Dalam tata cara penulisan bahasa Indonesia, ada berbagai jenis dan pengelompokan ragam kalimat, salah satunya konjungsi antarkalimat. Apa itu konjungsi antarkalimat? Konjungsi antarkalimat merupakan salah satu jenis konjungsi atau kata hubung yang ada di dalam bahasa Indonesia.
Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi atau kata sambung yang mana di dalamnya menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Pada kalimat tersebut, biasanya konjungsi ini selalu memulai kalimat yang baru. Konjungsi antarkalimat juga dapat dipahami dengan memiliki fungsi untuk menghubungkan kalimat pertama dengan kalimat berikutnya.
Kata hubung atau konjungsi antarkalimat ini digunakan untuk menyatakan arti yang berbeda. Mengenai letak, letak dari konjungsi antarkalimat yaitu di awal kalimat atau setelah tanda baca, misalnya titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
Untuk lebih mengetahui bagaimana contohnya, simak beberapa contoh konjungsi antarkalimat di bawah ini.
49+ Contoh Kalimat Konjungsi Antarkalimat
Berikut ini merupakan beberapa contoh konjungsi antarkalimat agar Anda lebih memahami apa saja contoh kalimat konjungsi antarkalimat.
1. Lina belum berhasil memenangkan perlombaan melukis, meskipun begitu ia sudah berlatih secara rajin.
2. Artis itu tidak sombong dan sangat ramah pada para penggemarnya, meskipun ia sudah menjadi orang yang sukses dan dikenal banyak orang.
3. Tamu undangan semalam sampai tidak bisa duduk karena penuh sesak, meski demikian mereka tetap antusias melihat sajian hiburan perayaan tirakatan 17-an.
4. Hujan deras mengguyur stadion tempat upacara sore kemarin, meskipun demikian tim pengibar bendera tetap melaksanakan tugasnya dengan baik.
5. Pagi tadi, kakak buru-buru berangkat ke kantor karena bangun kesiangan, walaupun begitu kakak sudah membantu ibu menyiapkan peralatan jualan ibu.
Baca Juga:
Macam-Macam Konjungsi dan Contoh Lengkapnya
80+ Contoh Konjungsi Antarkalimat
Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
6. Mobil yang dibeli ayah belum pernah dipakai sejak pertama kali membeli, walaupun demikian ayah tetap merawat dan membersihkannya.
7. Orang itu sangat banyak bicara dan sering protes, meskipun begitu ia sangat baik hati dan suka memberi bantuan kepada yang membutuhkan.
8. Hasil rapat siang tadi kurang memuaskan dan kami sebenarnya tidak setuju, meski demikian kami tetap menghargai dan mengikuti hasil musyawarah yang paling mendominasi.
9. Tina sering sekali bermain bersama teman-temannya hingga larut malam, walau begitu ia selalu berhasil menjadi juara kelas di sekolahnya.
10. Kaki adikku berdarah dan lecet karena jatuh saat naik sepeda tadi sore, meskipun demikian ia tidak menangis dan tidak manja kepada ibu.
11. Perjalanan kami dimulai dari Kota Bandung, selanjutnya kami akan melanjutkan perjalanan ke Kota Semarang.
12. Ibu memintaku untuk menggoreng pisang goreng yang sudah ditepungi, setelah itu aku memberikan keju dan juga meses coklat agar lebih nikmat.
13. Risa sudah selesai mempersiapkan persiapan sekolahnya, selanjutnya ia bergegas ke dapur untuk membantu ibu menyiapkan piring dan gelas untuk sarapan keluarga.
14. Doni sudah menumpuk semua pakaian yang akan dibawanya ke panti asuhan, setelah itu ia mengambil beberapa mainannya untuk diberikan kepada anak-anak panti yang akan dikunjungi.
15. Ibu memasukkan bumbu yang sudah ditumis ke dalam panci, setelah itu aku menambahkan garam dan kaldu penyedap ke dalam masakan ibu.
16. Hari ini aku ingin pergi ke pasar tradisional terlebih dahulu, kemudian aku baru akan pergi ke swalayan jika bahan belanjaan tidak tersedia di pasar tradisional.
17. Lita hari ini membawa bekal yang sudah disiapkan mamanya, kemudian di kantin ia hanya memesan satu gelas teh manis.
18. Keluargaku besok pagi akan berangkat ke luar kota untuk menjenguk tanteku, setelah itu kami akan ke rumah nenek dan kakek yang lokasinya tidak jauh dari rumah tante.
19. Kakak membersihkan kamarnya terlebih dahulu, baru setelah itu ia membersihkan taman depan rumah.
20. Aku ingin menyelesaikan sekolah di kota ini dahulu, setelah itu aku ingin menempuh kuliah di luar kota seperti cita-citaku masa kecil.
21. Adik sangat menyukai semua makanan yang pedas. Sebaliknya, aku justru tidak bisa makan makanan yang pedas.
22. Nala sudah siap untuk berangkat sekolah dan sudah sarapan. Sebaliknya, kakaknya justru tidak mau disuruh mandi dan bahkan susah untuk dibangunkan.
23. Ibuku sangat mahir dalam membetulkan tabung gas elpiji. Sebaliknya, ayah justru yang pandai memasak.
24. Ayah baru saja pergi dari rumah untuk ke kantor. Sebaliknya paman justru datang ke rumah untuk berkunjung.
25. Bintang tamu sudah datang dan duduk di kursi yang sudah disediakan, sebaliknya pembawa acara itu justru belum datang dan susah untuk dihubungi.
26. Para tetangga sudah datang di rumah untuk membantu memasak, sebaliknya kami sekeluarga justru belum sampai rumah.
27. Kakak laki-lakiku bangun tidur selalu pagi-pagi, sebaliknya aku justru sulit untuk bangun pagi.
28. Lila sudah pulang sekolah baru saja. Sebaliknya kakaknya justru menunggu dan mencarinya di sekolahan.
29. Ibu sudah selesai menyiapkan makanan untuk bekal sekolah, sebaliknya aku justru belum siap-siap untuk pergi ke sekolah.
30. Putri bekerja dari pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya, sebaliknya adiknya malah hidup dengan mementingkan gengsi dan suka berfoya-foya.
31. Galuh sudah menyangka bahwa ia akan dilibatkan dalam kepanitiaan lomba 17-an tahun ini.
Baca Juga:
Tata Bahasa: Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, Jenis, dan Contoh Pemakaiannya
Cara Menentukan Ide Pokok Paragraf Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Contohnya
Cara Menentukan Ide Pokok Paragraf Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Contohnya
32. Ayah sudah memberikan kabar kepada teman-temannya bahwasanya besok berhalangan hadir pertemuan tahunan dikarenakan harus mengantar nenek berobat ke luar kota.
33. Makanan yang sudah tersedia di meja itu sesungguhnya membeli lewat pesan online.
34. Tito mengatakan bahwa sebenarnya ia keberatan jika dipindah ke divisi pekerjaan yang lain karena tidak sesuai kemampuannya.
35. Makanan yang disiapkan untuk para korban banjir tersebut sesungguhnya langsung dibuat dan dimasak oleh para relawan di posko.
36. Motor matik yang dibeli Tiara tadi siang sebenarnya merupakan hasil kerja kerasnya menabung selama 2 tahun belakangan.
37. Sesungguhnya Ardi sudah sejak awal tidak setuju dengan keputusan yang diambil temannya.
38. Sesungguhnya hari itu hujan, tetapi Rido tetap memaksakan diri pergi naik sepeda.
39. Sebelum menghadiri pesta ulang tahun temannya, kakak mengatakan bahwa ia akan pulang lebih cepat dari biasanya.
40. Ayah dan ibu sudah memutuskan dengan mantap bahwa akan tetap berangkat umroh tahun ini.
41. Pekerjaan yang dimiliki Anita sudah lebih dari cukup, malahan dia sudah bisa membelikan orang tuanya kendaraan pribadi.
42. Lucky tidak mau lagi menginjakkan kaki di tempat itu, bahkan mendengar namanya saja ia sudah tidak maun.
43. Latihan hari ini sangat ringan, malahan ia bisa sembari bercengkrama dan bercanda dengan teman-temannya.
44. Makanan yang diberikan ibumu kepadaku kemarin sangat banyak, malahan bisa kubagikan ke saudara-saudaraku.
45. Lutfi merasa puas dengan masakan yang ia masak sore ini, malahan ia juga bisa banyak makan.
46. Kakak sudah bilang akan mampir ke rumah teman terlebih dahulu, dengan demikian ibu sengaja tidak mengunci pintunya sebelum kakak pulang.
47. Roni sudah resmi bergabung menjadi karyawan di perusahaan mentereng itu, dengan demikian ia harus menaati semua peraturan perusahaan yang berlaku.
48. Hujan malam ini sangat lebat, oleh sebab itu jalanan di kampungku terendam banjir.
49. Mita berhalangan hadir rapat siang tadi, oleh karena itu ia meminta catatan hasil rapat kepada Tika.
50. Maya sudah dalam perjalanan pergi ke Bali, sebelum itu dia sudah berpamitan kepada seluruh teman-temannya.
Artikel Terkait:
Pengertian Kalimat, Unsur, dan Contoh SPOK nya
Kalimat Opini: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan dan Contoh Lengkap
Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh