Search
Close this search box.

Pengertian Teks Narasi, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkapnya

teks narasi

Teks Narasi. Berkarir sebagai penulis harus memahami berbagai jenis paragraf, salah satunya teks narasi. Karena, pemahaman tentang berbagai jenis teks paragraf akan memudahkan penulis menuangkan pikiran, imajinasi, pengalaman dan ide ceritanya ke dalam sebuah tulisan. 

Tapi, orang yang baru mulai menulis mungkin belum paham mengenai jenis ini. Padahal teks narasi salah satu jenis yang biasanya dipakai dalam sebuah karya tulisan.

Jadi, penulis sangat perlu memahami penulisan ini agar mampu menuangkan ceritanya secara lengkap dan runtut. Sehingga pembaca pun lebih mudah memahami ceritanya.

Sebelum memahami karakteristik, unsur-unsur dan struktur penulisannya, yuk pahami dulu pengertiannya menurut ahli!

Pengertian Teks Narasi Menurut Para Ahli

Teks narasi salah satu jenis paragraf yang mencerita suatu peristiwa atau kejadian secara detail, mulai dari segi waktu hingga kronologisnya. Sehingga orang yang membaca merasakan seolah berada di dalam cerita atau mengalami hal tersebut.

Teks narasi bisa berupa cerita suatu peristiwa yang benar-benar terjadi maupun hanya imajinasi. Tapi, tujuan teks narasi untuk menghibur para pembaca melalui pengalaman estetis membaca kisah fiksi atau non-fiksi tersebut.

Selain itu, tulisan juga bertujuan memberikan wawasan dan informasi pengetahuan kepada pembacanya. Anda bisa menemui tulisan ini dalam karya tulis, seperti novel, cerita pendek, biografi dan lainnya.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak pengertiannya menurut para ahli:

1. Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf dalam buku Argumentasi dan Narasi (2010), teks narasi adalah suatu karangan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian.

Baca Juga: Teks Eksplanasi: Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contoh Lengkap

2. Sirait

Sirait (1985) juga menjelaskan bahwa tes narasi adalah karangan tentang rangkaian suatu peristiwa. Tujuannya memberitahu kepada pembaca tentang kronologisnya dan pokok permasalahan dalam teks narasi seputar perbuatan, tindakan atau aksi.

3. Remini 

Remini (2007) berpendapat teks narasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

4. Widjono HS

Sementara, Widjono H.S menjelaskan teks narasi adalah uraian yang menceritakan serangkaian tindakan, kejadian dan keadaan dengan cara berurutan dari awal sampai akhir sehingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain.

Jadi, teks narasi adalah suatu karya tulisan yang menceritakan suatu peristiwa secara detail kronologisnya. Karangan narasi ini bisa berupa kisah nyata maupun fiksi dengan membuat pembaca merasa ada di dalam cerita dan bisa mengambil pesan atau pelajaran dari ceritanya.

Jenis-jenis Teks Narasi

 Adapun 4 jenis teks narasi yang harus penulis pahami sebelum membuatnya, antara lain: 

1. Teks Narasi Ekspositorik

Teks narasi ekspositorik adalah narasi yang mengisahkan serangkaian peristiwa nyata dan fakta. Sehingga logika menjadi hal terpenting dalam narasi ekspositorik

Teks narasi ekspositorik ini sama juga dengan karangan biografi atau peristiwa bersejarah, yang bertujuan menyampaikan kisah hidup seseorang secara runtut untuk menambah wawasan pembaca. Penulis bisa membuat teks narasi ekspositorik yang menceritakan satu tokoh dan peristiwa yang berkaitan dengan tokoh tersebut.

Tapi, penulis tidak bisa membumbui cerita suatu peristiwa dengan kisah fiktif. Penulisan teks narasi jenis ini juga harus menggunakan Bahasa yang logis, sesuai fakta dan bersifat objektif.

Baca Juga: Pengertian Teks Biografi, Ciri-Ciri, Struktur, Unsur, dan Contoh Lengkap

2. Teks Narasi Artitistik

Teks narasi artistik adalah teks narasi yang mengisahkan suatu karangan bersifat imajinatif atau fiksi. Contoh teks narasi artistik adalah cerita pendek, novel, cerita rakyat dan sebagainya.

Jenis teks narasi ini bersifat fiksi maupun non-fiksi, yang bertujuan menghibur sekaligus menyampaikan pesan kepada pembaca. Penulis jenis tulisan ini biasanya imajinatif dan menggunakan bahasa kiasan agar seolah-olah pembaca terlibat dalam cerita tersebut.

3. Teks Narasi Informatif

Teks narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa. Sehingga bisa memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

Selain itu, teks narasi informatif juga menyampaikan informasi tentang sebuah peristiwa secara lengkap. Supaya, pembacanya bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas dari narasi informatif tersebut.

4. Teks Narasi Sugestif

Teks narasi sugestif adalah tulisan yang mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan atau imajinasi penulisnya. Jenis ini bersifat fiktif dan selalu menggunakan imajinasi untuk mencapai kesan terhadap peristiwa yang diceritakan.

Karena, tujuan tulisan sugestif memberikan pesan sekaligus pengaruh atau sugesti kepada pembacanya. Sehingga orang yang membaca tulisan ini tersugesti dan tergerak hatinya untuk mempercayai suatu hal. Tulisan sugesti ini biasanya ada dalam buku pengembangan yang bertujuan membuat seseorang menjadi lebih baik.

Baca Juga: 10 Contoh Teks Persuasif yang Baik dan Benar, Bisa Dijadikan Referensi!

Ciri-ciri Teks Narasi

Setiap jenis bacaan atau teks memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Anda bisa mengetahui sebuah bacaan merupakan teks narasi atau tidak melalui ciri-cirinya, berikut ini:

1. Peristiwa Nyata dan imajinasi

Teks narasi menceritakan peristiwa nyata, imajinasi atau gabungan dari keduanya. Maksudnya, penulis bisa membuat tulisan berdasarkan kisah nyata yang berasal dari pengalaman pribadi, kehidupan seseorang atau sejarah. Selain itu, penulis juga bisa membuat tulisan yang berasal dari kisah fiktif, khayalan atau imajinasi dirinya sendiri

2. Menekankan kronologis peristiwa

Tulisan ini sangat menekankan kronologis peristiwa atau urutan waktu yang disusun secara detail dan ada konflik di dalamnya. Hal ini bertujuan menampilkan peristiwa yang terjadi di dalam cerita.

3. Konflik

Teks narasi juga sama seperti tulisan sastra lainnya yang memiliki konflik di dalamnya. Konflik adalah suatu peristiwa atau fenomena sosial terjadinya pertentangan atau pertikaian, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

4. Memiliki pesan

Teks narasi yang berdasarkan kisah nyata maupun fiktif harus mengandung pesan atau amanat untuk pembacanya. Sehingga orang yang membaca teks narasi bisa mendapatkan wawasan atau pengetahuan dari kisah yang diceritakan.

Unsur-unsur Teks Narasi

Sebelum mulai menulis teks narasi, penulis harus memahami unsur-unsur yang terkandung dalam tulisan jenis ini. Unsur-unsurnya sangat penting guna membangun cerita sebelum Anda memahami struktur penulisannya.

1. Tema

Tema adalah gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu tulisan. Setiap tulisan pasti memiliki tema sebagai pondasi ceritanya, baik untuk menulis cerpen, puisi, novel atau karya tulis.

Pada suatu karya sastra yang lain, tema menjadi dasar umum yang menopangnya sebagai struktur semantic dan bersifat abstrak yang muncul berulang-ulang lewat motifnya dan biasanya dilakukan secara implisit. Tema bisa berupa moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi hingga tradisi.

Adapun contoh tema tentang lingkungan, kesehatan, pendidikan, liburan, guru, sekolah hingga pengalaman pribadi.

Baca Juga: Teks Editorial : Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Contoh Lengkap

2. Latar

Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Latar juga didefinisikan sebagai unsur intrinsik pada suatu karya sastra yang meliputi ruang, waktu dan suasana yang terjadi pada suatu peristiwa.

Latar sangat penting dalam sebuah tulisan, supaya pembaca bisa menggambarkan situasi peristiwa atau kisah fiktif yang diceritakan oleh penulis.

Contoh latar dalam suatu tulisan, termasuk latar waktu, latar tempat, latar suasana dan latar alat.

3. Penokohan

Penokohan adalah gambaran watak atau karakter yang diberikan oleh penulis terhadap tokoh-tokoh dalam cerita. Penokohan ini berkaitan dengan sikap, keinginan, ketertarikan, emosi dan prinsip moral para tokoh dalam cerita.

Penulis harus menentukan penampilan hingga karakter para tokoh yang ada dalam cerita narasi. Supaya pembaca lebih memahami dan mengenal si tokoh ketika membacanya.

Contohnya, penulis menciptakan tokoh Andi berkulit sawo matang, tinggi, memiliki suara menggelegar dan suka marah. Penulis juga bisa menciptakan tokoh Ahmad yang bertubuh tinggi, sedikit berisi dan sangat ramah pada semua orang.

4. Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa dalam suatu cerita yang dikaitkan melalui hubungan kausalitas. Pada alur terdapat peristiwa, konflik dan klimaks.

Penulis bisa membuat alur cerita dari awal kemunculan tokoh, terjadinya konflik, penyelesaian konflik hingga akhir ceritanya. Penentuan alur ini berkaitan dengan pemecahan konflik yang ada dalam teks ini.

Contoh alur dalam sebuah cerita, yaitu alur maju, alur mundur atau gabungan dari kedua alur tersebut. Alur maju, merangkai peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir berdasarkan urutan waktu. Alur mundur, menceritakan lagi peristiwa masa lalu di tengah-tengah cerita.

Baca Juga: Teks Negosiasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap

Struktur Teks Narasi

Teks Narasi tidak hanya menuliskan cerita secara kronologis, tetapi ada 4 bagian dari tulisan ini yang harus dipahami untuk menyusunnya. Penulis memerluka struktur ini untuk membuat teks ini yang lebih baik, terutama bagi pembacanya.

Struktur teks jenis ini sangat berguna bagi penulis menyusun kerangka paragrafnya. Sehingga penulis akan lebih mudah menuliskan kronologis ceritanya agar berkesan bagi pembaca.

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, waktu, suasana dan unsur-unsur lainnya yang harus disajikan pada awal cerita. Penulis harus membuat bagian ini sangat menarik untuk memberikan kesan pertama yang baik pada pembaca.

2. Komplikasi

Komplikasi adalah permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Penulis bisa mulai memberikan konflik yang akan berkembang hingga klimaks pada ceritanya. Kemudian konflik akan menuju antiklimaks dan menghilang. Pada bagian komplikasi inilah jalan cerita baru dimulai.

3. Resolusi

Resolusi adalah pemecahan masalah yang dihadapi para tokoh, setelah memberikan konflik. Resolusi sangat penting dalam struktur teks jenis ini untuk menandakan konflik telah selesai dan cerita akan segera berakhir.

4. Koda

Koda adalah bagian terakhir teks yang berisi pesan atau pelajaran untuk dipetik dari cerita tersebut. Pembaca mengenal bagian koda sebagai ending atau akhir sebuah cerita. Sehingga penulis bisa memberikan akhir cerita yang bahagia, sedih atau menggantung. 

Baca Juga: Teks Laporan Hasil Observasi : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap

Contoh Teks Narasi

Berikut ini, beberapa contoh teks narasi peristiwa nyata dan fiktif yang bisa menjadi referensi tulisan:

Contoh 1

Suatu hari di sebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Elsa. Berwajah amat cantik serta lucu. Putri Elsa lahir dari pasangan Raja Charles dan Ratu Elizabeth. Seluruh orang amat bahagia waktu kelahiran putri yang sudah dinanti-nantikan itu.

Pas dihari kelahiran Putri Elsa, didepan pintu gerbang istana ada seorang bayi kecil yang tergeletak tidak berdaya. Selanjutnya dikarenakan pihak istana tidak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut lantas diasuh oleh pihak istana serta dinamakan Putri Anna.

Dua tahun sudah berlalu, Putri Elsa serta Putri Anna sudah beralih jadi putri-putri yang lucu, mereka sudah jadi layaknya saudara kandung sendiri. Raja serta Ratu suka lihat keakraban mereka, walau mereka belum memberitahukan bahwa Putri Anna tidaklah anak kandung mereka.

Waktu menginjak umur 12 tahun, Putri Elsa tampak lebih cantik dari pada Putri Anna. Serta juga Putri Elsa lebih serupa Ratu Anna. Putri Anna yang saat itu mengerti bahwa Putri Elsa lebih cantik darinya serta lebih serupa pada sang Ratu, memiliki kemauan tidak baik pada Putri Elsa.

Satu hari Putri Anna yang sudah beniat jahat pada Putri Elsa coba bikin wajah Putri Elsa jadi jelek rupa dengan menyiramkan air panas pada Putri Elsa.

Tetapi sebelum saat pernah ia coba melakukannya, kemauan jahatnyaa sudah diketahui oleh Ratu Aurora. Selanjutnya sang Ratu menceritakan kenapa ia tidak serupa dengan Ratu Aurora.

Putri Anna selanjutnya mengerti serta kembali jadi baik pada Putri Elsa. Saat ini mereka jadi putri-putri yang sangat dikagumi di negeri tersebut.

Contoh 2

Saat ini Andi sedang duduk menatap soal matematika yang ada di depannya. Ia terpaku karena tak bisa mengerjakan soal-soal itu. Dalam hati ia menyesal, karena semalam ia menghabiskan waktu dengan bermain game.

Tak satu pun soal yang dapat terpecahkan, meskipun seluruh kekuatanotaknya sudah dikerahkan. Terlintas dalam pikirannya untuk bertanya padateman yang duduk di sampingnya.

Namun, ketakutan merayapi perasaannya, mengingat mata pengawas selalu berkeliaran di seluruh penjuru ruang kelas.

Contoh 3

Pas jam 11.00 WIB pekan lantas, Erick baru pulang dari kuliah. Layaknya umumnya Erick pulang kerumah naik ojek yang berada di depan kampus. Kebetulan waktu itu matahari amat terik-teriknya hingga udara panas menyelimuti tubuhnya serta lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantui, bikin situasi waktu itu tidak mengenakkan.

Diperjalanan menuju kerumah terselip perihal lucu, nyatanya ojek yang ia naiki salah jalur. Semula Erick pernah kesal tetapi sesudah sopir ojek bicara untuk bertanya jalur yang benar, sopir ojek memakai logat bahasa jawa yang tidak Erick tahu. Tanpa sengaja Erick tertawa kecil. Tetapi Erick nalar saja maksudnya yaitu menanyakan jalur yang benar. Perihal tersebut cukup membuatnya geli disaat terik matahari yang semakin menusuk tubuh.

Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpa. Nyatanya rumahnya tetap terkunci, tidak seorang pun yang ada di dalam tempat tinggal serta kebetulan waktu itu Erick tidak membawa kunci cadangan. Kembali Erick jadi amat kesal waktu itu. Selanjutnya Erick menanti untuk sebagian menit  sampai orang tuanya kembali. 10 menit pertama sudah berlalu, Erick tetap duduk di kursi teras depan rumah. 10 menit selanjutnya lalu sudah jalan tanpa disadari, lagi-lagi tidak kujumpai orang tuanya kembali.

Sesudah hampir 40 menit Erick menanti dengan rasa jemu. Terbesit sekilas dalam pikirannya untuk menghubungi orangtuanya. Selanjutnya, Erick menghubungi orangtuanya. Erick heran kenapa perihal ini tidak terpikirkan sejak tadi, barangkali dikarenakan terlampau emosi hingga perihal sekecil itu tidak lagi terpikirkan

Artikel Penulisan Buku Pendidikan