Daftar Isi
Memahami penulisan kata kunci yang benar sangatlah penting dalam suatu karya tulis ilmiah, apapun jenisnya. Lewat penetapan kata kunci yang tepat maka suatu karya ilmiah lebih mudah ditelusuri secara online.
Karya ilmiah yang Anda susun bisa ditemukan orang lain dengan cepat dan mudah, sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal oleh mereka. Sayangnya, menetapkan kata kunci ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan.
Sebelum membahas mengenai bagaimana penulisan kata kunci yang benar dalam karya ilmiah, maka pahami dulu definisinya. Kata kunci adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam penelitian ilmiah.
Sedangkan dalam buku berjudul Pedoman Penyusunan dan Penulisan Jurnal Ilmiah bagi Guru oleh Adi Suprayitno (2019:57). Dijelaskan bahwa kata kunci adalah istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalam artikel.
Artikel disini tentu saja artikel ilmiah. Sebab penambahan kata kunci untuk suatu karya tulis memang lebih identik dengan karya tulis ilmiah dibanding non ilmiah. Kata kunci kemudian masuk ke dalam abstrak yang menjadi bagian pembuka dari artikel ilmiah.
Kata kunci diharapkan berbentuk kata tunggal sampai frasa, sehingga cenderung pendek agar lebih spesifik. Dalam satu artikel ilmiah, jumlah kata kunci berkisar antara 3-5 buah kata kunci yang dibuat spesifik sesuai isi artikel ilmiah tersebut.
Namun, ketika Anda menyusun proposal penelitian untuk program hibah. Maka biasanya jumlah kata kunci sampai penulisan kata kunci yang benar menyesuaikan kebijakan penyelenggara program. Sehingga wajib membaca buku panduan.
Supaya lebih paham mengenai apa itu kata kunci dalam suatu karya tulis ilmiah, maka berikut beberapa ciri khas yang dimiliki:
Dalam karya ilmiah berbentuk artikel, kata kunci akan masuk ke bagian abstrak. Selain itu, penentuan kata kunci, jumlah, dan lain sebagainya perlu dilakukan dengan benar. Sebab akan memberi pengaruh besar ketika artikel ilmiah ini dipublikasikan.
Jadi, seberapa penting sebenarnya kata kunci dalam karya tulis ilmiah? Terkait hal ini, jawabannya ternyata sangat penting karena kata kunci memiliki banyak fungsi untuk karya ilmiah tersebut. Beberapa diantaranya adalah:
Fungsi yang pertama dari kata kunci adalah menjelaskan pokok pembahasan dari karya ilmiah dimana kata kunci tersebut berada. Penulisan kata kunci yang benar akan mampu menjelaskan pokok bahasan dengan baik ke pembaca.
Tujuannya agar pembaca bisa memahami hal inti yang akan dipaparkan karya ilmiah tersebut. Sehingga memudahkan mereka untuk mengetahui apakah isinya sesuai kebutuhan atau minat mereka terhadap suatu topik.
Fungsi kedua dari kata kunci karya ilmiah adalah menekankan kata penting kepada para pembaca. Artinya, penulis (peneliti) yang menyusun karya ilmiah berkesempatan memberitahu pembaca mengenai istilah atau kata penting dari karyanya.
Sehingga penulis bisa memberi informasi detail kepada pembaca mengenai beberapa istilah yang dijadikan fokus utama. Sekaligus memperkenalkan kata atau istilah tersebut kepada pembaca sejak halaman pertama dari karyanya.
Fungsi ketiga dari kata kunci dalam karya ilmiah adalah untuk memudahkan penyimpanan karya ilmiah. Bagi penulis, pemilihan kata kunci yang tepat membantu memberi penamaan pada file karya tulisnya tersebut.
Sehingga bisa disimpan di folder khusus yang ketika dibutuhkan di kemudian hari bisa dengan mudah ditemukan. Begitu juga bagi penulis, dengan adanya kata kunci mereka paham pokok bahasan dari suatu karya ilmiah dan memudahkan penamaan.
Bayangkan jika suatu karya ilmiah tidak memiliki kata kunci, maka ada kesulitan untuk menentukan nama file atau folder penyimpanan atas karya tersebut. Sehingga kata kunci menjadi penting untuk memberi kemudahan pengelolaan file atau penyimpanan referensi.
Fungsi terakhir dari penulisan kata kunci yang benar adalah memudahkan pencarian karya ilmiah oleh pembaca. Sebagai pembaca, Anda mungkin mencari referensi ilmiah di database jurnal dan mengetik kata kunci.
Kadangkala hasil pencarian di database tersebut mengalami kendala. Seperti hasil pencarian terlalu luas (tidak spesifik), terlalu banyak rekomendasi tidak sesuai, dan lain sebagainya.
Sehingga membuat proses melakukan pencarian semakin lama. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika sudah menetapkan kata kunci dengan benar. Kata kunci yang tepat membuatnya mudah ditemukan di database manapun.
Bicara mengenai kata kunci maka akan membahas mengenai aturan penulisan kata kunci yang benar. Ada beberapa aturan perlu diperhatikan dalam mencantumkan kata kunci ke dalam karya tulis ilmiah, yaitu:
Aturan yang pertama dalam menuliskan kata kunci ke dalam karya ilmiah adalah jumlah kata. Rata-rata jumlah kata kunci ini antara 3-5 buah. Sehingga tidak perlu menuliskan kata kunci lebih dari itu, karena akan terkesan berlebihan.
Pembatasan jumlah kata kunci juga bertujuan untuk menjaga agar tetap fokus atau spesifik sesuai pokok bahasa karya ilmiah. Sehingga tidak menulis ulang abstrak, melainkan menjadi kata kunci yang memenuhi kriteria dasarnya.
Aturan penulisan kata kunci yang benar berikutnya adalah penulisan harus dibuat miring atau Italic. Biasanya, dalam artikel ilmiah bagian abstrak juga ditulis dengan huruf miring. Hal ini akan berlaku untuk kata kunci.
Aturan terakhir adalah penempatan kata kunci tersebut, dimana diletakan di bagian bawah abstrak. Meskipun menjadi bagian dari abstrak itu sendiri, akan tetapi kata kunci tidak menyatu dengan keseluruhan paragraf abstrak.
Melainkan berdiri sendiri membentuk satu sampai dua baris di bawah abstrak. Biasanya dimulai dengan menuliskan “kata kunci” atau “keyword” baru kemudian diikuti tanda titik dua (:) dan dicantumkan seluruh kata kunci yang sudah ditetapkan.
Sebagai catatan tambahan, penetapan dan penulisan kata kunci yang benar untuk setiap karya tulis ilmiah bisa saja berbeda. Selain itu, setiap institusi pendidikan bisa menetapkan kebijakan yang khas dan berbeda dengan institusi lain.
Jadi, jika Anda mahasiswa dan akan menyusun tugas akhir baik itu skripsi, tesis, maupun disertasi yang mewajibkan ada penambahan kata kunci. Maka wajib membaca buku panduan dulu agar bisa mengikuti kebijakan yang ditetapkan.
Jangan lakukan kesalahaan penggunaan tanda baca hingga penulisan berikut ini. Ikuti pembenarannya:
Jika selama ini masih merasa kesulitan dalam menentukan kata kunci untuk karya ilmiah yang sedang disusun. Maka bisa mencoba mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menentukan kata kunci yang tepat agar fungsinya terpenuhi adalah mencari di judul. Rata-rata orang akan menyusun judul setelah selesai menyusun karya ilmiah.
Pada tahap akhir, barulah ditentukan kata kunci yang idealnya memang demikian. Sebab kata kunci diharapkan mewakili pokok bahasan dan memberikan informasi dasar mengenai kata dan istilah penting dari karya tersebut.
Secara umum, judul yang sudah dibuat mengandung kata kunci karena secara garis besar fungsi judul juga menjadi fungsi kata kunci. Sehingga bisa membantu menemukan kata kunci yang tepat dari judul.
Jika bingung, maka bisa memperhatikan contoh judul karya ilmiah berikut:
Rancangan Sederhana Penentuan Modulus Puntir Batang Besi untuk Pembelajaran Peserta Didik
Pada judul tersebut, maka akan ditemukan setidaknya dua kata kunci. Yakni kata “modulus puntir” dan juga “besi” atau “batang besi”. Jadi, melihat judul menjadi cara pertama dan cara paling praktis dalam menentukan kata kunci.
Cara kedua untuk menentukan kata kunci dari karya ilmiah yang disusun adalah dengan memperhatikan sudut pandang pembaca. Artinya, secara sederhana Anda perlu memposisikan diri sebagai pembaca.
Anda bisa mencari tahu seperti apa kebutuhan para pembaca atas karya ilmiah Anda. Jika Anda mengusung topik modulus puntir, maka gunakan kata kunci ini dibanding kata kunci lain.
Sebab besar kemungkinan pembaca akan mengetik kata kunci modulus puntir tersebut saat melakukan pencarian di internet maupun database jurnal. Jadi, pahami kebutuhan pembaca dan karakter saat melakukan pencarian.
Sekilas, saran ini terdengar membingungkan. Akan tetapi pada dasarnya tidak, karena sebelum Anda meneliti dan menyusun laporan hasil penelitian pasti menjadi pembaca dulu dalam mencari referensi.
Cara ketiga adalah dengan membaca abstrak yang sudah Anda susun, maka akan menemukan beberapa kata dan istilah yang cocok menjadi kata kunci. Kata cocok yang dimaksud disini adalah memenuhi ciri khas kata kunci yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Abstrak yang sudah disusun sudah tentu akan merangkum isi artikel atau karya tulis ilmiah. Dalam abstrak kemudian akan mencantumkan beberapa kata yang sifatnya penting dan juga menunjukan pokok bahasan.
Kata seperti ini yang bisa dijadikan kata kunci. Sehingga bisa dengan cepat menemukan kata ideal untuk masuk ke dalam daftar kata kunci yang selanjutnya dicantumkan di bagian bawah abstrak.
Cara terakhir yang bisa dilakukan untuk menentukan kata kunci karya ilmiah adalah membaca contoh kata kunci. Yakni dari karya ilmiah yang disusun oleh orang lain dan dipublikasikan.
Anda bisa dengan mudah menemukan artikel ilmiah dari jurnal, dimana di dalamnya dijamin ada abstrak disertai kata kunci. Usai membaca judul, abstrak, dan kata kunci maka Anda punya gambaran seperti apa bentuk kata kunci yang benar.
Oleh sebab itu, kebanyakan peneliti yang sudah cukup terbiasa membaca karya ilmiah tidak mengalami kesulitan menetapkan kata kunci. Serta sudah paham bagaimana penulisan kata kunci yang benar dalam karya ilmiahnya.
Itulah beberapa cara sekaligus tips yang membantu memahami bagaimana menentukan kata kunci. Sekaligus memahami juga bagaimana aturan penulisan kata kunci yang benar agar tidak dianggap keliru.
Saat menyusun kalimat, pastikan juga kalimat sudah sesuai dengan syarat kalimat efektif. Ikuti tulisan berikut:
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar dan membuka diskusi. Klik tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…