Kesalahan Penggunaan Tanda Baca. Tanda baca atau pungtuasi adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa. Tanda baca dalam sebuah kalimat ini menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, intonasi dan jeda ketika dibaca.
Tanda baca adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk memisahkan berbagai bagian dari suatu kalimat. Ada pula beberapa macam tanda baca, antara lain tanda titik (.), tanda koma (,), tanda seru (!), tanda tanya (?), tanda hubung (-), tanda kurung ((…)), tanda petik tunggal (‘…’), tanda petik (“…”), tanda titik dua (:) dan lainnya yang sering ditemukan dalam sebuah tulisan.
Aturan penggunaan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu dan akan terus berkembang. Karena, beberapa aspek dalam tanda baca merupakan gaya spesifik yang tergantung pada pilihan penulisnya.
Meskipun penulisan tanda baca memang terkesan sepele, tapi kesalahan penggunaan tanda baca bisa mengubah makna suatu kalimat maupun intonasinya. Karena itu, penulis perlu memahami penggunaan tanda baca pada sebuah tulisan, selain memahami dasar-dasar menulis.
10 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dan Pembenarannya
Tanda baca berfungsi memberikan arahan intonasi maupun penggalam dalam suatu kalimat. Kesalahan penggunaan tanda baca bisa mengakibatkan kesalahpahaman pembaca. Berikut ini, beberapa contoh kesalahan penggunaan tanda baca dan pembenarannya.
1. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik
Kesalahan penggunaan tanda baca titik sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Pembahasan mengenai rumus perbandingan terbalik ada dalam buku paket Matematika halaman 1050. (benar)
Pembahasan mengenai rumus perbandingan terbalik ada dalam buku paket Matematika halaman 1.050. (salah)
- 1.3 Landasan Teori (benar)
1.3. Landasan Teori (salah)
2. Kesalahaan penggunaan tanda baca koma
Kesalahan penggunaan tanda baca koma sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Barang-barang yang wajib dibawa saat ujian adalah alat tulis, papan kerta, dan kartu ujian. (benar)
Barang-barang yang wajib dibawa saat ujian adalah alat tulis, papan kerta dan kartu ujian. (salah)
- Ine sangat pandai berbicara dalam sebuah organisasi, tetapi sangat pendiam ketika berada di rumah. (benar)
Ine sangat pandai berbicara dalam sebuah organisasi tetapi, sangat pendiam ketika berada di rumah. (salah)
Baca Juga:
Perbedaan Akronim dan Singkatan
3. Kesalahaan penggunaan tanda baca tanya
Kesalahan penggunaan tanda baca tanya sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Siapa nama lengkap ibu kandungmu? (benar)
Siapa nama lengkap ibu kandungmu (?) (salah)
- Soeharto memiliki hubungan keluarga dengan Soekarno (?) (benar)
Soeharto memiliki hubungan keluarga dengan Soekarno? (salah)
4. Kesalahaan penggunaan tanda baca seru
Kesalahan penggunaan tanda baca seru sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Jangan lari, lantai licin! (benar)
Jangan lari, lantai licin (!) (salah)
- Sapu halaman itu cepat! (benar)
Sapu halaman itu cepat. (salah)
5. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik dua
Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Tata Laksana Kanker Ginjal: Diagnosis, Terapi dan Tindakan Pencegahan (benar)
Tata Laksana Kanker Ginjal – Diagnosis, Terapi dan Tindakan Pencegahan (salah)
- Ketua : Prof. Dr. Ahmad Sanusi
Sekretaris : Dr. Sulaiman (benar)
Ketua ; Prof. Dr. Ahmad Sanusi
Sekretaris ; Dr. Sulaiman (salah)
6. Kesalahaan penggunaan tanda baca titik koma
Kesalahan penggunaan tanda baca titik koma sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Susunan acara ulang tahun perusahaan adalah pembukaan oleh Direktur utama, penanggung jawab acara, ketua panitia; pengumuman pemenang lomba; hiburan; serta pembagian konsumsi, dan doorprize. (benar)
Susunan acara ulang tahun perusahaan adalah pembukaan oleh Direktur utama, penanggung jawab acara, ketua panitia, pengumuman pemenang lomba, hiburan, serta pembagian konsumsi, dan doorprize. (salah)
- Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil:
a) Berkewarganegaraan Indonesia;
b) Ijazah sekurang-kurangnya S1;
c) Sehat jasmani dan rohani (benar)
Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil:
a) Berkewarganegaraan Indonesia,
b) Ijazah sekurang-kurangnya S1,
c) Sehat jasmani dan rohani (salah)
7. Kesalahaan penggunaan tanda baca hubung
Kesalahan penggunaan tanda baca hubung sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-
ding yang tak retak. (benar)
Sebagaimana kata peribahasa, tak ada gad-
ing yang tak retak. (salah)
- di-smash (benar)
dismash (salah)
8. Kesalahaan penggunaan tanda baca pisah
Kesalahan penggunaan tanda baca pisah sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Kemakmuran bangsa itu — saya yakin — diusahakan oleh bangsa itu sendiri. (benar)
Kemakmuran bangsa itu (saya yakin) diusahakan oleh bangsa itu sendiri. (salah)
- Sejak 2015 — 2022 (benar)
Sejak 2015 – 2022 (salah)
9. Kesalahaan penggunaan tanda baca miring
Kesalahan penggunaan tanda baca miring sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Tahun anggaran 2010/2011 (benar)
Tahun anggaran/2010/2011 (salah)
- Harganya Rp. 50.000/lembar (benar)
Harganya Rp. 50.000/per lembar (salah)
10. Kesalahaan penggunaan tanda baca petik
Kesalahan penggunaan tanda baca petik sering terjadi pada kondisi berikut ini.
- Resensi buku “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. (benar)
Resensi buku ‘Bumi Manusia’ karya Pramoedya Ananta Toer. (salah)
- Model cantik itu melenggang menggunakan celana kuno yang dikenal dengan istilah “cutbray”. (benar)
Model cantik itu melenggang menggunakan celana kuno yang dikenal dengan istilah cutbray. (salah)
Baca Juga:
Pengguaan Kata Kerja yang Benar
Penggunaan Kata Majemuk yang Benar
Penggunaan Tanda Baca yang Baik dan Benar
Penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam sebuah karya tulis harus diperhatikan. Karena, kesalahan penggunaan tanda baca bisa membingungkan pembaca. Adapun, 10 jenis penggunaan tanda baca, antara lain:
1. Penggunaan tanda baca titik (.)
Tanda baca titik salah satu tanda yang paling umum dan sudah pasti ditemui dalam kalimat di sebuah karya tulis. Berikut ini fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca titik.
a. Penanda akhir kalimat
Penggunaan tanda baca titik yang paling umum adalah untuk menandai akhir dari suatu kalimat. Tanda baca titik pada akhir kalimat ini menjadi acuan seseorang untuk berhenti membaca suatu kalimat, seperti:
- Hari Kemerdekaan Republik Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus.
b. Memperjelas jumlah
Tanda baca titik juga digunakan dalam penulisan bilangan, mulai dari ribuan hingga kelipatannya. Tujuannya, memperjelas jumlah agar lebih mudah dipahami, seperti:
- Setiap warga kurang mampu berhak mendapatkan bantuan senilai Rp 600.000 selama pandemi virus corona Covid-19.
c. Penunjukkan jangka waktu
Penggunaan tanda baca titik sebagai penunjuk jangka waktu berfungsi untuk memisahkan angka jam, menit dan detik sebagai pengganti tanda baca titik dua, misalnya:
- Pukul 15.16.45 (Pukul 15 lewat 16 menit 45 detik)
d. Penulisan sumber referensi
Tanda baca titik juga diperlukan dalam penulisan sumber referensi di daftar pustaka maupun catatan kaki, berikut ini contohnya.
- Ali, Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan Media.
e. Penulisan bagan, daftar atau ikhtisar
Tanda baca titik juga digunakan di belakang satu huruf atau angka untuk menunjukkan sebuah daftar, bagan atau ikhtisar. Berikut ini contoh penulisannya:
- Alat Musik Tradisional Indonesia
- Angklung
- Gamelan
- Seruling
2. Penggunaan tanda baca koma (,)
Tanda baca koma juga salah satu tanda baca yang paling banyak digunakan dalam suatu kalimat. Tapi, tanda baca koma tidak bisa digunakan sebagai penutup maupun awalan kalimat. Berikut ini, beberapa contohnya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca koma.
a. Perbandingan kalimat
Tanda baca koma digunakan untuk membuat kalimat perbandingan. Koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat berikutnya, berikut contohnya:
- Pertunjukkan kuda lumping di lapangan sangat menarik, tetapi cukup membahayakan penonton di sekitarnya.
b. Memisahkan antara anak kalimat dan induk kalimat
Tanda baca koma juga digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Adapun contoh penggunaan tanda baca koma dalam penulisan kalimat ini.
- Kalau hari ini hujan, saya tidak akan datang.
c. Kata penghubung antarkalimat
Tanda baca koma juga digunakan sebagai penghubung antarkalimat, yang biasanya berada di belakang kata-kata, seperti maka dari itu, lagi pula, walaupun begitu, akan tetapi, namun, dan oleh karena itu. Berikut ini contoh penulisannya:
- ……oleh karena itu, wajib hukumnya mandi besar sebelum lewat subuh.
d. Penggunaan di tengah kalimat
Penggunaan tanda baca koma di tengah kalimat berfungsi untuk menyebutkan perincian atau perbilangan. Berikut contoh penggunaan tanda baca koma di tengah kalimat.
- Ibu pergi ke pasar membeli beras, sayur, buah, garam dan telur.
e. Penulisan daftar pustaka dan catatan kaki
Selain titik, penulisan daftar pustaka dan catatan kaki juga menggunakan tanda baca koma untuk memisahkan antara informasi sebuah sumber referensi. Berikut ini contoh penulisannya:
- W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia. 1967), hlm. 4.
f. Penulisan kalimat bertingkat
Penggunaan tanda baca koma dalam kalimat bertingkat berfungsi mengapit keterangan tambahan yang tidak membatasi. Berikut ini contoh penulisannya:
- Semua orang, baik orang dewasa maupun anak-anak, bisa terinfeksi virus corona Covid-19.
g. Penulisan gelar
Penggunaan tanda baca koma dalam penulisan gelar berfungsi membedakan antara singkatan nama seseorang dan gelar akademiknya. Berikut ini contoh penulisannya:
- Baskara Mahendra, S.Pd.
h. Pemisah partikel
Tanda baca koma juga digunakan sebagai pemisah partikel atau kata tertentu dengan kalimat intinya, seperti wow, wah, hati-hati, awas dan sebagainya. Berikut ini contoh penulisannya:
- Hati-hati, virus corona tetap bisa menyerang orang yang sudah suntik vaksin.
3. Penggunaan tanda baca tanya (?)
Penggunaan tanda baca tanya berfungsi menunjukkan sebuah kalimat tanya, yang tidak perlu diakhiri lagi menggunakan tanda baca titik. Berikut ini beberapa fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca tanya.
a. Penulisan kalimat tanya
Penggunaan tanda baca tanya di akhir kalimat paling umum untuk menunjukkan kalimat tanya. Berikut ini contoh penulisannya:
- Di mana kamu isolasi mandiri selama positif Covid-19?
b. Penulisan dalam tanda kurung
Tanda baca tanya juga digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan kalimat yang disangsikan atau belum bisa dibuktikan faktanya. Berikut ini contoh penulisannya:
- Bumi akan tetap berbentuk bulat meskipun tanpa atmosfer (?)
4. Penggunaan tanda baca seru (!)
Penggunaan tanda baca seru juga bisa berfungsi untuk mengakhiri kalimat, yang tujuannya menegaskan, mengajak atau mempengaruhi seseorang. Berikut ini beberapa fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca seru.
a. Penulisan kalimat perintah
Tanda baca seru paling sering digunakan untuk membuat kalimat perintah. Berikut ini contoh penulisannya.
- Buanglah sampah pada tempatnya!
b. Penunjuk ekspresi terkejut
Tanda baca seru juga bisa digunakan untuk menggambarkan ekspresi kaget, semangat hingga emosi dalam sebuah kalimat maupun kata. Berikut ini contoh penulisannya:
- Maju terus pantang mundur, semangat!
5. Penggunaan tanda baca titik dua (:)
Tanda baca titik dua memang jarang ditemui dalam karya tulis, tetapi masih cukup sering digunakan. Berikut ini, beberapa fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca titik dua.
a. Penulisan identitas penerbit
Tanda baca titik dua juga biasa digunakan dalam daftar pustaka untuk penulisan identitas penerbitnya. Berikut ini contoh penulisannya:
- Kompas, 2 (2020), 30:15
b. Penulisan dialog pelaku
Tanda baca titik dua cukup sering digunakan dalam karya tulis novel atau drama untuk menunjukkan dialog atau percakapan pelaku. Berikut ini contoh penulisan dialognya:
- Faishal : Pakai maskermu!
Ali : (memakai masker)
c. Penulisan daftar atau keterangan jelas sesudah kata
Penggunaan tanda baca titik dua juga berfungsi menyebutkan sebuah daftar, ungkapan maupun keterangan lengkap. Berikut ini, contoh penulisannya:
- Ketua RT : Andi Hasanudin
6. Penggunaan tanda baca titik koma (;)
Penggunaan tanda baca titik koma sering disamakan dengan tanda baca titik dua. Padahal, penggunaannya mirip dengan tanda baca koma dalam kalimat. Tapi, tanda baca ini baru bisa digunakan ketika ada dua penempatan tanda koma. Berikut ini contohnya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca titik koma.
a. Memisahkan kalimat
Tanda baca titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara, seperti:
- Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
7. Penggunaan tanda baca hubung (-)
Ada beberapa pola kalimat yang membutuhkan tanda baca hubung. Tapi, tanda baca ini paling sering digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang mengalami pengulangan. Berikut ini fungsinya untuk menghindari kesalahan penggunaan tanda baca hubung.
a. Menyambung suku kata
Penggunaan tanda baca hubung berfungsi untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena pergantian baris, seperti:
- Adakalanya kita harus berhenti mengkhayal-
kan sesuatu terlalu tinggi.
b. Menyambung kata ulang
Penggunaan tanda baca hubung juga berfungsi menyambung unsur-unsur kata ulang, seperti:
- Anak-anak, kupu-kupu, maju-mundur
c. Memperjelas hubungan
Penggunaan tanda baca hubung bisa berfungsi untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan penghilangan bagian kelompok kata, seperti:
- Ber-evolusi
d. Merangkai unsur bahasa Indonesia dan bahasa Asing
Penggunaan tanda hubungan pun berfungsi merangkai satu kata yang terdiri dari unsur Bahasa Indonesia dan bahasa asing, seperti:
- Pen-tackle-an
e. Merangkai kata depan dengan huruf kapital
Tanda baca hubung juga digunakan untuk merangkap kata depan dengan huruf kapital, seperti se- yang diikuti huruf kapital, ke- diikuti angka atau singkatan huruf kapital dengan imbuhan. Contohnya:
- se-Indonesia, mem-PHK-kan, ke-5
8. Penggunaan tanda baca pisah (–)
Tanda baca pisah memang mirip tanda baca hubung, tapi penggunaan kedua sangat berbeda. Tanda baca pisah digunakan sebagai pengapit antara keterangan tambahan dan sebuah kalimat. Berikut ini contohnya agar terhindar dari kesalahaan penggunaan tanda baca pisah.
a. Pemisah dua bilangan
Tanda baca pisah biasanya digunakan di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti “sampai”, contohnya:
- 2010–2009
b. Menegaskan keterangan aposisi
Penggunaan tanda baca pisah biasanya digunakan untuk menegaskan keterangan aposisi sehingga kalimat lebih jelas, contohnya:
- Anak pertama pas Budi — yang tinggal di Jogja — telah melahirkan anak pertamanya.
c. Membatasi penyisipan kata
Penggunaan tanda baca pisah berfungsi membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus, contohnya:
- Kemerdekaan bangsa itu — saya yakit akan tercapai — diperjuangan oleh bangsa itu sendiri.
9. Penggunaan tanda baca miring (/)
Penggunaan tanda baca miring sangat berfungsi dalam surat menyurat untuk mengganti kata tiap. Berikut ini, cara penulisannya agar terhindar dari kesalahan penggunaan tanda baca miring.
a. Pengganti kata hubung
Tanda baca garis miring bisa digunakan sebagai pengganti kata dan maupun atau, contohnya:
- Laki-laki/perempuan
b. Penulisan nomor surat dan kalimat
Penggunaan tanda baca garis miring biasanya untuk menulis nomor surat dan penandaan masa tahun yang terbagi dua, contohnya:
- No. 12/PK/2005
10. Penggunaan tanda baca petik (“…”)
Penggunaan tanda baca petik memiliki fungsi berbeda. Dalam bahasa indonesia, tanda baca petik untuk mengapit judul makalah, judul rubrik, bab atau judul karangan lainnya. Berikut ini contohnya supaya terhindar dari kesalahan penggunaan tanda baca petik.
a. Penulisan istilah ilmiah
Penggunaan tanda baca petik berfungsi untuk mengapit istilah ilmiah yang asing dan memiliki arti khusus, contohnya:
- Dalam istilah asing, kondisi semacam ini disebut sebagai “jeopardy”.
b. Petikan langsung
Tanda baca petik berfungsi untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan atau bahan tertulis lainnya, contohnya:
- Pasal 36 UUD 1945, berbunyi “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”.
c. Mengapit judul
Penggunaan tanda baca petik juga berfungsi untuk mengapit judul syair, karangan atau bab dalam sebuah kalimat, contohnya:
- Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” yang diterbitkan dalam harian Tempo
Artikel Terkait:
Kesalahan Penggunaan Awalan Di
Penulisan Huruf Kapital yang Benar
Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku
Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut:
Ebook : Cara Praktis Menulis Buku
Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar
Ebook : Self Publishing
Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf
Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi