Bagi dosen yang sudah menantikan pembukaan periode serdos 2022 dijamin merasa semakin semangat, karena jadwal biasanya diumumkan di pertengahan tahun. Hal ini juga terjadi di tahun 2022, sebab di bulan Juni pengumuman jadwal dirilis kepada publik.
Jadwal pelaksanaan serdos menjadi informasi yang ditunggu agar dosen-dosen yang belum bersertifikasi bisa segera mempersiapkan diri mengikuti serdos. Biasanya persiapan dilakukan sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak awal merintis karir sebagai dosen.
Lalu, kapan jadwal serdos di tahun 2022? Kemudian, bagaimana sistem penilaiannya? Memahami sistem penilaian serdos tentu penting agar dosen bisa memaksimalkan penyusunan portofolio akademiknya. Berikut informasi lengkapnya.
Sebagaimana yang disampaikan di awal, jadwal serdos 2022 sudah dirilis kepada publik. Tepatnya ketika Kemendikbud Ristek menyusun surat edaran dengan nomor 1798/E4/KK.01.01/2022 dan tertanggal 31 Mei 2022.
Melalui surat edaran tersebut dijelaskan mengenai jadwal pelaksanaan serdos untuk periode tahun 2022. Selain itu juga berisi sejumlah himbauan agar dosen bisa mempersiapkan diri mengikuti serdos.
Mulai dari persiapan update data di akun SISTER masing-masing, kemudian melengkapi seluruh dokumen persyaratan serdos. Sehingga saat gelombang serdos sudah dibuka sesuai jadwal, dosen bisa langsung mengikuti tiga tahap di dalam serdos tersebut.
Adapun jadwal pelaksanaan serdos 2022 dibagi menjadi tiga gelombang, hal ini sama seperti serdos di tahun-tahun sebelumnya. Masing-masing gelombang memiliki jadwal yang berbeda karena tidak dilaksanakan beriringan melainkan berurutan. Berikut detailnya:
Melalui pengumuman jadwal serdos di tahun 2022 tersebut bisa diketahui kapan tahapan demi tahapan serdos dimulai. Sebagaimana yang diketahui bersama sejak tahun 2021, serdos mengalami perubahan skema. Yakni menjadi 3 tahapan saja.
Tiga tahapan ini mencakup tahap penarikan data eligible, kemudian tahap kedua dimulai dengan penyusunan portofolio oleh dosen yang bersangkutan seperti dokumen PDD-UKTPT, tahap ketiga atau terakhir adalah proses penilaian eksternal oleh asesor.
Tiga tahapan ini diketahui merupakan penyederhanaan dari tahap-tahap sebelumnya. Harapannya bisa memudahkan dosen untuk memenuhi syarat dan mengikuti seluruh prosedur sertifikasi.
Adapun perubahan yang dirasa lebih sulit adalah pada penyusunan PDD-UKTPT yang di tahun-tahun sebelumnya dikenal dengan istilah Deskripsi Diri. Jika di tahun sebelum 2021 DD hanya berisi teks yang mendeskripsikan dosen sebagai pendidik.
Sejak tahun 2021, DD berubah menjad PDD-UKTPT yang terdiri atas teks berbentuk narasi dan rekaman audio visual. Sehingga ada proses rekaman untuk menjelaskan pelaksanaan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian.
Adanya perubahan ini mewajibkan dosen untuk membaca dengan detail mengenai buku panduan serdos 2022 maupun seterusnya. Sehingga bisa menyusun PDD-UKTPT dengan baik sesuai ketentuan dan bisa lulus serdos.
Baca Juga:
Skema Perhitungan Angka Kredit Dosen Terbaru
Pengertian Akreditasi, Sejarah, Kriteria, dan Cara Mengeceknya
Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik
Bicara mengenai serdos, maka perlu bicara juga mengenai sistem penilaian. Jadi, serdos bukanlah tes tertulis maupun tes berbasis komputer seperti TOEFl atau sejenisnya. Serdos lebih kepada proses menilai, mengevaluasi, dan memvalidasi seluruh prestasi akademik dosen.
Lewat serdos, dosen hanya perlu melengkapi sejumlah dokumen dan melampirkan beberapa diantaranya sebagai bukti sudah melaksanakan Tri Dharma maupun tugas penunjang.
Kerja keras dosen selama minimal 2 tahun akan dinilai dalam proses serdos tersebut, jika memenuhi kualifikasi dan terbukti punya kompetensi yang cukup sebagai pendidik. Maka sertifikat dosen akan terbit. Jika sudah terbit, maka dosen bisa mengembangkan karirnya.
Lalu, bagaimana sistem penilaiannya? Pada dasarnya serdos memiliki penilaian utama terhadap portofolio dosen. Adapun yang dimaksud dengan portofolio dosen tercantum di dalam PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
Sesuai dengan isi PP tersebut, portofolio dosen merupakan sebuah atau beberapa dokumen yang isinya:
Secara sederhana, portofolio dosen adalah catatan dan bukti-bukti mengenai pelaksanaan kewajiban akademik dosen tersebut. Mulai dari pelaksanaan seluruh isi Tri Dharma sampai bukti sudah menguasai kompetensi khusus yang wajib dikuasai dosen.
Yakni kompetensi pedagogis, kemudian kompetensi profesional, lalu sosial, dan yang terakhir adalah kompetensi kepribadian. Portofolio dosen ini kemudian dibangun secara daring, yakni melalui aplikasi SISTER ke akun masing-masing dosen.
Dalam proses penilaian portofolio pada serdos 2022 dibagi menjadi 2 jenis penilaian dan dilakukan bertahap. Tahapan penilaian masuk ke tahap ketiga dan merupakan tahap terakhir. Berikut dua bentuk penilaian portofolio yang dimaksudkan:
Bentuk pertama dalam penilaian portofolio dosen di serdos adalah penilaian internal yang kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian. Berikut penjelasannya:
Bagian pertama adalah penilaian empirikal, yaitu penilaian portofolio dosen yang berhubungan dengan kualifikasi akademik, jabatan akademik, dan juga kepangkatan / golongan ruang / inpassing yang sudah tersedia atau diunggah di PDDIKTI.
Penilaian empirikal dilakukan untuk mengetahui apakah dosen yang menjadi peserta serdos (DYS) memang memenuhi sejumlah kualifikasi atau persyaratan yang ditetapkan atau tidak.
Misalnya mengecek dan memastikan dosen tersebut merupakan lulusan S2, kemudian sudah memangku jabatan akademik minimal Asisten Ahli, dan seterusnya. Hal ini sesuai dengan syarat-syarat ikut serdos.
Proses ini masuk di tahap pertama serdos 2022, dimana dilakukan penilaian dan pemeriksaan eligible dosen mengikuti serdos. Jika hasil penilaian empirikal dosen dinyatakan lolos maka akan masuk ke penilaian internal bagian kedua. Yakni penilaian persepsional.
Bagian kedua dari penilaian internal adalah penilaian persepsional, yaitu penilaian yang didasarkan dari persepsi (kesan personal). Sehingga penilaian orang sekitar saat dosen menjalankan Tri Dharma adalah bagian dari sistem penilaian serdos.
Artinya, dosen membutuhkan penilaian kinerja dari orang-orang di sekitarnya. Mulai dari rekan sesama dosen, kemudian mahasiswa, dan terakhir adalah persepsi pribadi dari dosen yang bersangkutan.
Jadi, dosen harus selalu menjunjung tinggi profesionalitas agar bisa menjalankan Tri Dharma dan tugas penunjang dengan baik. Sekaligus mampu menjalin hubungan baik dengan orang sekitar, termasuk dengan mahasiswa.
Meskipun penilaian persepsional harus dinilai dengan profesional, namun tetap akan melibatkan perasaan penilai. Sehingga dosen yang dikenal galak cenderung susah mendapatkan nilai persepsional tinggi dari mahasiswa.
Idealnya pun dosen sebaiknya tetap profesional dan menyampaikan materi pembelajaran sebaik mungkin, tentunya tetap membutuhkan kesabaran. Jadi, semakin baik dalam melaksanakan Tri Dharma maka penilaian persepsional dijamin aman.
Bentuk penilaian portofolio dosen di dalam sistem penilaian serdos 2022 adalah penilaian eksternal. Penilaian eksternal adalah penilaian yang dilakukan asesor di PTPS (Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi) terhadap kemampuan personal dosen.
Penilaian eksternal adalah penilaian tahap akhir di dalam tahap ketiga serdos dan dilakukan oleh para asesor. Dimana asesor ini adalah para dosen yang sudah memenuhi kualifikasi dan ditetapkan sebagai penilai eksternal serdos.
Asesor melakukan penilaian personal dosen peserta serdos berdasarkan seluruh isi dokumen PDD-UKTPT. Dimana isinya mencakup teks narasi pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kemudian ada teks narasi dan rekaman audio visual dalam pelaksanaan pendidikan. Semua dokumen ini kemudian dinilai oleh asesor yang ditunjuk dan kemudian hasil penilaian digabungkan dengan penilaian internal yang dijelaskan sebelumnya.
Seluruh hasil penilaian kemudian akan menentukan apakah dosen tersebut lulus serdos atau sebaliknya. Jika dinyatakan lulus, maka sertifikasi akan terbit dan kedepannya dosen mendapatkan tunjangan sertifikasi yang cair setiap bulan.
Tidak hanya sampai disitu, dengan mengantongi sertifikasi dosen maka dosen menjadi lebih mudah mengembangkan diri dan karirnya. Akan ada banyak kesempatan emas dosen mengikuti program hibah dari pemerintah, program beasiswa, dan tentunya naik jabatan fungsional.
Baca Juga:
Prosedur Menjadi Dosen Tetap Yayasan
Jenis-Jenis Dosen di Perguruan Tinggi
Apa Itu Asesor? Ini Syarat dan Cara Menjadi Asesor
Bagi dosen, bisa dinyatakan lulus serdos 2022 adalah mimpi besar yang terwujud dengan dibarengi usaha keras. Sebab untuk bisa lulus serdos, dosen tidak bisa hanya sekedar melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi dosen untuk bisa mendaftar sebagai peserta serdos. Semua syarat ini tidak bisa dipenuhi dalam kurun waktu satu malam, bisa berbulan-bulan bahkan beberapa tahun. Setidaknya dua tahun.
Jadi, pastikan sebelum jadwal serdos dirilis bahkan jauh sebelumnya. Dosen yang bersangkutan sudah mempersiapkan diri dengan baik sehingga bisa lulus serdos. Adapun bentuk persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
Persiapan pertama adalah mengikuti dua jenis tes yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti serdos. Yakni TKBI (Tes Kemampuan Bahasa Inggris) dan juga TKDA (Tes Kemampuan Dasar Akademik).
Kedua jenis tes ini tidak bisa diikuti dosen di sembarang tempat, meskipun ada banyak lembaga tes menyediakannya. Dosen harus melakukan kedua jenis tes tersebut di perguruan tinggi.
Maupun dilakukan di lembaga yang sudah ditunjuk dan memenuhi standar yang ditetapkan Kemendikbud. Sejauh ini total ada 14 perguruan tinggi dan lembaga yang diakui Kemendikbud. Berikut daftar tersebut:
Jadi, silahkan cek lembaga dan perguruan tinggi mana saja yang mudah dijangkau dari tempat tinggal. Kemudian silahkan mendaftar tes sesuai ketentuan. Perhatikan skor yang didapatkan, karena harus memenuhi ambang batas minimal.
Kedua jenis tes ini lagi-lagi perlu dilakukan jauh-jauh hari karena alasan tersebut, sebab bisa jadi tes pertama belum passing grade sehingga harus mengulang. Pastikan mempersiapkan diri agar hasil tes langsung passing grade.
Persiapan kedua untuk bisa mengikuti serdos 2022 dengan baik dan siap lahir maupun batin adalah mengikuti dua jenis pelatihan wajib. Yakni PEKERTI (Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) dan AA (Applied Approach).
Pada dasarnya, keduanya merupakan program pelatihan yang ditujukan kepada dosen dan difasilitasi oleh Kemendikbud. Selanjutnya, kedua pelatihan ini dilaksanakan oleh sejumlah perguruan tinggi yang memenuhi kualifikasi.
Baik PEKERTI maupun AA sifatnya wajib, jadi bagi dosen yang sudah serdos dan di masa tersebut belum ada kedua pelatihan ini. Maka diwajibkan untuk ikut agar bisa mendapatkan dua sertifikasi kompetensi.
Sedangkan untuk dosen baru yang belum serdos dan belum punya sertifikatnya wajib mengikutinya segera. Sebab termasuk syarat ikut serdos dan program pelatihan berlangsung beberapa hari sehingga perlu diikuti jauh sebelum jadwal serdos rilis.
Sama seperti TKBI dan TKDA, PEKERTI maupun AA tidak bisa diikuti di sembarang tempat. Sampai saat ini total ada 57 perguruan tinggi di Indonesia yang resmi menjadi penyelenggara. Silahkan memilih yang lokasinya paling mudah dijangkau.
Persiapan selanjutnya atau yang ketiga adalah menyiapkan dokumen PDD-UKTPT yang mencakup beberapa dokumen pelaksanaan Tri Dharma. Yakni kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketiganya perlu disajikan dan dijelaskan dalam bentuk teks berbentuk narasi. Kemudian dilampirkan sesuai prosedur serdos. Sedangkan untuk pendidikan ada tambahan rekaman audio visual yang kemudian diunggah ke website berbagi video.
Rekaman dan seluruh teks narasi tersebut tentu perlu disiapkan jauh-jauh hari agar maksimal dan memenuhi standar. Sehingga di hari H penilaian serdos 2022 sudah tinggal diunggah dan menunggu tahap penilaian, baik internal maupun eksternal.
Persiapan berikutnya adalah mengupdate data profil di akun SISTER masing-masing. SISTER memiliki kepanjangan Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi. Memuat seluruh pelaksanaan Tri Dharma dosen.
Data di dalamnya adalah bagian dari portofolio dosen secara digital yang dinilai di dalam serdos. Jika ada data yang belum update maka harus diperbaiki dan di update, prosesnya bisa beberapa hari karena harus ada tahap validasi.
Jadi, silahkan dicek dan dilengkapi atau di update jauh-jauh hari agar di hari H penilaian serdos tidak khawatir tidak eligible. Sebab seluruh portofolio di SISTER akan dicek seksama untuk menentukan calon DYS menjadi DYS.
Dalam daftar syarat serdos, dosen akan menjumpai kewajiban memenuhi BKD selama dua tahun (4 semester) berturut-turut. Maka sebagai persiapan mengikuti serdos, pastikan disiplin menyusun dan melaporkan BKD.
Dimana BKD ini terdiri dari RKD (Rencana Kinerja Dosen) yang disusun dan dilaporkan dosen di awal semester. Kemudian, LKD (Laporan Kinerja Dosen) yang dilaporkan di akhir semester beserta bukti pelaksanaan seluruh isi RKD yang diajukan di awal semester.
Serdos 2022 tentu tidak bisa diikuti dosen jika bekerja secara mandiri, dosen juga membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Salah satunya operator kampus yang nantinya banyak membantu.
Mulai dari update dan proses verifikasi maupun validasi data terbaru di akun SISTER, sampai pemenuhan semua dokumen persyaratan untuk ikut serdos. Selain itu, jadwal serdos juga bisa didapatkan informasinya dari operator. Maka jalin komunikasi dengan operator agar tidak ketinggalan informasi.
Persiapan terakhir adalah bergabung dalam grup diskusi terkait serdos. Salah satunya grup Sertifikasi Dosen Nasional yang bisa ditemukan di Telegram. Lewat grup diskusi, dosen bisa tahu apa saja yang harus dilakukan dan disiapkan untuk mengikuti serdos. Sehingga kesempatan lulus lebih tinggi.
Semua yang dijelaskan di atas sudah tentu tidak bisa disiapkan dalam satu malam, sehingga perlu dilakukan jauh-jauh hari sebagai bagian dari persiapan serdos. Misalnya mengenai PEKERTI yang merupakan salah satu jenis pelatihan kompetensi dosen.
Pelatihan ini tidak dibuka di mana saja dan dilaksanakan setiap hari, ada prosedur dan mekanisme yang harus diikuti dosen. Selain itu, pelatihan PEKERTI tidak berlangsung sehari saja melainkan beberapa hari sesuai ketentuan.
Jadi, penting untuk mengikuti PEKERTI jauh-jauh hari agar bisa memegang sertifikatnya dan melampirkannya saat mengajukan diri sebagai calon DYS dalam serdos.
Begitu juga dengan persiapan lain yang dijelaskan, sehingga lebih siap menghadapi serdos 2022 dan memperbesar peluang lulus penilaian.
Artikel Terkait:
Syarat dan Prosedur Pengajuan NIDN Dosen Perguruan Tinggi
Syarat Menjadi Dosen yang Harus Dipenuhi
Syarat-Syarat Sertifikasi Dosen yang Wajib Diketahui
Tahapan Pengajuan Akreditasi Melalui SAPTO BAN-PT
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan E-Book Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…