Pengertian Penelitian Pengembangan: Tujuan, Ciri-ciri, Alasan & Caranya

penelitian pengembangan

Penelitian pengembangan familiar dikenal dengan Research and development (R&D). Jika diartikan secara umum R&D adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan riset guna mendapatkan informasi. Dari informasi yang diperoleh dapat dikembangkan sesuai kebutuhan peneliti. 

Tujuan dari penelitian pengembangan selain untuk merumuskan teori, evaluasi teori dan konsep, juga dapat bertujuan untuk merumuskan sejarah. Tidak heran jika penelitian pengembangan ini banyak digunakan dan diterapkan di ranah pendidikan dan industri. 

Ketika kita mengenal lebih dekat tentang penelitian pengembangan, berikut adalah beberapa hal yang akan diulas dalam artikel kali ini. yaitu akan mengulas tentang pengertian penelitian pengembangan menurut para ahli, mengetahui macam-macam penelitian, mengetahui alasan yang dilakukan penelitian pengembangan dan mengetahui pula tentang perbedaan penelitian konvensional dengan penelitian pengembangan. 

Jadi buat Anda yang masih ragu dan bingung tentang  jenis penelitian satu ini, kita akan belajar bersama. Untuk mempersingkat waktu, langsung kita intip pembahasannya di sini. 

Pengertian Penelitian Pengembangan Menurut Para Ahli 

Ada banyak pendapat dari para ahli saat mengartikan penelitian pengembangan atau R&D. bahkan jika semua ahli disebutkan, dalam satu pembahasan artikel tidak akan cukup. Maka dari itu, dari sekian banyak pendapat. Berikut beberapa pendapat yang sekiranya bisa mewakili dalam mengartikan penelitian pengembangan. 

1. Sugiyono 

Penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009) adalah aktivitas riset dasar yang bertujuan mendapatkan informasi untuk dikembangkan. Dari hasil pengembangan, nantinya bisa untuk mengkaji keefektifan topik atau tema yang akan diteliti. Sugiono menyebutkan bahwa R&D diperuntukan untuk studi literatur untuk menghasilkan rancangan yang hendak dibuat.  

2. Mulyatiningsih 

Menurut Mulyatiningsih (2012) R&D tidak sekedar sebagai riset sederhana, tetapi juga memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui proses pengembangan. 

3. Puslitjaknov-Balitbang Depdiknas 

Berbeda pendapat dengan pendapat Puslitjaknov-balitbang Depdiknas (2008) metode ini memiliki beberapa komponen yang meliputi model pengembangan prosedur pengembangan dan uji coba produk. 

4. Anik Ghufron 

Berbeda dengan pendapat Anik Ghufron yang mendefinisikan sebagai model untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan yang lebih berkualitas. 

5. Borg & Gall 

Menurut Borg dan Gall Penelitian pengemangan diartikan dalam konteks pendidikan diartikan sebagai proses untuk memvalidasi dan mengembangkan produk di ranah pendidikan.  Adapun fungsinya, yaitu menemukan pengetahuan baru sekaligus menjadi problem solving atas permasalahan yang ada. 

6. Sukmadinata 

Berbeda dengan pendapat Sukmadinata (2009) yang mengartikan bahwa jenis riset ini adalah metode penelitian yang berfokus pada bagaimana cara mengevaluasi atau memperbaiki sebuah praktik. 

7. Richey and Klein 

Pengertian dari perspektif Richey and Klein (2007) adalah proses mengartikan bentuk fisik yang berhubungan dengan desain belajar sistematik, evaluasi, pengembangan, spesifikasi desain atau mengkreasikan produk pembelajaran ataupun non pembelajaran. Tidak lain bertujuan untuk meningkatkan pengembangan dan menghasilkan produk yang lebih baik. 

Itulah beberapa pengertian penelitian menurut para ahli. Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini adalah model penelitian berorientasi pada perluasan produk berdasarkan hasil riset dan penelitian ilmiah. 

Baca Juga:

Macam-Macam Penelitian Pengembangan

Ketika kita berbicara tentang macam-macam penelitian pengembangan, menurut Akker (1999) ada dua macam, yaitu penelitian formatif dan studi rekonstruksi. 

1. Penelitian Formatif

Penelitian formatif adalah proses penelitian yang berupaya untuk mengembangkan secara lebih rinci dan mendetail terhadap apa yang hendak diteliti. Penelitian formatif juga termasuk dalam bentuk evaluasi belajar sekaligus memaksimalkan mutu berdasarkan prinsip-prinsip rancangan penelitian yang hendak diangkat. 

2. Studi Rekonstruksi 

Sementara yang dimaksud dengan studi rekonstruksi adalah upaya untuk menganalisa penelitian yang diangkat.  Bisa berbentuk proses pengembangan ataupun intervensi pengembangan. 

Itulah dua macam penelitian pengembangan. Namun secara umum, R&D dapat pula digunakan untuk menguji keefektifan produk dan menghasilkan sebuah produk tertentu. 

Tujuan Penelitian Pengembangan 

Setelah mengetahui pengertian penelitian pengembangan dan macam-macamnya. Maka ada beberapa tujuan riset tersebut, penasaran? Berikut ulasannya. 

1. Merumuskan Teori dan Konsep 

Tujuan penelitian pengembangan yang pertama dapat digunakan untuk merumuskan teori dan merumuskan konsep penelitian. baik itu penelitian di bidang pendidikan ataupun di luar bidang pendidikan. 

2. Evaluasi teori dan Konsep 

Selain digunakan untuk merumuskan masalah teori dan konsep, ternyata penelitian pengembangan juga sering digunakan untuk memperbaiki teori atau konsep penelitian. Tentu saja perbaikan teori dapat dilakukan dengan cara penelitian. 

3. Verifikasi 

Disamping itu juga, penelitian pengembangan juga dapat digunakan untuk memverifikasi atau menguji berbagai macam teori maupun konsep. Maka, tidak heran jika banyak peneliti yang sengaja melakukan penelitian pengembangan ini. 

4. Merumuskan Sejarah 

Disebut-sebut juga penelitian pengembangan juga dapat digunakan untuk merumuskan sejarah. Tentu saja tidak sembarang orang yang bisa merumuskan sejarah. Karena sejarah bukan sesuatu yang dapat diubah-ubah. 

5. Sebagai Penguji Teori dan Perangkat

Tujuan paling umum yang sering Anda temukan adalah sebagai penguji teori dan sekaligus sebagai perangkat. Jadi, semisal Anda menemukan teori dari peneliti lain, kemudian Anda meragukan kesimpulan peneliti lain, Anda ingin menguji ulang teorinya, maka Anda sudah melakukan penelitian pengembangan. 

Itulah beberapa tujuan penelitian pengembangan. Dari tujuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan memiliki banyak manfaat. Selain dapat digunakan untuk menguji, memverifikasi juga dapat untuk melihat kevalidan, efektivitas dan kepraktisan objek yang hendak diteliti. 

Alasan Dilakukan Penelitian Pengembangan 

Barangkali Anda bertanya-tanya, kenapa perlu melakukan penelitian pengembangan? Ternyata ada beberapa alasan yang wajib ANda tahu. Seperti yang disampaikan oleh Van den Akker yang menyebutkan bahwa ada dua alasan, yang meliputi sebagai berikut. 

1. Alasan pokok 

Alasan pokok adalah pendekatan penelitian tradisional yang mengembangkan dan menjabarkan pengetahuan, menemukan problem solving, dan untuk mendesain pembelajaran pendidikan. Umumnya sering juga digunakan untuk jenis penelitian eksperimen, penelitian survey dan penelitian korelasi. 

2. Alasan lain 

Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian pengembangan adalah penelitian yang memfokuskan pada nilai-nilai perubahan dalam kurun waktu tertentu dan dapat digunakan untuk menghasilkan produk baru dalam proses pengembangan. 

Dari dua alasan penelitian pengembangan di atas. Selain mengetahui alasan dan tujuan yang sudah disebutkan di atas. Ternyata penelitian pengembangan juga memiliki ciri-ciri, yang akan dibahas di sub bab di bawah. 

Ciri Utama Penelitian dan pengembangan 

Berdasarkan ciri utama penelitian dan pengembangan,  ternyata setiap para tokoh memiliki perspektif berbeda-beda. Salah satunya pendapat Borg and Gall (1989) yang mengartikan bahwa Borg and Gall menyebutkan ada empat ciri utama berikut ini. 

1. Studying research findings pertinent to the product to be develop 

Jadi penelitian pengembangan dapat digunakan untuk studi penelitian awal yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk atau untuk meneliti produk-produk tertentu. 

2. Developing the product base on this findings 

Upaya mengaplikasikan hasil temuan penelitian untuk mengembangkan produknya. Berbicara tentang produk, bisa berbentuk produk dagang ataupun produk dalam ranah pendidikan dan masih banyak lagi. 

3. Field testing it in the setting where it will be used eventually 

Studi penelitian dalam bentuk uji lapangan, dimana penelitian pengembangan ini mencoba untuk meneliti setting dan situasi yang terjadi dilapangan, agar ketika produk itu diluncurkan dapat langsung digunakan, diserap atau diterima. 

4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage 

Jadi penelitian lapangan di poin ini lebih tepatnya digunakan untuk mengetahui kelemahan ui lapangan. Jika ditemukan kelemahan dan kesalahan, maka perlu direvisi. 

Itulah beberapa ciri utama penelitian pengembangan. Dari beberapa ciri di atas, secara tidak langsung menunjukan bahwa sebuah penelitian tetap ada struktur dan prosedur yang harus dipersiapkan terlebih dahulu.

Baca Juga: 

Perbedaan Penelitian Konvensional Dengan Penelitian Pengembangan 

Barangkali Anda juga bertanya-tanya, apa sih perbedaan antara penelitian konvensional dengan penelitian pengembangan? berikut ada tiga perbedaan dari masing-masing penelitian tersebut. 

1. Penelitian konvensional 

Perbedaan pada penelitian konvensional terdapat tiga hal, yaitu sebagai berikut. 

  1. Tujuan dari penelitian konvensional lebih menekankan pada upaya menemukan pengetahuan baru, sekaligus bertujuan sebagai problem solving. Jenis penelitian konvensional sering digunakan untuk mengkaji teori saja. 
  2. Dari segi prosedur, penelitian konvensional bersifat linear. 
  3. Dikaji dari hasil penelitian penelitian konvensional, maka hasil penelitian ini jika langsung diterapkan atau dioperasionalkan dibidang pendidikan, belum tentu siap digunakan. Dengan kata lain kurang tepat dan kurang aplikatif.  

2. Penelitian dan pengembangan 

Sementara penelitian dan pengembangan memiliki perbedaan di tiga bidang sebagai berikut. 

  1. Riset ini lebih cocok digunakan dan diterapkan untuk mengembangkan produk pendidikan. Setidaknya saat diterapkan lebih efektif dan adaptable. 
  2. Sementara riset ini dilihat dari prosedur penelitian lebih bersifat siklis. 
  3. Terakhir, kebalikan dari penelitian konvensional. Riset ini sangat cocok digunakan untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan, dan bisa langsung dapat dioperasikan. 

Itulah dua perbedaan antara riset ini dan riset konvensional. Semoga sedikit pembahasan ini bermanfaat dan semakin jelas.

Cara Membuat Penelitian Pengembangan

Buat Anda yang sedang mencari-cari langkah atau cara membuat penelitian pengembangan. Sebenarnya ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan. Sebagai berikut. 

1. Pengumpulan Data 

Pengumpulan data atau pengumpulan informasi itu wajib. Tanpa adanya data-data yang valid, sulit rasanya melakukan penelitian. Nah, umumnya di tahap awal, penelitian banyak dilakukan dengan studi pendahuluan atau penelitian eksploratif. 

Di tahap pengumpulan data, Anda bisa melakukan analisis kebutuhan, kajian pustaka dan melakukan observasi. Tujuannya jelas, agar menemukan data-data. Bagaimanapun juga, data adalah kunci. Tanpa data maka akan kesulitan dalam melakukan identifikasi masalah. 

Oh iya, tahap pengumpulan data, peneliti juga perlu mencatat kendala, hambatan yang terjadi. Dari permasalahan yang terjadi itulah, yang nantinya akan membantu Anda mencari data dan berusaha menemukan solusi atas kendala dan permasalahan yang terjadi. 

2. Perencanaan 

Tahap yang kedua adalah perlu membuat perencanaan yang matang. Buat desain pengembangan produk atau rancangan penelitian agar lebih efisiensi waktu. Nah, adapun beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan atau rancangan. Misalnya, memuat 

  1. Menentukan topik dan produk yang akan diangkat secara jelas dan spesifik. 
  2. Catat tujuan dan manfaat dari riset ini yang rencana akan Anda ambil 
  3. Perhatikan siapa pengguna atau subjek penelitian, sebuah penelitian tidak akan berjalan sukses jika tidak ada subjek dan objek yang hendak diteliti
  4. Ketahui seberapa penting produk atau tema yang Anda angkat. Jika tema atau produk yang diangkat tidak penting bagi masyarakat, maka tidak perlu diteliti dan diangkat. 
  5. Perhatikan juga lokasi, karena lokasi akan menentukan strategi dan menentukan juga tindakan dan langkah-langkah yang akan diambil. 
  6. Lihat juga proses pengembangannya di tempat tersebut bagaimana, apakah akan direspons dengan baik, atau sebaliknya. 

Dari beberapa poin di atas,semoga membantu Anda membuat perencanaan lebih spesifik dan tepat sasaran. 

3. Pengembangan Produk Awal 

Cara yang selanjutnya adalah mengembangkan dalam bentuk hipotesis. Di tahap ini penting sekali Anda mempersiapkan segala sesuatunya. Misalnya dalam konteks ranah pendidikan, maka perlu mempersiapkan komponen program, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Bahkan tidak hanya itu saja, perlu juga mempersiapkan media pembelajaran dan sistem penilaian. 

4. Uji Coba Awal 

Tahap uji coba adalah tahap dimana peneliti melakukan tes uji terhadap produk atau subjek yang diteliti. Terkait dengan uji coba, tergantung dari metode penelitian dan alat pengujian yang digunakan. Untuk lebih jelas, Anda bisa mempelajari tentang ilmu metodologi penelitian. 

5. Revisi Produk 

Revisi produk dilakukan setelah hipotesis. Revisi produk adalah bentuk revisi tahap awal. Jika ditahap awal terdapat kekurangan dan revisi, bisa langsung disempurnakan. Di tahap revisi produk pertama, penting juga melakukan diskusi, wawancara, observasi dan angket. 

6. Uji Coba Lapangan 

Setelah dilakukan revisi produk, barulah dilakukan uji coba lapangan. Dalam skala industry perusahaan, maka uji coba lapangan benar-benar melibatkan banyak orang. jadi, peneliti harus mempersiapkan orang-orang tersebut. 

7. Revisi Produk 

Setelah dilakukan uji coba lapangan, perlu dilakukan revisi produk lagi yang kedua. Dari hasil uji lapangan, tentu saja akan ditemukan masukan lagi. Apakah ditemukan revisi tambahan, atau sudah cukup tidak ada tambahan revisi. Jika sudah tidak ada, maka revisi dua sebagai revisi akhir. Sementara jika masih ada evaluasi dan revisi tambahan, perlu tambahan uji lapangan lagi. 

8. Diseminasi dan Implementasi 

Di tahap ini, peneliti bertujuan untuk menyebarluaskan produk atau hasil penelitian yang sudah dilakukan. Jika konteksnya dalam bentuk perusahaan atau sebuah produk, maka produk harus diperkenalkan ke kota, kabupaten atau dalam jangkauan nasional. 

Jika penelitian berbentuk kajian teori, maka dapat disebarluaskan dalam bentuk pertemuan, jurnal ilmiah, publikakasi dan lain sebagainya. 

Itulah cara dan langkah dari penelitian pengembangan. pada dasarnya riset ini secara teknis berbeda-beda perlakuannya. Tergantung dari peruntukannya. Misalnya, untuk pengembangan dalam konteks perusahaan, atau dalam konteks dunia pendidikan. Beda peruntukan konteks, beda pula treatment perlakuannya. 

Dari pembahasan tentang R&D di atas, barangkali Anda punya pengalaman dalam melakukan penelitian R&D? Jika ada, Anda boleh tuliskan di kolom komentar loh. karena pengalaman Anda sangat berarti bagi pemula yang akan melakukan penelitian serupa. 

Semoga sedikit ulasan di atas bisa memberikan gambaran dan manfaat. Selamat mencoba dan semoga cepat kelar tugasnya. (Irukawa Elisa). 

Artikel Terkait :

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama