Daftar Isi
Macam Konjungsi disertai Contoh dan Penjelasannya – Kata sambung (konjungsi) dibutuhkan untuk membuat sebuah kalimat. Tentu susunan kalimat ini akan berfungsi sebagai isi dari karya tulismu baik jenis non fiksi maupun fiksi.
Pengetahuan mengenai sambung (konjungsi) sudah sewajarnya dipahami oleh semua penulis karena merupakan ilmu dasar dalam menulis. Bagi kamu yang ingin menjadi penulis, simak baik-baik penjelasan tentang kata sambung berikut ini.
Namun sebelum mengulas seputar kata sambung, kamu harus paham terlebih dahulu tentang apa itu kata, klausa dan kalimat. Keduanya berkaitan erat dengan kata sambung.
Menurut KBBI, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Dalam sebuah kalimat, kata merupakan salah satu unsur terkecil.
Kata terbentuk dari beberapa huruf yang terangkai untuk menciptakan makna tertentu. Contoh dari kata sederhana yang sering kita gunakan adalah tidur, bekerja, belajar, dan masih banyak lagi.
Terkadang kita sulit untuk membedakan klausa dan kalimat. Namun, bila kita telah memahami makna dan fungsinya, kita dapat membedakan keduanya dengan mudah. Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok dari kata, terdiri atas sekurang-kurangnya subjek dan predikat yang akan berpotensi menjadi kalimat. Klausa yangs sering kita temui dalam kehidupan sehari – hari contohnya Nenek sedang makan.
Dalam klausa tersebut terdiri dari satu subjek (nenek) dan satu predikat atau kata kerja (sedang makan). Dalam susunannya, klausa lebih pendek atau singkat dibandingkan kalimat. Dalam sebuah klausa hanya terdiri dari subjek dan predikat.
Berdasarkan KBBI, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa. Klausal lebih sederhana dan tidak sekomplek kalimat.
Kalimat terdiri dari subyek, predikat, obyek, dan keterangan (baik keterangan tempat, waktu dan sebagainya). Tidak menutup kemungkinan pula bila terdapat sebuah klausa dalam sebuah kalimat.
Baca Juga: 300+ Kata Baku dan Tidak Baku Yang Sering Dipakai dan Salah
Contoh kalimat:
Kemarin ibu membeli sayuran dan buah – buahan di pasar.
Udin membaca buku cerita bersama Ujang di perpustakaan.
Setelah memahami makna dari kata, klausa, dan kalimat, kita dapat lebih memahami definisi dan jenis -jenis konjungsi. Berikut pembahasan mengenai jenis-jenis konjungsi.
Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf.
Contoh konjungsi meliputi “dan”, “atau”, “karena”, “apabila”, “padahal”. “sejak” tergantung pada jenis konjungsinya. Setidaknya nanti kita akan memahami 18 macam konjungsi yang biasa kita terapkan dalam sehari-hari.
Fungsi konjungsi menghubungkan:
Baca Juga: Penggunaan Kata Di Yang Benar
Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas macam-macam konjungsi. Peran konjungsi dalam sebuah kalimat sangatlah penting, karena jika kalimat hanya terdiri dari subjek dan predikat tanpa ada tambahan kata lain, pasti kalimat akan membingungkan.
Secara umum, macam-macam konjungsi ada 3 yaitu konjungsi antarkalimat, konjungsi intrakalimat, dan konjungsi antar paragraf. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari macam-macam konjungsi agar kedepannya bisa diaplikasikan pada tulisan yang dibuat.
Konjungsi intrakalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan antara klausa induk dan klausa anak. Dalam penggunaannya, konjungsi ini terletak di bagian tengah kalimat.
Konjungsi intrakalimat adalah kata yang menyambungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa dan satuan kata dengan kata. Konjungsi intrakalimat terbagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif, yang akan dijelaskan di bawah ini.
Jenis konjungsi intra kalimat digolongkan menjadi tiga, yaitu konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif penjelasan dibawah ini.
Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memilki kedudukan sederajat/ setara. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menyambungkan antara dua klausa atau beberapa klausa tetapi memiliki sintaksis yang sama. Diantaranya yaitu : padahal, lalu, kemudian, sedangkan, melainkan, atau, dan, tetapi.
Contoh konjungsi koordinatif:
Konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. Beberapa contoh konjungsi subordinatif antara lain agar, untuk, supaya, sebab, karena, seperti, seakan-akan, jika, sejak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa, dll.
Contoh konjungsi subordinatif:
Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kata yang setara, baik kata, frasa, klausa, ataupun kalimat.
Konjungsi jenis ini sama halnya dengan konjungsi koordinatif, bedanya kata penghubung pada konjungsi ini terdiri atas beberapa gabungan kata, sedangkan konjungsi koordinatif hanya terdiri dari satu kata saja.
Konjungsi ini bisa juga kita gunakan pada kalimat majemuk setara atau sintaksis, kalimat konjungsi korelatif merupakan suatu kalimat yang tersusun atas dua kalimat/klausa atau lebih yang dihubungkan dengan kata konjungsi korelasi.
Jika saja beberapa kalimat tidak dihubungkan dengan kata hubung, maka kalimat tersebut menjadi ambigu dan rancu, sehingga sulit dimengerti.
Kalimat yang menggunakan penghubung korelatif disebut kalimat korelatif. Kalimat korelatif biasanya berupa kalimat majemuk.
Ciri yang mudah ditemukan ditemukan adalah kata penghubung: demikian-sehingga, baik-maupun, tidak hanya-tetapi juga, tidak hanya-bahkan, bukannya-melainkan, jangankan-melainkan, sedemikian rupa-sehingga, entah-entah.
Contoh konjungsi korelatif:
Baca Juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik dan Contoh Lengkapnya
Konjungsi antarkalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Biasanya konjungsi ini dipakai untuk menunjukan adanya perbedaan arti atau perbedaan makna.
Dalam penggunaannya konjungsi antarkalimat diletakkan pada bagian awal kalimat. Namun di beberapa kasus bisa juga yang diletakkan setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru.
Pembagian jenis-jenis konjungsi antarkalimat ini berdasarkan fungsinya. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi antar kalimat:
Konjungsi antarparagraf merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi suatu paragraf yang koheren dan sistematis. Kata hubung yang kerap digunakan di antaranya:
Contoh konjungsi antarparagraf:
Macam Konjungsi juga dibedakan berdasarkan fungsi katanya. Ditinjau dari fungsinya, konjungsi dikelompokan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
Berdasarkan fungsinya, jenis konjungsi terdapat 18 jenis, diantaranya konjungsi aditif, konjungsi disjungtif, konjungsi pertentangan, konjungsi final, konjungsi waktu. Berikut detail jenis konjungsi dan contohnya.
Macam konjungsi pertama adalah konjungsi aditif. Konjungsi aditif adalah konjungsi yang berfungsi untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang kedudukannya sederajat. Beirkut jenis konjungsi aditif dan contohnya
Contoh konjungsi aditif : dan, lagi pula, serta
Contoh kalimat konjungsi aditif:
Macam konjungsi selanjutnya adalah konjungsi disjungtif. Konjungsi disjungtif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur sederajat dengan tujuan memilih salah satu dari dua hal atau lebih.
Contoh konjungsi disjungtif : maupun; baik… baik…; atau; entah…entah…; atau…atau
Contoh kalimat konjungsi disjungtif:
Konjungsi pertentangan berfungsi sebagai kata penghubung antar dua kalimat sederajat yang saling bertentangan. Biasanya posisi kalimat kedua lebih penting dibanding kalimat pertama.
Contoh konjungsi pertentangan antara lain sebaliknya, padahal, melainkan, akan tetapi, sedangkan, namun
Contoh konjungsi pertentangan:
Baca Juga: 6 Ciri Kalimat Efektif Yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Buku
Konjungsi final berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa atau tindakan.
Contoh konjungsi final diantaranya untuk, supaya, agar, guna.
Contoh kalimat konjungsi final:
Konjungsi waktu adalah konjungsi yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Contoh konjungsi waktu antara lain apabila, bila, hingga, ketika, sebelum, sampai, selama, sementara, sesudah, setelah, sejak, tatkala.
Contoh kalimat konjungsi waktu:
Konjungsi perbandingan merupakan konjungsi yang berfungsi untuk membandingkan dua hal tertentu. Contoh konjungsi perbandingan antara lain sebagai, seperti, seakan-akan, umpama, sebagaimana, ibarat, bak, bagaikan
Contoh konjungsi perbandingan:
Konjungsi konsekutif berfungsi untuk menjelaskan akibat dari terjadinya suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh konjungsi aktibat (konjungsi konsekutif) adalah sehingga, sampai, akibatnya.
Contoh kalimat konjungsi aktibat:
Baca Juga: Inilah 6 Jenis Paragraf yang Wajib Diketahui
Konjungsi syarat berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan syarat di dalamnya. Contoh konjungsi syarat adalah jika, apabila, jikalau, bilamana, asalkan.
Contoh kalimat konjungsi syarat:
Konjungsi tak bersyarat berfungsi untuk menjelaskan jika terjadinya suatu hal tidak membutuhkan syarat tertentu. Contoh konjungsi tak bersyarat antara lain walaupun, biarpun, sekalipun, kendatipun, meskipun.
Contoh kalimat konjungsi tak bersyarat:
Konjungsi penegas merupakan konjungsi yang fungsinya untuk menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat yang sebelumnya telah disebut. Contoh konjungsi penegas (konjungsi intensifikasi) antara lain bahkan, yaitu, umpama, apalagi, misalnya.
Contoh kalimat konjungsi penegas:
Konjungsi pembenaran berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal pada induk kalimat. Di sisi lain, konjungsi ini juga menolak hal yang lainnya pada anak kalimat. Contoh konjungsi pembenaran : walaupun, biar biarpun, sungguhpun, kendatipun, meskipun.
Contoh kalimat dengan konjungsi pembenaran yaitu “Ibu tetap pergi ke pasar kendatipun badannya masih kurang sehat”
Macam konjungsi selanjutnya adalah konjungsi penjelas. Konjungsi penjelas berfungsi untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Kata yang termasuk konjungsi penjelas adalah kata bahwa.
Contoh kalimat konjungsi penjelas adalah “Ara menjelaskan bahwa dia tidak bersalah karena saat itu dia ada di rumah”
Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat yang berkaitan sehingga saling mempengaruhi. Contoh konjungsi korelatif adalah semakin…semakin…, bertambah…bertambah…, tidak hanya…tetapi juga…, sedemikian rupa…,kian…kian, sehingga…, baik…, maupun.
Contoh kalimat konjungsi korelatif:
Konjungsi kausalitas berfungsi untuk menjelaskan penyebab suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh konjungsi kausal: sebab, karena, sebab itu, karena itu.
Contoh kalimat dengan konjungsi kausal adalah “Ina tidak masuk sekolah karena sakit”
Konjungsi “karena” dapat menduduki posisi awal dan posisi tengah kalimat. Dalam satu kalimat, konjungsi “karena” yang terletak di awal kalimat akan dipisahkan dengan koma. Contoh : Karena sakit, Ina tidak masuk sekolah.
Macam konjungsi selanjutnya adalah konjungsi urutan. Konjungsi urutan berfungsi untuk menyatakan urutan suatu hal dalam kalimat. Contoh konjungsi urutan: mula-mula, lalu, kemudian.
Contoh kalimat konjungsu urutan:
Baca Juga: Pengertian Alinea: Macam, Komponen dan Pembagian Paragraf
Konjungsi penanda merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menunjukkan penandaan pada suatu hal. Contoh konjungsi penanda : misalnya, contoh, umpama, terutama, antara lain.
Contoh kalimat konjungsi penanda:
Konjungsi pembatasan berfungsi untuk menyatakan pembatasan terhadap suatu hal. Contoh konjungsi pembatasan meliputi kecuali, asal, selain.
Contoh kalimat konjungsi pembatasan:
Konjungsi situasi berfungsi untuk menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi dalam waktu tertentu. Contoh konjungsi situasi: sedang, sedangkan, sambil, padahal.
Contoh kalimat konjungsi situasi:
Itulah 18 macam konjungsi yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!
Pertanyaan Seputar Macam-Macam Konjungsi :
Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Macam atau jenis konjungsi adalah konjungsi antar kalimat, konjungsi antar kalimat, dan konjungsi antar paragraf.
Selain 3 macam konjungsi di atas. Berdasarkan fungsinya, konjungsi memiliki 18 jenis, yaitu (1)konjungsi aditif/gabungan, (2)konjungsi disjungtif/pilihan, (3)konjungsi pertentangan, (4)konjungsi final/tujuan, (5)konjungsi waktu, (6)konjungsi perbandingan, (7)konjungsi akibat/konsekutif, (8)konjungsi syarat/kondisional, (9)konjungsi tak bersyarat, (10)konjungsi penegas/intensifikasi, (11)konjungsi pembenaran/konsesif, (12)konjungsi penjelas/penetap, (13)konjungsi korelatif, (14)konjungsi kausal, dan (15)konjungsi urutan, (16)konjungsi penanda, (17)konjungsi pembatasan, (18)konjungsi situasi
Konjungsi kausalitas adalah konjungsi yang berfungsi untuk menjelaskan penyebab suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh: “sebab”, “karena”, “karena itu”. Contoh kalimatnya adalah “Ina tidak masuk sekolah karena sakit”
Ciri kalimat konjungsi kausalitas adalah terdapat kata “sebab”, “karena”, “karena itu”. Contoh kalimatnya seperti “Ina tidak masuk sekolah karena sakit”
Baca Artikel Terkait :
Teknik Menulis : 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan
12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah
Pengertian Kalimat, Unsur, dan Lengkap dengan Contoh SPOK-nya
15 Jenis Kata Hubung Lengkap dengan Contohnya
Klausa: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi dan Contoh Lengkapnya
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…