuan menulis akan meningkat.

Selamat Menulis. Mari Mulai dari sekarang.

 

Referensi:

  • Kinoysan, 2016, Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!, Penerbit Andi, Yogyakarta
  • Bambang Trim, Menulispedia: Panduan Menulis untuk Mereka yang Insaf Menulis, Penerbit Nuansa, Bandung.

Ulin Nafi’ah

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis produktif anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:

  1. Inilah Cara Mengidentifikasi Penerbit Buku Ajar
  2. Teknik Menulis Buku Fiksi Sampai Penyerahkan Naskah ke Penerbit Buku
  3. Teknik Menulis: Optimalisasi Kemampuan Menulis Sehingga Naskah Diterima Penerbit Buku
  4. Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!

deepublish

View Comments

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago