Daftar Isi
Teks anekdot adalah cerita singkat yang ditulis berdasarkan pengalaman hidup penulis. Keunikan dari cerita ini selain ditulis secara pendek, ternyata memuat cerita yang lucu. Untuk temanya bisa mengambil berbagai genre.
Teks anekdot dapat pula diartikan sebagai bentuk penyadaran sosial. Dimana lewat cerita dapat menyadarkan masyarakat dengan cara yang lebih humor, unik dan menghibur. Nah, untuk lebih jelas dan lengkap tentang teks anekdot, yuks kita pelajari bersama-sama poin-poin penting berikut ini.
Pengertian Teks Anekdot
Pengertian teks anekdot memiliki banyak perspektif. Tergantung dari masing-masing para ahli mengartikan. Penasaran, apa saja dan seperti apa, yuks simak pendapat mereka.
Kamus Besar Indonesia
Pengertian teks anekdot menurut Kamus Besar Indonesia (2008) adalah cerita singkat yang dikemas dengan lucu dan mengesankan. Cerita yang diangkat, umumnya mengenai tentang orang yang terkenal. Segi pesan, cerita anekdot hadir sebagai bentuk menunjukan kepedulian terhadap persoalan yang terjadi, sekaligus dapat digunakan untuk menasehati tanpa harus menyinggung.
Baca Juga: Pengertian Teks Narasi, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkapnya
Tim Kemendikbud
Sedangkan menurut tim Kemendikbud (2013) anekdot adalah cerita singkat yang menceritakan sebuah peristiwa yang telah dialami oleh orang terkenal dan orang penting. Pesan cerita yang disampaikan mampu membuat pembaca merasa konyol, lucu, jengkel dan perasaan lain. Disebutkan juga bahwa teks anekdot mempu memberikan perasaan campur aduk bagi pembaca. Mulai dari perasaan nyaman, frustasi, puas, gagal dan campur aduk perasaan lainnya.
Keraf
Teks anekdot menurut keraf (1995) adalah istilah analisis yang diambil dari bahasa Yunani dari kata “Analyei” yang bermakna menanggalkan, kemudian kata “an” bermakna atas, dan “Iyein” yang dapat diartikan dengan menguraikan sesuatu terikat.
Jika dimaknai secara keseluruhan, maka teks anekdot diambil dari analisis yang berarti menguraikan atau menyelidiki struktur teks dan kaidah penulisan secara benar dan tepat.
Prasetyo
Dilansir dari situs miliknya, Prasetyo menuliskan teks anekdot adalah cerita rekaan yang tidak harus menceritakan orang yang terkenal, dan tidak harus ditulis berdasarkan kenyataan. Anekdot dapat ditulis berdasarkan peristiwa yang membuat jengkel, konyol dan kritik. Disana juga disebutkan juga bahwa tulisan anekdot ditulis bentuk dari kekritisan penulis dalam menyikapi pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman.
Itulah beberapa pendapat orang terhadap teks anekdot. Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teks anekdot adalah cerita yang dikemas lucu, unik yang bisa membuat perasaan merasakan berbagai macam emosi. Mulai dari emosi, marah, jengkel dan lucu dan menghibur. Dimana landasan penulisan teks anekdot bentuk kritik dan sindir kepada orang-orang tertentu tanpa harus menyinggung secara langsung.
Baca Juga: Pengertian Teks Editorial, Ciri-Ciri, Struktur, Contoh Lengkap
Ciri-ciri Teks Anekdot
Setelah belajar bersama tentang pengertian, kali ini kita akan mengintip ciri-ciri teks anekdot yang mungkin tidak banyak orang tahu. Penasaran apa saja sih ciri-cirinya, simak ulasan berikut.
Melibatkan partisipan
Ciri teks anekdot adalah melibatkan partisipan yang dapat dijadikan sebagai objek bahan cerita. Jika merujuk pada pengertian para tokoh dan ahli di atas, partisipan bisa mengambil dari tokoh. Meskipun demikian, ada juga yang menyebutkan, partisipan tidak harus seorang tokoh atau orang terkenal, orang yang tidak terkenal sekalipun juga bisa dijadikan partisipan.
Memuat unsur lucu
Seperti yang juga sudah disinggung di pengertian di atas. Anekdot memuat unsur lucu, karena anekdot adalah karya yang sifatnya menghibur namun tetap memiliki pesan kritik terhadap topik atau tema yang sedang berjalan saat itu.
Bentuk dari sindirian
Meskipun ditulis dengan selera humar, tetap harus memuat sindiran. Inilah perbedaan dari teks anekdot dengan teks-teks yang lain. Bagaimanapun juga, teks ini memang dikonsep dan didesain sebagai kritik terhadap kondisi dan situasi yang terjadi disekeliling kita. sekaligus sebagai demo dalam bentuk karya anekdot yang singkat tetapi pesan yang disampaikan dikemas dengan hiburan, agar lebih cepat sampai pesannya.
Mengandung konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung antar kalimat, frasa dan klausa. Ada banyak macam berdasarkan fungsinya. Ada macam konjungsi aditif, konjungsi pertentangan, konjungsi disjungtif, konjungsi waktu, konjungsi final, konjungsi kausal, konjungsi konsekutif, konjungsi kondisional, konjungsi tak bersyarat, konjungsi perbandingan, konjungsi korelatif, konjungsi penegas, konjungsi penjelas, konjungsi konsesif, konjungsi urutan dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Persuasif yang Baik dan Benar, Bisa Dijadikan Referensi!
Bersifat Mengelitik
Cerita atau kasus yang diangkat bersifat menggelitik. Baik itu menggelitik geli, menggelitik gemas, menggelitik emosi dan lain sebagainya.
Penyajian Cerita Mirip Dongeng
Terkait dengan penyajian tulisan, anekdot ditulis seperti menulis cerita dongeng. Meskipun ditulis seperti dongeng, dari segi pesan dan cerita harus real dan bukan berbentuk imajinasi.
Diceritakan Secara Realistik
Tentu saja dari segi penyampaian pesan, tetap mengutamakan logika dan ditulis secara realistis. Sebenarnya penulisan anekdot dibutuhkan keterampilan lebih agar anekdot terkesan.
Baca Juga: Pengertian Teks Biografi, Ciri-Ciri, Struktur, Unsur, dan Contoh Lengkap
Bisa Mengenai Orang Penting
Seperti yang disinggung sebelum-sebelumnya, bahwa tokoh atau orang yang ditulis adalah dari tokoh atau orang penting.
Dari beberapa ciri di atas kita pun jadi tahu seperti apa sih teks anekdot itu. Jadi dari segi penulisan, tidak ditulis begitu saja. Pastikan saat menuliskan, ada kritik yang mengandung sindiran. Nah, setelah mengetahui ciri-cirinya, berikut akan diulas struktur penulisan yang tidak kalah penting untuk digarisbawahi.
Struktur Teks Anekdot
Ingin membuat teks anekdot? Penting untuk melihat struktur dan kaidah teks. Ada beberapa bentuk struktur anekdot ada tiga hal, sebagai berikut.
Tokoh Faktual
Seperti yang dimaksud, tokoh factual adalah tokoh yang memiliki nama, tokoh yang banyak dikenal dan tokoh yang cukup popular. Penggunaan tokoh factual dianggap lebih mudah dalam menyampaikan pesan kepada pembaca.
Alur Real
Maksud alur real adalah alur yang diambil berdasarkan dengan rangkaian peristiwa yang real terjadi. Jadi tidak berdasarkan imajinasi atau pesan subjektif dari penulis anekdot.
Memuat Latar Waktu, Tempat dan Suasana
Sedangkan terkait dengan latar, penulisan anekdot memperhatikan latar waktu, latar tempat, dan latar suasana. Hal terpenting selama membuat anekdot, tetap memprioritaskan informasi yang bersifat faktual yang sebenarnya. Untuk latar, dibagi menjadi dua bentuk yaitu latar tempat dan waktu.
