Menerbitkan Buku

Pentingnya Proofreading dalam Proses Menulis Karya Berkualitas

Mengasah keterampilan menulis menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan, salah satu upaya mengasahnya adalah dengan memahami pentingnya proofreading. Kemudian menerapkannya sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kualitas tulisan. 

Melakukan proofreading diketahui bisa membantu menghasilkan tulisan lebih berkualitas. Sehingga bisa membangun kepercayaan dengan penerbit dan pembaca. Namun, sudahkah memahami  apa itu proofreading dan arti pentingnya? 

Bagaimana Proses Proofreading?

Memahami pentingnya proofreading dimulai dengan memahami pengertian dan proses penerapannya. Proofreading adalah proses membaca ulang tulisan yang dibuat untuk menemukan kesalahan dan memperbaikinya. 

Kesalahan disini bisa dalam bentuk typo atau salah ketik, kesalahan penggunaan tanda baca, salah ejaan, dan lain sebagainya. Proses proofreading bisa dilakukan oleh penulis itu sendiri dan bisa juga oleh orang lain. 

Apakah proofreading sama dengan editing? Sekilas memang tampak sama, akan tetapi keduanya adalah berbeda. Proofreading berfokus pada proses membaca ulang untuk mencari kesalahan dan memperbaikinya. 

Sementara editing adalah proses yang fokusnya membaca ulang, menemukan kesalahan, dan diakhiri dengan mengubah struktur. Misalnya mengubah kalimat yang tadinya dirasa kurang pas menjadi lebih pas. Proofreading khusus untuk kesalahan kecil dan sederhana. 

Lalu, bagaimana proses proofreading yang baik dan benar agar ketika dilakukan mampu meningkatkan kualitas tulisan? Berikut adalah tahapan dalam melakukan proofreading

1. Tulisan Sudah Selesai Dibuat

Langkah pertama dalam melakukan proofreading usai memahami betul pentingnya proofreading dalam proses menulis, adalah memastikan tulisan selesai dibuat. Jadi, jangan sedikit-sedikit membaca untuk mengecek kesalahan. 

Tapi, selesaikan tulisan baru dilakukan proofreading agar pengerjaan naskah lebih efisien. Selain itu, proofreading bisa dilakukan di tahap akhir dalam satu waktu. Sehingga fokus utama adalah melakukan proofreading agar hasilnya optimal. 

2. Dibaca Ulang Pelan-Pelan

Usai tulisan berhasil diselesaikan, proses proofreading dimulai dengan membaca ulang tulisan tersebut. Namun, pastikan dibaca pelan-pelan agar bisa menemukan kesalahan jika memang ada. Jika terlalu cepat, dikhawatirkan ada yang terlewat. 

3. Koreksi Kesalahan yang Ditemukan

Setiap kali menemukan kesalahan baik dalam bentuk typo, tanda baca, kata baku, ejaan, dan sebagainya. Segera diperbaiki saat itu juga. Sehingga tidak menunggu semua ditandai, karena akan memakan waktu lebih lama dan ada resiko terlupa. 

4. Catat Kesalahan yang Dilakukan

Ada baiknya mencatat kesalahan yang dilakukan, baik itu dalam bentuk typo maupun kesalahan lainnya. Tujuannya agar diri sendiri tahu kelemahan yang dimiliki di unsur apa untuk kemudian mencari solusi agar tidak lagi terulang. 

5. Lakukan Kontinyu Setiap Kali Menulis

Proses proofreading tidak bisa dilakukan hanya sekali seumur hidup. Selama produktif menulis, maka tahap selanjutnya ada proofreading karena pentingnya proofreading ini bisa menentukan kualitas tulisan. Jadi, wajib untuk dilakukan. 

Baca Juga :

10 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri [Terupdate 2022]

Langkah-Langkah Menerbitkan Buku Digital Secara Mandiri

10 Tips Menerbitkan Buku Agar Menarik

Kenapa Proofreading Penting Dilakukan?

Proses proofreading acap kali dianggap tidak terlalu penting, apalagi jika proses menulis dibuat dengan kejaran deadline yang mendesak. Pernahkah melewatkan tahap ini? Usahakan tidak lagi terulang. 

Sebab, pentingnya proofreading membuat tulisan seseorang memiliki kualitas maksimal. Sekali tulisan berkualitas dibuat dan disukai pembaca, maka kedepan akan lebih mudah melakukan publikasi. Sebab sudah dipercaya penerbit dan karya selalu dinantikan pembaca. 

Supaya menyadari betul arti pentingnya proofreading, berikut beberapa alasan kenapa proses satu ini perlu dilakukan penulis:

1. Memastikan Tulisan Bisa Dipahami

Proofreading secara sederhana adalah proses untuk mengoreksi tulisan yang dibuat dari beberapa kesalahan sederhana. Proses ini ternyata membantu tulisan yang dibuat bisa dibaca dan dipahami. 

Sehingga pesan yang disampaikan bisa ditangkap oleh pembaca dengan baik. Kesalahan dalam tulisan ternyata bisa mengubah makna suatu kalimat, sehingga rentan terjadi kesalahpahaman. Proofreading bisa mencegahnya. 

2. Bukti Kepedulian Seorang Penulis

Pentingnya proofreading adalah juga untuk membuktikan seorang penulis punya kepedulian. Yakni pada pembaca, baik itu editor di penerbitan maupun pembaca dari masyarakat yang sudah dipilih sebagai target pembaca. 

Penulis yang tidak mempedulikan kenyamanan mereka dalam membaca, dijamin tidak akan melakukan proofreading. Sebaliknya, penulis yang punya kepedulian tinggi kepada pembaca akan melakukan proses tersebut. 

Sebab penulis yakin, selama dirinya menulis tetap akan melakukan kesalahan. Mencegah kesalahan ini mengganggu pembaca dalam menikmati karyanya. Maka proses koreksi lewat proofreading menjadi hal krusial untuk dilakukan. 

3. Mencegah Tulisan Menjadi Aneh

Pernahkah Anda mendapati sebuah tulisan yang salah dalam menggunakan tanda baca atau salah penempatan tanda baca? Bisa juga kesalahan lainnya, yang kemudian membuat tulisan tersebut tampak aneh dan dibuat sembrono oleh penulisnya. 

Anda tentu tidak ingin melakukan kesalahan serupa setelah terjun di dunia kepenulisan. Maka pentingnya proofreading untuk dilakukan salah satunya adalah karena alasan ini. 

Koreksi terhadap typo, tanda baca, kata baku, dan sebagainya akan mencegah tulisan menjadi aneh, menjadi ambigu, tampak teledor, dan sebagainya. Sebab typo sendiri bisa berujung hal memalukan. 

Misalnya hendak menuliskan “Siti orangnya mudah parno” lalu menjadi “Siti orangnya mudah porno”. Kira-kira kalau ada perubahan makna seperti ini karena typo, penulis merasa malu atau tidak? Cegah kemungkinan ini dengan proofreading

4. Membantu Pembaca Terhindar dari Distraksi

Pentingnya proofreading ternyata tak hanya demi penulis saja, melainkan juga pembaca. Sebab proofreading diketahui bisa membantu pembaca menghindari distraksi. 

Misalnya, saat membaca sebuah buku menemukan kalimat yang janggal dan susah dipahami. Pembaca bisa jadi merasa aneh dan harus berpikir keras, lalu mendadak lupa dengan alur cerita dari buku tersebut. 

Mencegah pembaca mengalami distraksi seperti ini, penulis perlu melakukan proofreading. Sehingga tidak ada kesalahan dan tulisan memiliki kalimat dengan makna jelas agar pembaca bisa membacanya tanpa hambatan. 

5. Memberi Kemudahan untuk Mencapai Tujuan

Proofreading ternyata juga baik untuk membantu penulis mencapai tujuan. Contohnya, saat penulis ingin naskah bukunya bisa menembus meja editor penerbit terkemuka yang dikenal punya standar tinggi. 

Proses proofreading membantu menghasilkan tulisan profesional yang tentunya akan disukai editor profesional juga. Sehingga proses ini pada akhirnya membantu penulis mencapai tujuannya untuk masuk ke penerbit berkualitas tersebut. 

6. Membangun Kredibilitas

Melakukan proofreading ternyata juga efektif membantu penulis untuk membangun kredibilitas. Dikatakan demikian karena dengan memahami pentingnya proofreading maka akan selalu dilakukan dan mampu meningkatkan kualitas tulisan. 

Tulisan dengan kualitas baik tentu akan disukai penerbit dan pembaca. Sehingga karya tulis yang dibuat dinilai memiliki mutu yang baik dan cocok dimiliki sebagai referensi maupun koleksi tambahan dari bahan bacaan di rumah. 

Penulis seperti ini tentu akan dinilai sebagai penulis kredibel atau terpercaya. Sebab tanpa ada kesalahan menunjukan jika buku tersebut dibuat dengan penuh ketelitian dan tidak ada keraguan di dalamnya. 

Proses proofreading adalah sesuatu yang esensial dalam proses menulis, sehingga tidak bisa dikesampingkan atau bahkan sengaja tidak dilakukan. Lewat proses ini, penulis bisa memastikan karyanya sudah profesional tanpa polesan dari editor penerbit. 

Jadi, memahami pentingnya proofreading sesuai penjelasan di atas meningkatkan kesadaran untuk menerapkannya. Khususnya jika Anda ingin kualitas tulisan maksimal dan diakui siapa saja. 

Artikel Terkait :

Apa Itu Proofreading? Tahap, Kegunaan dan Tips

12 Teknik Menulis Buku Bagi Pemula

Teknik Menulis: Solusi Mudah Memunculkan Jutaan Ide

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

22 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

22 jam ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

22 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

22 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

22 jam ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago