Daftar Isi
Ketika Anda akan menjalankan suatu penelitian, tentu saja ada berbagai hal yang harus dipersiapkan dan juga dilakukan. Salah satunya yaitu menyiapkan validasi data penelitian. Validasi data penelitian ini menjadi aspek penting dalam melakukan sebuah penelitian, sehingga tak boleh diabaikan begitu saja.
Tetapi, apa itu validasi data penelitian? Jika Anda belum memahami validasi data penelitian, simak artikel di bawah ini yang akan menjelaskan mengenai seluk-beluk validasi data penelitian, mulai dari pengertian validasi data penelitian, apa saja manfaat dari validasi data penelitian, bagaimana pentingnya melakukan validasi, apa saja metode, dan apa saja contohnya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa validasi data penelitian merupakan bagian yang penting yang terdapat pada sejumlah metode penelitian, baik itu merupakan metode kualitatif maupun metode kuantitatif.
Validasi data penelitian sangat berhubungan erat dengan adanya penanganan terhadap teknik pengumpulan data ketika peneliti terjun ke lapangan guna mencari dan mengumpulkan informasi yang kemudian digunakan untuk menganalisis masalah atau menganalisis data.
Validasi artinya adalah suatu tindakan pembuktian yang mana dilakukan dengan cara yang sesuai dengan bahan, prosedur, proses, kegiatan, sistem, perlengkapan, hingga bagaimana mekanisme penelitian tersebut digunakan dalam produksi dan juga pengawasan selama berjalannya penelitian.
Sehingga, kegiatan validasi ini bisa diartikan sebagai suatu pekerjaan dokumentasi yang mana merupakan sebuah tata cara atau metode pembuktian yang harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan tata cara, metode, bahkan prosedur penelitian yang berlaku. Di dalamnya, terdapat objek yang mana pada tiap bahan, proses, dan prosedurnya sudah diatur.
Kemudian berbagai objek baik proses, bahan, kegiatan, prosedur, hingga sistem atau mekanisme tersebut digunakan dalam proses produksi dan pengawasan mutu, sehingga nantinya tepat atau sesuai dengan sasaran atau target dari pelaksanaan validasi tersebut dan mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten.
Selain pengertian secara umum, beberapa ahli juga berpendapat mengenai pengertian dari validasi data penelitian menurut pandangan masing-masing. Berikut adalah pengertian validasi data penelitian menurut para ahli.
Menurut Sugiyono, validasi data penelitian dapat dikatakan sebagai serangkaian bentuk ketepatan atas derajat di dalam suatu variabel penelitian yang menghubungkan antara proses penelitian pada objek penelitian dengan menggunakan berbagai data yang dilaporkan oleh seorang peneliti.
Sementara itu, Sutama berpendapat bahwa validasi data dalam konteks desain penelitian artinya keabsahan yang tidak lain daripada derajat kecocokan (matching) dengan penjelasan ilmiah mengenai gejala terhadap realitas dunia. Validasi mengacu pada kebenaran atau proposisi yang dihasilkan oleh suatu penelitian.
Selain itu, Sutama juga mengungkapkan jika validasi data penelitian ini dapat dinyatakan dengan cara lain yaitu adalah suatu kebenaran dan kejujuran mengenai suatu gambaran, penjelasan, interpretasi, dan simpulan yang diperoleh dari suatu laporan penelitian.
Sugiharto dan Sitinjak berpendapat bahwa validasi data penelitian berhubungan dengan suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validasi di dalam penelitian tersebut akan menyatakan derajat ketepatan terhadap alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur.
Selanjutnya, Azwar mengungkapkan pendapatnya bahwa validasi yang berasal dari kata validity tersebut artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjelaskan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur dari pengukuran tersebut tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Menurut pendapat Cooper dan Schindler, validasi data penelitian adalah suatu ukuran yang mana dapat menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti.
Kemudian, Arikunto (dalam Sujarwadi) mengungkapkan pendapat bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid dinilai memiliki validitas yang rendah.
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa validitas data penelitian merupakan suatu kecermatan atau ketepatan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sesuatu atau bahkan secara khusus dapat mengukur data penelitian.
Validasi data penelitian tersebut juga dapat digunakan untuk mengukur benar atau salah mengenai data yang digunakan pada suatu penelitian tertentu yang memiliki sifat atau metode penelitian kuantitatif.
Validasi data penelitian tidak serta-merta ditentukan oleh suatu instrumen yang dimiliki itu sendiri. Sehingga akan ada berbagai faktor yang mempengaruhi validitas dan reliabilitas terhadap suatu alat ukur atau instrumen untuk melakukan pengukuran dan juga menentukan subjek yang diukur.
Meski demikian, berbagai faktor tersebut dapat dengan mudah diatasi dengan cara menguji instrumen dengan melakukan validasi data penelitian dan reliabilitas yang sesuai dengan penelitian yang berlangsung.
Tak hanya itu, validasi data penelitian ini kemudian akan dipengaruhi oleh berbagai instrumen atau faktor subjek yang diukur. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pengendalian subjek terhadap proses validasi data penelitian.
Dalam melakukan validasi data penelitian ini, tentu ada manfaat yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari dilakukannya pengujian atau validasi data penelitian.
Dengan melakukan validasi data penelitian, maka proses entri data penelitian akan lebih cepat daripada biasanya. Hal ini karena proses validasi data penelitian sangat berhubungan erat dengan adanya sampel yang diberikan pada responden yang menjadi objek di dalam penelitian tersebut.
Validasi data penelitian juga memberikan kemudahan dalam hal penggunaan yang lebih besar. Hal ini karena validitas data penelitian akan memberi batasan berupa pilihan untuk dipilih dan hanya akan menampilkan berbagai pilihan-pilihan penting atas adanya data penelitian yang mampu dihadirkan.
Selain itu, validasi data penelitian ini juga memiliki manfaat dalam hal peningkatan akurasi karena dilakukannya validasi data berguna untuk mengurangi adanya risiko yang berkaitan dengan kesalahan atau kekeliruan bahkan error dalam data penelitian.
Pentingnya Melakukan Validasi Data Penelitian
Proses atau tindakan validasi data penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan sebuah cara menguji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan terhadap penelitian dan mengukur apa yang akan diukur. Sehingga validasi data penelitian ini menjadi proses penting untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan akan memiliki validitas yang tinggi ketika tes validasi data penelitian tersebut menjalankan fungsi ukurnya dengan baik serta dapat memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat, sesuai dengan maksud dilakukannya tes atau validasi data penelitian tersebut.
Selain itu, dilakukannya validasi data penelitian ini penting untuk menghasilkan data yang tidak relevan, tujuannya adalah diadakan pengukuran dan pengujian ini sebagai tes yang memiliki validitas rendah, sehingga peneliti dapat membedakan dan juga menilai apakah validasi data penelitian yang digunakan valid atau tidak.
Baca Juga:
Penelitian Korelasional: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya
Penelitian Deskriptif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
3 Pendekatan dan Metode Penelitian
Untuk melakukan upaya validasi data penelitian atau untuk melakukan verifikasi data, maka diperlukan model atau metode yang digunakan atau untuk memeriksa input data. Berikut adalah metode validasi data yang bisa dilakukan sesuai dengan jenis dan juga model penelitian yang dilakukan.
Metode pertama yang bisa Anda lakukan dalam proses validasi data penelitian adalah pemeriksaan format. Pemeriksaan format ini artinya peneliti perlu memeriksa apakah di dalam input data sudah tercantum format yang benar atau format yang tepat atau tidak.
Misalnya saja jika terdapat nomor Ujian Nasional dalam bentuk XX 33 33 33 XX, yang mana X adalah huruf apa saja sesuai dengan data, dan 3 adalah nomor apa pun.
Metode dalam validasi data penelitian yang bisa dilakukan selanjutnya adalah metode pemeriksaan kehadiran. Metode ini merupakan metode pemeriksaan yang memastikan bahwa terdapat bagian yang penting untuk diisi sehingga tidak boleh dikosongkan. Jika ada seseorang yang mencoba mengosongkan bagian tersebut, maka terdapat kesalahan yang ditampilkan pada pesan.
Selain itu, jika ada salah satu bagian yang dikosongkan, peneliti juga tidak bisa melanjutkan ke langkah atau proses validasi data penelitian yang selanjutnya dan tidak bisa menyimpan data lain yang sudah disiapkan dan bahkan sudah dimasukkan atau di-entri sebelumnya.
Metode validasi data penelitian yang ketiga adalah metode pemeriksaan tipe, Metode ini merupakan cara validasi data yang mana peneliti akan melakukan konfirmasi bahwa ada tipe data yang benar dan dapat dimasukkan. Misalnya saja di dalam formulir aplikasi, terdapat usia dengan kisaran 0 hingga 50.
Maka tipe data angka yang akan menjadi pilihan yang tepat yaitu dengan mendefinisikan tipe data sebagai angka dengan adanya data yang diizinkan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah orang lain memasukkan data verbal yang tidak sesuai temuan di lapangan atau berbeda dengan pandangan atau pendapat peneliti.
Selain memeriksa format, memeriksa kehadiran, dan memeriksa tipe, ada pula metode validasi data penelitian berupa pemeriksaan digit. Biasanya, metode pemeriksaan digit ini digunakan agar peneliti dapat mengetahui serangkaian angka apa yang sudah dimasukkan dengan benar dan tepat.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan menggunakan metode pemeriksaan digit ini, mulai dari menggunakan sistem penomoran, hingga memeriksa nomor dari hasil operasi.
Metode selanjutnya pada validasi data penelitian yaitu pemeriksaan panjang. Metode pemeriksaan panjang ini digunakan oleh peneliti sebagai cara untuk memastikan bahwa jumlah karakter yang sudah diinput ke dalam bidang sesuai. Metode ini juga bermanfaat untuk melakukan konfirmasi bahwa adanya string karakter yang dimasukkan dan tidak terlalu pendek atau tidak terlalu panjang.
Misalnya dengan pertimbangan kata sandi yang panjangnya ditentukan sebanyak 8 karakter, dari situ dapat dipastikan bahwa 8 karakter tersebut dapat dimasukkan ke dalam atau ke berbagai bidang.
Metode terakhir di dalam melakukan validasi data penelitian adalah metode pencarian atau yang disebut sebagai metode look up. Metode ini dilakukan oleh seorang peneliti dengan maksud mengurangi adanya kesalahan di dalam bidang dengan adanya daftar nilai yang terbatas dan sudah disajikan.
Contoh dalam metode yang satu ini adalah misalnya adanya kepastian bahwa ada 7 hari di dalam satu minggu yang mana hasil tersebut menjadi kepastian bahwa ada daftar nilai yang mungkin terbatas.
Baca Juga:
Penelitian Empiris: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Penelitian Eksperimen: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Penelitian Pengembangan: Tujuan, Ciri-Ciri, Alasan, dan Caranya
Untuk lebih memahami apa itu validasi data penelitian dan bagaimana penerapannya, berikut ini merupakan beberapa contoh dari validasi data penelitian.
Tujuan validasi ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai kekurangan instrumen hasil belajar berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Validasi mulai dari kisi-kisi soal, aspek penilaian materi yang terdiri dari: a) kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran; b) materi; c) konstruksi soal; d) aspek kebahasaan.
Masukan tersebut kemudian dianalisis dan digunakan untuk merevisi instrumen tes hasil belajar IPS yang akan digunakan untuk uji coba terlebih dahulu kemudian digunakan untuk pengambilan data penelitian. Data validasi ahli materi instrumen tes hasil belajar IPS terhadap kualitas keempat aspek yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Deskripsi Data Validasi Aspek Penilaian Materi
No | Aspek Penilaian | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
A. Kesesuaian Teknik Penilaian dengan Tujuan Pembelajaran | ||||||
1 | Ketepatan teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran | √ | ||||
2 | Kesesuain butir instrumen dengan tujuan/indikator | √ | ||||
3 | Keterwakilan indikator | √ | ||||
B. Materi | ||||||
1 | Kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban yang diharapkan | √ | ||||
2 | Kesesuain isi materi dengan pertanyaan | √ | ||||
C. Konstruksi Soal | ||||||
1 | Kejelasan Petunjuk pengerjaan soal | √ | ||||
2 | Kejelasan soal yang dibuat | √ | ||||
D. Kebahasaan | ||||||
1 | Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia | √ | ||||
2 | Bahasa yang digunakan sederhana, jelas, dan mudah dipahami | √ | ||||
3 | Pemberian contoh mudah dipahami | √ |
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penilaian Instrumen Tes Hasil Belajar
No | Kategori | Rentang Skor |
1 | Sangat Baik | 43- 50 |
2 | Baik | 35- 42 |
3 | Cukup Baik | 27- 34 |
4 | Kurang Baik | 19- 26 |
5 | Sangat Kurang Baik | 10- 18 |
Berdasarkan tabel deskripsi data validasi aspek penilaian instrumen tes hasil belajar diperoleh jumlah skor 30. Maka instrumen hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian memiliki kategori Cukup Baik.
Data yang diperoleh dari validasi ahli materi instrumen tes hasil belajar memiliki kelemahan-kelemahan yaitu soal yang dikembangkan perlu diperbaiki lagi mengikuti kaidah-kaidah konstruksi soal pilihan ganda.
Beberapa kaidah yang masih nampak belum tepat: a) option atau pilihan jawaban; b) distribusi ranah kognitif; c) bahasa serapan. Langkah-langkah yang direkomendasikan adalah memperbaiki hal-hal yang kurang sesuai yang disarankan ahli materi.
Kesimpulan hasil validasi adalah instrumen tes hasil belajar IPS dinyatakan layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
Tujuan validasi ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai kekurangan instrumen angket gaya belajar yang terdiri dari 31 butir pernyataan. Validasi mulai dari kisi-kisi pembuatan soal, aspek penilaian materi yang terdiri dari: a) kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran; b) materi; c) konstruksi soal; d) aspek kebahasaan.
Masukan tersebut kemudian dianalisis dan digunakan untuk merevisi instrumen angket gaya belajar yang akan digunakan untuk uji coba terlebih dahulu kemudian digunakan untuk pengambilan data penelitian. Data validasi ahli materi sebagai berikut.
Tabel 3. Deskripsi Data Validasi Aspek Penilaian Materi
No | Aspek Penilaian | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
A. Kesesuaian Teknik Penilaian dengan Tujuan Pembelajaran | ||||||
1 | Kesesuaian butir instrumen dengan indikator | √ | ||||
3 | Keterwakilan indikator | √ | ||||
B. Materi | ||||||
1 | Kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban yang diharapkan | √ | ||||
2 | Kesesuain isi materi dengan pertanyaan | √ | ||||
C. Konstruksi Soal | ||||||
1 | Kejelasan Petunjuk pengerjaan soal | √ | ||||
2 | Kejelasan soal yang dibuat | √ | ||||
B. Kebahasaan | ||||||
1 | Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia | √ | ||||
2 | Bahasa yang digunakan sederhana, jelas, dan mudah dipahami | √ |
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penilaian Instrumen Angket Gaya Belajar
No | Kategori | Rentang Skor |
1 | Sangat Baik | 34- 40 |
2 | Baik | 28- 33 |
3 | Cukup Baik | 21- 27 |
4 | Kurang Baik | 14- 20 |
5 | Sangat Kurang Baik | 8- 13 |
Berdasarkan tabel deskripsi data validasi aspek penilaian instrumen angket gaya belajar diperoleh jumlah skor 32. Maka instrumen angket gaya belajar yang akan digunakan dalam penelitian memiliki kategori Baik.
Data yang diperoleh dari validasi ahli materi instrumen angket gaya belajar memiliki kelemahan-kelemahan yaitu: a) konstruksi. Stem soal masih ada yang ambigu; b) bahasa. Secara umum baik, tetapi harus dirumuskan struktur kalimat; c) struktur sudah sesuai salah satu teori. Langkah-langkah yang direkomendasikan adalah memperbaiki hal-hal yang kurang sesuai yang disarankan ahli materi.
Kesimpulan hasil validasi adalah instrumen angket gaya belajar dinyatakan layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
Artikel Terkait:
Distribusi Probabilitas: Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya
Pengertian Tabel, Fungsi, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya
Reduksi Data: Pengertian, Tujuan, Langkah-Langkah, dan Contohnya
Tinjauan Pustaka: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh Lengkap
Responden Penelitian: Karakteristik dan Syarat-Syaratnya
Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkapnya
Angket Penelitian: Pengertian, Prinsip, Jenis, Langkah, dan Contohnya
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…