Daftar Isi
Salah satu ciri khas dari karya tulis ilmiah adalah terdapat kutipan, sehingga penting untuk memahami cara menulis kutipan dari buku maupun referensi jenis lainnya. Kutipan yang baik adalah yang diikuti dengan melakukan sitasi atau mencantumkan sumber.
Ada standar penulisan dalam mencantumkan sumber kutipan tersebut, biasanya mengacu pada style tertentu yang digunakan. Apakah APA Style, Chicago Style, atau yang lainnya. Menariknya, buku yang dijadikan referensi bisa ditulis oleh dua orang atau lebih.
Bahkan ada juga buku hasil terjemahan maupun hasil editing tim editor Jadi, dengan karakter khas masing-masing buku otomatis mempengaruhi penulisan sitasi. Detail tata cara penulisan sitasinya bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
Sitasi adalah proses mencantumkan sumber dalam kutipan maupun dalam daftar pustaka, Sitasi dalam kutipan bisa diletakan sebelum kutipan maupun sesudah kutipan. Biasanya sitasi diapit oleh dua tanda kurung.
Aturan umum penulisan sitasi adalah nama belakang penulis (tanda koma) tahun terbit. Misalnya pada contoh di bawah ini:
Sitasi ini diletakan setelah kalimat yang menunjukan kutipan. Format ini yang paling sering digunakan. Contohnya dalam karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Kelompok merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga hal tersebut memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara langsung. (Homans: 1950:76)
Sitasi ini dicantumkan sebelum kalimat yang menunjukan kutipan. Baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. Berikut contoh penulisannya dalam karya ilmiah:
Selain itu pengertian kelompok menurut Homans (1950:76) mengatakan bahwa “kelompok merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga hal tersebut memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara langsung”.
Lalu, bagaimana cara menulis kutipan dari buku yang ditulis 2 pengarang? Jika buku ditulis oleh 2 orang maka mencantumkan nama akhir 2 pengarang tersebut. Kemudian diikuti oleh tahun atau nomor halaman.
Pada beberapa sitasi juga mencantumkan tahun terbit beserta nomor halaman. Berikut contohnya:
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu hal (Sumardjan dan Koentjaraningrat, 1967:63).
Baca Juga:
Buku yang dijadikan referensi dan isinya dikutip kadang kala disusun lebih dari 2 pengarang. Jika kondisinya seperti ini, maka cara menulis kutipan dari buku tersebut berbeda dengan penjelasan sebelumnya.
Penulis 2 orang dianjurkan untuk mencantumkan nama belakang keduanya. Namun ketika lebih dari 2 orang maka dianjurkan menulis nama belakang 1 penulis utama dan diikuti keterangan “et al” atau “dkk”.
Dalam menulis sitasi di kutipan, penambahan keterangan “dkk” seringkali tidak dianjurkan. Namun jika Anda dosen atau mahasiswa bisa mencari tahu dulu style apa yang digunakan institusi dan keterangan mana yang harus digunakan.
Format sitasinya adalah nama belakang pengarang (tanda koma) et al (tanda titik) (tanda koma) tahun terbit (titik dua) nomor halaman. Berikut contoh kutipan lebih dari 2 pengarang:
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu hal. (Koentjaraningrat, et al.,1967:63)
Salah satu style yang banyak digunakan dalam penulisan sumber karya ilmiah adalah APA Style. Jika menggunakan referensi buku maka dalam APA Style ada beberapa aturan dalam cara menulis kutipan dari buku. Berikut penjelasannya:
Dalam APA Style, buku yang ditulis 1-5 pengarang bisa mencantumkan seluruh nama belakang pengarang buku tersebut. Baru kemudian diikuti oleh tahun terbit buku tersebut. Berikut contohnya:
This security technique is not always effective. (Kaufman, Perlman and Speciner, 1995).
Dalam APA Style, cara menulis kutipan dari buku yang disusun 6 pengarang atau lebih akan mencantumkan nama belakang 1 pengarang utama disusul keterangan “et al”. Berikut contohnya:
This security technique is not always effective. (Kaufman, et al., 1995).
Pada beberapa buku memang tidak mencantumkan nama pengarang atau penulisnya. Misalnya kamus, ensiklopedia, dll. Jika menjadikan buku seperti ini sebagai referensi, maka dalam APA Style ketika menulis sitasi di kutipan hanya mencantumkan judul buku.
Jadi, formatnya adalah judul buku yang dicetak dengan huruf miring atau Italic kemudian diikuti tahun terbit. Berikut contohnya:
This security technique is not always effective. (Longman Dictionary, 2003).
Itulah penjelasan mengenai cara menulis kutipan dari buku. Ketika dipelajari mungkin sedikit membingungkan, akan tetapi jika dipraktekkan maka akan terasa lebih mudah. Apalagi jika sudah semakin sering dilakukan.
Cek cara penulisan kutipan dari berita dan jurnal:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…