Seputar Guru

7 Manfaat Menulis Buku bagi Guru di Indonesia

Mengenal manfaat menulis buku bagi guru tentu penting untuk dilakukan bagi siapa saja yang ingin menekuni profesi satu ini. Dalam dunia pendidikan, seorang guru diketahui tak hanya bertugas untuk mengajar dan mendidik siswa. 

Melainkan juga memiliki beberapa tugas lainnya yang bersifat wajib, dimana salah satunya adalah tugas publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah ini berkaitan dengan kegiatan menulis karya ilmiah di kalangan guru. Lalu, ketika ditunaikan apa saja manfaat yang diperoleh guru? 

Guru dan Kewajiban Menulis Buku

Membahas mengenai manfaat menulis buku bagi guru tidak terlepas dari kewajiban yang dimiliki guru secara akademik. Secara umum, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik di lingkungan sekolah. 

Seorang guru bisa menjalankan kewajiban tersebut di pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain tugas-tugas tersebut, melalui Permenpan Nomor 16 Tahun 2009 juga dijelaskan mengenai jabatan fungsional guru. 

Dalam meraih jabatan fungsional tersebut, guru diharapkan bisa melaksanakan beberapa tugas, mencakup tugas pokok dan penunjang. Tugas pokok disini meliputi tugas pendidikan, pembelajaran, pengembangan keprofesian, dan tugas penunjang. 

Dalam tugas pengembangan keprofesian, seorang guru bisa melaksanakan tiga bentuk tugas, yaitu: 

1. Pengembangan Diri

Dalam pengembangan keprofesian, seorang guru diwajibkan untuk melaksanakan tugas pengembangan diri yang mencakup dua tugas berikut: 

  1. Diklat fungsional; dan
  2. Kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian Guru.

2. Publikasi Ilmiah

Kewajiban kedua dalam pengembangan keprofesian adalah melakukan publikasi ilmiah yang mencakup: 

  1. Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal;
  2. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru.

3. Karya Inovatif

Terakhir adalah kewajiban bagi guru dalam pengembangan keprofesian untuk menciptakan karya inovatif meliputi: 

  1. Menemukan teknologi tepat guna;
  2. Menemukan/menciptakan karya seni;
  3. Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum;
  4. Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.

Melalui penjelasan tersebut, maka bisa dipahami mengenai salah satu manfaat menulis bagi guru. Yakni memenuhi kewajiban profesinya yang menunjukan guru tersebut sudah profesional untuk menulis dan melakukan publikasi ilmiah. 

Jenis publikasi ilmiah ini sangat beragam, dan guru bisa memilih salah satu atau beberapa sekaligus untuk disusun dalam kurun waktu satu tahun atau sesuai ketentuan. Misalnya untuk menerbitkan buku, seorang guru maksimal menerbitkan 1 judul per tahun dan wajib sesuai standar agar mendapat tambahan angka kredit. 

Baca Juga:

Manfaat Menulis Buku bagi Guru

Meskipun menulis buku menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh guru di Indonesia. Ternyata manfaat menulis buku bagi guru tak sekedar memenuhi kewajiban tersebut. Ada lebih banyak bentuk manfaat bisa didapatkan, diantaranya: 

1. Mengembangkan Jenjang Karir

Sebagaimana penjelasan di awal, menulis dan melakukan penerbitan buku masuk dalam pelaksanaan kewajiban publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah sesuai dengan standar membantu guru mendapat tambahan angka kredit. 

Angka kredit dalam jumlah tertentu membantu guru mengembangkan jenjang karirnya dalam kenaikan jabatan fungsional guru. Jadi, bagi guru yang ingin mencapai puncak karir di jabfung Guru Utama maka bisa konsisten menulis dan menerbitkan buku. 

2. Media Branding bagi Guru

Menulis dan menerbitkan buku juga bisa difungsikan sebagai media branding. Sebab semakin sering menulis dan menerbitkan buku maka guru tersebut akan semakin dikenal. Baik nama lengkapnya, instansi pendidikan tempat mengabdi, dll. 

Lewat hal ini maka guru akan memiliki jaringan semakin luas sehingga bisa membangun kesempatan kolaborasi. Mulai dari diundang sebagai narasumber seminar, narasumber bedah buku, mitra penelitian, mitra menulis, dll. 

Sehingga guru bisa memaksimalkan kegiatan menulis lewat jaringan luas yang terbentuk. Sekaligus bisa mendapat sumber pemasukan lebih beragam karena diundang di berbagai acara dan bertemu lebih banyak orang penting di dunia pendidikan.

3. Sarana Mengembangkan Kecerdasan Guru

Guru dalam dunia pendidikan memiliki tugas utama mencerdaskan generasi penerus bangsa di bawah didikannya. Ketika seorang guru belum cerdas atau ilmu pengetahuannya tidak berkembang. Bagaimana tugas ini bisa dilaksanakan? 

Maka, seorang guru memiliki kebutuhan dan kewajiban untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan. Sehingga ilmu maupun keterampilan yang dimiliki relevan dan bisa mencerdaskan anak didik dengan maksimal. 

Mencapai hal ini, seorang guru bisa meningkatkan produktivitas menulis. Sebab proses menulis didahului dengan menganalisis sekitar untuk topik penelitian, kajian literatur, dan seterusnya. 

Sehingga topik dipahami dengan baik dan bisa dijabarkan menjadi tulisan berkualitas dan layak terbit. Semakin banyak topik ditulis, semakin banyak topik dikuasai guru. Maka kecerdasan guru akan berkembang dengan sendirinya. 

4. Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas Guru

Menulis disebut sebagai kemampuan tertinggi dalam berkomunikasi. Sebab menulis lebih susah dibandingkan menyampaikan sesuatu secara lisan. Meskipun begitu, menulis masuk kategori keterampilan yang bisa dipelajari dan dikuasai siapa saja. 

Dalam proses menulis tersebut, baik guru maupun penulis lain sedang mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas. Sebab perlu menyampaikan suatu topik dengan kreatif agar menarik minat baca, mudah dipahami, dan tidak monoton. 

5. Menumbuhkan Keberanian

Manfaat menulis buku bagi guru salah satunya adalah membantu menumbuhkan keberanian. Menulis suatu hal dibutuhkan keberanian, sebab harus mempertanggung jawabkan apa yang ditulis tersebut. 

Selain itu juga harus berani mengusung topik-topik tertentu agar lebih dikenal dan dipahami masyarakat luas. Guru yang memiliki kewajiban mencerdaskan generasi tentunya butuh keberanian besar agar bisa mengembangkan pembelajaran. 

Maka menulis secara konsisten membantu guru untuk membangun keberanian dalam melakukan banyak hal. Termasuk tidak takut berpendapat dan melakukan inovasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya di dunia pendidikan. 

6. Mendorong Kemauan dan Kemampuan Guru dalam Mengumpulkan Informasi

Manfaat menulis buku bagi guru juga untuk mendorong kemauan maupun kemampuan dalam mengumpulkan informasi. Isi tulisan yang disusun oleh guru tentu bukan hasil imajinasi maupun opini tanpa dasar. 

Guru perlu mencari informasi penunjang, data tambahan, dan sebagainya untuk mampu menjelaskan suatu topik secara logis dan punya dasar kuat. Maka semakin banyak menulis buku, seorang guru mengasah kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan dalam bentuk apapun. 

7. Mendapat Manfaat Ekonomi

Guru dalam melaksanakan kewajiban publikasi ilmiah memang tidak hanya dalam bentuk menerbitkan buku. Bisa juga menerbitkan modul, diktat, makalah, dan jurnal ilmiah. 

Namun, ketika guru produktif menerbitkan buku maka bisa meraih salah satu manfaat menulis buku bagi guru. Yakni memperoleh manfaat ekonomi melalui royalti yang cair dua kali dalam satu tahun. Semakin sering menulis semakin besar kesempatan mendapat royalti tinggi. 

Tak hanya itu, ada beberapa hal penting kenapa guru harus menulis selain yang telah disebutkan di atas, lo. Apa sajakah itu? Inilah 10 Alasan Penting Kenapa Guru Harus Menulis.

Melalui penjelasan manfaat menulis buku bagi guru di atas maka diharapkan bisa memberi motivasi untuk tetap dan semakin produktif menulis. Proses menulis bagi guru yang sifatnya wajib mungkin akan terasa susah di awal. Namun, perlahan akan terbiasa dan semakin mahir. 

Baca Juga:

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

18 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

18 jam ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

18 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

18 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

18 jam ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago