Daftar Isi
Buku karya ilmiah yang baik ternyata sebagai program pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Karena ini adalah program yang dilakukan oleh para dosen, maka karya ilmiah tersebut dapat dipertangungjawabkan secara isi ataupun secara ilmiah. Buku karya ilmiah yang baik yang tepat memiliki beberapa asas.
Berikut asas ilmiah yang perlu Anda Ketahui
Yang dimaksud dengan asas kebenaran ilmiah adalah asas yang mana buku karya iliah ini ditulis berdasarkan kebenaran ilmiah. Dikatakan kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang tidak mengesampingkan kebenaran etik, kebenaran logika, kebenaran empirik yang melandasi pekerjaanilmuan dalam melakukan penelitian dan kebenaran logika. Jadi kebenaran ilmiah dapat diartikan sebagai kebenaran ilmiah yang melibatkan subjek dan objek. Kemudian kebenaran ilmiah ini mmiliki tiga teori utama kebenaran yang meliputi korenpondensi, koherensi dan pragmatisme.
Pada prinsipnya, asas kebenaran buku karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa kebenaran setiap orang bersifat relatif. Satu orang bisa saja dianggap benar, satu sisi lain, bagi orang yang lain bisa saja itu tidak benar. Sedangkan kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang dapat dijadikan media ukur sebagai subjek atua objek yang rasional, yang dapat digunakan untuk mendapatkan kebenaran secara umum. Upaya mengetahui kebenaran ilmiah pun sebenarnya dapat dilakukan pengujian dengan teori korespondensi ataupun kherensi.
Asas penalaran sangat penting dimasukan setiap kali Anda ingin menulis karya ilmiah. Karena karya ilmiah adalah tulisan yang sifatnya ilmiah, maka asas penalaran ini juga wajib dan perlu ditonjolkan. Jadi perlu dan penting sekali menonjolkan logika apakah rasional, atau tidak rasional. Jika tidak rasional, sudah jelas akan ditolak, karena syarat karya ilmiah adalah masuk akal dan jujur.
Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa asas kejujuran itu juga penting saat menulis buku karya ilmiah. Tanpa kejujuran, akan mempersulit hasil akhirnya. Ketika penulis melakukan kebohongan dengan karya imiah, maka konsekuensi yang akan diperoleh tidak hanya ditolak, tetapi lebih ke tanggungjawab moral dan reputasi Anda sebagai peneliti atau penulis.
Buku karya ilmiah juga harus adil. Adil dalam hal ini tidak dipergunakan untuk demi kepentingan sendiri. Istilah kata adil menurut Aristoteles, dapat diartikan sebagai kelayakan dalam tindakan manusia. Berbicara keadilan, Aristoteles menyebutkan ada tiga bentuk pembagian keadilan, yaitu keadilan komulatif (Setiap orang memiliki hak keadilan), keadilan distributif (Setiap orang memiliki kapasitas dan potensi masing-masing) dan keadilan findikatif (perlakuan seseorang sesuai kelakuan yang ditimbulkan dan diciptakan).
Dari kaji dalam banyak ilmu pengetahuan, keadilan dibagi menjadi keadilan komulatif, keadilan distributif dan keadilan legal. Keadilan komulatif disebut juga iustitia commutativa, yaitu keadilan yang diberikan kesetiap orang. Orang-orang yang menjadi prioritas, mereka dijadikan sebagai objek, dimana mereka memiliki hak. Jika dikatikan dengan tanggungjawab Anda menulis buku karya ilmiah, setiap orang berhak mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara membaca karya ilmiah yang Anda lakukan.
Sedangkan keadilan distributif atau yang disebut dengan Iustitia Distributiva adalah keadilan seseorang sebagai objek. Sedangkan subjeknya adalah masyarakat. sedangkan yang dikatakan dengan keadilan legal adalah keadilan yang didasarkan padan undang-undang, demi tujuan kebaikan bersama.
Asas kemanfaatan juga sangat ditekankan setiap kali Anda ingin menulis buku karya ilmiah. Karena karya ilmiah yang Anda tulis tidak hanya diperuntukan untuk Anda sendiri, tetapi juga diperuntukan untuk banyak orang, untuk masyarakat umum. Prinsipnya karya ilmiah Anda sebagai problem solving terkait permasalahan yang terjadi dimasyarakat dan diluaran sana.
Asas kebajikan yang dimaksud dalam penulisan buku karya ilmiah, maka proses penulisan dilandasi dengan nilai kebaikan dan kebermanfaatan untuk masyarakat maupun untuk para pembaca. Secara tidak langsung, seorang penulis karya ilmiah juga menanamkan moral dan sikap yang baik dari karya ilmiah tersebut.
Masing menyambung dengan asas kemanfaatan, bahwa buku karya ilmiah anda selain memberikan kemanfaatan juga dapat dipertanggungjawabkan isi karya Anda. karena sifatnya adalah penelitian, maka ketika terjadi masalah, Anda pun dapat dimintai pertanggungjawaban terhadap buku yang Anda tuliskan.
Asas kebhinekaan yang dimaksud ini adalah buku karya ilmiah yang Anda tulis tidak memihak satu ras atau golongan saja. Tetapi bersifat umum, atau spesifik namun tetap bisa diterima oleh masyarakat dan semua kalangan. Mengingat warga negara Kita terdiri dari banyak Ras, agama dan adat budaya. Maka karya ilmiah yang terlahir, diharapkan mampu diterima semua kalangan dan tentunya juga terjangkau.
Berbicaa keterjangkauan, sebagai negera kepulauan, cakupan pendidikan ternyata belumla cukup merata dan tersebar. Banyak daerah yang sulit diakses oleh kendaraan ataupun teknologi. Hanya kota-kota besarlah yang terjangkau penyebaran hasil penemuan dan penelitian. Sedangkan daerah yang jauh dari perkotaan, transformasi ilmu pengetahuan pun susah. Jangankan ilmu pengetahuan, transformasi hasil penulisan buku karya ilmiah yang baik pun juga sulit terakses ataupun terjangkau.
Hal-hal semacam inilah yang perlu diperhatikan. Karena pemerataan dan keterjangkauan itu sesuatu hal yang mendasar. Karena keterjangkauan, maka semua keterbatasan dapat dikurangi. Sehingga edukasi terbaru dari kota pun akhrnya tersebarkan hingga ke pelosok daerah-daerah.
Itulah beberapa asas yang perlu diperhatikan setiap kali hendak menulis buku karya ilmiah. Sekedar tambahan informasi bahwa karya ilmiah yang baik memiliki tiga hal penting. Pertama, buku karya ilmiah yang baik harus mampu merefleksikan budaya ilmiah, jadi sangat penting sekali Anda mengutamakan kebenaran, kritiks, objektivitas, kejujuran, inovasi, kreativitas dan keterbukaan. Tidak hanya itu, seorang penulis juga dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Kedua, buku karya ilmiah yang baik setidaknya bisa menjadi media komunikasi antara antara dunia akademis dengan masyarakat. Jadi, civitas akademis selaku pengembang seni, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga, dapat digunakan sebagai indikasi perkembangan ilmu pengetahuan, seni, lembaga ilmiah dan teknologi.
Setidaknya dengan tiga cara tersebut dapat meningkatkan dan mengembangkan bahwa dunia akademik-ilmiah dapat berkontribusi secara nyata dibanyak siding. Mulai dari kontribusi dibidang eknomi, peradaban hingga social-budaya.
Nah, jika ada buku karya ilmiah, ada pula karya ilmiah yang dipublikasikan. Nah, berbicara dan menyinggung tentang kary ailmiah yang dipublikasikan, setidaknya ada beberapa macam, diantarannya jurnal , artikel , poster hasil penelitian dan terakhir adalah buku karya ilmiah. Adapun kategorisasi buku ilmiah yang tidak dipublikasikan, yang meliputi penelitian mahasiswa/dosen, tugas akhir mahasiswa dan kegiatan mahasiswa. Terkait laporan tugas akhir bagi mahasiswa itu sendiri, terdiri dari pengerjaan skripsi, tesis atau mengerjakan laporan program diploma III. Hingga tugas desertasi.
Itulah ulasan tentang buku karya ilmiah. Semoga dengan ulasan ini bermanfaat. Tidak hanya bermanfaat, tetapi juga membantu Anda dalam memudahkan mengerjakan tugas. Syukur, Anda pun langsung membuat buku karya ilmiah dan langsung dipublikasikan. Apapun keputusan dan tindakan yang akan Anda ambil, semoga bermanfaat.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan daftar menjadi penulis atau Anda bisa langsung kirim naskah dengan mengikuti prosedur berikut pada situs kami.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku karya ilmiah, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!
Kontributor: Novia Intan
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…