Teknis menulis buku | Anda ingin menjadi seorang penulis novel? Namun sering terkendala menerbitkan novel ke penerbit buku? Ada hal dasar yang Anda tahu, pastikan penerbit yang Anda tuju. Apakah itu penerbit mayor atau penerbit minor. Jika kamu menginginkan naskah Anda dicetak oleh penerbit buku tanpa harus seleksi naskah, maka Anda bisa pilih penerbit indie, yang bisa mencetak secara self publishing.
Alasan lain kenapa novel Anda tidak diterbitkan oleh penerbit buku, bisa jadi karena alur cerita di dalamnya masih berantakan dan perlu dipoles terlebih dahulu. Pada kesempatan kali ini akan membahas Teknis menulis buku, khususnya trik bagaimana merapikan alur cerita pada Novel, agar Anda memiliki impresi dan jalan cerita yang menarik. Berikut uraiannya.
Teknis menulis buku – Menentukan Tema
Menentukan tema pada penulisan novel penting bagi Anda mendapatkan perhatian khusus. Pastikan tema yang Anda ambil sesuai dengan pilihan Anda.
Kenapa? Karena tema yang pas dan sesuai dengan minat Anda, akan memudahkan Anda untuk menyelesaikan naskah yang Anda buat. Dari segi penyampaianya, membantu Anda mengembangkan alur cerita lebih berisi.
Ada beberapa syarat teknis menulis buku dalam menentukan tema karangan yang perlu Anda perhatikan. Diantarannya adalah, menarik perhatian pembaca, membatasi ruang lingkup tulisan yang akan Anda tulis.
Agar tema tidak menghilang begitu saja, Anda dapat menuliskan tema ke selembar kertas atau note agar ide pokok yang Anda tentukan tidak mudah hilang. Khusus pengambilan tema fiksi berupa novel, pilih tema yang bersifat komprehensif, namun tetap spesifik.
Teknis menulis buku – Menentukan Struktur Narasi
Langkah pertama yang bisa Anda coba adalah merapikan alur cerita novel Anda. Khusus untuk buku fiksi, struktur narasi itu penting, hal ini nanti terkait dengan pembentukan jalan cerita.
Mengingat hal terpenting saat menulis buku fiksi adalah membuat struktur dan alur. Dalam karya sastra, terdiri dua struktur narasi utama, yaitu struktur babak dan Monomyth.
Pertama, struktur babak sering digunakan untuk penulisan novel dan penulisan skenario film. Struktur babak ada yang memperkenalkan menjadi tiga sampai empat bagian babak. Porsi babak pertama setidaknya memuat 25% seluruh cerita. Di babak pertama ini pulalah penulis memperkenalkan sang tokoh utama.
Bahkan, tidak hanya tokoh pertama saja yang dimunculkan di babak pertama, tetapi juga dimunculkan tokoh sekunder, latar, dan konflik. Babak kedua, lebih fokus pada pengembangan konflik lebih ekspresif. Porsi konflik yang dipaparkan memuat 50% dari keseluruhan cerita.
Terakhir, babak ketiga menuju penyelesaian yang menuju ke ending. Bentuk ending dalam sebuah novel ada dua bentuk, yaitu ending happy ending (berakhir bahagia) dan unhappy ending (berakhir sedih)
Teknis menulis buku novel yang kedua adalah monomyth yang sering disebut juga dengan perjalanan pahlawan. Sesuai namannya, isi monomyth ini menceritakan tentang tokoh pahlawan. Ciri khas khusus dari struktur ini menceritakan tentang kepahlawanan seseorang.
Sang pahlawan akan menemukan tokoh pembantu setelah tokoh pertama (sang pahlawan). Kemudian diarahkan ke konflik, sang pahlawan dihadapkan pada tokoh antagonis.
Teknis menulis buku – Membuat Kerangka Karangan
Tentukan dan buat kerangka karangan terlebih dahulu. Masukan semua data, fakta yang sudah Anda temukan di dalam kerangka karangan. Tulislah secara fundamental ditiap adegan.
Jika perlu, tulis segala kemungkinan untuk membangun serangkaian peristiwa. Tulis semua ide di kerangka. Fungsi kerangka karangan ini berfungsi untuk menghindari terjadinya writer’s block. Permasalahan writer’s block inilah yang sering menjadi masalah utama dalam menulis dan menyebabkan terjadinya mati ide.
Buatlah kerangka karangan secara terstruktur dan runtut. Buat kerangka selengkap mungkin. Karena kedepannya akan membantu mengarahkan dalam menulis sesuai pakem.
Cara ini juga sering digunakan untuk menghindari kemandekan dan berhenti di tengah jalan. Jadi, ketika menulis Anda cukup mengembangkan dari kerangka yang sudah ada. Agar kerangka tersebut saling berkaitan, disarankan untuk menyelesaikan kerangka dalam satu waktu, jangan dibuat beberapa hari, karena seringnya menimbulkan yang namannya ketidakpaduan antara bab satu dengan bab yang lain.
Teknis menulis buku – Menentukan Konflik
Baik buruknya novel yang Anda tulis tergantung ketrampilan Anda membangun dan mengembangkan konflik. Ibaratnya, konflik itu penyedap rasa pada masakan.
Setidaknya ada dua kategori konflik, yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal dirasakan secara personal oleh si tokoh, yang dipengaruhi dan didorong oleh si tokoh itu sendiri. Sebaliknya, konflik eksternal konflik yang timbul karena dipengaruhi oleh faktor luar, diluar dirinya sendiri.
Konflik eksternal bisa muncul karena disebabkan oleh banyak hal, diantarannya dipengaruhi oleh konflik fisik dan konflik sosial.
Teknis menulis buku – Membuat Titik Alur Cerita
Buatlah titik alur cerita dengan membuat plot point atau titik balik cerita. Fungsinya membantu mengubah alur cerita si tokoh utama. Trik ini sering digunakan penulis untuk menciptakan konflik lebih menarik dan lebih menegangkan.
Sekali lagi, novel yang menarik dikemas karena pengelolaan konflik yang mampu memancing emosi pembaca. Seolah pembaca merasakan dan terlibat langsung di dalamnya.
Itulah teknis menulis buku, khususnya bagaimana trik dan cara merapikan alur cerita novel agar diminati penerbit buku. Jika Anda sudah menerapkan langkah ini.
Anda bisa mencoba mengajukan naskah Anda ke penerbit. Jika ingin tidak lama proses cetak, Anda bisa menerbitkan ke penerbit buku minor/indie. Karena naskah yang masuk akan segera di proses. Jika binggung mencari penerbit apa, Anda bisa menerbitkan buku ke Penerbit Deepublish. (Elisa)