Daftar Isi
Suka membaca buku? Jika iya, maka akan menemukan berbagai jenis buku yang secara garis besar ada buku fiksi dan buku non fiksi. Sudahkah mengetahui ciri-ciri buku non fiksi? Buku jenis ini cukup populer meski masih kalah dengan buku fiksi.
Sebab buku non fiksi kurang dari segi entertain sehingga peminatnya terbatas. Hanya saja jenis buku non fiksi ini beragam dan tidak hanya sebatas buku pendidikan. Jika tertarik menambah koleksi bacaan dari kategori buku non fiksi, bisa mengenal lebih dalam.
Apa Itu Buku Non Fiksi?
Sebelum masuk ke pembahasan daftar ciri-ciri buku non fiksi maka pahami dulu definisinya. Buku non fiksi adalah buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Melalui definisi ini bisa dipahami jika isi di dalamnya adalah fakta bukan rekayasa maupun imajinasi.
Buku non fiksi ini bisa disebut sebagai lawan kata atau kebalikan dari buku fiksi, jika dilihat dari segi isinya. Dalam menulis buku non fiksi, seorang penulis perlu mengumpulkan data dari berbagai sumber dan mencari referensi sebanyak mungkin.
Data yang diperoleh kemudian akan dipaparkan di dalam naskah sehingga isinya dijamin merupakan fakta. Sesuatu yang memang terjadi di lapangan yang kemudian bisa dipertanggung jawabkan oleh penulisnya.
Lewat buku non fiksi inilah seorang penulis tidak membutuhkan kemampuan berimajinasi, tidak seperti buku fiksi. Meskipun begitu, kemampuan analisisnya harus maksimal ketika mencari, mengumpulkan, dan menyaring data referensi.
Sekilas, menulis buku non fiksi terasa lebih susah. Pada dasarnya sangat mudah selama didukung data yang tepat, sehingga membutuhkan referensi yang berlimpah. Selain itu, penentuan topik juga harus sesuai keahlian atau bidang yang dikuasai.
Ciri-Ciri Buku Non Fiksi
Buku non fiksi umumnya disusun oleh peneliti, dosen, mahasiswa, dan mereka yang berkecimpung di dunia jurnalistis. Namun, pada dasarnya siapa saja bisa menjadi penulis buku non fiksi selama tahu pengertian dan ciri-cirinya.
Bicara mengenai ciri-ciri buku non fiksi, berikut adalah beberapa ciri yang sifatnya khas:
1. Bersifat Fakta
Ciri yang pertama dari buku non fiksi adalah sifatnya fakta, hal ini sesuai dengan definisi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Buku non fiksi akan menyajikan informasi yang sifatnya aktual yakni yang memang terjadi di lapangan.
Isinya kemudian informatif dan bermanfaat bagi pembaca untuk mengupdate ilmu pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki terhadap suatu topik. Inilah alasan kenapa kekuatan data dalam menyusun naskah buku non fiksi sangat penting.
Pasalnya apa yang dipaparkan harus fakta dan diperkuat dengan bukti nyata yang dijadikan referensi. Tidak bisa isinya adalah rekayasa yang kemudian tidak bertanggung jawab dan berpotensi menyesatkan pemahaman pembaca.Â
Baca Juga:
7 Unsur Penting Menulis Buku Non Fiksi
19 Genre Buku Nonfiksi yang Perlu Diketahui
2. Menggunakan Bahasa Denotatif
Buku non fiksi juga memiliki ciri khas berupa bahasa denotatif yang digunakan di dalamnya. Apa itu bahasa denotatif? Bahasa denotatif adalah bahasa yang menjelaskan fakta yang terjadi di lapangan dan cenderung memakai bahasa ilmiah.
Sehingga isi yang dicantumkan merupakan sesuatu yang memang terjadi di lapangan dan kemudian bisa dibuktikan. Hal ini selaras dengan ciri-ciri buku non fiksi yang dijelaskan di poin sebelumnya.
Yaki menjelaskan fakta yang kemudian dipaparkan dengan bahasa denotatif. Dimana unsur bahasa ini menyampaikan informasi secara ringkas, padat, dan juga jelas tanpa ada unsur tambahan hasil imajinasi di dalamnya.
3. Menyajikan Informasi Baru dan Penyempurnaan
Dalam buku non fiksi hanya akan ditemukan informasi baru, akan tetapi isinya juga bisa berupa penyempurnaan. Misalnya, seorang dosen menulis buku tutorial untuk menggunakan Ms Office Versi 2007.
Setelah terbit, beberapa tahun berikutnya Microsoft merilis Ms Office Versi 2013. Maka dosen tersebut kemudian menyempurnakan isi buku sebelumnya agar sesuai dengan versi terbaru dari Ms Office. Tujuannya agar pembaca bisa mendapatkan informasi terkini.
4. Penulisan Menggunakan Metode Ilmiah
Ciri-ciri buku non fiksi juga berbentuk penulisan yang memakai metode ilmiah. Apa itu metode ilmiah? Yakni suatu metode penulisan karya tulis yang dibuat sistematis dan menggunakan bahasa baku.
Buku ilmiah memang termasuk karya tulis ilmiah hanya saja tidak sekaku artikel ilmiah yang diterbitkan di dalam jurnal. Pasalnya artikel ilmiah wajib mengikuti struktur yang berlaku secara umum, sementara naskah buku lebih fleksibel.
Artinya, isi pembahasan di dalamnya bisa dibuat lebih kompleks dan menggunakan referensi lebih banyak untuk memaksimalkan penyajian informasi. Isi bab bisa lebih banyak dibandingkan artikel ilmiah dan bahasa bisa dibuat fleksibel.
Formal tapi minim istilah ilmiah sebab pembacanya lebih luas. Berbeda dengan artikel ilmiah yang menyasar masyarakat ilmiah sehingga kental dengan kosakata ilmiah.
5. Bahasa yang Digunakan Bahasa Baku
Dalam buku non fiksi tidak akan pernah dijumpai kata tidak baku seperti kata elo, gue, end, dan sejenisnya. Sebab salah satu ciri-ciri buku non fiksi adalah menggunakan bahasa baku alias bahasa formal.
Bahasa baku adalah penggunaan kosakata yang sesuai dengan ketentuan seperti sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Tujuannya agar apa yang disampaikan di dalamnya bisa dipahami oleh siapa saja.
Sebab menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang kemudian bisa dibaca semua orang tanpa terkecuali. Sehingga buku non fiksi tidak memakai bahasa gaul maupun bahasa daerah.
Jika ada maka akan diberi penjelasan dalam bahasa Indonesia, seperti penambahan catatan kaki di bagian bawah halaman naskah.
6. Isi Bisa Dibuktikan
Isi dari buku non fiksi kemudian bisa dibuktikan karena memang isi ini adalah fakta yang memang terjadi di lapangan. Oleh sebab itu, penulis tidak diperkenankan untuk menambahkan hasil imajinasi atau rekayasa pada isi.
Sebab jika dilakukan maka buku yang sedang disusun tidak bisa masuk ke dalam kategori buku non fiksi, melainkan buku fiksi. Sebab isi di dalamnya bisa dipertanggung jawabkan penulis ketika diragukan dan ketika diminta.
7. Ditulis Penulis Khusus
Buku non fiksi biasanya tidak ditulis sembarang orang dan hal ini menunjukan ciri-ciri buku non fiksi itu sendiri. Biasanya disusun oleh mereka yang menguasai suatu bidang dan paham bidang tersebut.
Misalnya biografi yang lebih umum ditulis kalangan jurnalistik karena paham bagaimana mengumpulkan data dari narasumber dan sumber lain. Kemudian dihimpun menjadi tulisan yang sistematis dan informatif.
8. Menyajikan Informasi Keilmuan
Buku non fiksi juga memiliki ciri khas berupa isi yang menyajikan informasi keilmuan, artinya isinya menjelaskan suatu ilmu pengetahuan. Pembaca bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang membuatnya lebih paham tentang suatu hal.
Sehingga buku non fiksi ini menyajikan fakta dan disampaikan secara sistematis sesuai metode penulisan secara ilmiah. Tujuannya agar ilmu yang disampaikan di dalamnya bisa dipahami dengan baik oleh pembaca.
Uraian mengenai daftar ciri-ciri buku non fiksi di atas tentu bisa memberi gambaran mengenai apa itu buku fiksi. Sehingga ketika menjadi penulisnya bisa paham isinya harus seperti apa dan sumbernya harus yang bagaimana. Supaya ada perbedaan dengan buku fiksi.Â
Artikel Terkait:
Teknik Menulis Buku Nonfiksi Supaya Lebih Berbobot
Cara Mengasah Teknik Menulis Buku Nonfiksi dengan Mudah