Information

Cara Merangkum Buku yang Baik dan Benar Sekaligus Cepat

Cara merangkum buku. Pernah diminta dosen untuk merangkum buku? Jika pernah atau mungkin saat ini sedang berusaha merangkum buku. Maka perlu mempelajari cara merangkum buku dengan baik dan benar, bahkan dengan cepat. Sebab merangkum buku biasanya memakan waktu lama, apalagi untuk buku yang tebalnya luar biasa. 

Sebelum merangkum, sudah tentu perlu membaca keseluruhan isi buku sehingga bisa membuat rangkuman yang baik dan benar. Lalu, bagaimana jika sudah diburu oleh deadline? Tentunya proses merangkum perlu dilakukan dengan teknik ekspres agar bisa selesai tepat pada waktunya. Simak tata caranya melalui penjelasan berikut. 

Cara Merangkum Buku dengan Cepat

Rangkuman pada dasarnya adalah proses memadatkan isi buku dengan hanya mencantumkan poin-poin penting tanpa mengubah isi buku tersebut. Secara definisi, proses merangkum terkesan mudah untuk dilakukan dan siapa sangka saat melakukannya langsung justru menemukan fakta sebaliknya. 

Proses merangkum satu judul buku ternyata butuh waktu lumayan, apalagi jika bukunya tebal. Alasan lain adalah masih kesulitan untuk memahami isi buku tersebut, bisa karena memang materi pembahasannya rumit dan bisa juga karena penulis menggunakan kalimat yang susah untuk dipahami. 

Lalu, apakah ada cara merangkum buku yang cepat? Sehingga prosesnya sendiri tidak memakan waktu lama untuk kemudian bisa beralih ke tugas kuliah lainnya? Pada dasarnya, merangkum sebuah buku bisa dilakukan dengan waktu yang relatif singkat. Tentunya jika sudah tahu caranya, dan berikut beberapa cara yang bisa dicontek: 

1. Membaca Bagian Kata Pengantar

Cara pertama adalah dengan membaca bagian Kata Pengantar yang terletak di halaman depan suatu buku. Mengapa? Sebab pada bagian inilah seorang pembaca bisa paham dengan baik maksud dan bahkan isi dari buku yang akan dibacanya. Sebab penulis cenderung menyampaikan beberapa detail isi buku di Kata Pengantar. 

Membaca bagian ini terlebih dahulu dapat membantu menyusun rangkuman menjadi lebih cepat. Usai dibaca, maka penulis rangkuman bisa langsung mengecek daftar isi dan langsung membaca bagian inti seperti yang disampaikan oleh penulisnya. Jika bagian inti sudah dibaca, maka proses merangkum bisa segera dimulai. 

Langkah ini tentu saja meningkatkan efisiensi waktu dalam membaca dan merangkum sebuah buku. Jadi, pada dasarnya dalam menerapkan cara merangkum buku yang cepat dan tepat tidak harus membaca isi buku secara keseluruhan. Melainkan membaca bagian inti yang bisa diketahui dari Kata Pengantar. 

Membaca Kata Pengantar kemudian juga menjadi solusi terbaik untuk siapa saja yang ingin membaca cepat dan efektif. Sehingga isi buku bisa dipahami dengan baik tanpa perlu membaca keseluruhan buku. Sebab bisa jadi bagian-bagian diluar bagian inti adalah bagian pembuka yang ringan dan sifatnya netral atau mendukung inti buku yang dibahas penulisnya. 

2. Membaca Sinopsis Buku

Setiap buku tentu dilengkapi dengan sinopsis yang merupakan ringkasan dari buku tersebut. Biasanya disusun oleh penulisnya sendiri yang kemudian dicetak dan diletakan di sampul bagian belakang. Sinopsis disusun dengan tujuan memudahkan pembaca menemukan buku yang menarik atau sesuai kebutuhan. 

Sinopsis ini kemudian membantu siapa saja yang harus merangkum buku tersebut agar tidak lagi memakan waktu lama. Sinopsis bisa dijadikan dasar menyusun rangkuman buku karena memang isinya menjelaskan inti persoalan atau topik yang dibahas di dalam buku tersebut. 

Sehingga bisa dengan mudah menemukan pokok pembahasan dan kemudian bisa dikembangkan dengan bahasa sendiri agar lebih mudah dipahami orang lain. Selain hanya mengandalkan sinopsis, penulis rangkuman buku juga bisa membaca bagian inti untuk memastikan isi rangkuman bisa sama persis dengan isi buku tersebut. 

3. Cek Detail Daftar Isi

Membaca atau mengecek bagian Daftar Isi juga bisa membantu membuat rangkuman dengan cepat dan tepat. Daftar isi menunjukan semua bagian buku dari halaman pertama sampai halaman akhir dan dari bab pertama sampai bab terakhir. Sehingga bisa langsung diketahui bab inti ada di halaman berapa sampai berapa. 

Selain itu, daftar isi ini juga bisa dijadikan sebagai dasar dalam menyusun rangkuman. Lebih tepatnya dijadikan sebagai kerangka yang kemudian dikembangkan oleh penulis rangkuman tersebut. Kerangka ini diambil dari poin-poin yang dianggap poin penting dan merupakan inti pembahasan. 

Supaya isi rangkuman tidak merubah isi buku maka setelahnya penulis bisa membaca bab-bab yang menjadi kerangka rangkuman. Sehingga bisa dipahami betul isi bukunya bagaimana dan harus menulis poin mana saja di dalam rangkuman. Hasilnya, rangkuman mampu menyampaikan isi buku namun bisa diselesaikan dalam waktu lebih singkat. 

4. Membaca Bab Pertama

Meskipun bab paling inti biasanya ada di bab pertengahan, namun usahakan dalam membuat rangkuman secara cepat tidak melewatkan bab pertama. Membaca bab pertama perlu dilakukan sebagai cara merangkum buku yang dijamin efektif. Sebab bisa mendapatkan informasi tambahan yang sifatnya penting. 

Salah satunya mendapatkan informasi mendasar dari topik yang dibahas penulis di dalam bukunya. Sehingga bisa ditambahkan ke dalam detail rangkuman agar isi rangkuman juga terlihat sistematis. Tidak tedeng aling-aling langsung membahas inti permasalahan, namun juga membahas dasar dari permasalahan yang dibahas. 

Oleh sebab itu, ketika sudah selesai membaca sinopsis dan daftar isi. Bisa terlebih dahulu membaca bab pertama untuk mengetahui sejumlah informasi dasar dan informasi tambahan. Baru kemudian berlanjut ke bab-bab inti yang diketahui dari daftar isi yang sudah dibaca sebelumnya. 

5. Membaca Bagian Tengah Buku

Supaya rangkuman bisa segera disusun dan diselesaikan, maka bisa langsung membaca bagian tengah buku atau bab pertengahan. Sebab sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, pada bab-bab di tengah inilah inti pembahasan dibahas tuntas oleh penulis. 

Inti persoalan ini kemudian perlu dimasukan ke dalam rangkuman karena memang menjadi inti dari pembahasan. Isi di dalam rangkuman idealnya sama persis dengan di dalam buku yang dirangkum. Perbedaan hanya terletak pada efisiensi kata dan kalimat, dan ada kalanya rangkuman ini bisa berisi 2 atau 3 paragraf saja. 

Padahal di buku aslinya bisa memiliki belasan bab dan jumlah halamannya bisa lebih dari 300 lembar. Hal ini dapat terjadi karena penulis rangkuman bisa menangkap dengan baik inti pembahasan di dalam buku. Sehingga bisa menyampaikannya kembali dalam versi yang sudah dipadatkan dan bebas dari kalimat tidak efektif dan landasan teori yang terlalu panjang maupun berbelit-belit. 

Jika cara merangkum buku sudah diterapkan maka bisa membantu mempercepat penulisannya. Sehingga cara ini sangat cocok diterapkan oleh siapa saja yang kebetulan dikejar deadline untuk menyelesaikan rangkuman buku tertentu. 

Cara Menulis Rangkuman Buku dengan Baik dan Benar

Berhubung rangkuman adalah salah satu bentuk penyampaian isi buku dengan cara dipadatkan. Maka dalam menyusun rangkuman tentu harus dilakukan dengan baik dan benar. Supaya isi dari buku masih bisa dipahami oleh pembaca rangkuman tersebut, dan juga tidak berbeda ada tindakan merubah isi buku. 

Kadang kala, banyak yang mengalami kesulitan untuk mempertahankan inti pembahasan dari buku menjadi dalam bentuk artikel pendek (rangkuman). Supaya kesalahan dan kesulitan seperti ini tidak lagi dihadapi, maka bisa menulis rangkuman dengan baik dan benar memakai cara-cara berikut ini: 

1. Ditulis Secara Singkat dan Jelas

Cara merangkum buku yang baik dan benar tentunya mampu menyampaikan isi buku dengan bahasa yang singkat namun jelas. Sehingga penulis rangkuman perlu menyampaikan kembali isi buku dengan menggunakan kalimat efektif. Supaya bisa lebih efisien dalam menggunakan kata dan kalimat. 

Idealnya, rangkuman diselesaikan dalam satu lembar kertas dan bahkan bisa separuh dari lembar kertas tersebut. Sedangkan buku yang dirangkum seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bisa terdiri dari ratusan halaman. Artinya ringkasan sebaiknya ditulis menggunakan kalimat singkat dan efektif. 

Terlalu singkat namun tidak efektif akan membuat makna dari kalimat tersebut tidak jelas. Sehingga isi buku tidak tersampaikan dengan baik, oleh sebab itu perlu disusun dengan kalimat singkat namun jelas. Sebab inti dari membuat rangkuman adalah memadatkan isi buku tanpa merubah isi atau makna di dalamnya. 

Bagi sebagian besar orang, menulis rangkuman dari buku tebal menjadi satu halaman kertas sangat sulit untuk dilakukan. Salah satunya karena menjadi terbatas pada saat mengeksplorasi kata dan kalimat yang akan digunakan. Kuncinya adalah bisa mengetahui inti di dalam buku dan disampaikan kembali dengan ringkas yang tentunya memakai bahasa sendiri. 

2. Urutan Pembahasan Disesuaikan

Cara merangkum buku dengan benar berikutnya adalah dengan mengurutkan pembahasan sesuai isi buku. Jadi, inilah fungsi kenapa bab pertama perlu dibaca dulu baru kemudian membaca bab inti seperti penjelasan sebelumnya. Tujuannya adalah bisa menyusun rangkuman yang sistematis. 

Dimulai dari pembahasan inti yang sifatnya mendasar, misalnya pengertian dari sejumlah istilah dan teori-teori yang dikemukakan penulis dalam bukunya. Baru kemudian membahas inti persoalan yang dikembangkan oleh penulis buku tersebut. Isi dari rangkuman kemudian sama sistematisnya dengan isi buku. 

Hal ini akan menjadikan rangkuman tersebut mampu mempresentasikan isi buku secara keseluruhan. Meskipun hanya disampaikan dalam kalimat ringkas dan termuat di dalam satu halaman kertas saja. Jadi, usahakan untuk tetap mempertahankan urutan pembahasan supaya isi di dalam rangkuman lebih sistematis dan rapi yang kemudian membuatnya enak dibaca. 

3. Selalu Mencantumkan Identitas Buku

Meskipun isi di dalam rangkuman wajib lebih padat dibandingkan dengan isi buku aslinya. Namun terdapat beberapa bagian atau unsur yang sebaiknya tidak diubah sama sekali. Salah satunya mengenai identitas buku yang mencakup beberapa unsur lagi seperti judul buku, nama penulis, penerbitnya, dan lain-lain. 

Identitas buku kemudian dicantumkan secara utuh di dalam rangkuman, sehingga mencakup semua unsur identitas buku pada umumnya. Berikut adalah detailnya: 

  • Judul buku, judul adalah unsur pertama dari identitas buku yang sebaiknya tidak diubah pada saat menyusun rangkuman. Sebab penyusunan judul adalah hak dari penulis buku tersebut. Sebagai penulis rangkuman yang statusnya sama seperti seorang reviewer maka tidak memiliki hak merubah judul.
  • Nama penulis, sebab memberi informasi siapa yang menulis buku yang dirangkum sesuai judul yang dicantumkan juga dalam identitas buku. Nama penulis bisa ditulis apa adanya lengkap dengan gelar jika memang ada.
  • Ketebalan buku, usahakan untuk dicantumkan mulai dari halaman menggunakan numeric sampai yang menggunakan angka Romawi. Tujuannya agar pembaca rangkuman bisa tahu persis buku mana yang dirangkum dan dengan ketebalan sampai berapa ratus halaman.
  • ISBN buku, unsur ini wajib dicantumkan karena ISBN adalah nomor unik yang dimiliki buku resmi. Satu judul buku memiliki satu nomor ISBN dan menjadi identitas uniknya, sehingga wajib dicantumkan pada saat menyusun rangkuman.
  • Harga buku, jika memang ingin dicantumkan maka dicantumkan sesuai harga di pasaran. Hanya saja unsur ini tidak wajib sebagaimana empat unsur identitas buku sebelumnya. Penulis rangkuman bisa menyesuaikan kebutuhan, apakah perlu mencantumkan harga buku sebagai informasi tambahan atau sebaliknya.

4. Menyusun Kerangka Rangkuman

Cara merangkum buku selanjutnya adalah menyusun kerangka rangkuman. Yakni dengan melihat daftar isi dari buku yang dirangkum. Sehingga tahu betul apa saja poin penting di dalam buku dan kemudian mana saja yang akan dikembangkan di dalam rangkuman tersebut. 

Menyusun kerangka mempercepat proses penulisan rangkuman, sehingga meningkatkan efisiensi waktu. Kerangka ini juga membantu membahas rangkuman secara sistematis sesuai urutan pembahasan dari buku yang sedang dirangkum. Hal ini penting, agar inti persoalan di dalam buku tersampaikan dengan jelas di rangkuman. 

5. Membaca Kembali Hasil Rangkuman

Jika kerangka rangkuman sudah dikembangkan dan kemudian sudah diselesaikan. Maka tahap akhir di dalam cara merangkum buku adalah membaca kembali rangkuman yang telah disusun. Tujuannya untuk mengecek apakah isinya masih sesuai dengan isi buku yang dirangkum atau tidak. 

Perlu dipastikan sesuai, karena rangkuman idealnya tidak mengubah isi buku dilihat dari poin utama yang dibahas. Jika ada yang perlu ditambah, dikurangi, atau dikoreksi maka bisa segera dilakukan. Apabila sudah dirasa bagus atau sempurna, maka proses merangkum sudah berhasil diselesaikan. 

Tips Merangkum Buku

Mempelajari cara merangkum buku yang dipaparkan di atas akan sangat membantu bagaimana merangkum dengan cepat dan tepat atau benar. Supaya proses membuat rangkuman ini semakin mudah, maka bisa menyimak dan kemudian menerapkan beberapa tips berikut ini: 

1. Membangun rasa suka membaca

Kebiasaan membaca adalah kunci penting agar bisa menyusun rangkuman yang baik dan benar sekaligus cepat. Sebab rangkuman adalah isi buku yang dipadatkan, dan tidak mungkin menyusun rangkuman tanpa membaca isi buku secara efektif. Supaya membaca lebih efektif maka harus membiasakan membaca dan membangun rasa suka terhadap aktivitas ini. 

2. Membaca buku sampai selesai

Rangkuman baru bisa disusun jika sudah membaca buku secara keseluruhan. Namun, kata “keseluruhan” disini tentunya tidak hanya dari halaman pertama sampai akhir. Melainkan pada halaman inti yang mencakup bab pertama sampai bab terakhir, sehingga tidak perlu membaca semua bagian dari buku tersebut. 

3. Mencari gagasan utama

Setelah dibaca, maka penulis rangkuman perlu menentukan atau mencari gagasan utama. Gagasan utama adalah topik yang diangkat penulis buku ke dalam buku hasil karyanya. Jika sudah ditemukan maka akan memudahkan proses mengembangkan rangkuman. Sebab sudah paham betul harus merangkum masalah apa dan pembahasanya harus bagaimana. 

4. Membuat kerangka dan dikembangkan

Tips selanjutnya adalah selalu menyusun kerangka rangkuman, sebab sangat efektif menghemat waktu dalam merangkum. Kerangka ini diambil dari poin-poin kunci di dalam sebuah buku. Kemudian dikembangkan agar isi dari rangkuman tidak berbeda dengan struktur isi dari buku aslinya. 

Tips dan penjelasan tentang cara merangkum buku di atas akan sangat membantu dalam menyusun rangkuman yang baik dan benar sekaligus cepat. Jadi, silahkan diterapkan agar tidak menghadapi banyak kesulitan saat mendapat tugas merangkum buku dari dosen. 

Artikel Terkait:

7 Keuntungan Menerbitkan Buku 

Cara Menerbitkan Buku dengan Memilih Penerbit yang Tepat

Persiapan Menerbitkan Buku 

Langkah Menerbitkan BUku Digital

Cara Menerbitkan Buku Ber ISBN

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Bolehkah Konjungsi di Awal Kalimat? Berikut Penjelasannya

Pernahkah mendapati penulisan konjungsi di awal kalimat? Dijamin pernah. Saat menuangkan isi pikiran dalam bentuk…

2 jam ago

Penulisan Satuan yang Benar (Berat, Panjang, Luas, Waktu, Jumlah)

Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…

5 hari ago

Cara Mengetahui Tren Penelitian untuk Menentukan Topik

Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…

5 hari ago

6 Tips Visualisasi Data agar Mudah Dipahami Kalangan Pembaca

Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…

2 minggu ago

Penulisan Pasal dan Ayat yang Benar dalam Kalimat

Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…

2 minggu ago

Penelitian Grounded Theory : Jenis, Tahapan, Kelebihan, Contoh

Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…

2 minggu ago