Teknik Menulis

Rapi Atau Rapih? Ini Penulisan Yang Benar

Selalu bingung dengan kata rapi atau rapih? Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang salah kaprah dalam menggunakan kata. Kesalahan itu pun diamini dan tetap menjadi sebuah kebiasaan dalam berkomunikasi sehari-hari. Terlalu umum digunakan, kita pun sampai tidak bisa membedakan antara kata rapi atau rapih itu yang benar yang mana?

Tidak dapat dipungkiri, dalam interaksi sosial dengan orang sehari hari pun kita menggunakan kata yang tidak baku. Menariknya lagi, tidak ada yang peduli kata yang digunakan tersebut disalahkan. Karena memang dianggap sesuatu yang kurang penting jika diterapkan dalam bahasa komunikasi sehari-hari.

Akan berbeda lagi jika penggunaan kata dalam bahasa tulis. Apalagi bahasa tulis seperti skripsi, lomba menulis, ataupun untuk penelitian. Tentu saja penggunakan kata baku wajib diperhatikan. Bahkan, kata sepele seperti penggunaan kata rapi atau rapih pun juga perlu di lihat penulisan kata yang tepat. 

Baca Juga:

15 Macam Tanda Baca: Penggunaan, Fungsi, Contoh dan Cara Penulisan

300+ Kata Baku dan Tidak Baku Yang Sering Dipakai dan Salah

15 Macam Tanda Baca: Penggunaan, Fungsi, Contoh dan Cara Penulisan

Rapi atau Rapih?

Menurut Anda, kata baku manakah yang tepat digunakan? Apakah kata rapi? Atau kata rapih? 

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ditemukan kata rapih. Di sana hanya ditemukan kata ‘rapi’. Dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan  kata rapi dan rapih memang diartikan sama dan orang secara umum pun tahu artinya. Rapi dapat dimaknai dengan teratur, bersih dan enak dipandang mata. 

Penggunaan kata yang tidak baku seperti ini banyak yang menggunakan dengan cara yang salah atau kurang tepat. Banyak yang menganggap hal-hal seperti ini tidaklah terlalu penting. Bagaimanapun juga, semua orang tahu maksud yang disampaikan lewat percakapan sehari-hari. 

Penggunaan kata-kata tidak baku yang sering dianggap sepele seperti inilah yang justru memicu banyak orang menganggap remeh. Membiarkan kesalahan tersebut berlarut-larut. Tanpa dirasa dan disadari, kesalahan yang sepele tersebut menjadi sebuah kesalahan umum dan menjadi kesalahan hampir semua orang. 

Ada contoh lain penggunaan kata yang salah kaprah selain kata rapi atau rapih. Yaitu sebutan untuk menyebut pasta gigi. Era tahun 90-an seangkatan saya dan orangtua saya selalu menyebut pasta gigi dengan sebutan Odol.

Padahal Odol adalah salah satu merek pasta gigi. Sekarang sudah ada banyak sekali merek pasta gigi, meskipun demikian, bagi orang-orang tua masih saja menyebutnya dengan odol. 

Contoh yang mungkin sampai sekarang masih sering kita dengar. Pemilihan kata yang ditujukan untuk sepeda motor, namun di beberapa daerah pedesaan masih banyak ditemukan komunikasi umum menyebut sepeda motor dengan sebutan Honda.

Baca juga :

Seperti yang Anda tahu, nama Honda pun sebenarnya merek sepeda motor yang cukup melegenda pada masanya. Sehingga orangtua atau mungkin nenek kita saat ini menyebut merek motor apapun masih nyaman menyebut dengan Honda. 

Kasus penggunaan kata dan sebutan seperti rapi atau rapih ini hanya sebagian kecil bentuk dari kesalah kaprahan penggunaan kata. Memang penggunaan kata secara lisan lebih sulit dikoreksi atau diluruskan, karena sifatnya eksternal, berhadapan langsung dengan orang-orang di luar. Sedangkan dalam kasus dunia tulis menulis, kesalahkaprahan seperti ini bisa diminimalisir. 

Setidaknya jika orang lain menggunakan kesalahan ini, kita bisa membenarkan untuk penulisan diri sendiri. setiap dalam dunia tulis menulis pun kita bisa langsung menggunakan bahasa yang baku dan tepat agar tidak memperparah kesalahkaprahan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kamu ingin lebih memahami tentang materi ini, kami mempunyai rekomendasi buku yang cocok:

E-book Gratis

Selain memberikan rekomendasi buku, kami juga menyediakan e-book gratis bagi kamu yang tertarik dengan dunia penulisan buku. Ebook ini kami berikan spesial untukmu yang ingin belajar menulis buku. Silahkan download e-book gratis yang Anda butuhkan di bawah ini:

Nah itulah kata yang tepat. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat.

Kontributor : Irukawa Elisa

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Kalimat Asumsi dan Bisa Tidaknya Masuk ke Naskah Ilmiah

Pada saat menyusun suatu karya tulis tertentu, kadang di dalamnya terkandung kalimat asumsi. Misalnya, menjelaskan…

11 jam ago

Data Primer dan Data Sekunder dalam Kegiatan Penelitian

Dalam kegiatan penelitian, proses pengumpulan data menjadi tahap yang krusial. Dalam proses tersebut, peneliti bisa…

11 jam ago

Kaidah Kebahasaan, Unsur, Struktur dan Contohnya

Dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dan dalam menyusun karya tulis, tentunya akan mengacu pada…

11 jam ago

Meta Analisis dan 3 Tahap Penerapannya dalam Penelitian

Kegiatan penelitian yang memanfaatkan data dari sumber-sumber sekunder biasanya akan dianalisis dengan metode meta analysis…

11 jam ago

Penelitian Longitudinal: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, Contoh

Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam jangka panjang, umumnya menjadi penelitian longitudinal. Jenis penelitian ini umum…

11 jam ago

Kata Sapaan dan Aturan Penulisan dalam Kalimat

Setiap bahasa di dunia, termasuk juga bahasa Indonesia memiliki kata sapaan atau nomina sapaan. Dalam…

11 jam ago