Daftar Isi
Penelitian sejarah merupakan salah satu metodologi penelitian yang dilakukan oleh akademisi, baik itu mahasiswa maupun dosen dan para ahli untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan melakukan evaluasi dengan sistematis yang mana tujuannya untuk mendapat gambaran, menjelaskan, dan juga memahami peristiwa.
Proses penelitian sejarah harus berdasarkan fakta yang terjadi sehingga tidak ada manipulasi data atau kontrol variabel dalam bentuk apapun seperti dalam penelitian eksperimental lainnya. Mengapa demikian?
Hal ini karena penelitian sejarah merupakan metodologi penelitian yang mencoba merekonstruksi apa yang terjadi dari beberapa periode waktu tertentu dan juga ditangkap dengan lengkap dan seakurat mungkin sehingga tercapai tujuan akhir penelitian sejarah yakni membuat orang mengenal dan belajar mengenai masa lalu.
Tapi apa sebenarnya penelitian sejarah itu? Untuk mengetahui apa itu penelitian sejarah, apa pengertian penelitian sejarah menurut para ahli, apa saja tujuan penelitian sejarah, apa saja manfaat penelitian sejarah, bagaimana tahapan dalam penelitian sejarah, hingga sumber serta contoh penelitian, simak secara lengkap melalui artikel di bawah ini!
Apa Itu Penelitian Sejarah?
Penelitian sejarah (riset sejarah) merupakan salah satu metode penelitian yang meneliti mengenai apa yang terjadi di masa lalu atau di masa lampau. Dengan melakukan penelitian sejarah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mencapai wawasan dan dapat menyimpulkan mengenai orang atau pelaku dan juga bagaimana kejadian di masa lalu yang pernah terjadi.
Setelah itu, penelitian sejarah tersebut juga dibandingkan dan juga ditambahkan dengan bagaimana peristiwa masa lalu yang pernah terjadi tersebut membawa pengaruh bagi peristiwa masa kini. Oleh sebab itu, melakukan penelitian ini bukan hal mudah dan harus dilakukan dengan berbagai langkah dan tahapan yang didampingi atau bahkan dilakukan oleh sejarawan.
Penelitian sejarah bisa meliputi berbagai hal dari berbagai tema, kejadian, atau pokok bahasan lainnya. Misalnya meneliti mengenai bagaimana sejarah kerajaan Indonesia, bagaimana sejarah penjajahan di Tanah Air, bagaimana sejarah seorang tokoh dengan berbagai karyanya, dan lain sebagainya.
Sehingga dapat diamati bahwa data penelitian yang dibutuhkan di dalam penelitian ini biasanya tergantung pada data primer yang berupa catatan peristiwa secara langsung, data berupa arsip, misalnya dokumentasi resmi, catatan pribadi, catatan saksi mata, dan lain sebagainya.
Data primer tersebut juga dapat didukung dengan data sekunder yang berupa informasi dari orang yang tidak menyaksikan peristiwa tersebut, misalnya ensiklopedia, surat kabar, atau buku pelajaran.
Data yang didapatkan pada penelitian sejarah tadi juga biasanya tunduk terhadap kritik eksternal atau dari proses verifikasi keaslian atau validitas sumber dan juga kritik internal yang berasal dari eksplorasi makna sumber.
Karena penelitian sejarah mengungkap masa lampau, sehingga di dalam penelitian ini, biasanya terdapat dimensi waktu dan tempat serta kronologi sederhana yang tidak dianggap sebagai penelitian sejarah karena tidak dapat menafsirkan peristiwa.
Dengan adanya penelitian sejarah yang berlangsung tersebut, maka laporan penelitian yang disusun dapat dipertanggungjawabkan dan bahkan memiliki bukti kuat yang mampu menjelaskan kronologis atau rentetan peristiwa di masa lalu, sebagai bukti bahwa narasumber terlibat di dalam kejadian secara langsung, baik itu manusia, foto, hasil rekaman, dan lain sebagainya.
Jika ditinjau dari bagaimana segi sejarahnya maka penelitian sejarah ini biasanya memiliki ketergantungan yang berlebihan terhadap berbagai sumber sekunder, yang mana penelitian sejarah tersebut tidak dapat menerima data historis pada nilai nominal karena banyak buku harian memoar, repost, dan juga kesaksian tertulis yang berguna untuk kepentingan penulis dan sumber data.
Di dalam penelitian sejarah ini, peneliti harus jeli untuk menarik kesimpulan dari seluruh isi sumber sejarah yang berhasil ditemukan kemudian analisis dilakukan untuk keperluan proses menceritakan kembali peristiwa bersejarah sesuai dengan kondisi ketika peristiwa tersebut terjadi di masa lalu.
Diperlukan juga penekanan untuk menafsirkan dokumen, buku harian, surat kabar, dan sejenisnya yang kemudian menjadi sumber sejarah yang valid dengan menggunakan sumber data baik itu primer maupun sekunder.
Perlu juga digarisbawahi bahwa sumber yang didapatkan harus berasal dari sumber yang berkredibilitas yang dipercaya, sehingga dibutuhkan dua sumber yaitu primer dan sekunder untuk membantu dan mendukung topik penelitian diangkat kembali dan dibahas di masa kini.
Pengertian Penelitian Sejarah Menurut Ahli
Setelah memahami pengertian penelitian sejarah secara umum, Anda juga harus mengetahui bagaimana pengertian penelitian sejarah menurut para ahli. Berikut penelitian sejarah menurut pendapat para ahli:
1. Alfian (dalam Santoso: 2006)
Menurut Alfian, penelitian sejarah merupakan seperangkat aturan dan prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengujikan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan.
2. Yatim Rianto (1996)
Yatim Rianto berpendapat bahwa penelitian sejarah berbeda dengan penelitian yang lain. Penelitian sejarah merupakan tx post facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap suatu variabel, sebagaimana dalam penelitian eksperimental.
3. Donald Ary, dkk (1980)
Menurut Donald Ary, penelitian sejarah merupakan sebuah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam meneliti, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru.
4. Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen
Menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen, penelitian sejarah adalah sebagai penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian sejarah mencoba merekonstruksi apa yang terjadi pada masa lalu selengkap dan seakurat mungkin dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi.
5. E. H. Carr
E. H. Carr mengungkapkan bahwa penelitian sejarah sebagai suatu proses sistematis dalam mencari data agar dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang fenomena dari masa lalu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari suatu institusi, praktik, tren, keyakinan, dan berbagai isu dalam pendidikan.
6. John W. Best (1997)
Menurut John W. Best, penelitian sejarah yang merupakan rekaman prestasi manusia. Bukan semata-mata sebagai daftar rentetan peristiwa secara kronologis saja, namun merupakan gambaran melalui berbagai hubungan yang benar-benar manunggal antara manusia, peristiwa, waktu, dan juga tempat.
Objek observasi penelitian sejarah tidak dapat dipandang secara terpisah atau sepotong-potong karena tidak ada orang yang dapat dijadikan subjek penelitian sejarah tanpa memperhitungkan bagaimana interaksinya dengan gagasan, gerakan, atau intuisi yang hidup pada zamannya.
Baca Juga:
- Reduksi Data: Pengertian, Tujuan, Langkah-Langkah, dan Contohnya
- Distribusi Probabilitas: Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya
- Validasi Data Penelitian: Pengertian, Metode, dan Contoh Lengkap
Tujuan Penelitian Sejarah
Dari pengertian penelitian sejarah yang telah dibahas di atas, maka didapatkan bahwa tujuan penelitian sejarah ini tentu dilakukan agar membuat orang di masa kini sadar mengenai bagaimana kejadian atau peristiwa di masa lalu. Mengapa demikian? Berikut adalah pentingnya manusia mengenal peristiwa di masa lalu:
- belajar dari kegagalan dan juga belajar dari kesuksesan di masa lalu yang dapat dihindari atau diterapkan di masa kini,
- dari peristiwa yang berlangsung atau terjadi di masa lalu tersebut, maka peristiwa tersebut dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada saat ini,
- peristiwa masa lalu bisa dijadikan sebuah ilmu untuk memprediksi suatu peristiwa atau kejadian di masa kini,
- peristiwa atau kejadian masa lalu bisa digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan atau tren yang terjadi di masa kini, dan
- peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa digunakan untuk memahami praktik dan juga bagaimana kebijakan pendidikan di masa kini secara lebih lengkap dan mendalam.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Sejarah
Selain memiliki tujuan, penelitian sejarah tentu juga memiliki manfaat tersendiri bagi peneliti atau banyak orang. Karena pada dasarnya, penelitian sejarah ini kemudian digunakan sebagai pembanding oleh catatan peristiwa sejarah dan kegiatan yang terjadi di sekitarnya dengan cara membantu dan mengatur peristiwa bersejarah secara berurutan.
Tujuannya adalah untuk melestarikan data historis sehingga tidak hilang dan bisa diabadikan. Oleh sebab itu, setidaknya ada kelebihan dan juga kelemahan dalam melakukan riset menggunakan metode penelitian sejarah ini. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan dari dilakukannya penelitian sejarah:
- penelitian ini tidak terlibat di dalam situasi yang dipelajari,
- para peneliti tidak melakukan interaksi langsung dengan subjek penelitian,
- analisis data historis yang diperoleh dapat membantu menjelaskan bagaimana peristiwa saat ini dan juga peristiwa di masa depan yang akan terjadi.
Selain memiliki kelebihan, penelitian sejarah ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
- data historis yang dikumpulkan atau didapatkan tidak lengkap dan bahkan rentan terhadap waktu, misalnya saja dokumen yang dapat hancur karena perang, bencana alam, kebakaran, dan lain sebagainya dari waktu ke waktu,
- dapat menjadi bias dan korup sehingga dapat rusak, misalnya di dalam buku harian, surat kabar, dan media lainnya yang dipengaruhi oleh orang yang menulis,
- penelitian sejarah menjadi kategori penelitian yang kompleks dan luas karena di dalam topik penelitian tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan dianalisis lebih dalam, salah satunya misalnya studi masyarakat.
Tahapan dalam Penelitian Sejarah
Sama halnya seperti metodologi penelitian lainnya, penelitian sejarah juga dilakukan berdasarkan tahapan dalam penelitian sejarah. Tahap melakukan penelitian sejarah yaitu heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan). Berikut penjelasan tahapan atau langkah penelitian sejarah.
1. Heuristik (Pengumpulan Sumber)
Sebelum tahap heuristik atau pengumpulan sumber sejarah, hal yang perlu dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian sejarah adalah menentukan topik sejarah untuk diteliti. Peneliti dianjurkan untuk memilih topik baru yang mana di dalamnya melibatkan berbagai peristiwa sejarah dan sifatnya penting dan bahkan belum pernah terpecahkan sebelumnya.
Pemilihan topik ini memang sebaiknya mencari yang menarik dan mudah didapatkan. Baru setelah itu, peneliti bisa mengumpulkan sumber sejarahnya yang mana dimulai dari mencari sumber baik itu dalam bentuk lisan, tulisan, dan benda pendukung lainnya. Sumber penelitian yang dikumpulkan bisa dari sumber primer dan sekunder.
Prinsipnya, semakin banyak sumber sejarah yang ditemukan, maka proses penelitian sejarah dan data yang diperoleh akan semakin kaya dan semakin baik.
2. Verifikasi (Kritik Sejarah)
Setelah melakukan pengumpulan sumber, tahap selanjutnya yakni mulai melakukan verifikasi. Verifikasi tersebut menentukan keaslian dan validitas sumber data yang telah diperoleh. Sehingga data yang didapatkan dan menjadi sumber sejarah memang valid, bisa dipercaya, dan bisa dipertanggungjawabkan.
Validitas sumber data ini penting dalam penelitian sejarah karena untuk menentukan bagaimana kualitas penelitian tersebut dilakukan, sehingga diperlukan proses verifikasi.
3. Interpretasi
Tahapan selanjutnya dalam penelitian sejarah adalah tahap interpretasi. Tahap interpretasi ini merupakan tahapan dimana semua sumber sejarah yang sudah selesai diverifikasi akan ditafsirkan oleh peneliti. Penafsiran ini berdasarkan semua informasi dari sumber sejarah yang didapatkan.
Dalam prosesnya, diperlukan waktu yang cukup panjang karena membutuhkan pemikiran objektif dan logis.
4. Historiografi (Penulisan)
Terakhir adalah proses historiografi atau penulisan yang mana peneliti melakukan penulisan berdasarkan pada hasil interpretasi sumber sejarah. Kemudian penulisan tersebut juga harus ditulis secara sistematis dan sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku, mulai dari struktur penulisan, bahasa, pemilihan diksi, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
- Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh Penjelasannya
- Objek Penelitian: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Lengkap
- Subjek Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Sumber Primer dan Sekunder
Sumber dari data penelitian ini sangat penting untuk diperhatikan yang mana sangat berpengaruh pada hasil penelitian. Sumber dalam penelitian sejarah ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
1. Sumber Primer
Sumber primer merupakan sumber sejarah asli yang didapatkan langsung dari pihak yang mengalami peristiwa sejarah di masa lampau. Bentuk dari sumber primer ini beragam, bisa dalam bentuk dokumen tertulis, hasil wawancara, dan juga benda-benda.
Hasil wawancara bisa dari rekaman suara atau video yang mana pelaku sejarah menjadi narasumber dalam wawancara tersebut sehingga yang disampaikan selama wawancara adalah valid dan asli, sesuai dengan peristiwa yang terjadi.
Sumber primer juga bisa berasal dari benda, yang mana menjadi bukti terjadinya peristiwa, misalkan candi, keris, mata uang, dan lain sebagainya yang benar-benar ada dan berlaku di masa lalu.
Sumber primer ini menjadi sumber utama atau yang diprioritaskan para peneliti karena terbukti valid dan dalam mendapatkan datanya, diperlukan upaya atau usaha yang lebih keras karena memang tidak mudah dalam mendapatkan datanya.
2. Sumber Sekunder
Jenis sumber penelitian yang kedua adalah sumber sekunder yang biasanya berbentuk tulisan yang ditulis setelah peristiwa di masa lalu terjadi, sehingga sumber sekunder ini sangat umum ditemukan dalam bentuk tulisan. Misalnya ulasan sebuah buku, surat kabar, artikel ilmiah, ulasan literatur, biografi, dan lain sebagainya.
Di masa yang serba digital seperti saat ini, tak menutup kemungkinan sumber sekunder ini disajikan dalam bentuk video misalnya film dokumenter mengenai peristiwa, suatu tokoh, dan lain sebagainya sehingga dapat mendukung sumber primer.
Contoh Topik Penelitian Sejarah
Ada berbagai penelitian sejarah di Indonesia yang dilakukan dan dijadikan sebuah karya ilmiah atau bahkan dijadikan sebuah literatur. Misalnya mengenai masuknya kerajaan Islam di Indonesia, bagaimana penjajahan sebelum kemerdekaan, peristiwa G30S-PKI, bagaimana perkembangan agama di Indonesia, dan lain sebagainya.
Bahkan banyak pula penelitian sejarah tentang adat atau suku di suatu daerah di Indonesia, penyebaran wilayah di Indonesia, berdirinya suatu organisasi atau komunitas, bagaimana kehidupan para raja di Indonesia, bagaimana sejarah atau biografi tokoh berpengaruh di Indonesia misalnya Presiden Soekarno, para pahlawan, dan lain sebagainya yang dirangkai dan dikemas dalam bentuk penelitian sejarah.
Pertanyaan Seputar Penelitian Sejarah:
Menurut Yatim Rianto, penelitian sejarah berbeda dengan penelitian yang lain. Penelitian sejarah merupakan tx post facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Baca definisi, manfaat, contoh topik penelitian sejarah pada artikel!
Contoh topik penelitian sejarah diantaranya penelitian sejarah tentang adat atau suku di suatu daerah di Indonesia, penyebaran wilayah di Indonesia, dan lainnya.
Salah satu tujuan penelitian sejarah bisa digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan atau tren yang terjadi di masa kini. Lihat tujuan lainnya pada artikel!
Artikel Terkait: