Menulis Buku

Aturan Penulisan Nama Ilmiah pada Judul dan Teks

Jika Anda menyusun karya tulis ilmiah dan mencantumkan nama ilmiah, sudahkah sesuai dengan aturan penulisan nama ilmiah? Nama ilmiah bisa disebut sebagai nama biologi untuk nama hewan dan tumbuhan menggunakan bahasa Latin. 

Sampai saat ini penamaan untuk nama biologi berbagai hewan dan tumbuhan masih menggunakan bahasa Latin yang menjadi standar sejak lama. Terkait hal ini, tentu akan berbenturan dengan tata aturan penulisannya sesuai EYD (Ejaan yang Disempurnakan). 

Sehingga muncul pertanyaan, apakah nama biologi pada judul ditulis dengan huruf kapital semua? Apakah di dalam tubuh teks perlu ditulis dengan huruf miring? Bisa juga muncul pertanyaan lainnya, dan berikut penjelasan untuk menemukan jawabannya. 

Aturan Penulisan Nama Ilmiah

Membahas mengenai aturan penulisan nama ilmiah dalam karya tulis ilmiah, perlu diawali dengan memahami nama ilmiah. Nama ilmiah adalah enamaan pada makhluk hidup menggunakan binomial nomenklatur yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus.

Nama ilmiah sering disebut juga sebagai nama biologi, sebab digunakan untuk penamaan berbagai jenis dan spesies hewan maupun tumbuhan. Oleh Carolus Linnaeus yang menjadi pencetus aturan penamaan ilmiah ini menggunakan bahasa Latin. 

Nama ilmiah hewan dan tumbuhan menggunakan prinsip tata nama binomial atau binomial nomenklatur, yaitu penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial berarti dua nama) dari sistem taksonomi (biologi) dengan mengambil nama genus (marga) dan nama spesies (jenis).

Sehingga nama ilmiah suatu hewan dan tumbuhan biasanya terdiri dari dua kata. Kata yang pertama menunjukan nama genus atau marga, sementara kata kedua menunjukan nama spesies atau jenis. 

Aturan penulisan nama ilmiah dengan binomial nomenklatur adalah sebagai berikut: 

  1. Huruf pertama pada genus menggunakan huruf kapital, sedangkan huruf pertama pada nama spesies menggunakan huruf kecil.
  2. Nama ilmiah yang digunakan harus merupakan bahasa Latin atau bahasa non-Latin namun ditulis seperti bahasa Latin. Misalnya, Durio zibethinus (durian).
  3. Jika diketik dengan komputer, maka kedua kata tersebut harus ditulis miring (italic) dan apabila ditulis tangan maka harus digarisbawahi.
  4. Jika nama spesiesnya terdiri dari 2 kata, maka kata kedua dan selanjutnya dapat digabung atau diberi tanda strip (-). Contoh binomial nomenklaturnya adalah pada nama bunga sepatu, yakni Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
  5. Jika ingin mencantumkan nama penemu hewan atau tumbuhan tersebut, maka harus diletakkan di belakang nama spesies baik dalam bentuk nama singkatan atau bisa juga secara lengkap. Syaratnya, nama tersebut tidak dicetak miring, tidak digarisbawahi, dan ditulis dengan awalan huruf kapital.

Menulis buku ilmiah tidak bisa lepas dengan penggunaan kata baku yang benar. Untuk itu, kuasai kata baku dari tulisan berikut:

Penulisan Nama Ilmiah di Karya Ilmiah

Melalui penjelasan sebelumnya, maka bisa dipahami seperti apa tata cara penulisan nama ilmiah pada karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah disini mencakup artikel untuk prosiding, jurnal ilmiah, makalah, buku ilmiah, paper, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Jika dari penjelasan sebelumnya masih bingung, sebab memang penulisan nama biologi untuk hewan maupun tumbuhan sifatnya menyeluruh. Artinya bisa dicantumkan di judul, abstrak, dan bagian lain dari karya tulis ilmiah tersebut. 

Seperti yang diketahui, aturan untuk penulisan judul mengacu pada EYD yang menjelaskan adanya penggunaan huruf kapital, huruf kecil, dan dicetak miring. Lalu, seperti apa aturan detail penulisan nama ilmiah dalam karya ilmiah tersebut? Berikut penjelasannya: 

1. Pada Teks Kalimat

Aturan pertama adalah ketika nama ilmiah ditulis atau dicantumkan pada teks kalimat, di luar judul. Maka ada beberapa aturan yang perlu dipahami, berikut penjelasannya: 

a. Huruf Pertama pada Genus Ditulis Huruf Kapital

Aturan penulisan nama biologi untuk hewan dan tumbuhan yang pertama adalah penggunaan huruf kapital untuk genus, yakni kata pertama dalam binomial nomenklatur adalah nama genus hewan atau tumbuhan. 

Nama genus ini diawali dengan huruf kapital pada huruf pertama. Sementara untuk nama yang menunjukan spesies atau kata kedua dari nama ilmiah ditulis sepenuhnya dengan huruf kecil. 

b. Ditulis dengan Huruf Miring

Aturan kedua dalam penulisan nama ilmiah pada karya tulis ilmiah adalah penggunaan jenis huruf cetak. Jika mengetik menggunakan komputer, maka wajib ditulis dengan huruf miring atau italic. 

c. Diberi Garis Bawah

Beberapa dari peneliti mungkin menulis karya tulis ilmiah secara manual memakai kertas dan pena atau pensil. Maka aturan penulisan nama biologi adalah diberi garis bawah untuk menandakan kata tersebut adalah nama ilmiah. 

2. Pada Judul

Dalam menyusun karya tulis ilmiah yang terikat dengan sejumlah aturan, penulisan nama ilmiah bersifat khusus. Sebab aturan untuk penulisannya di teks kalimat berbeda ketika dicantumkan pada judul. 

Artinya, ketika nama ilmiah hewan dan tumbuhan masuk ke judul maka aturannya berbeda ketika masuk ke teks di karya tulis ilmiah. Secara umum, aturan penulisan nama ilmiah pada judul karya tulis ilmiah sesuai dengan aturan penulisan pada teks. 

Yakni tetap memakai huruf kapital pada genus, disusul dengan dicetak miring atau diberi garis bawah jika ditulis manual dengan tangan. Meskipun judul disusun seluruhnya dengan huruf kapital. 

Maka nama ilmiah ditulis sesuai aturan binomial nomenklatur yang sudah dijelaskan. Berikut contohnya pada judul: 

PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS. 

Catatan: pada contoh tersebut, nama ilmiah Glycine max tetap ditulis sesuai dengan aturan penulisan binomial nomenklatur. Aturan ini berlaku secara global atau sudah mendunia. 

Tak hanya penulisan nama ilmiah, Anda juga perlu memahami aturan lain saat menulis judul:

Contoh Penulisan Nama Ilmiah yang Benar

Jadi, dengan penjelasan di atas para penulis dan peneliti yang hendak menyusun karya tulis ilmiah tidak lagi bingung dengan tata aturan penulisan nama ilmiah. Baik pada teks atau kalimat maupun pada judul karya tulis ilmiah tersebut. 

Berikut adalah beberapa contoh nama ilmiah untuk beberapa jenis hewan dan tumbuhan menyesuaikan dengan aturan binomial nomenklatur yang dijelaskan sebelumnya: 

1. Nama Ilmiah Tumbuhan

  1. Oryza sativa (padi)
  2. Zea mays (jagung)
  3. Mangifera indica (mangga)
  4. Cocos nucifera (kelapa)
  5. Allium cepa (bawang merah)
  6. Allium sativum (bawang putih)
  7. Citrus sinensis (jeruk manis)
  8. Eugenia aquea (jambu air)
  9. Musa paradisiaca (pisang)
  10. Carica papaya (pepaya)
  11. Nephelium lappaceum L (rambutan)
  12. Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan)
  13. Coelogyne pandurata (anggrek hitam)
  14. Solanum melongena (terung)
  15. Capsicum annum (cabai)
  16. Kaempferia galanga (kencur)
  17. Garcinia mangostana (manggis)
  18. Salacca zalacca (salak)
  19. Manilkara kauki (sawo kecik)
  20. Schleichera oleosa (kesambi)

2. Nama Ilmiah Hewan

  1. Virgatus penerima (virgatus penerima)
  2. Machairamphus aleinus (alap-alap kelelawar)
  3. Pernis ptilorhynchus (alap-alap madu)
  4. Falco moluccensis (Falco moluccensis)
  5. Elanus hypoleucus (alap-alap tikus )
  6. Cygnus cygnus (angsa)
  7. Canis lupus (anjing)
  8. Canis lupus (ayam)
  9. Hemidactylus frenatus (cicak)
  10. Loligo indica (cumi-cumi)
  11. Ovis nivicola (domba salju)
  12. Elephas indicus (gajah)
  13. Clarias batrachus (ikan lele)
  14. Jerapah camelopardalis (jerapah)
  15. Mabouya multifasciata (kadal)
  16. Blattaria sp. (kecoa)

Itulah detail penjelasan mengenai tata aturan penulisan nama ilmiah pada karya tulis ilmiah, baik pada teks maupun judul. Sehingga bisa dijadikan panduan untuk menghindari kesalahan. 

Mau tulisan Anda mudah dipahami pembaca? Tulis dengan ‘kalimat efektif’, tulisan berikut akan membantu Anda:

Apakah Anda sudah menerapkan aturan di tulisan ini? Jika sudah tetapi masih menemukan kesulitan, silakan tulis pertanyaan Anda di kolom komentar.

Jangan lupa bagikan tulisan ini ke rekan Anda yang sedang menulis karya tulis ilmiah agar naskahnya tak banyak revisi. Semoga bermanfaat!

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

4 minggu ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

4 minggu ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

4 minggu ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

4 minggu ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

4 minggu ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

4 minggu ago