Daftar Isi
Akademik branding menjadi hal penting yang perlu dilakukan oleh kalangan akademisi, khususnya dosen. Manfaat besar yang diperoleh setelah sukses melakukan akademik branding menjadi alasan kenapa hal ini perlu dilakukan sejak dini.
Dosen secara personal bisa melakukan akademik branding dengan aktif di berbagai media sosial. Namun, untuk akademik branding secara profesional dibutuhkan publikasi karya ilmiah dan indeksasi jurnal di berbagai database.
Google Scholar ternyata masuk ke dalam media yang tepat untuk mendukung akademik branding dosen. Maka penerbit deepublish menggelar webinar dengan mengusung tema tersebut.
Penerbit deepublish merupakan perusahaan penyedia layanan penerbitan yang memiliki visi dan misi menyediakan literatur berkualitas kepada masyarakat dari ahlinya. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, penerbit deepublish secara rutin mendorong dosen untuk produktif menulis dan melakukan publikasi ilmiah.
Sebab dosen maupun guru merupakan para ahli di bidang keilmuan tertentu yang dinilai memiliki kompetensi untuk menyusun naskah ilmiah berkualitas. Sehingga produktivitas mereka dalam menulis dan publikasi bisa menyediakan literatur berkualitas di masyarakat.
Salah satu upaya untuk mendorong dosen memberikan kontribusi tersebut, penerbit deepublish menggelar webinar. Yakni bertajuk Tips dan Trik Memanfaatkan Google Scholar sebagai Akademik Branding Dosen.
Webinar ini sendiri menghadirkan narasumber utama Dr. I Wayan Agus Anggayana, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua LPPM Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia dan juga Ketua LPPM Universitas Triatma Mulya.
Webinar diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada Kamis, 6 Oktober 2022 dan dibawakan oleh Farida Nurul selaku moderator. Selain bisa diikuti secara online melalui link Zoom, para peserta juga bisa mengikuti melalui akun Youtube Penerbit Deepublish.
Dr. I Wayan Agus Anggayana, S.Pd., M.Pd., membuka sesi penyampaian materi inti dengan menjelaskan definisi dosen dan kewajibannya melaksanakan penelitian. Terkait penelitian, selama hasil penelitian ini bermanfaat dan tidak menyebabkan suatu dampak negatif.
Maka dosen diwajibkan untuk menyebarluaskan hasil penelitian tersebut. Baik melalui proses seminar, publikasi artikel ilmiah ke jurnal, buku ilmiah, dan juga dianjurkan untuk dipatenkan atau diurus HKI-nya.
Esensi dosen sendiri dimulai dari kesadaran akan kewajiban untuk terus mengembangkan diri lewat kegiatan pendidikan formal. Selain itu juga perlu memangku jabatan fungsional setelah menerima NIDN.
Dosen yang profesional tentu membutuhkan bukti dan pengakuan, hal ini bisa diperoleh dengan mengikuti sertifikasi dosen. Kepemilikan sertifikasi memberi dosen pengakuan secara nasional sebagai tenaga pendidik profesional.
“Google Cendekia atau Google Scholar merupakan layanan yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian materi-materi pelajaran berupa teks dalam berbagai format publikasi. Cakupannya adalah jurnal-jurnal daring dari publikasi ilmiah juga menyediakan cara yang mudah mencari literatur akademik secara luas.” jelas Agus dalam webinar.
Google Scholar yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Google Cendekia adalah sebuah layanan yang mendukung pencarian materi pelajaran. Cakupannya sangat luas mulai dari jurnal-jurnal daring sampai buku elektronik.
Sehingga pencarian materi pelajaran di dalam layanan Google satu ini bisa dikatakan mudah dan koleksinya juga lengkap. Hal ini akan memudahkan kalangan akademisi untuk mendapatkan literatur ilmiah yang dibutuhkan.
Dalam webinar tersebut, Agus juga menjelaskan bahwa Google Scholar ibarat sebuah perpustakaan daring. Sebab akses ke layanan Google ini bisa dilakukan secara online dan didapatkan berbagai jenis literatur ilmiah yang kredibel.
“Google Scholar sebagai salah satu layanan publikasi ilmiah menjadi salah satu sarana akademik branding. Sehingga bisa sebagai sarana menyebarluaskan karya ilmiahnya. Tidak hanya berupa artikel ilmiah di dalam jurnal akan tetapi juga dalam bentuk buku ilmiah..” tambah Agus.
Google Scholar yang menjadi perpustakaan berjalan menjadikannya banyak digunakan oleh kalangan akademisi. Baik itu dosen dan guru, maupun pelajar dan mahasiswa. Sehingga dosen yang melaksanakan aktivitas Tri Dharma berpa penelitian.
Diharapkan bisa memanfaatkan media publikasi ilmiah dari Google tersebut. Yakni dengan melakukan publikasi dalam bentuk jurnal ilmiah maupun buku ilmiah yang kemudian terindeks di dalam Google Scholar.
Hal ini akan mendorong sitasi terhadap karya ilmiah yang disusun dosen yang bersangkutan. Sebab ada banyak pencari referensi di Google Scholar, sehingga karya yang dipublikasikan berpotensi dijadikan referensi lalu terjadilah sitasi.
Dosen akan dikenal lewat karya ilmiah yang dijadikan referensi, dan kemudian bisa dikenal semakin luas oleh kalangan akademisi. Sehingga Google Scholar menjadi bagian penting dari akademik branding dosen berkaitan dengan publikasi hasil penelitian.
Terdapat banyak kelebihan yang dimiliki Google Scholar sehingga sangat tepat dijadikan sarana akademik branding oleh kalangan dosen. Yaitu:
Cakupan jenis literatur di dalam Google Scholar sangat luas, tidak hanya berupa artikel ilmiah saja yang dipublikasikan institusi (perguruan tinggi). Akan tetapi jga dalam bentuk jurnal dan buku elektronik.
Google Scholar tidak hanya dikenal di Indonesia saja melainkan dikenal di seluruh negara di dunia. Sehingga publikasi dosen bisa diakses masyarakat dunia sebagai referensi ilmiah.
Akses ke Google Scholar sangat mudah karena sifatnya yang online. Sehingga bisa dibuka layanannya melalui perangkat elektronik yang sudah terhubung dengan internet.
Google scholar membuat pengguna layanan bisa menghemat dari aspek dana dan ruang. Sebab sifatnya gratis, meskipun beberapa dokumen ada biaya tambahan akan tetapi jumlahnya sedikit.
Selain itu, Google Scholar menyediakan literatur dalam format digital sehingga lebih hemat ruang. Tidak perlu menyediakan ruang khusus untuk menyimpan dan mengatur literatur yang dimiliki.
Tidak perlu datang langsung ke perpustakaan, cukup menggunakan gadget seperti smartphone untuk mengakses literatur ilmiah di Google Scholar. Sehingga benar-benar memberi efisiensi waktu.
Alur proses akademik branding dosen melalui Google Scholar adalah lewat repository. Intinya, dosen sudah melakukan publikasi hasil penelitian misalnya dalam bentuk jurnal nasional maupun jurnal internasional.
Hasil publikasi akan masuk ke dalam Google Scholar, dari sini kemudian data publikasi akan masuk ke aplikasi SINTA dan termuat juga di dalam aplikasi SISTER. Jika sudah terekam di dalam aplikasi SISTER.
Maka publikasi dosen bisa digunakan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dosen sekaligus diajukan di dalam laporan BKS per semester. Alur sederhana ini terpenuhi, maka Google Scholar sudah membantu dosen melakukan akademik branding lewat layanannya.
Supaya akademik branding melalui Google Scholar bisa maksimal, Agus Anggayana juga menambahkan penting menghindari beberapa kesalahan umum dalam pembuatan akun di Google Scholar. Diantaranya adalah:
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…