Abstraksi
Abstraksi adalah paragraf pembuka yang memberikan sedikit gambaran terkait pembahasan yang akan dibahas. Lantas apa saja yang ditonjolkan? Tentu saja hal unik, yang membuat orang lain tertarik untuk membaca sampai selesai
Orientasi
Sedangkan orientasi adalah awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa tersebut terjadi. Nah, di bagian orientasi inilah penulis dapat menuliskan secara lengkap dan lebar.
Krisis
Tidak dapat dipungkiri saat menulis teks anekdot, pasti ada hal-hal yang tidak tidak menyenangkan. Misalnya menemukan masalah yang unik dan tidak biasa yang pernah dialami langsung si penulis ataupun orang lain.
Reaksi
Dari pengalaman yang ditemukan itulah, yang mendorong untuk penulis untuk mencoba menyelesaikan permasalahan dan pengalaman yang dialami tadi.
Koda
Struktur yang terakhir adalah koda, yang merupakan bagian akhir cerita. Nah, ada yang menuliskan bagian koda dengan cerita yang unik dan menarik. Ada pula yang menuliskan dengan memberikan kesimpulan terhadap kejadian yang dialmi oleh si penulis.
Itulah beberapa struktur yang ada di dalam teks anekdot. Penggunaan struktur diterapkan dalam rangka memudahkan si penulis dalam menyusun dan mengungkapkan pesan dan kritiknya.
Baca Juga: Pengertian Teks Eksplanasi, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contoh Lengkap
Unsur-unsur Kebahasaan Teks Anekdot
Ditinjau dari unsur-unsurnya, sebenarnya teks anekdot memiliki unsur yang sama ketika menulis cerpen. Setidaknya memiliki beberapa unsur sebagai berikut.
Tokoh
Bedanya tokoh pada teks anekdot adalah melibatkan partisipan yang bersifat faktual dan bukan tokoh fiksi yang diciptakan oleh penulis. Umumnya partisipan adalah seorang tokoh yang memiliki nama cukup popular.
Alur
Jalan cerita yang dikemas dalam serangkaian cerita disebut dengan alur. Untuk penulisan cerpen atau novel, alur dapat diciptakan berdasarkan imajinasi penulis. Pada teks anekdot, alur benar-benar terjadi, tidak bersifat imajinatif.
Latar
Sedangkan latar memuat beberapa bentuk, yaitu bentuk waktu, tempat dan suasana. Terkait pemilihan latar, khusus pada teks anekdot, wajib bersifat faktual, sesuai yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Setelah mengetahui beberapa unsur di atas, Anda sudah tahu apa saja sih macam-macam unsurnya dan tahu gambaran yang hendak akan dituliskan dalam anekdot itu seperti apa.
Tujuan Teks Anekdot
Teks anekdot dari segi isi memiliki dua macam pesan, yaitu pesan yang disampaikan secara tidak langsung dan pesan yang disampaikan secara langsung. Nah, untuk tujuannya itu sendiri, ada beberapa, sebagai berikut.
Membangkitkan Tawa Bagi Pembaca
Tujuan teks anekdot tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk menghibur setiap pembaca yang menonton. Meskipun sebagai bacaan yang menghibur, tetap menekankan pesan yang factual, bukan sekedar hiburan yang tidak ada faktanya.
Sebagai Hiburan
Teks anekdot lebih banyak digunakan sebagai hiburan. Anekdot juga tidak selalu berbentuk tulisan, ada juga yang disertai dengan ilustrasi gambar yang cukup mengelitik.
Sebagai Bentuk Kritik
Seperti yang disinggung sebelum-sebelumnya, bahwa anekdot ditulis atas dasar latar belakang kritik terhadap kejadian, moment atau kasus yang hangat sedang terjadi dalam kehidupan sosial.
Nah, itulah sedikit tujuan dari anekdot. Barangkali Anda merasakan manfaat lain saat membaca anekdot? Pengalaman bisa dituliskan di kolom komentar.
Kaidah Teks Anekdot
Ditinjau dari kaidah kebahasaan teks anekdot, ada beberapa poin yang wajib Anda garis bawahi. Penasaran? Langsung simak ulasannya sebagai berikut.
Menunjukan waktu lampau
Kaidah yang paling menonjol menunjukan waktu lampau. Bisa menunjukan waktu itu, hari itu, tahun itu atau bulan lalu.
Menggunakan kata penghubung
Seperti yang termuat dalam ciri-ciri, harus ada kata penghubung, atau konjungsi. Ada dua bagian konjungsi, yaitu konjungsi antar kata dan konjungsi antarkalimat. Oh iya, ada juga konjungsi antar paragraf satu dengan paragraf yang lain.
Menggunakan Kata Verba
Kaidah yang wajib dicatat adalah penulisan kata verba. Barangkali ada yang masih bingung bentuk kata verba? Yaitu membaca, berjalan, tertawa, terdiam, menangis dll.
Ditulis secara kronologis
Penting banget menuliskan secara kronologis, berdasarkan kronologi waktu yang terjadi. Cara ini lebih mudah dipahami oleh pembaca. Mengingat teks anekdot adalah hiburan yang bersifat factual, maka unsur waktu dan kronologi itu kaidah yang tidak boleh terabaikan.
Menggunakan Pertanyaan Retorik
Pertanyaan retorik adalah pertanyaan yang tidak mewajibkan untuk dijawab. Pertanyaan retorik inilah yang cukup mengelitik. Jika pandai memainkan pertanyaan ini, teks ini terasa lebih unik.
Menggunakan kalimat Perintah
Penulisan teks anekdot juga menggunakan kalimat perintah. Sesuai penggunaan kalimat, maka kalimat perintah ini secara tidak langsung juga akan mempersuasi pembaca.
Itulah kaidah teks anekdot. Setelah mempelajari semua itu. Nah, di bab terakhir akan dituliskan contoh teks anekdot, untuk memberikan gambaran.
Contoh Teks Anekdot
Contoh teks anekdot sebenarnya bisa ditemukan, baik ditemukan di google ataupun di surat kabar. Nah, buat kamu yang malas mengecek sendiri, berikut ada beberapa contoh teks anekdot yang semoga semakin memberikan gambaran.
Contoh teks anekdot 1
SBI : Sekolah Bertaraf Internasional
Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri “Entah Di mana”, seorang Bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI.”Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan? Tanya sang guru.
“Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?” Tanya guru tersebut lebih lanjutnya. Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru: “Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris Bu”, jawab Joni.
“Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?” tanya guru kepada Jono. “Harus siapkan uang, Pak” Jawab Jono. “Lho kok uang?” Tanya guru lebih lanjut.”Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu”,jelas Jono lebih lanjut.
“Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri”,sang guru melanjutkan penjelasannya.
“Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional”, Jono juga melanjutkan pejelasannya.
(Sumber:http://www.ilmusiana.com)
Contoh teks anekdot 2
PETUGAS KEBERSIHAN
Pada suatu hari, ada seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu jalanan kota. Tiba-tiba dari arah barat, ada pengendara mobil yang melemparkan sampah keluar kaca jendela mobil. Karena kesal, akhirnya petugas kebersihan pun menghentikan kegiatan menyapunya dan berteriak kencang.
”Woy.. kalo buang sampah liat-liat dong, jangan buang sampah seenaknya, hargai saya kalo lagi kerja!”.
Lalu mobil itupun berhenti, dan dari dalam keluarlah seorang pria yang rapi berkemeja dan berdasi. Akhirnya, petugas kebersihan memilih untuk menghampiri orang itu.
“Pak, bisa kagak sih kalo buang sampak nggak di jalan? Ini saya susah bersihinnya!”, kata petugas kebersihan dengan perasaan kesal.
“Sebelumnya maaf Pak, saya tadi tidak bermaksud gitu” jawab pria itu.
“Masih aja ngeles, alesan padahal udah ketahuan” sahut petugas kebersihan.
“Jadi gini Pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar sampah ke tong sampah di sana”,pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah didekatnya.
Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam berbicara dalam hati”ada-ada saja, dasar orang-orang jaman sekarang tambah aneh aja”.
Sumber: http://materi4belajar.blogspot.co.id
Itulah dua contoh teks anekdot yang semoga memberikan gambaran seperti apa sih bentuk dari anekdot. Semoga sedikit pembahasan ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)