Daftar Isi
Apa itu Ghost Writer? Pernahkah mencari tahu mengenai apa itu ghost writer? Di dalam dunia kepenulisan, istilah ghost writer atau yang akrab disingkat GW ini tentu sudah tidak asing lagi. Sementara bagi orang awam, seringkali diartikan secara harfiah. Misalnya, hantu yang aktif menulis? Terdapat penggunaan kata “hantu” untuk menyebut profesi satu ini.
Tentunya, penulis yang menekuni profesi GW ini bukanlah hantu melainkan manusia biasa yang sama seperti kita sendiri. Kata hantu ini sendiri dipakai karena memang penulis yang bersangkutan tidak mencantumkan kredit (mencantumkan namanya) di setiap tulisan yang telah dibuat.
Jika kebanyakan penulis mencantumkan kredit untuk mendapat pengakuan, royalti, dan popularitas. Maka lain halnya dengan mereka yang menjadi GW. Sampai disini, mungkin akan muncul rasa penasaran terhadap profesi GW ini. Maka bisa menyimak informasinya di bawah.
Mengenai apa itu ghost writer sendiri GW ini bisa diartikan sebagai profesi dimana seorang penulis dipekerjakan oleh seseorang atau oleh sebuah perusahaan untuk membuat tulisan yang akan digunakan oleh pihak mereka. Seseorang ini bisa seorang artis atau publik figur, sedangkan perusahaan tentunya seperti perusahaan pada umumnya.
Pihak-pihak ini memerlukan tulisan, bisa karena tidak memiliki waktu untuk menulis sendiri dan bisa juga karena tidak bisa mengubah ide di kepala menjadi sebuah tulisan yang menarik dan informatif. Maka pihak mereka menggunakan jasa GW untuk membuatnya, hasil tulisan ini kemudian tidak mencantumkan nama penulis yang menjadi GW tadi.
Lalu, apakah GW ini rugi? Jadi, sekali lagi tidak semua penulis membutuhkan kredit maupun ingin meraih popularitas. Bagi beberapa orang yang ingin menikmati kegiatan menulis tanpa harus dikenal luas sebagai penulis. Maka profesi GW ini menjadi pilihan yang tepat untuk ditekuni.
Meskipun tidak mendapatkan kredit pada hasil karya yang dibuat namun penghasilan GW ini bisa fantastis. Beberapa bahkan mengaku bisa mendapatkan bayaran sampai ratusan juta.
Sebab memang kualitas tulisan dari para pelaku GW ini sendiri tidak bisa dipandang sebelah mata. Adapun contoh hasil tulisan GW ini seperti buku memoar, profil perusahaan, biografi tokoh, dan lain-lain.
Baca Juga:
Tips Menemukan Ide untuk Menulis Buku
Memahami penjelasan mengenai apa itu ghost writer yang disampaikan sebelumnya, tentu harus diakui profesi GW ini tidak mudah. Dikatakan demikian karena gaya penulisan harus disesuaikan dengan gaya penulisan dan karakter dari siapa saja yang menggunakan jasanya. Maka seorang GW perlu memiliki sejumlah kemampuan, seperti:
Kemampuan pertama yang harus dimiliki para calon GW tentu saja kemampuan menulis. Menulis bukan hal mudah untuk dilakukan, namun sekaligus bukan kemampuan yang tidak bisa dipelajari.
Mengasah kemampuan menulis sangat penting agar kualitas tulisan diakui dan dihargai. Maka sebelum terjun menjadi GW, pastikan sudah mengasah kemampuan menulis dengan baik.
Seorang GW juga harus kreatif, sebab perlu menyampaikan ide dari pengguna jasa untuk bisa dituangkan ke dalam tulisan dengan cara yang tepat. Sehingga harus kreatif dalam menggunakan kosakata, menentukan sudut pandang, dan lain sebagainya. Supaya hasil tulisan tersebut sesuai harapan pengguna jasa.
Memahami bahwa apa itu ghost writer adalah profesi yang akan menuliskan ide orang lain. Maka GW ini nantinya akan berinteraksi dengan banyak orang dengan berlainan karakter dan ide. Maka harus bisa beradaptasi dan mampu menuliskan ide-ide mereka menjadi tulisan yang berkualitas dan sesuai harapan.
Seorang GW perlu menghasilkan tulisan yang otentik, faktual, dan juga koheren. Sehingga selama proses menulis ini perlu melakukan riset, sehingga hasil tulisan tidak hanya bagus namun isinya juga bisa dipertanggung jawabkan. Maka seorang GW perlu kemampuan riset yang baik.
Dunia GW adalah dunia yang dinamis, mudah sekali berubah dan berkembang. Tidak heran seorang GW bisa mendapatkan banyak kritikan dari pengguna jasanya. GW yang baik harus memiliki kemampuan untuk membuka diri dan punya semangat tinggi terus belajar. Sehingga bisa menyikapi kritikan dengan positif dan bisa terus berkembang menjadi lebih baik.
Profesi ghost writer bisa ditekuni di Indonesia dan juga di negara lain di seluruh dunia. Menjadi GW di Indonesia bisa dimulai dengan menawarkan jasa sebagai GW. Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan diri sebagai GW, dan aktif membuat postingan yang menunjukan keterampilan menulis yang dimiliki.
Langkah lainnya, adalah dengan mengirimkan CV maupun surat lamaran ke sejumlah perusahaan yang membuka kesempatan bagi GW di Indonesia. Jika sudah terjun menjadi GW maka tidak ada salahnya membangun jaringan di lingkungan GW ini. Sehingga satu sama lain bisa berbagi informasi kesempatan menulis menjadi GW.
Setelah paham betul apa itu ghost writer, maka akan mulai mempertanyakan bagaimana GW ini dibayar. Jadi, penulis yang mencantumkan kredit bisa dibayar dengan perjanjian bersama pihak penerbit. Lalu, bagaimana dengan GW yang tidak melakukan kredit? Skema pembayaran atau perhitungan gaji antara satu klien dengan klien lain berbeda.
Beberapa menghitung gaji GW per buku, misalnya satu buku Rp 450.000 atau Rp 1 juta. Ada juga yang memberi gaji atau bayaran dengan menghitung halaman, misalnya Rp 30.000 untuk satu halaman. Bisa juga memakai skema lain, karena pasti akan dibuat kesepakatan di awal antara GW dengan klien.
Menjadi GW meskipun tidak mendapatkan kredit dan popularitas, tetap mendapatkan sejumlah keuntungan. Misalnya:
Keuntungan pertama menjadi seorang ghost writer atau GW tentu saja memiliki jaringan yang luas. Jaringan ini terbentuk dengan sendirinya, sejak pertama kali branding diri menjadi seorang GW. Sebab jasa GW sendiri banyak dicari karena mampu memberikan hasil tulisan yang otentik.
Pengguna jasa kemudian merasa sangat terbantu karena tidak perlu memiliki keterampilan menulis untuk bisa memiliki karya tulis berkualitas. Lalu, apakah pekerjaan GW ini menjadi ilegal? Setiap GW bisa menentukan standar tersendiri dalam memilih klien.
Jika dirasa hasil tulisannya bisa memberi dampak berbahaya, maka klien tadi ini bisa ditolak. Bisa mencoba berada di garis aman, misalnya dengan hanya menuliskan biografi seorang toko, menulis buku memoar, maupun menulis profil perusahaan yang lengkap, menarik, dan terkesan profesional.
Jenis-jenis tulisan ini tentu terbilang aman dan minim resiko. Namun, sejak awal perjanjian kerjasama memang seorang GW ini tidak akan bertanggung jawab lagi terhadap apa yang akan terjadi dari hasil tulisan. Entah tulisan itu dibukukan dan kemudian diterbitkan lalu memberikan royalti kepada pengguna jasa, maupun yang lainnya.
Jaringan luas seperti penjelasan di poin sebelumnya juga memberi keuntungan lebih luas lagi, yakni bisa mengenal dan bekerjasama dengan orang-orang ternama. Mulai dari para artis di ibukota, kemudian para tokoh terkemuka, dan lain sebagainya. Mereka yang super sibuk dan alasan lainnya menjadi klien potensial untuk GW.
Sehingga memahami dengan baik apa itu ghost writer membantu mengukuhkan keinginan untuk terjun ke profesi ini. Sebab memang bisa membantu memperluas jaringan dan kemudian bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan lain yang nantinya akan dijelaskan di bawah.
Ingin punya penghasilan yang menarik? Menarik disini, bisa disebut tinggi dan bisa disebut sebagai proses mendapatkan gaji yang lebih besar dari apa yang sudah dikerjakan. Bukan maksud untuk meremehkan, namun seorang GW bukanlah penulis pemula melainkan penulis profesional.
Cukup menulis sesuai ide dan kerangka klien maka sudah mendapatkan bayaran. Sehingga tidak perlu menulis dari nol dimana proses mencari ide bisa berjalan berbulan-bulan. Apalagi jika menekuni profesi ini di luar negeri, maka satu tulisan bisa diberi bayaran sampai ratusan juta.
Keuntungan berikutnya mencoba menekuni profesi GW ini sendiri adalah bisa menikmati pekerjaan yang fleksibel. Sebab bisa dikerjakan dimana saja dan kapan saja, termasuk dikerjakan di rumah dan tanpa perlu bertatap muka setiap hari dengan klien. Sehingga bisa dijadikan sambilan, hanya saja tetap harus profesional agar tidak kehilangan klien.
Pemilik hobi menulis maupun membaca dijamin akan tergiur menekuni profesi GW setelah penjelasan detail mengenai apa itu ghost writer yang disampaikan di atas. Sebab profesi ini memang berhubungan dengan sebuah hobi, yang tentu bisa menjadi passion dari pelakunya. Menikmati hobi yang kemudian memberi penghasilan tentu memberi rasa nyaman dan kepuasan tersendiri.
Seorang GW memiliki kesempatan besar untuk terus mengembangkan diri. Sebab akan bertemu dengan banyak klien dengan banyak karakter, kebutuhan, ide tulisan, dan lain sebagainya. Seorang GW kemudian harus fleksibel dan menjalankan tugasnya dengan baik.
Tanpa disadari, selama menekuni profesi ini maka dirinya punya lebih banyak keterampilan dan memberi keuntungan di masa mendatang. Tidak heran jika ada lebih banyak orang mulai tertarik untuk menekuni profesi GW secara profesional.
Sesuai dengan keuntungan di poin sebelumnya, seorang GW tidak hanya bisa terus mengembangkan keahlian dan keterampilan diri. Akan tetapi juga bisa terus mengembangkan wawasan. Misalnya saja bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan di bidang kesehatan, kemudian bidang pertanian, dan lain-lain.
Selama kerjasama tersebut, seorang GW tentu akan sangat mengenal dunia perusahaan di berbagai bidang tadi. Sehingga punya wawasan terkait bidang tersebut yang tentu bisa bermanfaat untuk masa depan. Baik bermanfaat untuk diri sendiri maupun untuk orang sekitar.
Baca Juga:
16 Cara Meningkatkan Motivasi Menulis Bagi Penulis Pemula
10 Tempat yang Cocok untuk Menulis Buku
Cara Meningkatkan Keterampilan Menulis
Tips Tidak Punya Waktu Menulis
Harus diakui, bahwa bayaran yang diterima GW di Indonesia belum sebagus di luar negeri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang GW bisa hanya mendapatkan uang sebesar Rp 450. 000 untuk menulis satu judul buku. Sedangkan di luar negeri, satu buku bisa memberikan imbalan sampai ratusan juta kepada GW.
Meskipun begitu, tetap ada kemungkinan di Indonesia juga bisa memberikan bayaran tinggi kepada pelaku profesi GW. Sehingga tidak perlu ragu untuk mencoba profesi ini, terutama bagi siapa saja yang memiliki keterampilan menulis dan menyukai kegiatan menulis itu sendiri.
Sebab jika sudah dinikmati, maka tanpa disadari bayaran yang diterima menjadi sangat tinggi. Supaya sampai di titik tersebut dan mampu menjadi GW yang sukses, maka bisa menyimak lalu mengaplikasikan sejumlah tips di bawah ini:
Tips pertama untuk menekuni profesi GW yang dijelaskan detail mengenai informasi tentang apa itu ghost writer di atas adalah mengasah keterampilan menulis. Keterampilan menulis bahkan menjadi modal paling utama bagi siapa saja untuk bisa menjadi GW profesional. Jika kualitas tulisan sudah bagus, maka bisa mencoba menawarkan diri menjadi GW.
Seorang GW akan bertemu dengan banyak klien, mengerjakan tulisan dengan banyak tema dan banyak bentuk. Wawasan GW kemudian akan terus diasah dan tentu akan terasa mudah dijalani jika sejak awal suka membaca. Maka mulailah rajin membaca di setiap waktu luang, langkah ini bisa sekaligus membantu meningkatkan kualitas tulisan.
Seorang GW akan dengan mudah menjalin kerjasama dengan tokoh terkenal dan perusahaan besar di Indonesia bahkan dunia jika punya jaringan luas. Sebab di dalam ruang lingkup apa itu ghost writer memang akan saling mempromosikan rekan. Semakin luas jaringan yang dimiliki semakin mudah mendapat klien dan memperoleh bayaran tinggi.
Sebagai GW yang bekerjasama dengan banyak orang dan mengerjakan tulisan dengan ide atau tema yang berbeda-beda. Tentu sempat mengalami kesulitan untuk menghasilkan tulisan otentik sesuai karakter pengguna jasa.
Jika mendapat kritikan maka harus disikapi secara positif. Maka selalu terbuka terhadap kritikan agar bisa terus berkembang dan sukses menjadi GW profesional. Jika klien puas dengan tulisan GW maka mereka tidak ragu untuk mempromosikan GW tersebut ke jaringan mereka.
Sukses menekuni profesi sebagai ghost writer juga bisa dengan terus mencoba peluang yang ada di depan mata. Jadi, saat menjumpai klien dengan bayaran kecil jangan buru-buru ditolak.
Coba dulu melakukan negosiasi, jika memang klien enggan maka bisa mencoba terlebih dahulu. Sebab klien ini merupakan bagian dari jaringan yang penting untuk menunjang karir GW.
Ghost writer memang memiliki jam kerja fleksibel, namun akan sangat akrab dengan yang namanya deadline. Maka harus disiplin dan selalu profesional, mampu menyelesaikan permintaan klien tepat waktu. Sehingga bisa dikenal luas sebagai GW profesional dan bertanggung jawab, klien pun akan terus berdatangan.
Meskipun di awal dalam penjelasan apa itu ghost writer disampaikan bahwa keterampilan menulis bisa dipelajari. Namun harus diakui bahwa profesi ini sendiri tidak cocok untuk penulis pemula. Sebab dibutuhkan kualitas tulisan yang mumpuni dan mampu menuliskan ide klien menjadi tulisan yang berkualitas tadi.
Sehingga jika selama ini belum pernah menulis dan terjun ke dunia kepenulisan. Mulailah dulu dengan menjadi penulis lepas atau freelance writer, yang meski bayarannya belum sebesar GW.
Namun untuk mengasah keterampilan menulis dan menuangkan banyak ide menjadi tulisan. Profesi penulis lepas layak dipertimbangkan meskipun nantinya hanya dijadikan batu lompatan.
Tips selanjutnya adalah dengan mempelajari dunia penerbitan. Mengapa? Sebab profesi GW tidak jauh dari dunia penerbitan, apalagi jika menerima pesanan untuk menulis buku. Maka bisa mencoba menulis dengan gaya bahasa dan konsep tertentu yang memudahkan buku ini untuk diterbitkan.
Selain itu bisa memberikan saran dan masukan kepada klien untuk mengurus proses penerbitan dengan lebih mudah. Misalnya dengan menyarankan untuk menerbitkan di penerbit indie, bisa juga melakukan publikasi lewat media lainnya yang potensial.
Jadi, sampai saat ini masih tertarik menjadi ghost writer? Jika suka menulis dan tertarik mendapat penghasilan dari dunia menulis. Maka GW adalah profesi tepat untuk dijalankan. Supaya sukses, silahkan baca dan pahami kembali penjelasan tentang apa itu ghost writer di atas.
Artikel Terkait:
Cara Meningkatkan Motivasi Menulis Anti Gagal
Cara Menulis Kreatif aga Jadi Penulis Nyentrik
5 Trik Menulis Judul yang Menarik
7 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam Menulis
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…