Menulis Karya Ilmiah

Diseminasi Hasil Penelitian: Strategi, Tahapan dan Manfaat

Salah satu tahapan penting dan tahapan final dari kegiatan penelitian adalah melakukan diseminasi hasil penelitian. Diseminasi disini menjadi bagian dari upaya menyebarluaskan hasil penelitian untuk diketahui dan dimanfaatkan secara luas. 

Diseminasi terhadap hasil penelitian bisa dilakukan dengan berbagai cara atau strategi, setiap peneliti memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan. Selain itu, penting juga untuk menyiapkan diri agar diseminasi bisa berjalan baik dan maksimal. Jadi, seperti apa tahapannya? 

Apa Itu Diseminasi Hasil Penelitian?

Diseminasi hasil penelitian memiliki definisi sebagai penyebaran informasi, pengetahuan, atau hasil penelitian ke khalayak yang lebih luas. Sehingga ada proses membagikan kepada publik mengenai hasil penelitian. 

Dalam dunia akademik, diseminasi terhadap hasil penelitian dilakukan dengan publikasi ilmiah. Bentuk atau jenis publikasi ilmiah sendiri sangat beragam, mulai dari dipublikasikan lewat seminar, kemudian jurnal ilmiah, dan diterbitkan menjadi buku. 

Tahap final dari penelitian memang mengacu pada kegiatan diseminasi tersebut. Sebab tanpa diseminasi, maka hasil dan manfaat suatu penelitian tidak akan bermanfaat luas karena hanya diketahui dan digunakan oleh kalangan internal. 

Misalnya dosen, tanpa diseminasi terhadap hasil penelitian maka hasil tersebut hanya bisa dimanfaatkan dosen dan mahasiswa di satu naungan perguruan tinggi. Padahal idealnya temuan penelitian harus bisa diakses masyarakat luas untuk mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Strategi Diseminasi Hasil Penelitian

Dikutip melalui berbagai sumber, dalam proses diseminasi hasil penelitian bisa dilakukan dengan berbagai cara atau strategi. Berikut adalah sejumlah strategi dalam melakukan diseminasi hasil penelitian: 

1. Publikasi ke Jurnal Ilmiah

Strategi atau cara pertama dari diseminasi terhadap hasil penelitian adalah publikasi melalui jurnal ilmiah. Para peneliti bisa memilih publikasi ke jurnal nasional maupun jurnal internasional untuk diakses masyarakat ilmiah (para peneliti dan akademisi). 

2. Presentasi di Konferensi

Strategi yang kedua adalah melalui presentasi di sebuah konferensi, baik konferensi nasional maupun internasional. Konferensi disini adalah aktivitas publikasi hasil penelitian dengan presentasi di sebuah pertemuan ilmiah. 

Hasil presentasi ini kemudian dipublikasikan oleh penyelenggara konferensi. Biasanya publikasi dilakukan secara online melalui website resmi milik pihak penyelenggara atau dengan media lainnya. 

3. Menerbitkan Buku

Strategi yang ketiga dalam diseminasi hasil penelitian adalah menerbitkan buku. Jadi, hasil penelitian yang disusun dalam laporan penelitian diubah strukturnya menjadi buku dan diterbitkan sesuai ketentuan. 

Bagi para dosen, publikasi hasil penelitian ke dalam bentuk buku wajib mengikuti standar yang ditetapkan Dikti. Salah satunya terbit dengan ISBN, sehingga diakui Dikti dan bisa mendukung kenaikan jabatan fungsional dosen. 

Luaran hasil penelitian ternyata dapat dijadikan beragam bentuk yang bernilai angka kredit, pelajari selengkapnya melalui:

4. Media Sosial

Strategi yang keempat adalah melalui media sosial. Media sosial disini bisa media sosial khusus masyarakat penelitian seperti ResearchGate. Sehingga peneliti bisa menyebarluaskan artikel berisi hasil penelitian kepada pengguna lain. 

5. Webinar

Berikutnya adalah publikasi atau diseminasi dari hasil penelitian melalui webinar. Webinar disini bisa webinar akademik maupun yang mengusung topik umum. Kemudian peneliti dipercaya menjadi narasumber. 

Hasil penelitian yang dimiliki bisa digunakan sebagai dasar saat menjawab pertanyaan dari peserta webinar. Selain itu, bisa pula merekomendasikan publikasi ilmiah ke peserta saat memaparkan materi. 

6. Video

Strategi yang keenam dalam proses diseminasi adalah membuat konten berbentuk video dan disebarluaskan atau dipublikasikan. Misalnya membagikan konten video edukasi yang menjelaskan hasil penelitian dan dipublikasikan ke akun media sosial. 

Bisa mempertimbangkan untuk menjelaskan suatu topik dan hasil penelitian yang dilakukan dijadikan dasar dalam memberi penjelasan tersebut. Video edukasi kini semakin banyak dilirik karena memberi informasi dengan dasar yang jelas. 

7. Kegiatan Outreach

Berikutnya adalah diseminasi melalui kegiatan outreach, yaitu kegiatan memberikan layanan kepada masyarakat yang mungkin tidak memiliki akses terhadap layanan tersebut. Bagi dosen kegiatan ini seperti kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). 

Tahapan Diseminasi Hasil Penelitian

Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui peneliti untuk melakukan diseminasi hasil penelitian. Berikut tahapan melakukan diseminasi hasil penelitian:

1. Identifikasi Sasaran Diseminasi

Tahap yang pertama dalam diseminasi adalah mengidentifikasikan dulu sasaran diseminasi tersebut. Hal ini sejalan dengan penjelasan sebelumnya dimana ada banyak ragam strategi diseminasi. 

Setiap strategi memiliki sasaran tersendiri. Misalnya di jurnal, maka sasarannya masyarakat ilmiah. Sementara di buku, sasarannya masyarakat umum. Anda ingin menjangkau target mana? Hal ini perlu ditentukan di awal agar tidak bingung. 

2. Menentukan Tujuan Diseminasi

Tahap kedua adalah menentukan tujuan dari diseminasi tersebut. Secara umum tujuan dari diseminasi harus spesifik, terukur, dan realistis. Misalnya, jika Anda dosen dan tujuan diseminasi adalah untuk mendapat KUM tinggi maka publikasi ke jurnal internasional bereputasi atau menerbitkan buku referensi sangat dianjurkan. 

3. Memilih Metode Diseminasi

Tahap yang ketiga dalam diseminasi hasil penelitian adalah memilih metode diseminasi tersebut. Hal ini sama artinya memilih strategi diseminasi. Apakah Anda ingin memilih jurnal, buku, webinar, atau yang lainnya? 

Setiap media diseminasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Mulai dari aspek biaya diseminasi, jumlah atau kisaran target pembaca, dan lain sebagainya. Maka perlu ditentukan dengan pertimbangan yang matang dan bijak. 

4. Menyiapkan Materi Diseminasi

Jika metode diseminasi sudah ditentukan, maka tahap berikutnya adalah menyiapkan materi diseminasi yang sesuai. Misalnya, saat Anda memilih publikasi ke jurnal ilmiah. 

Maka perlu menyiapkan artikel ilmiah yang memiliki format sesuai kebijakan pengelola jurnal. Contoh lain, jika memilih buku maka wajib menyiapkan materi diseminasi dalam bentuk naskah buku yang sesuai dengan ketentuan umum. 

5. Melakukan Diseminasi

Tahap kelima tentu saja dengan mulai melakukan diseminasi hasil penelitian. Jika Anda memilih menerbitkan buku, maka diawali dengan menyelesaikan naskah lalu dikirimkan ke pihak penerbit yang kredibel agar ber-ISBN. 

Mengurus proses penerbitan buku adalah prose diseminasi itu sendiri. Tahapannya cukup panjang dan memakan waktu. Mulai dari pemeriksaan editor, naik ke proses cetak, sampai pengurusan ISBN, baru kemudian bisa diterbitkan ke publik. Hal serupa berlaku untuk media diseminasi lainnya. 

6. Mengevaluasi Hasil Diseminasi

Jika sudah melakukan diseminasi maka tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan ada satu tahap lagi sebagai tahap final. Yaitu tahap evaluasi dari hasil diseminasi tersebut. 

Dalam hal ini, seorang peneliti perlu mencari tahu berapa jumlah pembaca, jumlah peserta webinar, dan lain sebagainya. Sehingga menunjukan indikasi dampak dari diseminasi penelitian tersebut. Apakah sudah diakses masyarakat luas atau belum? 

Dalam dunia akademik, hasil diseminasi salah satunya bisa dilihat dari jumlah sitasi, yaitu jumlah dimana publikasi ilmiah dikutip untuk menyusun karya tulis ilmiah. Semakin tinggi jumlah sitasinya semakin menunjukan jumlah pembaca dan seberapa besar manfaat diseminasi yang sudah dilakukan. 

Tahukah Anda? Sejumlah dosen yang meneliti membuat buku monograf dari penelitiannya. Bagaimana caranya? Informasi berikut akan membantu Anda:

Manfaat dari Diseminasi Hasil Penelitian

Diseminasi hasil penelitian bukan sekedar rutinitas wajib dalam kegiatan penelitian. Pada hakikatnya ada banyak manfaat bisa didapatkan oleh peneliti dan masyarakat luas atas desiminasi tersebut. Berikut beberapa manfaat diseminasi suatu hasil penelitian:

1. Mempercepat Penyebaran Ilmu Pengetahuan dan Inovasi

Manfaat pertama dari diseminasi terhadap hasil penelitian adalah mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan dan temuan suatu inovasi. Lewat diseminasi, para peneliti bisa memastikan temuannya diketahui publik dengan cepat. 

Semakin cepat diketahui oleh publik maka semakin cepat pula pemanfaatannya dilakukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Bandingkan jika diseminasi tidak pernah dilakukan. 

Maka temuan seorang peneliti hanya diketahui oleh peneliti tersebut dan orang-orang internal di satu naungan institusi atau lembaga. Hal ini akan membuat penyebaran ilmu pengetahuan maupun invasi menjadi sangat lambat dan bahkan tidak berjalan semestinya. 

2. Memperluas Manfaat dan Dampak Penelitian

Manfaat yang kedua dari diseminasi hasil penelitian adalah memperluas manfaat dan dampak dari penelitian yang dilakukan seorang peneliti. Setiap peneliti tentu berharap temuan dari hasil kerja kerasnya melaksanakan penelitian bisa bermanfaat. 

Baik itu mendorong penelitian lanjutan dari peneliti lain maupun menjadi acuan dari pembuatan suatu teknologi. Sudah tentu akan memberi rasa puas kepada peneliti tersebut. 

Diseminasi menjadi salah satu jembatan bagi peneliti untuk merasakan kepuasan tersebut. Sebab temuannya akan diketahui lebih banyak orang dan mendorong pemanfaatannya dalam berbagai bentuk, tujuan, dan di berbagai bidang. 

3. Mendorong Kolaborasi

Diseminasi hasil penelitian juga bermanfaat untuk mendorong kolaborasi. Kolaborasi disini bisa dalam bentuk kolaborasi penelitian. Diseminasi membuat nama peneliti dikenal oleh peneliti lain. 

Jika ada kecocokan antara visi dan misi penelitian berikutnya, maka akan muncul penawaran melakukan penelitian kolaborasi. Sehingga bisa melanjutkan penelitian dan mendapatkan temuan yang mendorong kemajuan iptek. 

Kolaborasi juga bisa datang dari mitra penelitian. Diseminasi membuat pelaku industri mengetahui temuan Anda. Ketika tertarik mengadopsinya ke lingkungan industri mereka, maka akan terjalin kolaborasi untuk mendapatkan manfaat bagi kedua belah pihak. 

4. Mendorong Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Diseminasi hasil penelitian menjadi uaya terbaik para peneliti untuk ikut menyebarkan informasi kepada publik. Hanya saja informasi tersebut memiliki kualitas baik karena bukan informasi hasil rekayasa apalagi sekedar persepsi pribadi. 

Melainkan informasi yang memiliki dasar jelas, akurat, dan bisa dipertanggung jawabkan. Diseminasi ini lantas memberi sumber informasi kepada publik luas mengenai informasi yang benar dan bisa diandalkan untuk berbagai keperluan. 

Sehingga bisa menjadi dasar dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan berdampak positif. Misalnya hasil penelitian menjelaskan hubungan merokok dengan kenaikan resiko penyakit jantung. Maka masyarakat bisa menyadari bahaya merokok dan mencoba mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan ini. 

5. Mendorong Penelitian Lebih Lanjut

Manfaat diseminasi hasil penelitian juga untuk mendorong dilakukannya penelitian lanjutan. Hasil penelitian yang bisa diakses peneliti lain memberi acuan mengenai topik apa yang sebaiknya diteliti karena penelitian sebelumnya masih didapati kelemahan. 

Sehingga bisa mendorong penelitian lanjutan yang akan menyempurnakan penelitian dan hasil temuannya. Hal ini akan ikut mendorong pula perkembangan iptek di Indonesia dan dunia. 

Sebab semakin banyak penelitian maka semakin banyak penemuan baru didapatkan. Sebaliknya, jika diseminasi tidak dilakukan maka penelitian akan berhenti di penelitian terakhir. Sebab tidak banyak yang tahu mengenai temuan di penelitian tersebut dan tidak dipahami perlu tidaknya diteliti lagi. 

Diseminasi hasil penelitian menjadi bukti kesediaan para peneliti untuk menyebarluaskan temuannya. Sehingga hasil kerja kerasnya tersebut bisa mendorong penelitian lanjutan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. 

Mau mengembangkan hasil penelitian jadi buku tapi Anda tak punya waktu? Atau Anda tak tau caranya? Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi yang ada di Penerbit Deepublish.

Kami akan bantu mengonversi naskah ilmiah hasil penelitian Anda menjadi buku dan bergaransi lolos ISBN. Hingga tahun ini, telah ada 500+ lebih naskah buku hasil parafrase telah diterbitkan dan mendapatkan nomor ISBN.

Sejumlah dosen telah menggunakan buku hasil layanan ini untuk mendapatkan angka kredit. Mau jadi selanjutnya? Daftarkan diri Anda melalui Layanan Parafrase Konversi sekarang juga!

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Cara Menyusun Kalimat yang Mudah Dipahami pada Buku Ilmiah

Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…

4 hari ago

Aturan Penulisan Nama Tempat dan Nama Geografi

Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…

4 hari ago

4 Cara Membuat Tanda Tangan di Word dengan Fitur dan Menu yang Ada

Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…

6 hari ago

Cara Mengutip Ayat Al-Quran dalam Berbagai Gaya Sitasi

Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…

6 hari ago

Cara Menulis Daftar Pustaka Ebook dengan APA, MLA, dan Chicago Style

Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…

1 minggu ago

Penulisan Judul dalam Kalimat, Ditulis Miring atau Diapit Tanda Petik?

Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…

1 minggu ago