Dosen di Indonesia diharapkan memiliki karir akademik yang cemerlang, salah satunya dibuktikan dengan memangku jabatan fungsional tinggi. Namun, untuk bisa sampai ke puncak karir akademik ternyata banyak yang masih terkendala.
Memahami kondisi ini, Dunia Dosen bekerjasama dengan Penerbit Deepublish menggelar webinar dengan tajuk Publikasi Cerdas Bagi Dosen Pemula : Strategi Pengembangan Karir Dosen.
Melalui webinar ini dihadirkan Prof. Dr. Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M., yang merupakan Rektor Universitas Riau Kepulauan sebagai narasumber. Webinar digelar pada Selasa, 19 Maret 2024 melalui aplikasi Zoom Meeting.
Melalui webinar ini akan dibahas mengenai salah satu strategi bagi para dosen untuk mengembangkan karir akademiknya. Yakni melalui kegiatan publikasi yang dilakukan secara cerdas oleh para dosen pemula atau dosen muda.
Dalam pemaparan materi, Sri Langgeng membagikan strategi dimana pengembangan karir dosen bisa dimulai sejak awal karir. Dimulai dari 11 bulan setelah diterima menjadi dosen, dimana dianjurkan untuk segera mengajukan kenaikan jabatan fungsional pertama.
Tujuannya agar di masa pengabdian 12 bulan atau 1 tahun, dosen pemula tersebut sudah memangku jabatan Asisten Ahli. Hal ini dijelaskan penting untuk diperhatikan dan diterapkan, karena masih banyak dosen yang sudah mengabdi puluhan tahun tetapi jabatan fungsionalnya tidak berkembang.
“Kita tidak perlu lama-lama menjadi dosen pemula. Dosen pemula itu kalau menurut saya tidak hanya masalah masa kerja. Ada beberapa dosen yang sudah mengajar puluhan tahun, namun mohon maaf, jabatan fungsionalnya masih seputaran itu-itu saja,” kata Sri Langgeng.
Sri Langgeng juga menuturkan pentingnya dosen pemula aktif mengajukan program hibah. Baik hibah dari Dikti untuk dosen pemula, hibah internal PT, dan hibah lainnya. Sebab mendapatkan hibah bisa mempercepat pengembangan karir akademik dosen.
Disarankan pula untuk menetapkan tujuan di tahun kedua menjadi dosen sudah memangku jabatan Lektor. Baru kemudian di tahun ketiga ikut sertifikasi dosen. Memasuki tahun ke-4, bisa fokus untuk studi lanjut jenjang S3.
Sehingga di tahun ke-7 sudah bersertifikasi, sudah Lektor, dan juga sudah memiliki ijazah S3. Hal ini penting agar di bawah masa pengabdian 10 tahun, dosen tinggal fokus pengembangan karir agar bisa menjadi Guru Besar (Profesor).
Sri Langgeng juga menuturkan bahwa dengan publikasi, maka dosen bisa mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari pemenuhan kewajiban menjalankan tri dharma, academic branding, academic traveling, sampai academic reward berbentuk menjadi Guru Besar.
“Ini sebuah perjalanan kita sebagai dosen, menjadi Guru Besar menurut saya juga merupakan Academic Reward yang harus diperjuangkan. Demikian juga dosen berprestasi, Academic Leader,” ungkap Sri Langgeng.
“Berbekal publikasi, academic branding, maka akan memperoleh tawaran menjadi reviewer, reviewer apa saja. Apakah reviewer BRIN, akan melihat academic branding, LPDP, dan reviewer Dikti itu sendiri,” sambungnya.
Lebih lanjut, dijelaskan pula beberapa strategi cerdas dalam melakukan publikasi untuk dosen pemula bisa mengembangkan karir akademik, diantaranya:
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…