Daftar Isi
Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia kegiatan pembelajaran jarak jauh terus dilakukan, bahkan sampai sekarang. Learning Management System (LMS) adalah istilah yang sangat dekat dengan proses pembelajaran jarak jauh tersebut.Â
Bahkan LMS menjadi sebuah istilah yang terus digaungkan untuk kemudian diterapkan di dunia pendidikan di berbagai jenjang. Meskipun sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2020 bertepatan dengan pandemi, LMS masih menjadi istilah asing bagi beberapa orang. Berikut informasi detail seputar LMS untuk Anda.Â
Apa yang Dimaksud Learning Management System?
Learning Management System (LMS) merupakan perangkat lunak yang khusus dirancang guna untuk melakukan distribusi, membuat, dan melakukan pengaturan terhadap konten pembelajaran. Mulai dari kegiatan pembuatan materi, pelaporan, sampai akses hasil ujian (nilai).Â
Secara umum, LMS mencakup aktivitas manajemen, dokumentasi, pemantauan, pelaporan, administrasi dan distribusi konten pendidikan. Selain itu, LMS juga menjadi media untuk berbagi program pelatihan, manual teknis, video instruksional atau bahan perpustakaan digital, dan proyek pembelajaran dan pengembangan.Â
Learning Management System atau lebih akrab dengan LMS dan mulai disosialisasikan pemerintah untuk diterapkan di dunia pendidikan. LMS diharapkan bisa mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.Â
Di lingkungan perguruan tinggi sendiri, pembelajaran jarak jauh masih diupayakan untuk terus dilakukan. Hal ini ditujukan untuk membantu perguruan tinggi menjalankan sistem pendidikan yang mengikuti revolusi industri 4.0 yang dekat dengan pemanfaatan teknologi terkini.
Sistem LMS bisa dalam bentuk website yang diakses lewat browser, bisa juga dalam bentuk aplikasi yang diinstal ke perangkat. Lewat LMS sistem pembelajaran atau perkuliahan jarak jauh bisa dilakukan dengan dukungan fitur-fitur di dalamnya.Â
Baca Juga : 10+ Pilihan Metode Pembelajaran yang Bisa Diterapkan Pendidik
Apa Saja Contoh LMS?
Jika bicara mengenai Learning Management System adalah sebuah inovasi dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Maka dewasa ini, penerapan LMS sudah semakin luas. Sadar atau tidak, terdapat sejumlah situs dan aplikasi mengadopsi konsep LMS, yaitu:Â
1. Google Classroom
Google Classroom banyak digunakan saat pandemi di tahun 2020 untuk kegiatan pembelajaran. Fiturnya antara lain forum, menginput konten video, Google Docs, Forms, PDF, dan lain sebagainya.
2. Moodle
Moodle sangat populer, dan termasuk LMS yang banyak digunakan. Platform ini menyediakan fitur pendukung program belajar mengajar online, seperti forum diskusi, chat, tempat pengumpulan tugas, arsip, dan lain-lain.
3. Ruangkelas
Ruangkelas yang disediakan oleh Ruangguru merupakan platform LMS yang mendukung kegiatan pembelajaran daring. Tersedia fitur mengajar online dalam bentuk video interaktif dan berbagi materi atau soal ujian.
4. Canva
Selanjutnya adalah Canva, selama ini dikenal sebagai platform sekaligus aplikasi desain grafis. Namun, bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran berbasis desain. Sebab disini, peserta didik bisa belajar membuat desain untuk aneka kebutuhan. Seperti undangan, poster, infografik, unggahan di media sosial, dan lain-lain.
5. Sakai
Sakai adalah aplikasi LMS yang umum digunakan di perguruan tinggi sebab tersedia fitur media riset, kolaborasi, kursus, maupun mengajar. Tersedia dalam dua sistem, yakni cloud dan self hosting.
Jenis-Jenis LMS
Learning Management System adalah sebuah inovasi di dunia pendidikan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Sehingga, sekolah atau perguruan tinggi memungkinkan melakukan kegiatan pendidikan tanpa perlu bertatap muka.Â
Kondisi ini menciptakan fleksibilitas lokasi bagi pendidik maupun peserta didik dan memberikan efisiensi dari segi biaya untuk menyediakan fasilitas kegiatan pendidikan. Hanya saja, penggunaan LMS memang perlu didukung jaringan internet dan perangkat yang memadai.Â
LMS atau eLearning ini kemudian diketahui memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. LMS Berbasis Cloud
Jenis yang pertama adalah LMS berbasis cloud atau cloud based. Sesuai namanya, LMS dirancang menggunakan ruang penyimpanan online yang dikelola jarak jauh sehingga para pengguna layanan bisa mengakses LMS dimana saja dan kapan saja.
LMS jenis ini akan bekerjasama dengan jasa penyedia penyimpanan online atau iCloud. Kapasitas ruang penyimpanan berbeda-beda dan bisa disesuaikan kebutuhan dari pemilik atau pembuat LMS tersebut.Â
2. LMS Self Hosting
Jenis kedua dari Learning Management System adalah LMS Self Hosting. LMS Self Hosting merupakan jenis LMS yang dikelola dengan hosting pribadi dan biasanya berbentuk situs atau website.Â
Pemilik LMS nantinya akan mengelola website tersebut secara mandiri dan mengurus pembayaran domain berbayar sendiri. Biasanya digunakan secara internal, misalnya hanya untuk satu kampus dan tidak diakses pihak luar.Â
Baca Juga : 22 Metode Mengajar yang Menyenangkan
3. LMS Desktop
Jenis ketiga adalah LMS desktop. LMS desktop merupakan jenis LMS yang berupa aplikasi dan harus diinstal di perangkat komputer baik itu PC maupun laptop. Aplikasi yang sudah terinstal akan muncul ikon di desktop perangkat dan bisa di klik saat ingin diakses.Â
4. LMS Aplikasi Mobile
Terakhir adalah LMS aplikasi mobile, sesuai namanya LMS jenis ini dibangun dalam bentuk aplikasi untuk diinstal di perangkat mobile seperti smartphone. Sehingga LMS digunakan melalui perangkat mobile untuk fleksibilitas akses layanan pendidikan.
Fitur-Fitur pada LMS
Learning Management System dibangun untuk mendukung kegiatan pembelajaran atau perkuliahan online. Maka, LMS menyediakan sejumlah fitur yang mendukung pelaksanaan pembelajaran. Beberapa fitur LMS adalah:Â
- Pendaftaran online, merupakan fitur untuk mendaftar di kelas yang ditentukan sehingga peserta didik dan pendidik bisa mengakses seluruh materi dalam satu semester.
- Kelas online, merupakan fitur untuk masuk ke kelas online secara interaktif dan biasanya berbentuk video seperti Zoom maupun Google Meet.
- Kuis atau ujian online, merupakan fitur untuk menempatkan soal-soal baik untuk kuis, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester.
- Forum diskusi, merupakan fitur untuk melakukan diskusi antar peserta didik dengan pendidik sehingga bisa saling tanya jawab dan sharing beberapa hal terkait materi yang tengah dibahas atau dikerjakan.
- Laporan, yakni fitur yang menunjukan progress kegiatan pembelajaran dari seluruh peserta didik. Semua tugas masuk dan dilaporkan di dalam LMS, sehingga pendidik hanya perlu mengecek dan menarik laporan untuk kemudahan menentukan nilai akhir.
Apa Saja Fungsi LMS?
LMS berfungsi sebagai media kegiatan pembelajaran, dimana pendidik bisa mengunggah materi, soal ujian maupun kuis, dan data penting lain berkaitan dengan pembelajaran. Sementara peserta didik bisa mengakses seluruh materi tersebut secara online.
Sistem ini memungkinkan pendidik dan peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa perlu bertatap muka. Namun tetap efektif dan efisien dengan seluruh fitur yang sesuai kebutuhan pelaksanaan pembelajaran tersebut.Â
Manfaat Melakukan Pembelajaran dengan LMS
Adanya Learning Management System adalah sebuah bentuk inovasi di dunia pendidikan tanah air dan bahkan di dunia. Keberadaannya memberi banyak manfaat, diantaranya adalah:
1. Pembelajaran Digelar Virtual
Manfaat pertama dari LMS adalah mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara virtual atau jarak jauh. Sebab, LMS dirancang untuk diakses secara online dimana saja dan kapan saja sekaligus oleh seluruh pihak yang terlibat, baik dari pendidik sampai peserta didik untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran jarak jauh diketahui lebih efisien dari segi biaya, waktu, dan juga tenaga. Tidak heran bahwa hal ini terus dikembangkan apalagi sebagai bentuk antisipasi jika kondisi seperti pandemi kembali terjadi. Sehingga kegiatan pembelajaran bisa tetap dilakukan dengan hasil yang efektif.Â
Baca Juga : 11 Cara Mengajar Dosen yang Disukai Mahasiswa, Dijamin Efektif
2. Bahan Ajar Bisa dalam Berbagai Format
Manfaat kedua dari Learning Management System adalah membantu menyediakan bahan ajar dalam berbagai format. Tentunya format digital seperti format PDF, PPT, DOC, XLS, JPG, MP3, bahkan video atau MP4.
LMS mendukung hal tersebut karena sifatnya online berbentuk aplikasi sehingga materi pembelajaran bisa lebih beragam dan mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Tidak lagi harus dicetak dan keluar biaya untuk hal ini.
3. Tugas Diberikan dengan Banyak Alternatif
Manfaat LMS berikutnya adalah berkaitan dengan tugas dari pendidik yang bisa dibuat dalam berbagai alternatif. Tugas bisa dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda, soal berbentuk esai, isian, dan bahkan tugas berbentuk proyek.Â
Semua tinggal dimasukan ke dalam aplikasi LMS dan setiap peserta didik aka mengaksesnya dan mengerjakannya. Tugas yang sudah dikerjakan akan dikirimkan melalui LMS, dan pendidik tinggal melakukan koreksi melalui LMS juga.
4. Kemudahan Analisis Hasil Pembelajaran
Lewat LMS, tenaga pendidik lebih mudah dalam melakukan analisis hasil pembelajaran. Pertama, bisa lebih mudah mengetahui peserta didik mana saja yang disiplin mengerjakan tugas dan sebaliknya.
Kedua, lebih mudah melakukan pemeriksaan tugas atau koreksi karena bisa langsung dari LMS tersebut. Ketiga, laporan seluruh kinerja peserta didik bisa dilihat langsung melalui fitur laporan. Sehingga analisis hasil pembelajaran lebih praktis dan efektif.Â
5. Leluasa untuk Berdiskusi
Lewat LMS, peserta didik yang mengalami masalah bisa berdiskusi langsung menggunakan fitur diskusi. Pendidik bisa ikut memberikan arahan, selain itu peserta didik lain yang sudah paham juga bisa memberi penjelasan dari apa yang ditanyakan teman.
Kelebihan dan kekurangan
Learning Management System menjadi sebuah solusi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara efektif. Meskipun begitu, LMS tetap memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dilihat dari aspek kelebihan, berikut beberapa yang bisa didapatkan:Â
- LMS memungkinkan kegiatan pembelajaran hemat biaya, sebab tidak membutuhkan banyak fasilitas seperti ketika pembelajaran tatap muka. Cukup memakai LMS dan biaya pengelolaan sistem LMS tersebut.
- Kemudahan mengatur materi, sebab bisa dalam berbagai format dan bisa dibagikan dengan mudah dalam hitungan detik.
- Efisiensi waktu, sebab kegiatan pembelajaran dilakukan online dan masing-masing akan fokus dengan perannya di kegiatan pembelajaran tersebut.
- Terdokumentasi, sebab seluruh laporan kinerja peserta didik terbentuk secara otomatis dan kegiatan pembelajaran di tanggal berapapun akan tersimpan di database sistem.
- Fleksibel, LMS bisa diakses kapan saja dan dimana saja sehingga bisa melaksanakan dan mengikuti pembelajaran dimanapun.
Meskipun begitu, LMS juga diketahui memiliki sejumlah kekurangan yang tentu perlu dijadikan perhatian agar segera dicari solusi terbaiknya, yaitu:Â
- Bergantung dengan jaringan internet, jika internet mati maka pembelajaran tidak bisa dilaksanakan. Jika internet tidak bisa diakses misal di daerah pedalaman, maka pembelajaran tidak bisa digelar.
- Butuh perangkat yang menunjang baik itu smartphone maupun komputer, dan di Indonesia sendiri masih ada beberapa peserta didik yang kesulitan untuk memilikinya.
- Minimnya interaksi antara pendidik dengan peserta didik, hal ini akan menurunkan kualitas hubungan dan kesulitan tersendiri dalam membangun suasana belajar yang kondusif.
- Masih membutuhkan bimbingan orang tua, sehingga peserta didik tidak bisa dilepas begitu saja.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan tersebut, Learning Management System adalah solusi yang belum bisa dikatakan sempurna. Meskipun begitu, dengan pengembangan secara kontinyu, teknologi ini bisa mendukung pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang.
Artikel Terkait :
Pembelajaran Luring: Kelebihan, Kekurangan dan Masalah yang Kerap Dihadapi
Blended Learning: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contoh Penerapannya
Micro Teaching: Pengertian, Sejarah, Aspek, dan Penerapannya
Hybrid Learning: Jenis-Jenis dan Penerapannya dalam Pembelajaran