Tahukah Anda, bahwa tidak semua kosakata atau kata dalam bahasa Indonesia murni dari bahasa nasional negara kita? Sebab ada beberapa kata yang berasal dari bahasa asing dan disebut dengan istilah kata serapan.
Jika memperhatikan secara detail kosakata yang digunakan dalam keseharian maka akan menemukan beberapa contoh kata serapan. Termasuk contoh kata serapan adaptasi yang menjadi salah satu jenis dari kata serapan itu sendiri. Berikut penjelasannya.
Apa Itu Kata Serapan?
Sebelum mengetahui apa saja contoh kata serapan adaptasi dan juga jenis lainnya, maka pahami dulu apa itu kata serapan. Dikutip melalui katadata.co.id, kata serapan adalah kata yang menjadi bahasa Indonesia dan berasal dari bahasa asing.
Keberadaan kata serapan diketahui memperkaya kosakata dalam bahasa Indonesia dan mempermudah proses komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kosakata serapan sendiri sudah diakui ada, lumrah digunakan, dan bahkan menjadi baku.
Kata serapan bukan kondisi dimana ada campuran bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Sehingga berbeda dengan gaya bahasa anak muda dari Jakarta Selatan yang ramai menjadi perbincangan di media sosial beberapa waktu lalu.
Kata serapan ini sudah mengalami perubahan, seperti bentuk atau struktur dan bahkan pengucapan alias pelafalan. Meskipun ada juga beberapa kata serapan yang tidak mengalami perubahan sedikitpun dari bahasa asing yang menjadi asalnya.
Oleh sebab itu, Anda bisa memahami suatu kata serapan dengan baik dan bahkan seringkali tidak sadar merupakan kata serapan. Misalnya dari kata “sholat” yang berasal dari bahasa Arab “sholah”.
Sejak kecil, Anda dan masyarakat Indonesia lainnya sudah terbiasa menggunakan kata serapan tersebut untuk kebutuhan komunikasi. Sehingga mudah dipahami meskipun asal muasal kata tersebut bukan dari bahasa Indonesia.
Baca lebih lengkap: Kata Serapan: Pengertian, Cara Penulisan, dan Contoh
Jenis-Jenis Kata Serapan
Seperti yang dijelaskan di awal, kata serapan memiliki jenis yang beragam dan perlu dibahas sebelum masuk ke contoh kata serapan adaptasi dan jenis lainnya. Secara umum, setidaknya ada empat jenis kata serapan. Berikut penjelasannya:
1. Kata Serapan Adopsi
Jenis kata serapan yang pertama adalah kata serapan adopsi. Dalam laman katadata.co.id, dijelaskan bahwa kata serapan ini merupakan jenis kata serapan yang berasal dari bahasa asing ke bahasa Indonesia tanpa mengubah pelafalan, ejaan, dan penulisan.
Artinya, kata dari bahasa asing yang masuk ke bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan sama sekali. Baik dari bentuk maupun pelafalan. Inilah yang membuat beberapa kosakata di bahasa Indonesia mirip dengan kosakata dari bahasa asing.
Berikut beberapa contoh dari kata serapan adopsi yang mungkin familiar karena sering digunakan dalam komunikasi harian:
- Internet dari bahasa Inggris internet
- Film berasal dari bahasa Inggris film
- Angka berasal dari bahasa Sansekerta angka
- Video berasal dari bahasa Inggris video
- Bola berasal dari bahasa Portugis bola
- Radio berasal dari bahasa Inggris radio.
2. Kata Serapan Adaptasi
Jenis kedua dari kata serapan adalah kata serapan adaptasi, yaitu proses penyerapan kosakata bahasa asing ke bahasa Indonesia disertai perubahan sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Sehingga kata serapan jenis ini berbeda dengan kata serapan adopsi yang dijelaskan sebelumnya. Sebab memang mengalami perubahan besar dari banyak aspek sesuai dengan definisi yang dipaparkan.
Beberapa kosakata dari jenis ini mungkin hanya berubah dari segi pelafalan saja, bisa juga dari penulisan dan pelafalan. Sehingga setiap ada kosakata bahasa Indonesia yang penulisan atau pelafalan mirip dengan kata dari bahasa asing.
Maka akan masuk ke dalam jenis satu ini, adapun beberapa contoh kata serapan adaptasi seperti kata “bisnis” yang ternyata berasal dari bahasa Inggris dari kata “business”. Contoh lain, kata “dosen” yang berasal dari kata Belanda yakni “docent”.
3. Kata Serapan Terjemahan
Jenis ketiga adalah kata serapan terjemahan, yaitu penyerapan kosakata asing dengan cara mengambil konsep dasar bahasa asli yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Artinya, ada beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari hasil terjemahan kosakata bahasa asing. Inilah alasan kenapa ada beberapa istilah yang umum dijumpai dalam percakapan sehari-hari, tapi ada versi bahasa “lokal”.
Sama seperti contoh kata serapan adaptasi, contoh dari kata serapan terjemahan ini juga cukup banyak. Beberapa diantaranya adalah:
- Bahasa Inggris try out menjadi uji coba
- Bahasa Inggris download menjadi unduh
- Bahasa Inggris spare part berarti suku cadang
Jika memperhatikan beberapa contoh tersebut, maka bisa diketahui jika memang ada beberapa istilah asing yang masuk ke bahasa Indonesia dan umum digunakan. Kosakata ini bisa jadi masuk contoh kata serapan terjemahan.
Dalam penggunaannya, seseorang bisa menggunakan kata dari bahasa asing itu sendiri dan tetap dianggap baku. Namun, bisa juga menggunakan kata yang menjadi hasil terjemahannya yang tentu akan dianggap baku juga.
4. Kata Serapan Kreasi
Jenis terakhir adalah kata serapan kreasi, yaitu proses penyerapan kata dengan cara terjemahan atau pungutan. Jika jenis kata serapan lain memiliki persamaan dengan kata bahasa asing yang menjadi asalnya.
Maka di kata serapan kreasi tidak ada tuntutan seperti ini. Nantinya akan ada suatu istilah baru yang menjelaskan suatu kata dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.
Bukan karena diterjemahkan, tetapi bisa juga dari proses awal diterjemahkan lalu istilah atau kosa katanya diubah menjadi kosakata baru. Supaya tidak bingung, berikut beberapa contoh kata serapan kreasi:
- Online dalam bahasa Inggris menjadi daring atau dalam jaringan.
- Offline dalam bahasa Inggris diserap menjadi luring atau luar jaringan.
- Effective dalam bahasa Inggris yakni efektif atau berhasil guna.
Syarat Kata Serapan
Hal menarik lainnya dari topik kata serapan adalah keberadaan syarat agar suatu kata isa masuk ke dalam kategori kata serapan. Artinya, tidak semua kata dari bahasa asing maupun bahasa daerah di Indonesia bisa masuk menjadi kata serapan.
Terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi suatu kata agar bisa masuk ke dalam kategori kata serapan tersebut. Beberapa syarat yang dimaksudkan antara lain:
- Istilah serapan haruslah ditentukan sesuai dengan konotasi yang tepat.
- Istilah serapan yang dipilih lebih singkat daripada terjemahan ke bahasa Indonesia.
- Istilah serapan yang dipilih mampu mempermudah kesepakatan atau kesepahaman jika istilah Indonesia memiliki terlalu banyak sinonim atau kata yang memiliki arti yang sama.
Dari penjelasan ini, maka bisa dipahami bahwa kata dari bahasa asing dan bahasa daerah tertentu saja yang bisa masuk ke bahasa Indonesia. Jika memang dianggap sudah memenuhi syarat tersebut, maka suatu kata asing bisa menjadi kata serapan.
Contoh Kata Serapan Adaptasi
Dari sekian jenis kata serapan yang sudah dijelaskan sebelumnya, memang yang terbilang sangat menarik adalah kata serapan adaptasi. Kenapa? Sebab kata serapan jenis ini berisi kosakata dari bahasa asing yang kemudian mengalami perubahan tertentu.
Setelah mengalami perubahan barulah masuk ke dalam bahasa Indonesia. Perubahan disini bisa dari segi bentuk atau penulisannya, kemudian juga bisa dari pelafalan atau pengucapannya.
Supaya bisa menambah perbendaharaan kosakata dan wawasan mengenai kata serapan adaptasi. Berikut beberapa contoh kata serapan adaptasi dikutip melalui berbagai sumber:
- Paal – pal
- Octaaf – oktaf
- Riem – rim
- Politiek – politik
- Khalal – halal
- Kusus – khusus
- Khamiis – kamis
- Tawaqal – tawakal
- Akir – akhir
- Amanah – amanah
- Aesthetics – estetika
- Haemoglobin – hemoglobin
- Paleography – paleografi
- Cabda – sabda
- Castra – sastra
- Cubic – kubik
- Cluster – kluster
- Crystal – kristal
- Cyber – siber
- Central – sentral
- Cylinder – silinder
- Computer – komputer
- Corruption – korupsi
- Claim – klaim
- Aerobic – aerobik
- Accommodation – akomodasi
- Acculturation – akulturasi
- Accreditation – akreditasi
- Accent – aksen
- Accidental – aksidental
- Actor – aktor
- Acting – akting
- Account – akun
- Actrees – artis
- Activist – aktivis
- Adhab – adab
- Al-quhul – alkohol
- Allergy – alergi
- Akhlaq – akhlak
- Akhirun – akhir
- Application – aplikasi
- Askar – laskar
- Astronaut – astronot
- Aqibah – akibat
- Aqrab – akrab
- Awwal – awal
- Balloon – balon
- Baraqah – berkah
- Bhasa – bahasa
- Bahar – bahari
- Brochure – brosur
- Business – bisnis
- Echelon – eselon
- Charter – carter
- Maximal – maksimal
- Mochi – moci
- Racket – raket
- Rasmiyun – resmi
- Relation – relasi
- Rizqi – rezeki
- Class – kelas
- Celluler – seluler
- Calculator – kalkulator
- Capsule – kapsul
- Creatief – kreatif
- Croissant – kroisan
- Collection – koleksi
- Coma – koma
- Confirmation – konfirmasi
- Abstract – abstrak
- Business – bisnis
- Da’wah – dakwah
- Dahsha – dahsyat
- Qā’idah – kaidah
- Darajah – derajat
- Detective – detektif
- Dimension – dimensi
- Dilemma – dilema
- Definition – definisi
- Dhandang – dandang
- Discount – diskon
- Dharma – darma
- Docent – dosen
- Doctor – dokter
- Domestic – domestik
- Dunya – dunia
- Edition – edisi
- Economy – ekonomi
- Export – ekspor
- Federation – federasi
- Fiction – fiksi
- Focus – fokus
- Energy – energi
- Essay – esai
- Estimation – estimasi
- Exploration – eksplorasi
- Geography – geografi
- Grenade – granat
- Ghaib – gaib
- Ghaira – gairah
- Idol – idola
- Import – impor
- Helmet – helm
- Ice – es
- Illegal – ilegal
- Interaction – interaksi
- Innovation – inovasi
- Investation – investasi
- Cream – krim
- Pancreas – pankreas
- Passport – paspor
- Plastic – plastik
- President – presiden
- Protection – proteksi
- Property – properti
- Pulse – pulsa
- Rumour – rumor
- Apotheek – apotek
- Acces – akses
- Accu – aki
- Accomodation – akomodasi
- Actie – aksi
- Aqd – akad
- Isnaini – senin
- Jins – jenis
- Jinsi – gengsi
- Jumu’ah – jumat
- Kahabar – kabar
- Keeper – kiper
- Lafazh – lafaz
- Lamp – lampu
- Mall – mal
- Mascot – maskot
- Masalatun – masalah
- Maqalatun – makalah
- Makr – makar
- Matrix – matriks
- Mechanic – mekanik
- Mediation – mediasi
- Meditation – meditasi
- Mercun – mercon
- Minarah – menara
- Music – musik
- Motivation – motivasi
- Negotiation – negosiasi
- Nuclear – nuklir
- Nushkatun – naskah
- Taxi – taksi
- Technology – teknologi
- Terrorist – teroris
- Text – teks
- Transportation – transportasi
- Trend – tren
- Tissue – tisu
- Tsulatsa – selasa
- Topic – topik
- Tolerance – toleransi
- Tourist – turis
- Radar – radar
- Ratio – rasio
- Recreation – rekreasi
- Republic – republik
- Restaurant – restoran
- Revision – revisi
- Renovation – renovasi
- Rocket – roket
- Routine – rutin
- Sabtun -sabtu
- Simulation – simulasi
- Sobuun – sabun
- Souvenir – suvenir
- Syaiton – setan
- Standard – standar
- Supermarket – supermarket
- Subject – subjek
- Object – objek
- Olie – oli
- Oom – om
- Parody – parodi
- Phenomenon – fenomena
- Photo – foto
- Ufuq – ufuk
- Unique – unik
- Ummah – umat
- Umr – umur
- Unit – unit
- Waqt – waktu
- Vaca – baca
- Yaqin – yakin
- zhalim – lalim
- Instinct – insting
- Manager – manajer
- Television – televisi
- Shampoo – sampo
- Sexy – seksi
- Stress – stres
- Special – spesial
- Solution – solusi
- Survey – survei
- Sattelite – satelit
- Check -cek
- Villa – vila
- Verification – verifikasi
- Volley – voli
- Zone – zona
Itulah sejumlah contoh kata serapan adaptasi, dan tidak tertutup kemungkinan ragam kata dari kategori ini akan terus bertambah. Sebab kosakata dari bahasa asing dan bahasa daerah cukup banyak dan tentu tetap ada kemungkinan akan masuk ke bahasa Indonesia.
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Perhatikan penggunaan kata baku yang benar pada naskah Anda, artikel berikut akan membantu: