Daftar Isi
Hasil klasterisasi diketahui berupa pembagian lima klaster perguruan tinggi, salah satunya perguruan tinggi klaster Madya. Klaster Madya menjadi klaster tengah yang memiliki skor rata-rata yang tidak terlalu buruk sekaligus tidak terlalu bagus.
Hanya saja, karena klasterisasi ini menunjukan kinerja sebuah perguruan tinggi dalam melaksanakan aktivitas tri dharma. Tentunya semua PT berharap bisa masuk ke klaster lebih tinggi lagi, misalnya di Utama atau bahkan di klaster Mandiri. Adakah cara untuk mencapainya?
Pada saat membahas mengenai klasterisasi perguruan tinggi maka dijamin akan membahas lima klaster di dalamnya. Hasil klasterisasi akan memecah perguruan tinggi yang dinilai ke dalam lima klaster.
Dimulai dari klaster Mandiri sebagai klaster tertinggi, kemudian klaster Utama, Madya, Pratama, dan Binaan (Prakualifikasi). Salah satu klaster yang menarik untuk dibahas adalah klaster Madya.
Perguruan tinggi klaster Madya adalah kelompok kualifikasi perguruan tinggi dengan akreditasi C atau Baik dan memiliki skor SINTA kurang lebih 50 Pctile dari total perguruan tinggi binaan Dikbud Ristek yang terdaftar di PDDikti.
Semua perguruan tinggi yang masuk di dalam klaster Madya maka semua programnya akan direview oleh DRTPM. Hal ini tentu berbeda dengan PT yang ada di klaster Mandiri yang bisa melakukan review secara mandiri tanpa ada campur tangan pihak DRTPM.
Lalu, adakah suatu pengaruh besar yang akan diterima perguruan tinggi klaster Madya? Jawabannya tentu saja ada. Meskipun untuk kegiatan penelitian dan pengabdian pada akhirnya akan direview oleh DRTPM.
Hanya saja, karena basis penilaian klasterisasi ini adalah dari data di SINTA yang juga mencakup skor SINTA para dosen di bawah naungan sebuah perguruan tinggi. Maka akan mempengaruhi porsi dari keikutsertaan dalam program hibah penelitian DRTPM.
Skor SINTA yang dicapai dosen maupun sebuah PT secara umum menjadi syarat untuk bisa ikut serta dalam program hibah. Baik hibah penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi ilmiah, dan lain sebagainya dari Dikbud Ristek.
Oleh sebab itu, dengan masuk ke perguruan tinggi klaster Madya maka peluang untuk bisa ikut program hibah semakin besar. Hal ini tentu saja ikut memperbesar peluang untuk lolos seleksi proposal usulan dan menjadi penerima program hibah tersebut.
Hal menarik lainnya dari klaster Madya adalah di dalam program Kosabangsa. Dalam program ini, seluruh PT yang masuk klaster Madya bisa masuk ke PT Pendamping maupun PT Pelaksana.
Sehingga tak hanya melaksanakan program, akan tetapi juga memberi kontribusi berupa inovasi dan teknologi dari temuan dosen di bawah naungan perguruan tinggi tersebut. Sehingga perguruan tinggi klaster Madya bisa berkolaborasi dengan PT klaster di atasnya maupun di bawahnya.
Baca Juga:
Lalu, dari hasil klasterisasi terbaru yakni di tahun 2023 ada perguruan tinggi mana saja yang masuk ke klaster Madya? Pada klasterisasi tahun 2023, diketahui ada 2.157 perguruan tinggi (baik PTN maupun PTS) yang di klasterisasi.
Melalui surat edaran dengan nomor 0183/E5.5/AL.04/2023 tanggal 8 Maret 2023, diumumkan seluruh hasil klasterisasi. Dimana ada 40 PT yang masuk klaster Mandiri, 160 masuk klaster Utama, dan ada 238 perguruan tinggi klaster Madya.
Berikut daftar perguruan tinggi yang masuk dalam klaster madya:
Daftar lengkap dapat Anda akses pada surat edaran No.0183/E5.5/AL.04/2023.
Meskipun masuk ke dalam daftar perguruan tinggi klaster Madya cukup menguntungkan. Namun, jika sebuah perguruan tinggi masih dalam kondisi bisa memilih tentunya ingin masuk ke klaster lebih tinggi. Bila perlu masuk jajaran klaster Mandiri.
Sebab, sekalipun klasterisasi ini bukan pemeringkatan yang menunjukan kualitas layanan pendidikan kepada masyarakat. Namun, hasil klasterisasi menunjukan kinerja pergruuan tinggi dalam menjalankan tri dharma yang tentu berimbas pada reputasi di hadapan masyarakat.
Lalu, bisakah menaikkan hasil klasterisasi? Jawabannya tentu saja bisa, kuncinya adalah memaksimalkan pencapaian dari 6 indikator penilaian klasterisasi, yaitu kelembagaan, kekayaan intelektual, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi, sumber daya manusia, dan revenue generating.
Jika mampu memaksimalkan pencapaian enak indikator tersebut, maka nilai klasterisasi akan naik. Begitu juga dengan klaster PT yang nantinya dijamin naik klaster. Hanya saja mengejar seluruh indikator tersebut tentu berat.
Maka setiap PT bisa fokus mengejar beberapa indikator yang memang sangat memungkinkan untuk dikejar. Bagaimana dengan menerbitkan buku? Dalam PO PAK maupun PO BKD dijelaskan bahwa tugas dosen salah satunya melakukan publikasi.
Tak hanya jurnal ilmiah akan tetapi juga menerbitkan buku sesuai standar Dikti. Sehingga para dosen dijamin akan semangat untuk menulis dalam upaya memenuhi BKD sekaligus mengembangkan karir akademik.
Selain itu, menerbitkan buku ternyata juga menjadi indikator penilaian klasterisasi perguruan tinggi. Ada tiga buku yang masuk penilaian tersebut, yakni buku ajar, referensi, dan monograf.
Jadi, para dosen di sebuah perguruan tinggi klaster Madya yang ingin menaikkan klasterisasi di tahun berikutnya. Bisa mencoba memaksimalkan kegiatan menerbitkan buku, terutama dari tiga buku seperti pada gambar tersebut.
Untuk mendukung pelaksanaan tri dharma institusi, Penerbit Deepublish memiliki layanan Kerjasama Institusi yang akan membantu institusi Anda dalam menaikkan klasternya melalui buku. Bentuk Kerjasama Intitusi dengan Penerbit Deepublish dapat berupa:
Segera daftarkan institusi Anda dan buat klaster perguruan tinggi Anda meningkat lebih mudah.
Baca Juga:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…