Daftar Isi
Tips Membuat Alur Cerita yang Menarik. Membuat sebuah karya dalam bentuk cerita tidak boleh asal-asalan. Penulis harus mengetahui tips membuat alur cerita yang menarik. Selain itu, penulis juga harus memahami mengenai aturan-aturan yang harus dipatuhi seorang penulis saat membuat cerita. Banyak penulis yang menulis cerita dan berangkat dari berbagai inspirasi sehingga ide cerita tercipta.
Sebagai seorang penulis, kita tidak hanya dituntut untuk mengetahui sebab dan akibat dari cerita yang akan dibuat. Penulis juga harus mengenal dan memahami diksi yang tepat untuk digunakan, bagaimana cara memilih diksi yang menarik, bagaimana menentukan tokoh dan penokohan yang menarik, dan membuat cerita jadi tidak membosankan.
Perlu diketahui, sebelum membuat cerita penulis harus hafal bagaimana alur cerita yang dibuat, mulai dari perkenalan, munculnya konflik, klimaks, anti-klimaks, hingga penutup cerita. Alur cerita seperti itu sering sekali ditemui di dalam sebuah cerita. Tapi jika terus menggunakan alur serupa, pasti pembaca atau penonton akan bosan bukan?
Bagaimana jika penulis cerita menghasilkan cerita yang alurnya monoton dan membosankan? Pasti cerita tersebut tidak akan banyak dibaca dan bahkan tidak menarik untuk dibaca. Oleh sebab itu, penulis dituntut untuk memiliki alur cerita yang menyenangkan dan bahkan berbeda dari yang lain.
Dalam hal menariknya sebuah cerita, alur cerita atau plot menjadi hal yang punya pengaruh besar terkait sukses atau tidaknya cerita yang dibangun. Bisa jadi, ketika penulis mampu membangun tokoh yang menarik bahkan hebat, tetap akan tidak menarik ketika plotnya buruk atau bahkan terkesan monoton. Akhirnya cerita tersebut juga akan membosankan.
Sebaliknya, ketika tokoh di dalam cerita tersebut biasa-biasa saja tetapi ceritanya memiliki alur yang menarik, maka pembaca akan lebih terkesan dan semakin penasaran dengan isi ceritanya. Sehingga menariknya alur pada sebuah cerita sangat berpengaruh besar terhadap sukses atau tidaknya sebuah cerita yang dibangun atau disusun penulis.
Oleh sebab itu, penulis dituntut untuk mengetahui tips membuat alur cerita yang menarik. Dengan memiliki alur cerita yang menarik, tak hanya pembaca yang akan puas, tetapi penulis juga akan puas dengan capaian tulisannya dan bahkan merasa bermanfaat karena dapat menyampaikan isi pesan pada cerita dengan baik.
Alur adalah pergerakan cerita dari awal hingga akhir dan berisi rangkaian peristiwa demi peristiwa. Di dalam sebuah cerita, ada beberapa alur yang bisa dipakai, misalnya alur progresif atau yang bergerak runtut dari awal sampai akhir, alur kilas balik atau flashback di mana dimulai dari akhir cerita dan bergerak ke awal cerita, dan alur campuran.
Alur dibangun oleh sebuah narasi, deskripsi, dialog, atau laku yang berupa action dari tokoh-tokoh di dalam cerita tersebut. Sehingga pentingnya membuat alur yang baik dalam sebuah cerita agar dapat membantu pembaca untuk dapat menangkap gambaran utuh dari sebuah cerita yang disuguhkan di dalam cerpen, novel, dan lain sebaiknya.
Selain itu, saat mengetahui tips membuat alur cerita yang menarik, penulis akan lebih menguasai alur cerita dan hal itu sangat menolongnya saat proses menulis agar tidak kehilangan jejak, kehilangan ide, atau merasa mentok di tengah jalan saat menulis.
Ada baiknya, untuk dapat membuat cerita yang menarik, penulis harus membuat draf atau kerangka alur yang akan digunakan di dalam cerita tersebut agar memudahkan saat menulis.
Penulis juga diwajibkan untuk memiliki tema dan struktur narasi yang baik sebagai pendukung cerita tersebut makin menarik. Selain hal-hal mengenai kaidah dan struktur dalam menulis cerita, penting untuk penulis memahami bagaimana membuat alur cerita yang menarik.
Baca Juga:
Tips membuat alur cerita yang menarik inilah yang kadang diabaikan oleh penulis sehingga tulisannya tidak terlalu menyentuh pembaca. Untuk mengetahui bagaimana tips membuat alur cerita yang menarik, ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh penulis.
Alur cerita yang dimulai dari perkenalan – munculnya konflik – klimaks – anti-klimaks – hingga penutup cerita ini sangat umum digunakan. Sayangnya, jika semua cerita baik cerpen, cerbung, novel, dan cerita lainnya terus-menerus menggunakan alur tersebut, maka cerita akan membosankan.
Oleh karena itu, penulis dituntut untuk berpikir di luar alur yang monoton tersebut dan mencoba membuat alur cerita baru yang menarik. Misalnya, penulis bisa memulai meletakkan anti-klimaks pada awal cerita dan mengakhiri cerita dengan pengenalan.
Penulis juga bisa memulai cerita dari titik mana saja dengan menggunakan alur yang tak bisa ditebak pembaca. Dengan membuat alur baru dalam cerita, maka cerita akan memiliki alur menarik dan beda dari yang lain sehingga pembaca menikmati cerita baru yang dibuat.
Penulis harus menanamkan dalam pikirannya jika tulisannya harus berhasil membuat pembaca penasaran. Menggunakan alur yang sama setiap kali menulis akan membuat pembaca mudah menebak jalan cerita dan akhir di cerita tersebut. Oleh sebab itu, penulis harus pandai membuat pembaca penasaran.
Tidak perlu terlalu banyak memberi informasi di awal cerita, penulis bisa menyimpan informasi dan memecahnya ke berapa bagian sampai akhirnya pembaca akan terus membaca cerita hingga selesai.
Tips membuat alur cerita yang menarik yakni dengan menyisipkan plot twist di dalam cerita tersebut. Hal ini penting dilakukan ketika informasi atau kejadian yang terjadi di dalam cerita sangat penting, tetapi penulis ingin mengubah cara pandang pembaca terhadap suatu tokoh.
Plot twist akan hadir sebagai sisipan yang membuat pembaca semakin tertarik membaca cerita karena ternyata ada perubahan cara pandang penulis di dalam cerita tersebut. Akan tetapi, membuat plot twist tidak semudah yang dibayangkan. Penulis lebih dulu harus mahir untuk memperhatikan berbagai aspek kecil agar berhasil.
Misalnya, penulis harus lebih dulu membuat pembaca percaya tentang kisah yang diceritakan di awal, sehingga saat ada plot twist di tengah cerita, mereka akan terkejut dan tak mengira hal tersebut terjadi.
Pembaca juga tak boleh mengabaikan sisi logika saat membuat tulisan atau cerita. Misalnya, jika penulis menulis cerita fiksi, maka logika penulis harus tetap diutamakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kesan “too good to be true” pada penulis. Selain itu, pembaca juga akan lebih terikat pada suatu cerita yang relate dengan kisahnya.
Sehingga saat penulis ingin membuat suatu keajaiban atau keberuntungan pada suatu tokoh yang diceritakan, tetap pikirkan mengenai logis tidaknya keajaiban tersebut terjadi pada seseorang di kehidupan nyata.
Dengan demikian, cerita akan lebih hidup dan pembaca lebih tertarik sehingga tidak akan menyelesaikan bacaan di tengah jalan.
Dengan membuat alur cerita yang generik, berupa perkenalan – munculnya konflik – klimaks – anti-klimaks – hingga penutup cerita, maka cerita yang disajikan terkesan membosankan dan monoton. Alur generik tersebut memang rata-rata dilakukan penulis saat menyajikan cerita. Namun jika disajikan terus-menerus, maka pembaca akan mudah menebak ceritanya.
Oleh sebab itu, penulis harus mampu membuat alur cerita yang menarik dengan berusaha untuk keluar dari alur cerita yang generik. Penulis bisa memulai tulisan dari mana saja, tidak harus diawali oleh perkenalan. Misalnya memunculkan konflik terlebih dahulu, atau klimaks lebih dulu, dan lain sebagainya yang akan membuat pembaca memiliki pengalaman membaca yang baru.
Untuk membuat tulisan yang menarik, penulis harus mengabaikan idealisme dan harus mengutamakan rasa keingintahuan pembaca. Bagaimana caranya? Penulis dituntut harus berperan untuk menjaga serta memelihara rasa ingin tahu dari pembaca tentang kelanjutan cerita yang sedang dibaca.
Menulis cerita yang alurnya mudah ditebak atau mudah dibaca bagi pembaca akan kurang menarik bahkan kurang menantang sehingga tidak menimbulkan rasa ingin tahu dari seorang pembaca. Oleh sebab itu, selain mengutamakan pemilihan diksi atau komposisi cerita, penulis juga harus membuat alur yang menarik untuk menambah keingintahuan.
Misalnya, bagi penggemar drama korea atau drakor, penggemar sinetron indonesia, dan lain sebagainya pasti akan selalu menanti kelanjutan cerita yang terjadi di episode-episode selanjutnya. Hal ini karena di setiap akhir episode, pembuat cerita pasti menyisipkan hal yang memicu rasa keingintahuan dari pembaca atau penonton lebih tinggi.
Alur cerita yang mulanya seolah sudah akan masuk ke resolusi malah tiba-tiba akan memunculkan konflik baru. Momen tersebut tentu akan membuat pembaca atau penikmat karya semakin tertarik dan ingin tahu apa yang selanjutnya terjadi sehingga akan terus menanti cerita selanjutnya.
Dari situlah bisa disimpulkan bahwa alur cerita merupakan sarana paling penting bagi penulis untuk mengeksplorasi atau mengembangkan gairah membaca. Penulis akan memiliki tantangan baru dan terus-menerus berniat untuk membuat cerita yang tidak bisa ditebak oleh pembaca.
Oleh karena itu, mainkan terus alur cerita dengan baik agar pembaca semakin ingin tahu dengan kelanjutan cerita yang dibuat penulis.
Baca Juga:
Seringkali, penulis takut menulis sebuah cerita karena takut dengan adegan yang sudah biasa terjadi di dalam cerita. Jika benar-benar ingin menulis, maka ketakutan tersebut harus sesegera mungkin dihilangkan.
Misalnya, sering cerita memuat tentang adegan pertemuan dua tokoh dengan cara saling menabrak secara tidak sengaja, atau pasangan orang yang jatuh cinta saat dewasa ternyata sudah saling mengenal jauh sebelumnya, dan lain sebagainya.
Tidak apa-apa menulis cerita dengan adegan atau cerita yang sama, karena memang dalam sebuah cerita harus memiliki konsep cerita dan adegan yang menarik pembaca. Sehingga jangan khawatir dengan adegan-adegan yang pasaran atau sudah pernah terjadi di berbagai cerita lainnya.
Karena menarik tidaknya sebuah cerita bukan karena adegannya, tetapi bagaimana cara penulis memainkan alur dan tokoh di dalam cerita tersebut. Utamakan membuat alur yang menarik sehingga ketika menyisipkan adegan pasaran, pembaca atau penonton tetap penasaran dan tertarik dengan ceritanya.
Salah satu perbedaan pada cerita tulisan fiksi dan non-fiksi adalah sisi logis atau logika yang dikembangkan di dalamnya. Biasanya, tulisan non-fiksi akan mengedepankan unsur logis dan empiris. Sebaliknya, cerita fiksi biasanya cenderung memiliki kelonggaran dalam hal logika karena menggunakan teknik-teknik khayalannya.
Meski demikian, menulis cerita fiksi tetap harus disajikan dengan cara logis. Hal ini karena ketika hanya memikirkan rangkaian sebab-akibat tetapi kelogisan sebuah cerita diabaikan, maka cerita tersebut akan tidak relate dengan pembaca dan hal ini termasuk di dalam tips membuat alur cerita yang menarik.
Misalnya, tiba-tiba ada keajaiban yang muncul pada sebuah tokoh atau kejadian, maka harus tetap menyesuaikan apakah keajaiban tersebut sesuai atau relate dengan kehidupan manusia atau tidak. Ketika cerita terlalu di luar nalar, maka pembaca juga akan memunculkan kesan jengkel dan merasa ceritanya terlalu mengada-ada dan tidak berbobot.
Oleh sebab itu, meski menulis cerita fiksi, penulis tetap harus memberi porsi yang tepat untuk sebuah keajaiban atau cerita yang menegangkan pada tokoh atau kejadian pada cerita tersebut.
Untuk mengetahui tips membuat alur cerita yang menarik, penulis harus memperhatikan perhatian lingkungan sekitar yang sedang terjadi. Hal ini juga penting untuk penulis memulai sebuah tulisan. Mulai cerita yang akan ditulis dengan hal-hal yang dekat, misalnya mendengar cerita dari orang-orang sekitar dan lain sebagainya.
Di dalam sebuah cerita, harus juga terdapat pembelajaran dan pengalaman yang bisa diterapkan oleh pembaca di kehidupan sehari-hari. Akhirnya, cerita yang ditulis bisa menjadi inspirasi oleh pembaca untuk kehidupannya. Pastikan juga untuk lebih peka terhadap perkembangan zaman dan perkembangan kejadian masa kini agar ceritanya lebih menarik.
Saat memikirkan tips membuat alur cerita yang menarik, seringkali pembaca justru terlalu memaksakan diri untuk mendapatkan cerita yang menarik tapi mengabaikan berbagai hal penting lainnya. Sebaiknya hal ini jangan lagi dilakukan ya.
Jangan hanya fokus membuat cerita yang berbeda dan anti-mainstream, tetapi perhatikan juga apakah cerita tersebut relate dengan pembaca, bisa diselesaikan oleh penulis dengan baik, masuk akal atau tidak, dan lain-lain.
Jangan sampai membuat cerita yang kesannya terlalu memaksakan cerita sehingga akhir ceritanya menggantung dan membuat pembaca tidak puas.
Proses dan tips membuat alur cerita yang menarik selanjutnya yang paling penting adalah tahap editing. Di tahap ini, penulis wajib membaca ulang semua ceritanya dari awal hingga selesai. Perhatikan apakah ada yang harus diperbaiki, mulai dari tata kalimat, penulisan kalimat, struktur kalimat, kaidah kebahasaan, dan berbagai hal lainnya.
Pastikan tulisannya tidak mengandung salah tulis atau typo dan penulis benar-benar memahami kalimat dengan mudah. Jika merasa di tengah jalan ada alur yang aneh atau kurang masuk akal, di sinilah penulis saatnya memperbaiki tulisannya.
Penting diingat bahwa hampir semua penulis melakukan penyuntingan sendiri sebelum disunting atau finishing oleh penerbit. Hal ini karena penulis sendiri yang lebih memahami apa yang ditulis, sehingga harus mampu memperbaiki sendiri kesalahan yang ada di tulisannya.
Selain itu, ketika ada alur yang aneh atau jalan cerita yang masuk akal, penulis bisa segera membenahi agar maksud dan tujuan di dalam cerita bisa sampai ke masyarakat dengan baik.
Apa yang dimaksud bola? Bola pada cerita maksudnya cerita yang dibuat bulat, melingkar, dan tidak ada ujungnya alias berbelit-belit. Jangan sampai penulis membuat cerita yang berbelit-belit dan tidak ada akhirnya seperti bola. Usahakan memiliki konflik dan penyelesaian yang jelas sehingga selain menarik, cerita juga memiliki kualitas yang baik.
Selain agar pembaca puas dengan ceritanya, membuat cerita yang memiliki ujung atau akhir yang baik dan tidak berbelit-belit akan menambah kredibilitas penulis.
Berbagai tips membuat alur cerita yang menarik di atas bisa mulai dicoba saat penulis akan menulis cerita dan berangkat dari berbagai kisah dan ide serta inspirasi. Perlu diingat, bahwa dalam membuat sebuah cerita, selain harus memperhatikan kaidah kebahasaan penulis juga harus mengetahui tips membuat alur cerita yang menarik seperti di atas.
Artikel Terkait:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…