Daftar Isi
Tipikal dosen saat menguji skripsi. Jika sebentar lagi akan melakukan sidang skripsi maka wajib tahu apa saja tipikal dosen saat menguji skripsi. Saat menjalani sidang skripsi maka akan berhadapan dengan beberapa dosen penguji, bisa dua atau tiga sesuai kebijakan kampus tempat kamu menempuh pendidikan tinggi.
Menghadapi dosen penguji tentu berbeda ketika menghadapi dosen pembimbing. Dosen pembimbing membantu kamu menyusun skripsi dengan baik dan benar. Sementara dosen penguji nantinya berperan menguji skripsi yang kamu susun. Apakah sudah baik dan benar, atau mungkin sudah sesuai dengan landasan teori, atau yang lainnya.
Jadi, ujian sebenarnya pada saat menyusun skripsi bagi mahasiswa semester akhir adalah berhadapan dengan dosen-dosen penguji. Supaya lebih siap mental, maka perlu menyusun persiapan matang sekaligus mengenal tipe-tipe dosen penguji. Sehingga dengan mengenal tipe-tpe ini kamu lebih siap mental.
Selain itu di hari H, juga bisa tahu bagaimana menghadapi dosen penguji dengan tipenya yang khas. Lalu, apa saja tipikal dosen saat menguji skripsi? Temukan jawabannya di bawah ini.
Berikut adalah beberapa tipikal atau tipe dosen yang mungkin akan kamu temui saat menjalani sidang skripsi:
Tipikal dosen penguji yang pertama adalah dosen yang sangat memperdulikan masalah keaslian penelitian. Atau sangat memperhatikan keaslian naskah skripsi yang kamu susun dengan bimbingan dari dosen pembimbing. Dosen satu ini tentu anti sekali dengan yang namanya tindakan plagiat.
Jadi, kalau kamu memang menulis naskah skripsi dengan hasil jerih payah sendiri. Kemudian juga sudah memasukan kutipan sesuai dengan aturan untuk menghindari plagiarisme. Maka bisa berlega hati di ruang sidang, karena dijamin akan lolos dari pengawasan dosen satu ini.
Dosen tipikal ini akan cuek dengan yang namanya kesalahan ejaan, baik ada yang sesuai EYD maupun tidak. Tak juga memperhatikan mengenai konsep penelitian yang dikerjakan. Selain itu kurang memperhatikan juga mengenai struktur penulisan skripsi sudah sesuai atau belum.
Sebab fokus utamanya ada pada keaslian penelitian. Dosen dengan tipikal dosen saat menguji skripsi seperti ini bisa dengan mudah mengetahui praktek plagiarisme. Sehingga harus teliti, baik saat mengambil kutipan maupun menyusun kalimat yang bersumber dari referensi yang digunakan.
Meskipun begitu usahakan tidak mengabaikan pentingnya unsur lain dalam penyusunan skripsi. Baik itu EYD, maupun untuk struktur penulisan. Sebab dosen penguji yang kamu hadapi tentu bukan hanya satu melainkan dua bahkan lebih. Masing-masing punya karakter berbeda.
Jika salah satunya tipe dosen yang fokus pada keaslian penelitian, yang lain bisa fokus pada struktur. Maka mau tidak mau kamu perlu memastikan skripsi yang disusun sudah sempurna. Minimal sesuai dengan pandangan kamu maupun dosen pembimbing.
Baca Juga: 10 Tipe Dosen saat Mengajar Daring, Anda yang Mana?
Tipikal dosen saat menguji sidang skripsi yang kedua adalah dosen yang merasa dirinya berada di level tertinggi. Hal ini memang tidak sepenuhnya keliru, karena dosen yang oleh perguruan tinggi dipercaya menjadi dosen pembimbing maupun dosen penguji tentu merupakan ahli di suatu bidang.
Mereka tentu memiliki ilmu lebih luas dan pengalaman lebih kompleks di bidang keilmuan yang kamu ambil juga saat kuliah. Memahami fakta memang seperti ini, maka tidak ada salahnya memberikan ruang atau “panggung” kepada dosen untuk menunjukan level yang diraihnya.
Sebab ketika bertemu tipikal dosen penguji seperti ini, maka pandangan dan pendapat paling benar adalah dari mereka. Pendapat kamu dan mungkin apa yang ditulis di skripsi bisa jadi masih dianggap salah. Dalam level toleransi paling tinggi, dosen seperti ini akan selalu menganggap kamu salah.
Sebaik dan sesempurna apapun susunan skripsi yang dibuat akan dianggap masih salah. Jadi, ada baiknya mengalah dan tidak menjadikan ruangan sidang sebagai arena untuk bertinju. Toh dengan mengikuti apa kata dosen yang bersangkutan maka kamu sudah berada di titik paling aman.
Kecuali kalau kamu punya argumen yang kuat dan bisa dibuktikan. Maka berdebat dengan tipikal dosen saat menguji sidang skripsi semacam ini bisa dipertimbangkan. Meskipun, meninggalkan perdebatan adalah hal yang tepat untuk diutamakan.
Berikutnya, kamu bisa bertemu dengan tipikal dosen penguji yang kebetulan tidak suka dengan dosen pembimbing. Dalam ruang lingkup profesi dosen tentu ada kemungkinan antara dosen satu dengan dosen yang lain memiliki hubungan kurang baik. Hal ini normal dan wajar.
Hanya saja beberapa dosen tidak bisa berperilaku profesional sehingga mengedepankan ego pribadi. Pada akhirnya pelaksanaan tugas sebagai dosen menjadi tidak atau kurang profesional. Jika salah satunya menjadi pembimbing dan lainnya menjadi penguji, maka sebagai mahasiswa bisa dijadikan “pion”.
Yakni pion untuk menyudutkan dosen pembimbing yang kebetulan ada sedikit masalah atau kesalahpahaman dengan dosen penguji. Dosen pembimbing biasanya mendampingi di ruang sidang, namun beberapa perguruan tinggi memiliki kebijakan berbeda.
Jika dosen pembimbing memberi dampingan, maka ada kemungkinan terjadi proses mencari kesalahan sekecil apapun dari skripsi yang kamu susun. Tipikal dosen saat menguji skripsi seperti ini bisa jadi akan langsung menyalahkan dosen pembimbing saat menemukan kesalahan.
Lalu, bagaimana menghadapinya? Pertama kamu perlu sabar, dan selama sidang berjalan selalu berpikir dengan kepala dingin. Saat menyadari ada yang tidak beres antara hubungan dua dosen tersebut maka bisa mencoba berdiri di tengah-tengah. Fokus saja pada skripsi yang disusun dan sidang yang dihadapi.
Saat dosen penguji menemukan kesalahan, bela kesalahan tersebut jika dirasa bisa dibela atau tidak keliru. Usahakan tetap maksimal saat melakukan presentasi dan menjawab setiap pertanyaan dosen penguji dengan sebaik mungkin. Cara ini efektif untuk mengamankan diri sendiri dan melindungi dosen pembimbing.
Baca Juga: 10 Alasan Perlunya Dosen Menjalin Hubungan Baik dengan Mahasiswa
Jika cukup beruntung kamu akan bertemu dengan tipikal dosen saat menguji sidang skripsi yang ingin sidang cepat selesai. Kenapa? Alasannya tentu banyak, dna hanya Tuhan sekaligus dosen penguji tersebut yang tahu. Namun bisa jadi dosen penguji memang dalam kondisi lelah.
Bisa karena sudah cukup banyak sidang skripsi yang diisi olehnya, dan bisa juga sibuk menjadi dosen pembimbing untuk mahasiswa lain. Sehingga di hari H kamu sidang skripsi adalah hari puncak dimana dosen tersebut mengalami kelelahan yang sangat sehingga ingin sidang cepat selesai dan ingin segera istirahat.
Jadi, kalau tipe dosen ini kamu temui maka dijamin akan mendapatkan banyak kemudahan. Misalnya, saat melakukan presentasi dosen penguji ingin presentasi dilakukan sekilat mungkin. Kemudian saat proses menguji, dosen yang bersangkutan menanyakan hal-hal yang masuk kategori basic atau standar.
Sehingga memudahkan kamu dalam memberi jawaban, dan menjadikan sidang berjalan dengan sangat lancar. Menjelang sidang, ada baiknya banyak-banyak berdoa agar mendapat keajaiban. Salah satunya adalah bertemu dengan tipikal dosen saat menguji skripsi satu ini.
Pada dasarnya tipikal dosen penguji bisa ditebak oleh mahasiswa yang bersangkutan. Yakni dengan mengenal karakter dosen tersebut saat mengajar mahasiswa baik di kelas maupun di luar kelas. Beberapa dosen punya karakter khas melakukan presentasi materi perkuliahan dengan sangat baik.
Hal ini dijamin akan diterapkan pula ketika menjadi dosen penguji. Yakni menjadi tipikal dosen yang sangat memperhatikan cara kamu mempresentasikan skripsi. Jadi, fokus utama dosen satu ini bukan pada struktur maupun isi skripsi secara keseluruhan.
Namun fokus kepada cara kamu mempresentasikannya, apakah bagus atau tidak. Jelas atau tidak, dan lain sebagainya. Jika bertemu dengan tipikal dosen saat menguji skripsi satu ini maka ada baiknya mempersiapkan presentasi dengan maksimal.
Mulai dari pembuatan slide presentasi yang dibuat atraktif, dan akan lebih menakjubkan jika presentasi hanya berisi poin-poin penting. Sisanya kamu jelaskan dengan lisan, hal ini akan membuat kamu tampil memukau dan terkesan menguasai materi skripsi dengan sangat baik.
Hanya saja bisa menjadi awal bencana kalau kamu bingung dengan skripsi sendiri. Jika daya ingat terbilang lemah, maka metode presentasi seperti ini perlu dihindari. Tidak masalah di slide presentasi penuh dengan teks, namun kamu cukup menyampaikan poin-poin utama saja.
Sehingga tidak perlu banyak mengingat, cukup melihat sekilas dan disampaikan ulang di hadapan dosen. Bagaimana jika diprotes? Maka bisa dibiarkan saja, maksudnya kamu dengarkan dulu dengan baik. Kemudian jelaskan kelemahan kamu dalam hal menghafal, maka dosen penguji kemungkinan besar akan memberi pengertian.
Tidak kalah penting, kamu juga perlu menyusun slide presentasi dengan urut dan jelas. Sehingga saat dibaca di hadapan dosen penguji tidak terkesan melompat-lompat karena tidak sistematis. Hal ini penting agar penjelasan tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami.
Baca Juga: 15 Tokoh Muslim Penulis Terkenal
Lima tipikal dosen saat menguji skripsi di atas tentu sangat besar kemungkinan untuk ditemui salah satunya. Jika beruntung kamu bisa bertemu dengan dosen penguji yang baik dan tidak mengorek-ngorek kesalahan dalam menyusun skripsi. JIka kurang beruntung, maka kamu harus menghadapi nasib dengan gagah berani.
Inilah pentingnya memahami betul skripsi yang disusun dan perlunya mematangkan persiapan menjalani sidang skripsi. Supaya dengan tipikal dosen penguji seperti apapun kamu bisa tetap tampil memukau. Tidak hanya membantu mendapat nilai sidang yang memuaskan namun juga membuat dosen pembimbing bangga.
Berhubung tipe dosen penguji yang bisa kamu temui cukup beragam, maka ada kemungkinan sidang berjalan lama dan bisa sebaliknya. Ada baiknya mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Sebab sebagai mahasiswa sudah tentu tidak memiliki wewenang untuk minta ganti dosen penguji.
Harus ikhlas lahir dan batin, dan kuncinya adalah kembali ke diri sendiri yakni mempersiapkan diri menghadapi sidang sebaik mungkin. Supaya sidang skripsi sukses, beberapa tips berikut bisa kamu terapkan:
Tips pertama agar siap mental menghadapi segala tipikal dosen saat menguji sidang skripsi adalah mencari tahu. Jadi menjelang hari H pastikan tahu siapa yang menjadi dosen penguji. Cari tahu tidak hanya nama namun juga bidang keilmuannya, profesi yang digeluti, program studi yang diajar, dan sebagainya.
Sehingga membantu kamu menebak karakter dosen penguji tersebut seperti apa. Selain itu bisa mendapat bocoran informasi kalau dosen penguji yang didapatkan termasuk dosen yang baik dan murah nilai. Setidaknya menjelang hari persidangan kamu bisa berpikir lebih tenang, namun usahakan tetap belajar.
Sebab sekali lagi, dosen penguji tidak hanya satu. Jika satu baik dan satunya cukup galak, tanpa persiapan matang kamu pasti tampil tidak maksimal. Jadi, usahakan selalu mempersiapkan diri menghadapi sidang dengan baik.
Baca Juga: 10 Tempat yang Cocok Untuk Menulis Buku, Bikin Semakin Produktif!
Tips berikutnya adalah memperhatikan penampilan saat menjalani sidang skripsi. Usahakan tampil rapi dan bersih, dan wajib memakai baju resmi. Sidang skripsi juga identik dengan memakai kemeja putih dan bawahan hitam, rok panjang maupun pendek untuk mahasiswi dan celana bahan hitam untuk mahasiswa.
Tampil formal akan membantu memberi kesan kalau kamu menghargai dosen penguji, sehingga tidak tampil semrawut dengan baju casual. Selain itu, dengan memakai baju yang tepat sesuai waktu dan tempat kamu juga bisa lebih percaya diri. Hal ini penting agar tidak gagap saat melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan.
Beberapa perguruan tinggi memberi kebebasan bagi mahasiswa yang akan menjalani sidang untuk memilih tipe sidang. Tipe sidang ini bisa tertutup, yakni dihadiri oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan dosen penguji. Tipe kedua adalah sidang terbuka, dimana disaksikan oleh seluruh penghuni kampus.
Mana yang lebih baik? Jawabannya tentu saja hanya kamu sendiri yang tahu. Kuncinya adalah memilih tipe sidang yang dirasa paling sesuai dan paling memberi rasa nyaman. Tidak semua mahasiswa bisa tampil maksimal di sidang tertutup, pun sebaliknya. Jadi, silahkan memilih tipe sidang yang dianggap paling sesuai.
Tips berikutnya adalah belajar public speaking. Sebab saat sidang kemampuan satu ini sangat penting dan menjadi penentu suksesnya sidang. Dikatakan demikian karena saat presentasi kamu butuh keterampilan bicara di hadapan publik dengan baik. Demikian juga saat menjawab pertanyaan dosen penguji.
Kemampuan public speaking akan membantu kamu untuk mengontrol emosi saat sidang sehingga tetap tenang dan percaya diri. Presentasi yang dilakukan terbilang baik dan bisa lancar dalam menjawab pertanyaan dosen penguji.
Tips berikutnya tentu saja menguasai materi skripsi, pastikan kamu menyusun skripsi dengan jari jemari sendiri. Supaya ingat setiap bagian dan paham betul apa yang diketik di dalam naskah skripsi. Hal ini penting supaya di hari sidang kamu bisa belajar dengan materi yang lebih singkat karena sudah hafal.
Jika materi skripsi dikuasai maka dijamin pertanyaan semudah dan serumit apapun bisa kamu jawab dengan baik. Jika salah dalam memberi jawaban, tidak masalah karena tentu ada kalanya seseorang salah dalam memberi jawaban. Namun setidaknya kamu bisa menjawab dengan baik dan jelas.
Usahakan tetap tenang di hari H sidang skripsi. Caranya banyak, dimulai dari memahami skripsi, menyiapkan segala kebutuhan sidang dengan baik, memakai pakaian yang formal dan nyaman, sekaligus datang t]lebih awal.
Usahakan tidak terlambat karena akan membuat kamu gugup dan bisa membuat presentasi berantakan. Jadi usahakan datang lebih awal, tidak masalah satu jam lebih awal dari jadwal sidang. Supaya kamu punya waktu lebih untuk menguasai ruang sidang dan menyiapkan mental berhadapan dengan dosen-dosen penguji.
Lewat tips-tips di atas maka bertemu dengan tipikal dosen saat menguji sidang skripsi entah baik hati maupun yang buruk hati. Dijamin siap dan mampu tampil dengan maksimal. Jadi, silahkan menerapkan tips di atas dengan baik.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…