Penerbit Buku

Perbedaan ISBN 10 dan 13

Perbedaan ISBN 10 dan 13. Bagi penulis, pemahaman tentang perbedaan ISBN 10 dan 13 mungkin tidak terlalu penting. Namun, paham tentang keduanya bisa menjadi nilai tambah khususnya untuk penulis yang ingin bukunya punya ISBN dengan sistem baru. Sehingga bisa mengikuti aturan yang ada dan bisa memilih penerbit yang sesuai. Yakni yang menggunakan sistem ISBN terbaru. 

ISBN atau International Standard Book Number (Nomor Buku Standar Internasional) merupakan kode unik berisi deretan angka yang menjadi identitas sebuah buku. Setiap buku punya ISBN dengan susunan angka tersendiri, masing-masing angka punya arti. Setiap angka dengan arti tersendiri dipisahkan penulisannya dengan tanda strip (-).  

ISBN menjadi komponen penting bagi sebuah buku agar data atau identitas buku tercantum di Perpusnas (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia). Adanya ISBN menunjukan buku diterbitkan sesuai dengan prosedur, yakni lewat penerbit resmi. ISBN kemudian ada dua, pertama iSBN 10 dan ISBN 13. Apa perbedaan keduanya? 

Pengertian ISBN 10

ISBN 10 merupakan ISBN yang terdiri dari 10 digit angka, sehingga ISBN jenis ini memiliki susunan angka acak berjumlah 10 digit. ISBN 10 bisa dikatakan sebagai generasi pertama dalam hal ISBN pada buku. Merupakan cikal bakal dari penerapan ISBN pada buku yang diterbitkan sesuai prosedur di seluruh dunia. ISBN 10 dimulai dengan kode 978. 

Sistem ISBN sendiri diketahui diprakarsai atau ditemukan oleh Gordon Foster, dan penemuan ini atas dasar kebutuhan untuk mengetahui identitas setiap buku. Sekedar mengandalkan judul ternyata tidak cukup untuk membedakan antara satu buku dengan buku lain dari beberapa penulis. 

Aktualnya, tidak sedikit dua penulis atau lebih yang menulis buku dengan judul yang sama. Dalam sistem database jika harus memasukan judul yang sama dengan nama penulis berbeda akan memakan waktu lama. Lain halnya jika identitas buku dibuat dalam bentuk kode angka. Maka ISBN kemudian lahir dan terus digunakan sampai sekarang. 

Pengertian ISBN 13

ISBN 13 sama seperti ISBN 10, merupakan ISBN yang terdiri dari 13 digit angka. Sehingga pada ISBN jenis ini dijumpai susunan kode angka berjumlah 13 digit. Kenapa ISBN 13 muncul? Dasar utama ISBN 13 muncul dan diterapkan adalah karena tidak lagi memungkinakn untuk menggunakan ISBN 10. 

Pihak penerbit sudah kehabisan angka, jadi deretan angka pada dasarnya ada 10 dimulai dari angka 1 sampai angka 0. Semua angka kemudian dikombinasikan membentuk urutan bilangan yang kita ketahui sampai sekarang. 

Semakin lama susunan angka ini akan semakin habis, dan jika menggunakan susunan angka yang sama maka identitas buku tidak lagi unik. Satu-satunya solusi adalah membangun ISBN baru yakni ISBN 13 yang kemudian terdiri dari 13 digit angka.

ISBN 13 sendiri baru mulai diterapkan pada 1 Januari 2007 sampai sekarang dan dimulai dengan kode 979. Buku lama yang diterbitkan dengan ISBN 10 juga bisa mendapatkan ISBN 13 yang bisa diurus online. Yakni melalui laman http://www.barcoderobot.com/isbn-13.html 

Namun, sampai detik ini proses mengurus ISBN tidak bisa dilakukan perorangan melainkan diurus oleh pihak penerbit. Jadi, penulis yang ingin mendapatkan ISBN 13 tidak perlu mengurus sendiri. Melainkan diurus sekaligus oleh penerbit yang sudah dipilih sejak awal.  

Perbedaan ISBN 10 dan 13

Melalui penjelasan di atas, lalu apa saja perbedaan ISBN 10 dan 13? Keduanya sama-sama ISBN untuk buku yang diterbitkan sesuai dengan prosedur di sebuah penerbit. Keduanya diketahui juga memiliki sejumlah perbedaan, berikut detailnya: 

1. Definisi

Perbedaan yang pertama terletak pada definisi, dimana ISBN 10 merupakan ISBN yang terdiri dari 10 digit angka. Sementara ISBN 13 merupakan ISBN yang terdiri dari 13 digit angka. ISBN 13 kemudian memiliki kode dan barcode yang lebih panjang dibandingkan dengan ISBN 10. 

2. Sistem

Jika dilihat dari aspek sistem, maka perbedaan ISBN 10 dan 13 adalah ISBN 10 merupakan sistem alma. Sementara ISBN 13 merupakan sistem baru yang mulai diterapkan pada 1 Januari 2007 lalu dan masih digunakan sampai sekarang. 

Jadi, jika menemukan buku dengan ISBN sebanyak 10 digit maka merupakan buku yang diterbitkan sebelum Januari 2007. Setelahnya, dijamin buku tersebut punya 13 digit kode ISBN. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa saat ini sudah tidak ada penerbit yang menyediakan ISBN 10. Sebab merupakan sistem lama yang kemudian sudah tergantikan oleh ISBN 13. ISBN 10 digantikan bukan karena sistemnya buruk, melainkan susunan angka ada ISBN sudah habis (kehabisan angka).  

3. Angka Awal

Perbedaan ISBN 10 dan 13 berikutnya terletak pada angka awal. Jadi kode ISBN memiliki beberapa susunan angka yang terbagi menjadi 3 digit, 2 digit, dan ada yang yang 1 digit. Masing-masing kelompok angka memiliki makna, 3 angka paling depan menunjukan sistem ISBN yang digunakan. 

Jika buku menggunakan kode awal 978 maka buku tersebut memiliki ISBN 10 dan terbit sebelum Januari 2007. Sebaliknya, jika 3 kode awal pada ISBN dimulai dari angka 979 maka merupakan buku dengan ISBN 13 dan merupakan terbitan baru. Yakni buku yang mulai diterbitkan sejak 2007 sampai sekarang. 

ISBN selain mengidentifikasi sistem ISBN mana yang digunakan, deretan angkanya juga mengidentifikasi informasi lain. Misalnya penerbit mana yang menerbitkan buku tersebut, nomor item, dan juga digit periksa. 

Baca Juga:

Penerbit Mana yang Menyediakan ISBN 13?

Berhubung ISBN 13 merupakan sistem ISBN yang baru, maka sudah tentu para penulis yang menerbitkan buku di tahun ini akan memakai sistem tersebut. Sebab sudah tidak lagi memungkinkan untuk menggunakan ISBN 10, karena susunan angkanya sudah habis. Oleh sebab itu, tidak perlu repot mencari penerbit dengan ISBN 10 karena dijamin sudah tidak ada. 

Kemudian salah satu rekomendasi penerbit yang bisa dituju untuk mendapatkan ISBN 13 adalah penerbit deepublish yang berbasis di Yogyakarta. Melayani penerbitan buku dengan genre tertentu dan merupakan penerbit resmi. Penerbit deepublish juga sudah melayani pengurusan ISBN, dan menggunakan ISBN 13. 

Melalui penjelasan tentang perbedaan ISBN 10 dan 13 di atas maka kini para penulis tidak perlu bingung lagi. Sebab sudah seharusnya menerbitkan buku dengan ISBN 13 karena merupakan sistem baru. Lalu, apakah buku dengan ISBN 10 akan ditarik peredarannya? Tentunya tidak, karena ISBN 10 sama resminya dengan ISBN 13. 

ISBN 13 hanya pengembangan dari ISBN 10 tersebut, sehingga keduanya sama-sama menunjukan buku diterbitkan melalui jasa penerbit. Sehingga menunjukan buku tersebut berkualitas karena melalui proses pengecekan oleh editor masing-masing penerbit. 

Informasi lebih detail mengenai ISBN dan apa saja yang perlu dilengkapi penulis untuk menerbitkan buku lengkap dengan ISBN, bisa menghubungi CS penerbit deepublish

Artikel Terkait:

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Ketik Ulang agar Tidak Plagiat, Emang Bisa?

Dalam menyusun karya tulis ilmiah maka akan identik dengan penambahan kutipan. Kutipan ini biasanya dicantumkan…

2 minggu ago

8 Cara Mencari Sinonim Kata untuk Prafrase

Salah satu upaya yang umum dilakukan penulis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan melakukan parafrase. Teknik…

2 minggu ago

Cara Mengubah Kata agar Tidak Plagiat dan Toolsnya

Ada banyak cara bisa dilakukan peneliti untuk menghindari plagiarisme saat menyusun karya ilmiah, salah satunya…

2 minggu ago

Cara Bebas Finansial bagi Akademisi, Bisa?

Berada di kondisi bebas finansial menjadi impian banyak orang di dunia, bisa jadi Anda termasuk…

2 minggu ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Buku Ber-ISBN di Jakarta

Bagi sebuah perguruan tinggi, memastikan dosen-dosen di bawah naungannya menerbitkan buku ber-ISBN adalah hal penting.…

2 minggu ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Karya Ilmiah di Jakarta

Setiap perguruan tinggi di Indonesia tentu ingin memaksimalkan pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama). Ada banyak…

2 minggu ago