Sedang bingung mencari informasi menulis buku ajar perguruan tinggi? Ternyata cukup banyak dosen yang kini mulai mengawali menulis buku. Pada kesempatan kali ini akan mengulas, tentang instrument penilaian buku ajar perguruan tinggi yang tentunya akan menjawab kesulitan Anda.
Instrumen Penilaian Buku Ajar
Jika dilihat dari segi Instrumen penilaian buku ajar perguruan tinggi, ada dua butir instrument yang bisa di catat. Setiap instrument memiliki beberapa komponen yang jauh lebih penting. Apa sajakah?
Berikut 2 intrumen penilaian buku ajar:
1. Komponen Kelayakan Isi
Pada butir instumen kelayakan isi terdiri beberapa komponen meliputi tentang bagaimana menjelaskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik atau pembaca. Di mana di poin inilah, penulis menyampaikan kompetensi yang digunakan dan target untuk peserta didik. Jadi penulis buku perguruan tinggi setidaknya mampu memberikan perolehan peesrta didik setelah membaca ulasan anda.
Di dalam komponen isi anda juga penting menyampaikan isi buku. Misal, apakah di dalam buku tersebut terdapat relevansi dengan kegiatan pembelajaran. Relevansi yang di maksud di sini adalah relevansi apakah ada hubungan dengan bidang pekerjaan dengan sikap, pengetahuan maupun dengan ilmu lain.
Penulisan buku perguruan tinggi, di bagian isi wajib memaparkan tentang diskripsi cakupan isi buku. Maksudnya adalah, penulis memaparkan ruang lingkup pembahasan yang di ulas. Jadi penulis tidak sekedar memaparkan dan menjelaskan saja, tetapi juga berupaya mengkaitkan dengan capaian kompetensi yang diinginkan.
Tidak lupa di bagian komponen kelayakan isi juga perlu di paparkan tentang konstribusi dari hasil penelitian. Sebuah hasil penelitian yang tidak di paparkan tentang hasilnya, pembaca pun tidak akan teredukasi. Di poin inilah, anda penting menjelaskan banyak materi buku yang anda kaitkan dengan penelitian anda.
Bagian terakhir pada komponen kelayakan isi adalah, terdapat konstribusi dari hasil pengabdian pada masyarakat. Poin ini juga penting, apalagi penelitian anda nantinya memang akan menjelaskan banyak materi yang berkaitan dengan masyarakat.
2. Komponen Penyajian
Penulisan penilaian buku perguruan tinggi, juga terdiri komponen penyajian. Setidaknya di butir komponen penyajian ada 16 komponen penyajian. Apa saja keenam komponen tersebut?
Pertama, konsistensi sistematika sajian dalam bab. Jadi, ketika anda menulis buku, ada aturan main penulisan, yang disebutlah sistematika penyajian. Bentuk sistematika penyajian dalam hal ini terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup.
Kedua, kelogisan penyajian juga menjadi poin fital saat menulis buku ajar. Karena buku ajar yang tidak logis, tentu akan menganggu daya tangkap peserta didik. Upaya menghindari terjadinya hal-hal yang semacam itu, maka perlu dibuatlah penyajian yang sesuai dengan alur berpikir. Berbicara tentang alur berpikir, ada dua bentuk alur berfikir. Yaitu alur berfikir deduktif (umum ke khusus) dan induktif atau dari khusus ke umum.
Ketiga, keruntutan konsep. Sebenarnya menyambung pada komponen kedua, pesan yang disampaikan penulis dibuat menggunakan alur berfikir, yang nantinya akan membentuk keruntutan konsep. Keruntutan konsep akan memudahkan penulis dalam menyampaikan penyajian yang sukar menjadi mudah di pahami. Tema yang sifatnya abstrak pun menjadi lebih konkret, atau sebaliknya.
Keempat, dari segi isi, buku ajar seharusnya berkoherensi. Dikatakan berkoherensi ketika ada hubungan yang masuk akal ketika memaparkan sebuah data, teori maupun konsep. Jadi, ketika memaparkan sebuah ilmu atau pesan memang ada landasannya.
Kelima, terjadi koherensi antara ilustrasi dengan materi. Ini berlaku untuk penulisan buku ajar yang menyertakan ilustrasi atau tabel. Jadi, minimal ada keterkaitan antara gambar dengan ulasan di dalam teks. Jadi ketika tidak ditemukan ilustrasi yang pas, jangan memaksakan diri memasukan ilustrasi. Yang awalnya dimaksudkan baik, justru nanti dapat menimbulkan ketidaksingkronan.
Keenam, memotivasi. Instrumen penilaian buku ajar perguruan tinggi yang tidak kalah penting memperhatikan advance organizer atau pembangkit motivasi belajar. Jadi di bab awal, bagaimana caranya penulis mampu menggerakan hati peserta didik tertarik untuk membaca di halaman berikutnya. Sebenarnya tidak sekedar membangkitkan semangat saja tidak cukup, tetapi juga mampu membangkitkan motivasi belajar secara mandiri. Hal kecil semacam inilah yang sangat penting anda garisbawahi.
Tujuh, poin yang tidak kalah penting dalam membuat buku ajar yang baik, yaitu menyantumkan contoh soal di setiap bab. Manfaat latihan soal setiap bab ini dimaksudkan untuk menguatkan pemahaman dan prinsip materi.
Sembilan, melampirkan kunci jawaban. Tujuan adannya kunci jawaban di maksudkan untuk memberikan jawaban yang benar untuk peserta didik. Yaitu membantu evaluasi peserta didik ketika mengerjakan tugas. Agar kunci jawaban tidak mengganggu konsentrasi, tidak ada salahnya kunci jawaban di letakkan di bagian belakang.
Kesepuluh, melampirkan daftar konstanta alam. Pernah mendengar daftar tetapan konstanta alam? Yaitu daftar yang sebenarnya memudahkan untuk pendidik dan peserta didik untuk memahami istilah-isitlah. Buat konstanta yang relevan sesuai tema yang di bahas. Jangan terlalu memaksakan konstanta yang diinginkan.
Sebelas, melampirkan rujukan atau sumber acuan termasa, khususnya untuk gambar, lampiran, teks ataupun tabel. Jadi, apapun itu bentuknya tabel, gambar, lampiran yang anda gunakan, wajib hukumnya menyantumkan sumber buku tersebut.
Dua belas, buku dikemas sedemikian rupa untuk bisa mengajak mereka terlibat. Dengan kata lain, mengajarkan kepada anak untuk aktif berinteraktif dan berpartisipatif. Baik secara emosi maupun mental. Sehingga peserta didik pun merasa menyenangkan setiap kali belajar mengajar.
Tiga belas, salah satu goal akhir dari penulisan buku ajar bagi penulis pendidikan adalah, ketika menulis atau menyajikan materi memusatkan pada peserta didik. Memang sejak pertamakali memulai menulis, peserta didik sebagai subjek ata pelaku pembelajaran. Setidaknya dengan cara semacam inilah, yang membantu kita untuk mencapai tujuan yang tepat sasaran.
Empat belas, menciptakan komunikasi interaktif. Seperti yang sudah di singgung sebelumnya, bahwa menciptakan komunikasi interaksi yang baik di sampaikan secara lgois. Jadi, seorang penulis dituntut untuk memudahkan mengemas buku ajar mereka secara dialogis. Tujuannya agar peserta didi seolah-olah berkomunikasi langsung dengan sang penulisnya.
Keima belas, memperhatikan kesesuaian karakter mata pelajaran. Instrumen penilaian buku ajar perguruan tinggi yang tidak kalah penting adalah memperhatikan kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaran. Misal, buku ajar di tulis menggunakan metode seperti apa dan menggunakan pendekatan penyajian yang bagaimana. Hal-hal ini sepertinya sepele, namun sama pentingnya. Setidaknya dengan hal-hal semacam inilah, yang justru mampu memberikan pengarahan ke metode tertentu, misal metode eksperimen atau menggunakan metode lain.
Terakhir adalah kemampuan memunculkan umpan balik, yang pada akhirnya nanti akan digunakan sebagai ajang evaluasi diri. Oleh sebab itu, penulis di setiap akhir sub bab, tidak ada salahnya membuat sekolom kotak yang berisi rangkuman, kesimpulan ataupun latihan untuk mengevaluasi hasil belajar.
Itulah dua bentuk instrument penilaian buku ajar perguruan tinggi yang setidaknya anda kuasai. Karena dua instrument inilah yang akan membantu anda melakukan penulisan buku yang terstandar. Dua instrument ini pulalah yang sering digunakan sebagai patokan penulisan buku ajar agar lolos pendanaan atau hibah.
Semoga instrument penilaian buku ajar perguruan tinggi ini bermanfaat. Setidaknya dengan mengikuti uraian di atas, naskah buku anda sudah lengkap. Tinggal di perbagus dari penyampaian bahasanya saja. Semangat berkarya.
Setelah selesai menulis, Anda perlu memilih penerbit untuk menerbitkan buku ajar ber-ISBN di penerbit anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.
Apabila Anda masih ragu untuk menerbitkan buku karena terkendala format dan ketentuan, tak perlu khawatir! Penerbit Deepublish akan membantu Anda menerbitkan buku sesuai dengan aturan Dikti.
Terbitkan buku di Penerbit Deepublish saja! Sudah 5000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor telah mempercayakan Penerbit Deepublish. Jadi, tak perlu ragu lagi, silakan daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!
Jika, Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku ajar, Anda dapat membaca bacaan berikut:
- Alur Struktur Buku Ajar
- Menulis Buku Ajar Bersama Mahasiswa? Kuasai 6 Kriteria Buku Yang Baik
- Teknik Menulis Buku Ajar Sesuai Alur KTSP
- Bagaimana Cara Membuat Buku Ajar yang Dicintai Mahasiswa?
- 4 Jenis Buku Ajar Sesuai Ristekdikti
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan