Novel menjadi salah satu jenis buku yang banyak dibaca oleh sebagian orang. Berbicara mengenai novel, tahu nggak sih Anda pengertian novel itu sendiri? Secara umum, novel dapat kita pahami buku yang menceritakan sebuah kisah yang di dalamnya penuh drama, tantangan, konflik dan banyak hal yang menggambarkan impresi.
Ternyata pengertian novel memiliki banyak sudut pandang. Nah, berikut beberapa pendapat tentang pengertian novel. Siapa tahu dari beberapa pendapat di bawah ini memberikan wacana baru untuk kita.
Berikut pengertian novel menurut para ahli :
Siapa sih yang tidak kenal dengan novel? Tidak perlu melihat kamus tentang pengertian novel pun, Anda sudah tahu maksud dari kata novel itu sendiri. Namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui pengertian novel menurut beberapa tokoh. Salah satunya menurut Nurgiyantoro yang mengartikan bahwa novel adalah karya prosa fiksi yang dikemas tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek.
Lebih spesifik, Sayuti mengartikan novel berbeda dengan cerpen. Dimana cerpen lebih memfokuskan pada intensitasnya. Dari segi sifat, cerpen bersifat implisit dan sekedar menceritakan sebuah kisah yang pendek. Sedangkan novel lebih memfokuskan pada sifat yang sifatnya holistik dan memfokuskan pada kemungkinan munculnya complexity. Complekcity adalah kemampuan dalam menyampaikan konflik secara dalam, menyeluruh.
Baca Juga: Membuat Judul Buku & Novel yang Bagus Serta Menarik
Tidak akan habis mendefinisikan tentang novel. Bahkan semua orang bisa saja mengartikan sesuai dengan pengalaman dan apa yang mereka rasakan. Salah satunya menurut Nurhadi dan Dawud yang mendefinisikan novel sebagai bentuk karya sastra yang memuat nilai-nilai budaya, moral, pendidikan dan sosial. Tentunya semuanya memiliki peran yang tidak kalah penting.
Dari perspektif lain tentang novel muncul dari pendapat Rostamaji, yang mana novel sebagai karya sastra yang melibatkan dua unsur. Yaitu unsur Intrinsik dan ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membicarakan di luar unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik meliputi beberapa unsur lainnya, yaitu latar belakang penulisan novel, biografi pengarang, sejarah. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur intrinsik adalah unsur yang membicarakan tentang novel itu sendiri. Yang meliputi unsur intrinsik adalah plot, penokohan dan lain sebagainya. Dimana dari kedua unsur tersebut memiliki kekuatan saling memberikan timbal balik secara literasi.
Baca Juga: 20 Penulis Novel Terkenal Indo dan Luar + List Bukunya
Jika pendapat menurut para pengkaji asal Indonesia, pengertian novel seperti yang dituliskan pada paparan di atas. Lantas, bagaimana dengan pendapat para pengkaji dari luar? Salah satunya Scholes yang mengartikan novel sebagai cerita yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa secara imajinatif atau fiktif ataupun secara nyata. Dimana cerita yang tersebut bagian dari bayangan si penulis novel. Penulis mendapatkan bayangan di dalam pikiran melalui pengamatan ataupun pengalaman.
Berbeda Aristoteles mengartikan berbeda. Menurutnya, novel adalah karya sastra yang ditulis dengan cara TIDAK menjiplak dari kenyataan. Melainkan novel sebagai karya sastra yang mengungkapkan atau menuliskan secara universal dari konsep-konsep umum. Nah, bagaimana menurut pandapat kamu tentang pengertian novel? Saya yakin Anda pun memiliki definisi sendiri.
Baca Juga: 13 Cara Menjadi Penulis Novel dan Buku Profesional
Memang menarik mempelajari pengertian para tokoh tentang arti novel. Karena akan kita temukan banyak sekali sudut pandang dan perspektif lain. Salah satunya pendapat Esten, yang mengartikan novel sebagai proses membuat karya sastra. Dimana si sastrawan dalam proses penulisan berhadapan dengan kenyataan sesuai dengan pengalaman dan hal-hal yang ditemukan dalam masyarakat. Dimana dari apa yang ditemukan, ditemukan banyak peristiwa, tata nilai hingga membahas pandangan hidup dalam masyarakat.
Berbeda lagi dengan pendapat Wallek dan Warren yang lebih menekankan bahwa novel sebagai unsur karya sastra yang dapat dibedakan lewat beberapa hal, diantaranya dari segi unsur bentuk dan unsur isi. Ada yang termasuk unsur bentuk yaitu elemen linguis yang sering digunakan untuk penulisan karya sastra yang sifatnya fakta, tema sastra, sarana cerita. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur isi meliputi emosi yang dituliskan oleh penulis dan masalah isi atau ide dari penulis.
Pengertian novel menurut Harry Show mengemukakan bahwa novel memiliki tiga sudut pandang. Ketiga sudut pandang tersebut adalah sudut Harry Show
pandang orang pertama yang ditandai dengan penggunaan kata “aku”, “saya”, “gue” dan padanan yang memiliki makna sama. Sudut pandang kedua adalah sudut pandang tokoh bawaan atau menggunakan kata ganti orang ketiga. Sudut pandang ini paling banyak digunakan. Sudut pandang yang terakhir adalah sudut pandang impersonal. Dimana penulis berdiri sendiri, tidak terlibat menjadi tokoh di dalam cerita. Tetapi penulis tahu segalanya, dengan kata lain penulis seperti sang sutradara yang maha tahu dari novel yang dituliskannya.
Menurut Paulus Tukan tidak sekedar menekankan pemahaman akan pengertian novel. Tetapi juga menekankan pentingnya plot atau bahasa sederhana nya adalah alur. Dalam sebuah novel, alur sangat penting dikuasai oleh seorang penulis novel. Alur novel dibedakan menjadi dua, yaitu alur maju atau disebut juga dengan alur progresif karena menuliskan sebuah peristiwa yang bergerak secara bertahap atau tersistematis sesuai kronologis yang sudah ditentukan. Alur maju ini disebut juga dengan istilah progresif. Adapun kebalikan dari alur maju, yaitu alur mundur disebut juga dengan flashback progresif. Jadi alur mundur ini lebih menekankan pada peristiwa yang sedang berlangsung.
Memang membicarakan novel tidak melulu membahas permukaannya saja. Tetapi juga bagian dalam teknis penulisannya. Menurut Agus Priantoro, penokohan dalam pembuatan novel penting sekali memberikan karakter pada tokoh yang akan dilibatkan. Dimana penokohan yang dimunculkan dapat diketahui karakternya hanya lewat ciri fisik, cara bertindak dan lingkungan tempat tinggal dari si tokoh yang diciptakan.
Berbeda pendapat dengan virgina Wolf, yang mana ia mengartikan novel sebagai upaya eksplorasi terhadap kronik kehidupan. Termasuk juga proses merenungkan dan menggambarkan sesuatu hal yang sifatnya memberikan pengaruh, kehancuran, ikatan hasil atau aktivitas apapun.
Baca Juga: 8 Rahasia Cara Menulis Novel dengan Mudah
Jika dari tadi sudah mengulas tentang pendapat para tokoh luar dan dari dalam negeri, mari kita intip pendapat KBBI tentang pengertian novel. Jadi novel sebagai karangan prosa yang sepanjang rangkaian cerita mengandung cerita pesan dengan menonjolkan watak, sifat pada masing-masing perilaku
Memang ada banyak sekali definisi pengertian novel. Salah satunya pendapat H. B Jassin yang ditulis dalam karyanya berjudul “Tifa Penyair dan Daerahnya” secara garis besar mengartikan bahwa sebagai bentu kejadian diluar dugaan baik yang dialami dalam hidup seseorang. Kejadian-kejadian yang luar biasa inilah yang melahirkan banyak masalah seperti konflik, nasib, pertikaian dan lain sebagainya.
Tidak dapat dipungkiri jika kini novel salah satu bacaan yang masih banyak diminati bagi kawula muda. Selain karena banyak variasi pilihan cerita, tentu saja tidak membosankan dibandingkan buku-buku yang lain. Tapi tahukah Anda pengertian novel secara harfiahnya?
Menurut Abrams secara harfiah, novel dapat dimaknai sebagai cerita pendek yang dikemas dalam bentuk prosa. Hal ini jauh berbeda dengan pendapat Sami yang justru mengartikan novel sebagai karya sastra yang disampaikan secara naratif, panjang dan saling berkesinambungan.
Baca Juga: Mudah, Cara Membuat Novel Kisah Sendiri yang Banyak Diminati
Sedangkan menurut Yudiono, novel merupakan jenis sastra yang kurang lebih menggambarkan masalah yang terjadi di dalam masyarakat. Seperti yang kita tahu, saat Anda membaca novel, ada beberapa bagian yang mirip dengan cerita hidup pembaca, atau bahkan kadang banyak kemiripan dengan kisah si pembaca. Itu sebabnya Yudiono mengartikan novel hanya sebagai potret kehidupan masyarakat yang direkam oleh si pengarang yang kemudian dikemas dengan apik dibubuhi dengan kreativitas dan daya imajinasi si pengarang.
Menurut Depdikbud (2005: 788) novel dimaknai sebagai karangan prosa yang kurang lebih menceritakan kehidupan seseorang dan orang-orang disekeliling kita. Kemudian dituliskan dalam sebuah prosa dengan menonjolkan sifat dari si tokoh dan watak dari tokoh-tokoh buatan sang pengarang.
Dalam penulisan novel, hal yang tidak kalah penting menurut Lajos Egri adalah penokohan. Penokohan dalam karya prosa dapat digambarkan dengan cara pendekatan fisiologis, nah disinilah penulis menyampaikan watak para tokoh melalui beberapa indikasi, misalnya memperlihatkan aspek raut muka, hidung, tampang, cara berjalan dan gaya rambut yang ubanan atau masih hitam. Ada juga yang menggunakan pendekatan sosiologis yang umumnya ditandai dengan gaya dan cara hidup si tokoh di dalam kehidupan masyarakat. Bagian akhir dengan pendekatan psikologi yang menggambarkan watak tokoh dengan keinginan, cara berfikir dan perasaannya.
Baca Juga: Teknik Menulis Buku, Kuasai 5 Cara Merapikan Alur Cerita Novel
Pengertian novel menurut Sudjiman adalah prosa rekaan yang dibuat secara panjang. Dimana di sana ada unsur penokohan yang menyuguhkan serangkaian peristiwa dan latar. Hal ini juga diamini dengan Khasanah yang mengartikan bahwa novel sebagai kesusastraan Indonesia modern. Jika mungkin ada yang mengira novel itu seperti roman,t ernyata menurut Khasanah dua hal tersebut hal yang berbeda. Jika roman menyajikan alur cerita yang kompleks, sedangkan novel lebih menekankan pada penyajian alur cerita dan penokohan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Menurut Aminudin pengertian novel adalah prosa fiksi yang mengisahkan pelaku-pelaku tertentu dengan cara mengemaskan lewat cerita. Tentu saja pemeranan dibuat dengan latar dan tahapan rangkaian cerita yang epik. Menurut Aminudin kisahan tersebut dibuat berdasarkan imajinasi pengarangnya. Tidak hanya sekedar itu saja, menurutnya karya novel termasuk karya fiksi. Dimana karya fiksi itu sendiri selain novel ada juga yang disebut dengan roman, cerpen dan novellet.
Jika yang lain mengartikan novel dari beberapa sudut. Maka berbeda pendapat menurut Pickering dan Hoeper dalam melihat novel. Hal terpenting dalam membuat novel adalah menentukan sudut pandang. Sudut pandang adalah metode narasi yang nantinya akan menentukan akhir kisah dari cerita tersebut. Menurut Pickering dan Hoeper terdapat sudut pandang persona ketiga, sudut pandang persona pertama, sudut pandang dramatik dan sudut pandang campuran. Nah, dari beberapa sudut pandang tersebut, kamu ingin dan cocok menggunakan sudut pandang yang mana nih?
Dari banyak sekali pengertian novel di atas, semoga tidak membuat Anda semakin pusing. Semoga perspektif di atas bermanfaat (Irukawa Elisa)
Referensi
http://digilib.uinsby.ac.id/10874/5/bab%202.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35960/3/jiptummpp-gdl-fitriyulia-48365-3-babii.pdf
http://eprints.uny.ac.id/8242/3/BAB%202-08205241004.pdf
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…