Seputar Dosen

Adakah Jurusan Kuliah untuk Dosen?

Jika ingin menjadi seorang dosen, adakah pilihan khusus jurusan kuliah untuk jadi dosen? Pertanyaan ini tentunya akan diajukan oleh siapa saja yang di masa mendatang ingin menjadi seorang dosen. 

Lumrah memang, karena guru juga demikian. Supaya seseorang bisa menjadi guru maka perlu menempuh pendidikan tinggi khusus menjadi guru. Biasanya ada kata “Pendidikan” di depan jurusan keilmuan yang spesifik. 

Misalnya ingin menjadi guru olahraga maka perlu mengambil jurusan Pendidikan Guru Olahraga. Demikian juga jika ingin menjadi guru geografi maka harus mengambil Pendidikan Guru Geografi. Lalu, bagaimana dengan dosen? 

Adakah Jurusan Khusus untuk Jadi Dosen?

Apakah juga ada jurusan kuliah untuk jadi dosen yang sifatnya khusus seperti guru? Jawabannya ternyata tidak ada. Jadi, jurusan apapun bisa mengantarkan seseorang untuk menjadi dosen, tanpa terkecuali. 

Hanya saja tentu ada beberapa syarat yang harus diperhatikan agar jurusan ini bisa menjadi media mengantarkan lulusannya menjadi dosen. Yaitu: 

1. Jurusan Sesuai Minat dan Bakat

Syarat pertama jurusan kuliah yang diambil bisa membantu meraih cita-cita menjadi dosen adalah sesuai minat dan bakat. Kenapa? Sebab mayoritas dosen adalah mereka yang memiliki catatan prestasi akademik. 

Memang meskipun salah jurusan tetap ada kemungkinan untuk berprestasi. Namun, akan lebih mudah diraih jika sejak awal memilih jurusan yang sesuai. Yakni sesuai dengan minat dan bakat. 

Sehingga bisa menikmati perkuliahan dan tanpa ada beban sama sekali bisa mendapatkan IPK yang tinggi. Kondisi ini bisa membantu pelakunya masuk jalur undangan alumni untuk mengabdi menjadi dosen. Menarik bukan? 

Jadi, jika ingin menjadi dosen tanpa proses seleksi yang panjang dan persaingan ketat. Utamakan memilih jurusan kuliah untuk jadi dosen yang sesuai minat dan bakat yang dimiliki. 

2. Harus Studi Lanjut ke Jenjang Magister

Tidak seperti guru yang dengan ijazah pendidikan jenjang S1 sudah bisa menjadi pengajar di sekolah-sekolah. Dosen tidak bisa mengajar dengan ijazah S1, wajib studi lanjut minimal Magister atau jenjang S2. 

Hal ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pada undang-undang tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang ingin menjadi dosen minimal lulusan Strata 2 atau S2. 

Aturan ini ketika disahkan menjadi undang-undang pada masanya tidak seketika diterapkan. Undang-undang disahkan pada tahun 2005 dan kemudian diterapkan pada tahun 2016. 

Sehingga di tahun 2014 seluruh dosen yang masih lulusan S1 dihimbau untuk segera studi lanjut Magister. Tujuannya agar tetap bisa menjadi dosen karena memenuhi isi undang-undang tersebut. 

Baca Juga:

Syarat-Syarat Sertifikasi Dosen yang Wajib Diketahui

Tahapan Pengajuan Akreditasi Melalui SAPTO BAN-PT

Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik

3. Harus Linier

Syarat jurusan kuliah untuk jadi dosen yang ketiga adalah harus linier. Artinya, tidak cukup hanya memiliki ijazah S2 karena jika jurusannya tidak linier dengan S1. Maka ijazah S2 ini belum bisa mengantarkan pemiliknya menjadi dosen. 

Namun linier disini tidak sebatas jurusan antara S1 dan S2 harus sama. Jadi. sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 887/E.E3/MI/2014 tentang Penjelasan Linieritas Ilmu. 

Ilmu dikatakan linier jika mengambil ilmu atau jurusan yang masih dalam satu rumpun. Satu rumpun ini seperti sederhananya jurusan eksak dengan eksak yang ada kesamaan dalam beberapa mata kuliah. 

Misalnya A mengambil S1 arsitektur dan kemudian mengambil S2 matematika. Maka jurusan yang diambil dikatakan sudah linier karena arsitektur dan matematika masih satu rumpun. Lulusannya kemudian bisa mengajar mata kuliah matematika maupun arsitektur. 

Jadi, jika S1 arsitektur maka S2 harus arsitektur tidaklah demikian untuk menjadi dosen. Namun harus diakui dosen yang mengambil jurusan S1 dan S2 sama lebih diuntungkan. Sebab dinilai sudah menjadi ahli di bidangnya dan memperbesar peluang menjadi Guru Besar. 

Jurusan di Kampus Resmi

Syarat jurusan kuliah untuk jadi dosen berikutnya adalah jurusan dibuka oleh kampus resmi. Kampus di dalam negeri yang dikatakan resmi adalah yang legalitasnya jelas dan sudah terakreditasi oleh BAN-PT. 

Apalagi jika calon dosen ingin mengikuti seleksi PPPK untuk formasi dosen. Maka ada kebutuhan untuk lulus dari kampus yang tidak hanya resmi melainkan juga mendapatkan akreditasi minimal B. Baik akreditasi institusi maupun jurusan. 

Kampus resmi dijamin akan terdata di PDDikti, dan sejarah pendidikan calon dosen bisa dicek di website tersebut. Hal ini tentu penting karena data dosen sejak menempuh S1 sampai S3 akan masuk ke PDDikti dan bisa diakses publik. 

Selain itu juga memastikan bahwa dosen tersebut sudah menempuh pendidikan berkualitas. Yakni di kampus yang memang menyelenggarakan pendidikan dan memiliki izin resmi menjadi penyelenggara pendidikan tersebut. 

Baca Juga:

Mengenal 4 Sumber Angka Kredit Dosen

Prosedur Menjadi Dosen Tetap Yayasan

Apa itu PhD? Ini Perbedaaan PhD dan Doktor

Tips Memilih Jurusan Kuliah untuk Jadi Dosen

Berhubung tidak ada jurusan kuliah untuk jadi dosen yang dibuka secara khusus seperti jurusan pendidikan untuk guru. Maka setiap orang yang ingin menjadi dosen bebas untuk memilih jurusan apapun yang diinginkan. 

Namun, untuk memperbesar peluang diterima menjadi dosen ada beberapa tips bisa dilakukan saat memilih jurusan. Yaitu: 

1. Memilih Jurusan Sesuai Minat, Bakat, dan Kemampuan

Tips yang pertama adalah memilih jurusan dengan benar. Kuncinya adalah sesuai minat, kemudian bakat, dan juga kemampuan. Jadi jangan asal ikut teman, jangan karena dipaksa orangtua, dan karena alasan selain 3 hal tersebut. 

Tujuannya agar bisa menikmati perkuliahan dan berprestasi, ditunjukan dengan nilai ujian yang baik dan IPK yang terbilang tinggi. Punya IPK yang tinggi bisa menjadi modal untuk menjadi dosen. 

Sebab suatu kampus akan mengutamakan calon dosen yang punya pemahaman akademik baik. Sehingga bisa menjelaskan materi perkuliahan dengan baik dan mencetak alumni berkualitas. Maka IPK sangat penting jika bercita-cita menjadi dosen. 

2. Pahami Linieritas Jurusan

Bicara mengenai jurusan kuliah untuk jadi dosen, maka wajib linier. Linier disini tidak harus sama melainkan wajib satu rumpun keilmuan. Pahami konsepnya dan ketahui apa saja pilihannya. 

Misalnya S1 mengambil jurusan arsitektur dan perlahan merasa minat yang dimiliki bukan di bidang ini. Maka untuk S2 silahkan cari jurusan yang linier dengan arsitektur. Jika sudah linier maka akan lebih mudah menjadi dosen. 

3. Jurusan yang Prospek Menjadi Dosennya Bagus

Tips berikutnya adalah memilih jurusan kuliah yang prospek menjadi dosennya terbilang bagus. Yakni dibutuhkan banyak kampus di Indonesia. Jadi, utamakan jurusan yang dibuka oleh banyak kampus di tanah air. 

Hal ini menunjukan jika di masa mendatang akan ada banyak kampus yang menerima kamu untuk menjadi dosen disana. Jurusan populer dan banyak peminat juga bisa dijadikan prioritas, sebab artinya kampus membutuhkan banyak dosen di jurusan tersebut. 

Dengan penjelasan di atas, maka tidak ada patokan harus memilih jurusan mana untuk mewujudkan mimpi menjadi dosen. Meskipun begitu ada beberapa hal perlu diperhatikan agar jurusan yang diambil merupakan jurusan yang tepat. 

Sehingga tanpa sadar sudah memiliki jurusan kuliah untuk menjadi dosen yang benar-benar sesuai kriteria dan kemampuan diri sendiri.


Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan E-Book Gratis yang bisa Anda dapatkan:

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

2 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

2 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

2 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

2 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

2 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 hari ago