Menulis Karya Ilmiah

Studi Literatur: Pengertian, Ciri, Teknik Pengumpulan Datanya

Studi literatur — Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Hampir semua penelitian memerlukan studi literatur atau pustaka. Walaupun orang sering membedakan antara riset kepustakaan (library research) dan riset lapangan (field research), keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Ada banyak manfaat dari sebuah studi literatur dalam proses membuat makalah penelitian. Salah satunya adalah memunculkan ide-ide terbaru dalam penelitian. Sebab tidak ada penelitian yang 100% baru, pasti akan ada irisan duplikasi dari penelitian sebelumnya. 

Dengan mempelajari studi literatur maka dapat mencari ide-ide penelitian, kebaruan penelitian, mempertajam ide, mencari metode yang cocok, atau bahkan untuk melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan ini
GRATIS
! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]

Pengertian Penelitian Studi Literatur

Bagi mahasiswa mungkin sudah tidak asing dengan pembahasan ini. Sebab setiap mahasiswa perlu menguasai bab ini. Studi literatur merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mencari ide atau sumber referensi dalam penelitian. 

Studi literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah studi literatur ini juga sangat familiar dengan sebutan studi pustaka.

Dalam sebuah penelitian yang akan dijalankan, tentunya seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan dalam presentasi yang besar bahwa penelitian tersebut akan gagal. Sumber-sumber yang diteliti pun tidak boleh sembarangan. Sebab tidak semua hasil penelitian bisa dijadikan acuan. 

Beberapa yang umum dan layak digunakan adalah buku-buku karya pengarang terpercaya (lebih disarankan karya akademisi), jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi, dan hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam berbagai bentuk misalnya skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, dan sebagainya. 

Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat  memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Baca Juga: Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya

Pengertian Studi Literatur Menurut Para Ahli

Apa itu studi literatur? Sebelum membahas lebih lanjut, maka Anda perlu mengetahui pengertian studi literatur. Adapun pengertian studi literatur menurut para ahli sebagai berikut:  

1. M. Nazir

Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian mengemukakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. 

2. Danial dan Warsinah

Menurut Danial dan Warsiah (2009:80), studi literatur merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. 

3. J. Supranto

Sementara menurut J. Supranto seperti yang dikutip Ruslan dalam bukunya metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, studi kepustakaan adalah dilakukan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan (Ruslan, 2008:31)

Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

Ciri Penelitian Studi Literatur

Terdapat empat ciri utama sebuah studi literatur. Ciri tersebut akan mempengaruhi sifat da cara kerja penelitiannya. Ciri-ciri tersebut diantaranya: 

1. Berbentuk Teks

Peneliti berhadapan langsung dengan teks atau data angka dan bukan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian, orang atau lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan pendekatan tersendiri pula. Kritik teks merupakan metode yang biasa dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Jadi perpustakaan adalah laborat peneliti kepustakaan dan karena itu, teknik membaca teks menjadi bagian fundamental dalam penelitian kepustakaan.

2. Bersifat Siap Pakai

Data pustaka bersifat siap pakai (ready mode), artinya peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan. Ibarat orang belajar naik sepeda, orang tidak perlu membaca buku artikel atau buku tentang bagaimana teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan riset pustaka. Satu-satunya cara untuk belajar menggunakan perpustakaan dengan tepat ialah langsung menggunakannya. Meskipun demikian, peneliti yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih perlu mengenal seluk-beluk studi perpustakaan untuk kepentingan penelitian atau pembuatan makalah.

3. Bersumber dari Tangan Kedua

Data perpustakaan umumnya sumber sekunder, artinya bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.

4. Tidak Dibatasi Ruang dan Waktu

Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan info statis atau tetap, artinya kapanpun ia datang dan pergi data tersebut tidak akan berubah karena ia sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekan tape atau film).

Tujuan Studi Kepustakaan

Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sistematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut. Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:

  1. Menemukan suatu masalah untuk diteliti.
  2. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti.
  3. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan faktor, indikator, variable dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin dipecahkan.
  4. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti.
  5. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
  6. Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama.

Baca Juga: Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh

Tahap Melakukan Studi Literatur

Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Menurut Hasan (2002) studi literatur dilakukan melalui tiga tahap, yakni mengetahui jenis pustaka yang dibutuhkan, mengkaji dan mengumpulkan bahan pustaka, dan menyajikan studi kepustakaan. Ini detail penjelasannya!

1. Mengetahui jenis pustaka yang dibutuhkan 

Berdasarkan bentuk pustaka, dibedakan atas sumber tertulis, seperti buku-buku pengetahuan, surat kabar, majalah. dan sebagainya dan sumber tidak tertulis, seperti film, slide, manuskrip, relief dan sebagainya.

Berdasarkan isi pustaka, dibedakan atas: 

  • Sumber primer, merupakan sumber bahan yang dikemukakan sendiri oleh orang/pihak pada waktu terjadinya peristiwa atau mengalami peristiwa itu sendiri, seperti buku harian, notulen rapat, dan sebagainya.
  • Sumber sekunder, merupakan sumber bahan kajian yang dikemukakan oleh orang atau pihak yang hadir pada saat terjadinya peristiwa/tidak mengalami langsung peristiwa itu sendiri, seperti buku-buku teks.

2. Mengkaji dan mengumpulkan bahan pustaka

Pengkajian dan pengumpulan bahan pustaka biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut kartu bibliografi atau kartu kutipan. 

Pengkajian dan pengumpulan hasil kajian dalam kartu bibliografi minimal harus mencakup: – Nama variabel atau pokok masalah, 

  • Nama pengarang atau pencetus ide tentang pokok masalah,
  • Nama sumber di mana dimuat penjelasan tentang variabel atau pokok masalah,
  • Tahun yang menunjukkan pada waktu sumber tersebut dibuat atau diterbitkan
  • Nama instansi (lembaga, unit, penerbit dan sebagainya) yang bertanggung jawab atas penerbitan sumber kajian,
  • Nama kota tempat penulisan atau penerbitan sumber kajian,
  • Isi penjelasan tentang variabel atau pokok masalah.

3. Menyajikan studi kepustakaan

Penyajian studi kepustakaan dapat dilakukan dengan cara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Metode Penelitian Studi Literatur

Metode penelitian studi literatur membolehkan kita mencari referensi penelitian lain dari berbagai sumber terpercaya. Ada 7 metode yang dapat dilakukan untuk melakukan Studi Literatur antara lain

1. Pencarian kata kunci

Metode studi literatur yang pertama adalah pencarian kata kunci. Cari kata kunci yang relevan dalam katalog, indeks, mesin pencari, dan sumber teks lengkap.

Ini berguna baik untuk mempersempit pencarian ke judul subjek tertentu dan untuk menemukan sumber yang tidak ditangkap di bawah judul subjek yang relevan.

Untuk mencari basis data secara efektif, mulailah dengan pencarian Kata Kunci, temukan catatan yang relevan, dan kemudian temukan Judul Subjek yang relevan. Di mesin pencari, sertakan banyak kata kunci untuk mempersempit pencarian dan hati-hati mengevaluasi apa yang kamu temukan.

2. Pencarian subjek

Judul Subjek (kadang-kadang disebut Penjelas) adalah istilah atau frasa khusus yang digunakan secara konsisten oleh indeks online atau cetak untuk menggambarkan tentang buku atau artikel jurnal. Ini berlaku untuk Katalog perpustakaan serta banyak basis data perpustakaan lainnya.

3. Pencarian di buku dan artikel ilmiah terkini

Dalam katalog dan basis data, urutkan berdasarkan tanggal terbaru dan cari buku-buku dari majalah ilmiah dan artikel dari jurnal ilmiah. Semakin baru sumbernya, semakin banyak referensi dan kutipan terbaru.

4. Pencarian kutipan dalam sumber-sumber ilmiah

Lacak referensi, catatan kaki, catatan akhir, kutipan, dll dalam bacaan yang relevan. Cari buku atau jurnal tertentu di Katalog perpustakaan. Teknik ini membantu kamu menjadi bagian dari percakapan ilmiah tentang topik tertentu.

5. Pencarian melalui bibliografi yang diterbitkan

Daftar pustaka yang diterbitkan tentang subjek-subjek tertentu sering kali mencantumkan sumber yang terlewatkan melalui jenis pencarian lainnya. Bibliografi adalah judul subjek dalam Katalog, jadi pencarian yang dipandu dengan Bibliografi sebagai subjek dan topik Anda sebagai kata kunci akan membantu Anda menemukannya.

6. Pencarian melalui sumber orang

Tidak hanya melalui buku dan internet, kamu bisa bisa mencari sumber studi literatur dari orang lain, seperti dengan kontak verbal, email. Orang-orang tersebut misalnya profesor atau pustakawan dengan pengetahuan yang relevan.

7. Penjelajahan sistematis

Penjelajahan sistematis dilakukan dengan mengutamakan sumber teks lengkap yang diatur dalam pengelompokkan subjek yang dapat diprediksi. Perpustakaan mengatur buku berdasarkan subjek, dengan buku-buku serupa disimpan bersama.

Menjelajahi tumpukan adalah cara yang baik untuk menemukan buku yang serupa. Namun, di perpustakaan besar, beberapa buku tidak berada di tumpukan utama (misalnya saja, mereka mungkin diperiksa atau di ReCAP), jadi gunakan katalog juga.

Jadi, metode studi literatur dapat dilakukan melalui buku teks atau karya ilmiah dengan pencarian kata kunci, subjek dan kutipan.

Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah

Teknik Pengumpulan Data Studi Literatur

Dalam proses pengumpulan data studi literatur dibutuhkan 3 proses penting, yaitu editing, organizing, dan finding.  

  • Editing: pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara yang satu dengan yang lain;
  • Organizing: mengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan;
  • Finding: melakukan analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah-kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga ditemukan kesimpulan yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.

Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi, peneliti harus yakin bahwa dokumen/ naskah-naskah itu otentik. Setidaknya harus memenuhi syarat berikut ini: 

  • Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu objek atau suasana penelitian.
  • Pengumpulan data perlu didukung pula dengan pendokumentasian, diantaranya melalui: foto, video, USB, dsb. Dokumentasi ini akan berguna untuk mengecek data yang telah terkumpul.
  • Pengumpulan data sebaiknya dilakukan secara bertahap dan sebanyak mungkin peneliti berusaha mengumpulkan.

Contoh Penelitian Studi Literatur

Judul Penelitian: Relevansi Ulul Albab Dalam Q.S Ali Imran Ayat 190-195 Dengan Tujuan Pendidikan Islam.

Penelitian Studi Literatur

a. Jenis penelitian

Dilihat dari jenis penelitiannya, adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

Sebelum melakukan telaah bahan pustaka, peneliti harus mengetahui terlebih dahulu secara pasti tentang dari sumber mana informasi ilmiah itu akan diperoleh. Adapun beberapa sumber yang digunakan antara lain; buku buku teks, jurnal ilmiah,referensi statistik,hasil-hasil penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi,dan internet, serta sumber-sumber lainnya yang relevan.

b. Sifat penelitian

Dilihat dari sifatnya, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan

Teknik Analisa Data

Setelah keseluruhan data terkumpul maka langkah selanjutnya penulis menganalisa data tersebut sehingga ditarik suatu kesimpulan. Untuk memperoleh hasil yang benar dan tepat dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisis isi.

Analisis isi (Content Analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak di media massa. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisa semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan dokumentasi yang lainnya. Sedangkan kaitannya dengan pembahasan yaitu sebagai salah satu upaya penulis dalam memudahkan pemahaman dengan cara menganalisa kebenarannya melalui pendapat para ulama yang kemudian dijadikan acuan penelitian. 

Baca Juga: Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara membuat buku anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago