Tanda Elipsis dan Aturan Penggunaan yang Baik dalam Tulisan

tanda elipsis

Dalam dunia kepenulisan ternyata tanda baca bukan hanya sebatas tanda titik atau mungkin tanda koma. Melainkan lebih kompleks lagi, dimana tanda elipsis termasuk ke dalam salah satunya. 

Tanda baca elipsis ini mungkin bagi beberapa orang terdengar asing di telinga, sebab memang penggunaannya tidak sesering tanda titik maupun tanda koma. Meskipun begitu, jika Anda terjun menjadi penulis maka mengenal tanda baca ini dan aturan penggunaannya sangat penting. 

Apa Itu Tanda Elipsis?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), elipsis adalah tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (…), menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.

Dikutip melalui ivanlanin.medium.com, dijelaskan bahwa elipsis termasuk ke dalam kategori tanda baca penyingkat. Artinya merupakan tanda baca yang menandakan penghilangan satuan bahasa (huruf, kata, dst.). 

Tanda baca penyingkat ada dua jenis, pertama adalah tanda elipsis dan yang kedua adalah tanda apostrof (‘). Kedua jenis tanda baca sering digunakan untuk menyusun suatu karya tulis, baik itu ilmiah maupun non ilmiah ketika memang diperlukan. 

Fungsi Tanda Elipsis

Lalu, apa fungsi dari tanda baca elipsis? Secara sederhana, tanda baca satu ini berfungsi untuk menyingkat suatu kata. Elipsis memiliki fungsi menyingkat kata dalam skala lebih besar dibandingkan dengan tanda apostrof. 

Misalnya, elipsis bisa digunakan untuk memutus suatu kalimat. Sehingga kalimat tidak utuh dan bisa jadi kehilangan satu kata sampai satu klausa utuh. Berbeda dengan apostrof yang akan menghilangkan huruf dalam satu kata. 

Misalnya penulisan tahun 2023 disingkat menjadi ‘23. Meskipun dua angka dihilangkan, pembaca tetap paham yang dimaksud penulis adalah tahun 2023. Hal serupa juga berlaku untuk menghapus salah satu atau beberapa huruf dalam kata. Misal kata “telah” menjadi “‘lah”. 

Penggunaan Tanda Elipsis dan Contohnya

Penggunaan tanda elipsis memang tidak untuk semua kondisi. Ada beberapa kondisi yang memang perlu menggunakannya dan kondisi ini membuat penggunaannya tidak terlalu intens atau sering. 

Tanda baca elipsis secara struktur terdiri dari tiga tanda titik yang disusun berjajar. Penulisannya kemudian dipisahkan dengan spasi dari kata sebelum dan setelahnya. Sementara elipsis di akhir kalimat ditambahkan tanda titik. Sehingga terkesan ada 4 tanda titik. 

Secara umum, kegunaan tanda baca ini ada dua. Berikut penjelasannya: 

1. Menandai Kalimat yang Dihilangkan 

Penggunaan yang pertama dari tanda elipsis dalam menyusun karya tulis adalah untuk menandai kalimat yang dihilangkan. Ketika Anda menyusun suatu soal, maka biasanya akan ditambahkan tanda baca ini. 

Tanda baca elipsis bisa ditempatkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat untuk menunjukan ada bagian kalimat yang hilang atau belum lengkap. Berikut beberapa contohnya: 

  • Kita harus … mengantri untuk mendapatkan tiket. 
  • Semua warga negara harus mau membayar ….

2. Menandai Jeda dalam Ujaran (Kutipan Langsung) 

Penggunaan tanda elipsis yang kedua adalah untuk menandai jeda dalam ujaran atau kutipan langsung. Paling sering dijumpai pada karya tulis non ilmiah seperti novel. 

Dimana pada dialog tokoh ada beberapa yang sengaja diberi jeda untuk menarik emosi pembaca dan membangun suasana. Tanda baca ini menjadi sering ditemukan dalam dialog pada novel atau karya tulis dengan dialog (kutipan langsung) jenis lain.  Berikut contohnya: 

  • “Jadi, menurut saya akan … hmm, lebih mudah kalau seperti ini,”
  • “Jadi, kesimpulan dari apa yang saya sampaikan …. Oh, sudah bel istirahat ternyata,”

Kesalahan Penggunaan Tanda Elipsis

Bicara mengenai tanda elipsis, ternyata masih banyak yang keliru ketika menggunakannya. Dikutip melalui kompas.com, dijelaskan bahwa kesalahan paling sering dari penggunaan tanda baca ini adalah dari jumlah titik. 

Seperti penjelasan sebelumnya, elipsis terdiri dari 3 tanda titik berjajar yang dipisahkan oleh spasi dengan kata sebelum dan setelahnya. Ketika elipsis ada di akhir kalimat maka ditutup dengan tanda titik tanpa spasi. Sehingga terkesan ada 4 tanda titik berjejer. Berikut contohnya: 

  1. Indonesia merdeka pada … dari jajahan Belanda. (di tengah kalimat, ada 3 titik) 
  2. Bagaimana ya cara menanggapi ….  (di akhir kalimat terkesan ada 4 tanda titik). 

Itulah penjelasan mengenai tanda elipsis yang tentu penting untuk dikenal lebih dalam, terutama jika Anda seorang penulis. Jika ada pertanyaan, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda.

Perhatikan penggunaan kata baku yang benar pada naskah Anda, artikel berikut akan membantu:

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama