Saat menulis buku ajar, ternyata tidak hanya bermodalkan penguasaan teknis penulisan saja. Tetapi juga penting menguasai persyaratan awal penulisan buku ajar.
Menulis buku ajar bermodalkan keinginan saja tidak cukup. Perlu diimbangi dengan aspek-aspek lain. Syarat menulis buku ajar dibagi menjadi tiga aspek, yaitu aspek penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa dan kometmen dosen. Berikut uraiannya.
Penguasaan ilmu
Imam besar seperti Imam Syafi’i menyampaikan bahwa ada 6 ilmu syarat menulis buku ajar. Keenam syarat penguasaan ilmu tersebut terdiri kecerdasan, semangat, kesungguhan, memiliki bekal, memiliki guru dan membutuhkan waktu. Berikut ulasannya.
Kecerdasan: Kita tahu sebagai manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan berfikir yang luar biasa. Kemampuan inilah, manusia akhirnya memiliki kecerdasan. Ada banyak bentuk kecerdasan, mulai kecerdasan memecahkan masalah, mengendalikan diri, kecerdasan sosial dan masih banyak bentuk kecerdasan lain seperti kecerdasan intelektual. Pada prinsipnya, semua manusia diciptakan dengan kecerdasannya masing-masing. Orang yang memiliki penguasaan ilmu yang baik, mampu menyeimbangkan antara kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosi.
Semangat: Prinsip dasar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan adalah menjaga semangat. Semangat yang minim, akan menganggu motivasi mencari ilmu. Semangat adalah kunci dasar yang tidak kalah penting. Tanpa semangat yang baik, menulis satu buku akan terasa sulit dan mustahil bisa dilakukan.
Kesungguhan: Semangat yang baik diiringi dengan kesungguhan. Antara kesungguhan dan semangat berjalan beriringan. Penulis buku yang hingga saat ini masih bertahan menulis adalah mereka yang memiliki kesungguhan dan berkomitmen besar.
Memiliki bekal: Hidup butuh bekal, bekal makan, bekal sarana dan bekal ilmu pengetahuan. Memperoleh ilmu pengetahuan pun juga membutuhkan bekal. Bekal pengetahuan bisa berbentuk, usaha, waktu bahkan uang. Jika uang tidak mampu, kita bisa memunggut ilmu dengan mengorbankan waktu.
Memiliki Guru: Ada nasihat berkesan yang pernah penulis dengar dari salah satu guru ngaji, belajarlah pada seorang guru, belajar tanpa guru, gurumu adalah setan. Hal ini menekan begit penting seorang guru dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Guru berfungsi sebagai penasehati dan penunjuk. Guru tahu ilmu yang benar dan ilmu yang salah. Ketika belajar sendiri, darimana tahu ilmu itu salah salah atau benar.
Butuh Waktu: Syarat memperoleh pengetahuan yang terakhir adalah butuh waktu. Ilmu tidak dengan mudah diperoleh dalam sekali belajar dan sekali waktu. Ada yang namannya proses panjang dan waktu yang lama. Semakin lama waktu yang kita habiskan untuk belajar, semakin banyak ilmu dan sudut pandang yang akan kita ketahui.
Maka semakin luwes kita bersikap. Orang yang memiliki banyak ilmu cenderung merunduk seperti padi, bukan berlaku sebaliknya. Begitupun dalam proses penulisan buku. jadi ada upaya untuk belajar dan tidak menutup diri.
Kemampuan berbahasa
Syarat menulis buku ajar yang kedua adalah menguasai penyampaian bahasa. Orang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik lebih mudah menulis dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
Kemampuan bahasa juga salah satu indikator seseorang memiliki pengetahuan. Hal ini terkorelasi, ketika seseorang yang memiliki pengetahuan lebih akan memperoleh sudut pandang lebih dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih banyak dibandingkan orang lain. Penguasaan bahasa yang baik juga salah satu ciri orang yang memiliki kecerdasan menulis dan berbahasa.
Komitmen Dosen
Syarat menulis buku ajar yang tidak kalah penting adalah komitmen. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Komitmen salah satu kunci dan penentu sebuah tulisan itu akan selesai atau tidak. Menulis buku ajar mengandalkan materi yang matang tidak cukup. Karena hampir sebagian besar kasus kegagal menulis disebabkan karena tidak memiliki komitmen yang tinggi.
Banyak yang menyepelekan komitmen. Banyak yang menjadikan komitmen mudah dilanggar dan dipermainkan. Bagaimana menjaga komitmen? Mungkin Anda bisa membuat sanksi untuk diri sendiri agar ada efek jera, agar kedisplinan Anda terbentuk.
Itulah syarat menulis buku ajar agar tetap berjalan lancar. Jika syarat ini masih belum berhasil, bisa jadi masih butuh waktu lebih lama, agar semakin banyak ilmu yang diperoleh. Bagaimana caranya? Bisa mencari materi dan ulasan sebanyak-banyaknya, agar membantu mengolah ide-ide ke dalam bentuk buku. (Elisa)
Anda mau menerbitkan buku? Maka pilihlah penerbit yang menerbitkan buku ber-ISBN dan anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.
Terbitkan saja buku di Penerbit Deepublish! Sudah 5000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor mempercayakan bukunya terbit di sini. Anda tak perlu bingung soal format hingga proses penerbitan, konsultan kami akan membantu hingga buku Anda berhasil terbit!
Tak perlu ragu lagi. Yuk, daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!
Masih bingung dengan buku ajar? Daftar artikel berikut akan memantu Anda memahaminya lebih dalam:
- Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar
- Instrumen Penilaian Buku Ajar Perguruan Tinggi
- Menentukan Segmentasi Buku Agar Diterima Oleh Penerbit Buku
- Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat
- Buku Ajar Anda Selalu Ditolak Penerbit? Kuasai 4 Dasar Kwadran Penilaian Buku Layak Terbit
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!