Daftar Isi
Penelitian eksperimen merupakan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mencari akibat dari sesuatu yang dilakukan secara sengaja oleh para peneliti.
Apa itu penelitian eksperimen? Penelitian eksperimen disebut juga percobaan yang berasal dari bahasa Latin “ex-periri” yang berarti menguji coba. Penelitian eksperimen adalah suatu tindakan dan pengamatan yang dilakukan untuk mengecek hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.
Dalam penelitian eksperimen ini, penyebab dari semua gejala akan diuji untuk mengetahui sebab atau variabel bebas itu akan mempengaruhi akibat atau variabel terikat.
Penelitian eksperimen ini biasanya digunakan untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam dan psikologi sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis guna mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Sedangkan, penelitian eksperimen adalah sebuah percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya.
Jadi, bisa dikatakan bahwa eksperimen termasuk salah satu metode penelitian. Dalam melaksanakan penelitian eksperimen, Anda perlu perlu memahami semua hal yang berkaitan dengan setiap komponen eksperimen, baik komponen yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakikat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen hingga bentuk desain penelitian eksperimen.
Para ahli pun memiliki pandangan masing-masing terkait pengertian penelitian eksperimen, antara lain:
Menurut Arboleda, penelitian eksperimen adalah penelitian yang mana para peneliti sengaja melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara supaya bisa mempengaruhi variabel tersebut.
Menurut Kerlinger, penelitian eksperimen adalah penelitian yang mana peneliti melakukan manipulasi dan kontrol terhadap satu atau lebih variabel bebas, sekaligus melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel lain yang terikat untuk menemukan variasi yang muncul karena adanya manipulasi tersebut.
Gay berpendapat bahwa penelitian eksperimental adalah metode penelitian eksperimental yang merupakan satu-satunya metode penelitian untuk menguji hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat) secara benar. Dalam studi eksperimental, peneliti hanya melakukan sedikit memanipulasi, yakni minimal satu variabel.
Menurut Wiersma, penelitian eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang menggunakan sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental. Peneliti juga sengaja akan melakukan manipulasi pada variabel tersebut.
Menurut Davis, penelitian eksperimental adalah penelitian yang didasarkan pada asumsi bahwa hukum-hukum kausal berlaku dalam dunia kerja. Hukum-hukum kausal inilah esensialnya adalah linear, meskipun bersifat komplikasi dan interaktif.
Baca Juga:
Secara umum, tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menemukan atau mengetahui pengaruh dari suatu tindakan terhadap kelompok tertentu. Kemudian, hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain yang mendapatkan tindakan berbeda.
Karena itu, tujuan penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dari suatu variabel atau antar variabel. Penelitian inilah yang akan mengukur pengaruh suatu tindakan atau perlakuan terhadap sebuah variabel.
Contohnya, penelitian eksperimen di bidang pendidikan yang bertujuan menilai atau membuktikan pengaruh pembelajaran dengan metode problem solving terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada sekelompok pelajar atau menguji hipotesis tentang ada dan tidaknya pengaruh suatu tindakan itu dibandingkan metode konvensional.
Suatu tindakan atau perlakuan dalam penelitian eksperimen ini biasanya disebut dengan treatment. Hal ini bisa diartikan sebagai semua tindakan, variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai atau ditemukan pengaruhnya.
Dalam hal ini, penilaian tidak terbatas terletak pada mengukur atau melakukan deskripsi dari tindakan atau treatment yang diuji coba. Selain itu, penelitian ini juga ingin menguji seberapa besar tingkat signifikansinya pengaruh dari tindakan itu dibandingkan dengan kelompok lain yang diberikan tindakan berbeda.
Penelitian eksperimen memiliki beberapa variabel, yakni variabel terikat, bebas dan perancu. Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor tindakan atau tindakan yang diperkirakan bisa mempengaruhi hasil eksperimen.
Dalam hal ini, variabel terikat merupakan variabel yang diberi perlakuan atau tindakan sebagai subjek penelitian. Variabel bebas adalah variabel terikat yang diberikan tindakan atau perlakuan yang dimanipulasi. Sedangkan, variabel perancu adalah faktor lain yang bisa mempengaruhi eksperimen dan berkontribusi pada perubahan yang ada,
Adapun dua jenis variabel dalam penelitian eksperimen, yakni variabel eksperimental dan variabel non-eksperimental.
Variabel eksperimental adalah variabel yang berkaitan secara langsung dan diberikan tindakan tertentu untuk mengetahui suatu keadaan atau sebab-akibat dari eksperimen tersebut.
Jadi, variabel eksperimental adalah suatu kondisi yang hendak diteliti pengaruhnya terhadap suatu tindakan. Karena itu, penelitian eksperimen ini biasanya membagi variabel menjadi dua kelompok untuk mendapatkan tindakan berbeda guna mengetahui pengaruhnya. Kedua kelompok dari variabel eksperimental ini, meliputi kelompok eksperimental dan kelompok kontrol yang diberikan eksperimen berbeda atau bervariasi.
Variabel non-eksperimental merupakan variabel yang tidak sengaja mendapatkan suatu tindakan tertentu, tetapi bisa mempengaruhi hasil eksperimen.
Sebagian variabel non-eksperimental ini biasanya masih bisa dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jenis variabel ini biasanya disebut variabel kontrol.
Tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimental yang ada di luar eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel ekstrane atau extraneous variable.
Dalam setiap eksperimen, hasil berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol disebabkan oleh variabel eksperimental dan variabel ekstrane. Karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan penelitian eksperimen harus memprediksi Munculnya variabel pengganggu ini.
Baca Juga:
Metodologi adalah ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu. Hal ini dilakukan untuk menemukan kebenaran, tergantung dari realistis yang sedang dikaji.
Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu. Metode penelitian eksperien terbagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian eksperimen dengan dan tanpa kelompok pembanding.
Metode penelitian eksperimen ini melibatkan kelompok pembanding atau kelompok kontrol untuk mendapatkan hasilnya. Pada metode eksperimen dengan kelompok pembanding ini, ada dua variabel yang diteliti dan diberikan perlakuan berbeda. Setelah mendapatkan perlakuan berbeda, peneliti harus melakukan penelitian terhadap hasil yang diperoleh dari dua eksperimen berbeda.
Metode penelitian eksperimen ini tidak melibatkan kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Dalam metode penelitian eksperimen ini, peneliti hanya menggunakan satu variabel yang diberikan suatu tindakan atau perlakuan. Karena penelitian ini tidak melibatkan kelompok pembanding, maka metode penelitian ini lebih bias.
Penelitian eksperimen memiliki 4 faktor utama, yakni hipotesis, variabel independen, variabel dependen, dan subjek. Hipotesis dalam penelitian eksperimen ini diperoleh melalui kesimpulan pertama atau praduga peneliti sebelum melakukan penelitian eksperimen.
Selain variabel penelitian eksperimen yang terbagi menjadi dua jenis, penelitian eksperimen ini juga memiliki 3 karakteristik khusus. Tiga karakteristik penelitian eksperimen ini termasuk variabel yang dimanipulasi, variabel yang dikontrol dan variabel yang diobservasi langsung oleh peneliti.
Penelitian eksperimen memiliki karakteristik variabel bebas yang dimanipulasi ini maksudnya penelitian menggunakan tindakan yang dimanipulasi terhadap suatu variabel. Peneliti melakukan tindakan itu berdasarkan pertimbangan ilmiah, sehingga harus bisa dipertanggungjawabkan.
Penelitian eksperimen juga memiliki karakteristik berupa variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar konstan. Maksudnya, peneliti harus melakukan kontrol supaya bisa memindahkan pengaruh variabel lain yang kemungkinan bisa mempengaruhi variabel terikat.
Karakteristik penelitian eksperimen lainnya adalah observasi langsung oleh peneliti. Maksudnya, peneliti bisa melakukan observasi langsung dengan melihat dan mencatat hal-hal yang terjadi serta menimbulkan perbedaan hasil eksperimen di antara variabel penelitian.
Metode penelitian eksperimen memiliki beberapa desain yang bisa digunakan untuk penelitian dalam skripsi, tesis, disertasi atau lainnya. Jenis-jenis penelitian eksperimen dibagi menjadi 4, yaitu pre-eksperimental design, true eksperimental design, factorial design, dan quasi eksperimental design. Berikut penjelasannya.
Pre-eksperimental design (non-design) adalah desain metode penelitian yang belum maksimal. Desain metode penelitian eksperimen ini belum maksimal karena masih ada variabel luar yang bisa mempengaruhi atas terbentuknya variabel dependen.
Desain metode penelitian eksperimen ini disebut Pre Experimental Design, karena desain ini belum termasuk eksperimen sesungguhnya. Selain itu, desain metode penelitian eksperimen ini juga masih ada variabel luar yang turut berpengaruh atas terbentuknya variabel dependen.
Jadi, eksperimen yang menjadi variabel dependen itu tidak semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Eksperimen ini juga bisa terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Ada beberapa macam bentuk pre-eksperimental design, yakni One-Shot Case Study, One-Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison.
Penelitian true eksperimen atau true experimental design adalah desain metode penelitian eksperimen yang membuat peneliti bisa mengontrol semua varian luar yang mempengaruhi penelitian.
Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti bisa mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi proses eksperimen. Sehingga, kualitas dari proses penelitian eksperimen atau validitas internal bisa lebih tinggi.
Ciri utama true experimental design adalah sampel yang dipakai untuk kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol diambil secara acak dari populasi tertentu.
Jadi, true experimental design adalah desain metode penelitian karena adanya kelompok kontrol dan sampel penelitian yang dipilih secara acak. Adapun dua bentuk true experimental design, yakni Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design.
Factorial design adalah desain metode penelitian eksperimen yang merupakan hasil modifikasi dari desain sebelumnya, yakni true experimental design yang mengamati adanya kemungkinan variabel moderator.
Modifikasi desain metode penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengamati kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi variabel independen (perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil).
Quasi eksperimental design juga desain metode penelitian eksperimen yang dikembangkan dari true experimental design. Tetapi, desain metode penelitian ini cenderung lebih sulit.
Desain metode penelitian eksperimen ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi penuh untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen atau percobaan.
Meski begitu, desain metode penelitian ini lebih baik dari pre-experimental design. Peneliti bisa menggunakan quasi experimental design ketika pelaksanaan penelitiannya sulit memperoleh kelompok kontrol yang bisa dilibatkan dalam penelitian eksperimen.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, biasanya melibatkan sebagian karyawan untuk eksperimen dan sebagian lainnya tidak dilibatkan. Karena itu, desain metode penelitian ini dikembangkan untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam eksperimen. Adapun dua bentuk quasi experimental design, yakni yaitu Times-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.
Sebenarnya, langkah-langkah penelitian eksperimen tergantung pada desain atau jenis eksperimennya karena setiap jenis eksperimen dan desain metode penelitian memiliki langkah-langkah yang berbeda.
Tapi umumnya, langkah-langkah penelitian eksperimen ini mirip dengan jenis penelitian lainnya. Langkah-langkah penelitian eksperimen ini biasanya meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengelolaan dan analitis. Berikut penjelasannya!
Langkah-langkah penelitian eksperimen ada 3, yaitu
Tahap persiapan sebagai langkah awal penelitian eksperimen ini mencakup perancangan eksperimen, mulai dari desain metode penelitian yang akan digunakan, variabel, tata cara dan lainnya. Selain itu, tahap persiapan ini juga menentukan studi pustaka dan pembuatan instrumen penelitian.
Tahap pelaksanaan penelitian sebagai langkah kedua penelitian eksperimen ini setidaknya terbagi menjadi dua, yakni pretest dan prost-test. Pretest merupakan tahapan untuk melakukan suatu hal tanpa diberi perlakuan atau studi kontrol. Sedangkan, post-test merupakan tahapan untuk melakukan sesuatu hal dengan diberi perlakuan sesuai dengan rancangan eksperimen.
Tahap pengolahan analisis data dalam penelitian eksperimen ini merupakan langkah menginterpretasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan. Awalnya, data penelitian eksperimen ini terlebih dahulu disajikan melalui tabel atau chart. Kemudian, peneliti mengolah dan menganalisis data dari penelitian eksperimen dengan mengaplikasikan teknik pengolahan data yang akan digunakan, seperti penggunaan rumus statistik untuk menentukan pengaruh dan lainnya.
Contoh penelitian eksperimen yang menggunakan dua variabel dan tanpa variabel pembanding sebagai berikut.
1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Subjek penelitian: 20 orang karyawan
Penulis: Devi Risma
Link: https://educhild.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSBE/article/view/1628
2. Pengaruh Pemberian Hukuman Terhadap Disiplin Siswa Dalam Belajar
Penulis: Minal Ardi
Subjek penelitian: Siswa Kelas VIII Sekolah Menang Pertama Negeri 1 Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang
Link: http://repository.polnep.ac.id/xmlui/handle/123456789/359
3. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis dan Motivasi Belajar Siswa
Penulis: Sri Ismaya Nurbaiti
Subjek penelitian: Siswa Kelas V SDN Sindang Jati dan SDN Bongkok Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang
4. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Pada Materi Daur Air
Penulis: Rani Nopia
Subjek penelitian: Siswa Kelas V di SDN Pasanggrahan II dan SDN Pasanggrahan III di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang
5. Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Biologi
Penulis: Edy Chandra
Subjek penelitian: hasil skripsi dari program studi Tadris IPA-Biologi yang melibatkan media pembelajaran dalam pembelajaran biologi
6. Penggunaan Media Adobe Flash Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengingat Huruf Hijaiyah Pada Anak Tunarungu
Penulis: Lia Apriliani
Subjek penelitian: Siswa kelas 4 SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung
7. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Tari Bambu Pada Pembelajaran Berbicara
Penulis: Leni Pujiastuti
Subjek penelitian: Siswa Kelas VII SMP Yas Bandung
8. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik Dalam Pembelajaran Geografi
Penulis: Vicky Taniady
Subjek penelitian: Siswa Kelas X SMA Labschool UPI Bandung
9. Kajian Teh Rosella (Hibiscus sabdariffa) dalam Meningkatkan Kemampuan Fisik Berenang
Penulis: Budi Ekanto
Subjek penelitian: Mencit jantan remaja
Link: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki/article/view/2032
10. Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi
Penulis: Margani Pinasti
Subjek penelitian: Pengusaha kecil di wilayah Provinsi Jawa Tengah
Link: http://arikamayanti.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/Pinasti_SIA.pdf
Artikel Terkait:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…