Menulis bukan sekedar menuangkan ide dari kepala menjadi tulisan, melainkan mencakup proses mengungkap isi kepala menjadi tulisan dengan makna yang jelas. Maka penting untuk menguasai berbagai tips agar tulisan mudah dipahami.
Pasalnya, menghasilkan karya tulis yang enak dibaca dan isi atau makna di dalamnya bisa dipahami para pembaca masih menjadi masalah para penulis. Terutama kalangan dosen yang terbiasa menulis artikel ilmiah jurnal maka akan kesulitan saat menulis naskah buku.
Menulis, Penuangan Gagasan pada Tulisan
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai tips agar tulisan mudah dipahami, maka dibahas dulu mengenai apa itu menulis. Dalam KBBI, menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
Dikutip melalui laman Respository UMP, menulis didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Â
Secara sederhana, menulis bisa dipahami sebagai aktivitas menuangkan ide di dalam kepala ke dalam bentuk tulisan. Tulisan ini berisikan ide tersebut yang kemudian dibaca orang lain dan ide ini bisa dipahami atau ditangkap orang lain tersebut.
Dalam berkomunikasi, komunikasi secara tertulis memang lebih sulit dibanding secara lisan. Sebab terikat dengan beberapa aturan seperti aturan kata baku, aturan penulisan untuk istilah asing, aturan penggunaan tanda baca, dan lain sebagainya.
Tujuan Umum dari Kegiatan Menulis
Meskipun dikenal sebagai teknik komunikasi yang lebih sulit, akan tetapi menulis membantu seseorang mengabadikan ilmu dan wawasannya. Sekaligus menyebarluaskan manfaatnya kepada lebih banyak orang.
Selain itu, aktivitas menulis dilakukan seseorang baik untuk beberapa waktu maupun dalam jangka panjang biasanya karena suatu tujuan. Secara umum, tujuan menulis antara lain:Â
1. Menyampaikan Informasi
Menulis memiliki tujuan beragam dimana salah satunya adalah menyampaikan suatu informasi. Sehingga pembaca bisa mengetahui suatu hal dengan baik dan mendapat manfaat atas informasi yang dibagikan penulis.
2. Mengajak dan Mempengaruhi
Tujuan kedua dari menulis adalah menyusun karya yang bersifat persuasif, sehingga bisa mengajak dan mempengaruhi pembaca untuk melakukan suatu hal. Misalnya mengajak menjaga kesehatan, kebersihan, hidup hemat, dll.
3. Memberikan Hiburan
Menulis juga bisa bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Misalnya dengan membagikan kisah yang inspiratif, mengharukan, cerita dengan happy ending, cerita yang lucu, dan sebagainya.
4. Sarana Penulis dalam Berekspresi
Tujuan lain dari kegiatan menulis adalah menjadi sarana untuk berekspresi. Misalnya ketika menulis buku harian atau diary, maka biasanya dilakukan untuk meluapkan emosi dan apapun yang dirasakan dengan jujur dan apa adanya.
Tips agar Tulisan Mudah Dipahami
Memahami betul bahwa menulis bukan hanya menyusun beberapa kata menjadi satu kalimat dan berakhir menjadi paragraf. Melainkan juga mampu menjelaskan ide abstrak dari kepala menjadi sesuatu yang nyata dan bisa dibaca serta dipahami orang lain.
Maka menulis membutuhkan kepiawaian dalam menentukan pilihan kata dan bagaimana menyusunnya menjadi sesuatu yang nyaman untuk dibaca. Jika Anda dosen biasanya kesulitan beradaptasi dari menulis artikel untuk jurnal ilmiah ke naskah buku.
Maka berikut beberapa tips agar tulisan mudah dipahami para pembaca:Â
1. Memilih Kosakata Umum dan Sederhana
Pada saat dosen menulis artikel ilmiah untuk publikasi ke jurnal, maka menggunakan istilah ilmiah sangat umum digunakan. Hal ini lumrah dan bahkan dianjurkan, karena isinya memang bersifat ilmiah dan ditujukan untuk masyarakat ilmiah.
Namun, ketika menulis naskah buku meskipun sumbernya dari hasil penelitian yang dilakukan dosen. Maka kosakata yang digunakan sebaiknya kosakata umum dan sederhana. Artinya, pilihan kata yang diambil bisa dipahami semua kalangan.
Sebab bagaimanapun juga, target pembaca untuk terbitan karya ilmiah berbentuk buku adalah masyarakat luas. Sehingga akan kurang tepat jika masih memakai terlalu banyak istilah ilmiah. Sebab bisa membuat karya Anda susah dipahami.
2. Menyusun Kalimat Pendek
Membaca buku menghadapkan seseorang pada karya tulis dengan jumlah halaman yang lebih banyak dibanding artikel ilmiah. Supaya pembaca tidak bosan, dosen bisa memilih menyusun kalimat pendek.
Kalimat yang terlalu panjang dan bahkan disusun dengan tanda baca yang minim seperti jeda dengan tanda koma (,). Bisa membuat pembaca kehabisan nafas dan fokus mengatur nafas alih-alih memahami tulisan Anda.
Maka sangat penting menyusun kalimat pendek sekaligus efektif. Sehingga memberi kemudahan pembaca mengatur nafas dan memahami data dan informasi yang ingin Anda sampaikan kepada mereka.
3. Menyusun Paragraf Pendek
Tips agar tulisan mudah dipahami juga melibatkan paragraf pendek. Alasannya tidak berbeda jauh dengan poin sebelumnya. Mencegah pembaca kehabisan nafas dan susah memahami karya tulis Anda.
Selain itu, paragraf pendek menjadikan suatu teks di naskah buku terlihat menarik untuk dibaca. Sebab pembaca cenderung menyukai paragraf pendek dibanding paragraf panjang yang sampai berbaris-baris karena pasti melelahkan membacanya.Â
Jangan lewatkan tips seputar kepenulisan berikut:
- 20 Tips Membangun Kebiasaan Menulis Agar Lebih Konsisten
- 15 Tips Produktif Menulis yang Bisa Dicoba
- 15 Tips Menulis Kreatif, Dijamin Ampuh!
4. Menulis Kalimat Aktif
Langkah berikutnya dalam tips agar tulisan mudah dipahami pembaca adalah menulis kalimat aktif. Artikel ilmiah untuk jurnal biasanya menggunakan kalimat pasif. Sehingga terkesan kaku.
Kalimat pasif disarankan untuk diminimalkan penggunaannya pada naskah buku. Sebaliknya, sangat dianjurkan untuk menyusun kalimat aktif yang bagi pembaca lebih menarik, enak dibaca, dan juga lebih mudah dipahami.
5. Memberi Penjelasan Secara Runtut
Selanjutnya, Anda perlu memastikan apa yang Anda tulis sudah runtut dan hindari meloncat-loncat. Jika kesulitan maka dianjurkan untuk menyusun kerangka karangan sebagai peta dalam mengembangkan naskah buku. Sehingga penjelasan bisa runtut dan mendetail.
6. Rajin Membaca Surat Kabar
Supaya tulisan Anda bisa dipahami dengan mudah oleh para pembaca, maka bisa mulai rutin membaca surat kabar. Sebab artikel di surat kabar didesain untuk dibaca semua kalangan dan mudah dipahami. Sering membacanya membantu Anda memahami bagaimana menuliskan kalimat yang bisa dipahami pembaca.
7. Membaca Ulang Hasil Tulisan
Setiap kali selesai menulis, pastikan untuk dibaca ulang. Posisikan diri sebagai pembaca untuk mencari tahu apakah tulisan Anda bisa dipahami dengan cepat atau tidak. Jika tidak maka bisa melakukan evaluasi dan disusul proses koreksi.
8. Melakukan Parafrase
Tips agar tulisan mudah dipahami berikutnya adalah melakukan parafrase. Buku yang Anda susun tentunya akan mencantumkan kutipan karena tetap bersifat ilmiah. Kutipan ini sebaiknya diparafrase agar lebih mudah dipahami.
Jika Anda kesulitan melakukan parafrase kutipan, maka bisa menggunakan Jasa Parafrase dari Penerbit Deepublish. Dimana akan dibantu oleh tim ahli dan berpengalaman agar hasil parafrase optimal. Info lebih bisa mengunjungi laman Layanan Parafrase Konversi.
Dari beberapa tips agar tulisan mudah dipahami tersebut, tentunya memberi solusi terbaik agar kualitas tulisan berkembang. Menulis artikel untuk jurnal ilmiah memang berbeda dengan menulis buku. Namun, dengan tips tersebut para dosen bisa terbantu mengatasi kendala yang muncul.
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.Â
Anda mau menerbitkan buku? Perhatikan panduan dan tips memilih penerbit berikut ini: