Dosen maupun mahasiswa dijamin sangat akrab dengan jurnal internasional maupun jurnal nasional. Bahkan untuk mahasiswa di jenjang Magister dan Doktor, ada kebutuhan untuk mempublikasikan tulisan ilmiah ke jurnal internasional.
Kebutuhan ini muncul karena memang publikasi menjadi salah satu syarat kelulusan, sehingga bisa memegang ijazah S2 maupun S3 yang selama ini ditempuh. Sebelum bisa menyusun artikel ilmiah dan dipublikasikan ke jurnal bertaraf global tersebut.
Maka penting sekali untuk memahami pengertiannya, kemudian juga paham apa saja yang membedakannya dengan jurnal nasional. Sebab, meskipun sama-sama jurnal ternyata keduanya memiliki perbedaan. Berikut informasi lengkapnya.
Apa Itu Jurnal Internasional?
Jurnal internasional adalah publikasi yang dibuat dalam bentuk kumpulan artikel ilmiah dan diterbitkan secara online untuk diakses masyarakat ilmiah dari seluruh dunia. Jadi, dosen maupun peneliti dan mahasiswa yang memiliki artikel ilmiah berisi hasil penelitian.
Bisa dipublikasikan atau disebarluaskan ke dalam jurnal internasional, sehingga hasil penelitian tersebut bisa dibaca dan dimanfaatkan oleh masyarakat global. Jurnal bertaraf internasional kemudian memiliki sejumlah kriteria, yaitu:
- Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan yang berlaku secara umum.
- Memiliki ISSN atau e-ISSN untuk terbitan jurnal elektronik (berbasis online).
- Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok).
- Memiliki terbitan versi online, seperti yang dicantumkan di poin nomor dua sebelumnya.
- Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara.
- Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara.
- Terindeks oleh database internasional. Misalnya seperti terindeks di Web of Science (WoS), Scopus, Microsoft Academic Search, dan lain sebagainya.
Khusus untuk poin terakhir, kriteria tersebut diwajibkan kepada para dosen di Indonesia yang menerbitkan jurnal taraf internasional. Sehingga akan diakui sebagai prestasi dalam bidang publikasi, yang bisa digunakan dosen untuk loncat jabatan fungsional.
Sekaligus untuk memenuhi tugas publikasi, khususnya dosen yang sudah memangku atau akan memangku jabatan Guru Besar. Sehingga ada kewajiban untuk menerbitkan jurnal internasional bereputasi yang masuk ke database-database tersebut.
Dari penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa jurnal yang diterbitkan secara internasional tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia. Kenapa? Sebab harus menggunakan salah satu dari bahasa yang diakui PBB. Bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
Baca Juga:
13 Ciri-Ciri Jurnal yang Kredibel
20 Rekomendasi Situs Jurnal Internasioanl Terakreditasi
Jurnal Terindeks Scopus: Cara Mencari, Cara Submit, dan Contohnya
Perbedaan Jurnal Nasional dan Internasional
Jika membahas mengenai jurnal nasional dan internasional, maka akan membahas juga mengenai perbedaannya. Jadi, keduanya sama-sama publikasi artikel ilmiah sehingga isinya tidak jauh berbeda. Baik dari segi struktur, ISSN, dan lain sebagainya.
Meskipun begitu, ketika namanya berbeda dan sudah menyebutkan batasan geografis sudah tentu akan dijumpai beberapa perbedaan. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Bahasa yang Digunakan
Perbedaan yang pertama antara jurnal nasional dan internasional adalah dari segi bahasa, dan aspek ini yang paling mencolok. Artikel ilmiah buatan dosen, peneliti, maupun mahasiswa di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia.
Sekalipun ada bahasa Inggris biasanya hanya terdapat pada abstrak, selebihnya adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI dan EYD. Sementara pada jurnal global, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang diakui PBB.
Saat ini ada bahasa Rusia, Tiongkok, Inggris, Arab, Spanyol, dan juga Perancis. Selain 6 bahasa dari 6 negara tersebut, maka belum bisa disebut sebagai jurnal global bertaraf internasional.
2. Asal Artikel yang Diterima
Perbedaan yang kedua adalah asal artikel. Jadi, jurnal bukanlah artikel ilmiah melainkan kumpulan artikel ilmiah yang terbit berkala. Setiap tahun ada 2-4 artikel baru yang masuk ke salah satu jurnal dan kemudian bisa diakses masyarakat ilmiah.
Pada jurnal nasional, artikel ini bersifat lokal yang artinya ditulis oleh para dosen dan peneliti dari Indonesia sendiri. Secara sederhana, artikel di dalam jurnal berasal dari negara sendiri.
Sementara untuk jurnal internasional, artikel yang diterima bisa dari negara sendiri maupun dari luar negeri. Misalnya, jurnal di Indonesia yang kemudian menerima artikel ilmiah dari Malaysia. Maka jurnal tersebut sudah dikatakan jurnal internasional.
3. Dewan Redaksi
Perbedaan ketiga adalah dari dewan redaksi atau istilahnya adalah editorial board. Dewan redaksi adalah daftar para pakar atau ahli yang nantinya membaca, mengulas, dan mengoreksi (memberi catatan revisi) terhadap artikel ilmiah yang diterima editorial jurnal.
Pada jurnal nasional, dewan redaksi adalah 2 pakar di suatu bidang keilmuan yang berasal dari dua institusi berbeda. Misalnya, dosen dari Unnes (Universitas Negeri Semarang) mengirimkan artikelnya ke jurnal X.
Jurnal X kemudian mengirimkan artikel tersebut kepada dewa redaksi yang merupakan Guru Besar di Universitas Gadjah Mada dan satunya dari dari Universitas Brawijaya. Maka setelah terbit, dikatakan jurnal nasional.
Bagaimana dengan jurnal internasional? Maka dewa redaksi pada jurnal tersebut minimal berasal dari 4 negara yang berbeda. Jadi, dewan redaksi yang mengecek artikel yang dikirimkan minimal dari 4 negara yang berlainan agar memenuhi ketentuan.
4. Penerbit Jurnal
Jika diperhatikan ke website-website jurnal yang terpublikasi, maka akan menjumpai nama penerbit yang berbeda. Tidak hanya pada sesama jurnal nasional tapi juga pada jurnal internasional.
Dilihat dari sisi penerbit yang mempublikasikan jurnal dan menerima artikel ilmiah para peneliti dan dosen. Ada perbedaan antara jurnal nasional dan internasional, jurnal nasional biasanya dipublikasikan institusi.
Jadi, di website jurnal nasional biasanya akan ada nama perguruan tinggi yang menangani publikasi artikel dari dosen-dosen di bawah naungannya dan dosen perguruan tinggi lain.
Sementara untuk jurnal internasional, bisa diterbitkan oleh lembaga jenis apapun. Tidak harus perguruan tinggi, bisa lembaga milik pemerintahan maupun perusahaan yang dikelola oleh swasta.
Syaratnya adalah, jurnal tersebut dikelola oleh penerbit yang bekerja atau melayani publikasi artikel ilmiah di tingkat internasional. Sehingga menerima artikel ilmiah dari dosen asal negara manapun, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
5. Database Terindeks
Perbedaan yang terakhir adalah dari database yang mengindeks jurnal tersebut. Jurnal nasional biasanya terindeks di database nasional juga, jika di Indonesia maka ada SINTA.
Selain SINTA tentunya masih banyak website lain yang mengindeks jurnal nasional. Hanya saja SINTA hanya mengindeks jurnal yang sudah terakreditasi di ARJUNA sehingga kredibilitasnya terjamin. Jurnal di SINTA kemudian aman dijadikan rujukan prioritas.
Sedangkan pada jurnal internasional, database yang mengindeks tentu saja juga berskala internasional. Database jurnal bertaraf global tentu jumlahnya lebih banyak dan beberapa sudah berstatus sebagai database bereputasi.
Artinya, database tersebut hanya menyimpan jurnal-jurnal global berkualitas dan kredibilitasnya terjamin. Sehingga membuatnya menjadi rujukan prioritas sama seperti SINTA. Apa saja pilihannya? Banyak, misalnya Scopus, WoS, DOAJ, dan lain-lain.
Selain database bereputasi, masih banyak database lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat dunia untuk mengakses jurnal global. Hanya saja dari segi kualitas memang belum ada jaminan, sehingga harus jeli dalam menentukan pilihan.
Baca Juga:
14 Website Tempat Mencari Jurnal Indonesia Bagi Peneliti
5 Tips Publikasi Jurnal Nasional Gratis
Pengertian Jurnal Ilmiah dan Susunannya
Cara Mencari Jurnal Internasional
Jurnal nasional dan internasional kemudian menjadi sumber rujukan yang utama. Kenapa? Sebab isinya adalah hasil penelitian yang tentunya dijamin benar atau valid, tidak ada rekayasa di dalamnya.
Selain itu, jurnal juga sangat mudah didapatkan baik secara offline maupun online. Mengingat jurnal masa kini sudah ada kewajiban untuk terbit secara online. Lalu, bagaimana mencari jurnal internasional?
Pada dasarnya, mencari jurnal sama seperti mencari rujukan jenis lainnya baik itu buku, makalah, majalah, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa cara umum yang bisa dilakukan:
1. Mencari di Perpustakaan
Langkah pertama untuk mencari jurnal global adalah dengan berkunjung ke perpustakaan. Zaman dulu, publikasi jurnal dilakukan dengan cara dicetak ke media kertas, sama seperti buku.
Namun, ketika internet sudah berkembang dan diakses masyarakat luas maka publikasi jurnal maupun buku sudah bisa dilakukan online. Meskipun begitu, bukan berarti perpustakaan hanya menyediakan referensi ilmiah berbasis digital saja.
Buktinya sampai sekarang masih banyak rak di perpustakaan yang penuh dengan buku cetak, baik terbitan baru maupun terbitan lama. Artinya, perpustakaan juga akan menyediakan referensi dalam bentuk jurnal. Baik nasional maupun internasional.
Namun, usahakan masuk ke perpustakaan kampus baik kampus sendiri maupun kampus lain yang dibuka untuk umum. Kemudian bisa masuk ke Perusda atau Perpustakaan Daerah di daerah masing-masing. Biasanya akan disediakan jurnal-jurnal.
2. Minta atau Meminjam Jurnal ke Orang Terdekat
Langkah yang kedua adalah meminjam atau mungkin bisa meminta ke orang terdekat. Bisa ke teman atau sahabat sendiri yang kebetulan memang memiliki koleksi jurnal yang bisa dipinjam. Baik cetak maupun dalam format digital.
Jika tidak, bisa meminta atau meminjam ke dosen yang kebetulan dekat. Jika diri sendiri adalah dosen maka bisa meminta ke rekan sejawat atau mungkin dosen senior. Biasanya para dosen memiliki koleksi jurnal internasional yang berlimpah.
Jika bentuknya elektronik maka bisa diminta, sementara jika bentuknya cetak maka bisa dipinjam untuk kemudian dikembalikan jika sudah selesai. Jangan lupa untuk dikembalikan karena apa yang kita pinjam adalah amanah yang harus dikembalikan segera setelah digunakan.
Apabila tidak memiliki banyak teman dan jaringan pertemanan memang tergolong sedikit. Maka bisa meminta bantuan ke operator kampus atau mungkin SDM di bagian kepegawaian.
Sebab bisa jadi mereka memiliki jurnal atau memberi referensi harus kemana untuk mendapatkan jurnal global yang dibutuhkan.
3. Berselancar di Internet Menggunakan Mesin Pencari
Bagaimana jika tidak ada orang terdekat yang memiliki jurnal dan tidak ada referensi harus kemana untuk mendapatkannya? Tidak perlu risau, internet kini bisa diandalkan. Sebab internet juga menyediakan ruang khusus untuk jurnal.
Paling mudah adalah memanfaatkan browser yang selama ini digunakan untuk mengakses informasi di internet. Bisa Google, bisa juga Yahoo, Bing, atau yang lainnya.
Caranya cukup mengetik topik jurnal yang dibutuhkan, baik menambahkan ketikan kata “jurnal” maupun tidak. Sehingga mesin pencari akan memberikan rekomendasi ke beberapa website yang sesuai kata kunci.
Beberapa hasil rekomendasi kemudian bentuknya bisa jurnal. Bagaimana ciri-cirinya? Bisa dari website edukasi dan penelitian, kemudian bisa juga ada keterangan PDF atau format lain untuk terbitan elektronik.
Sehingga saat diklik maka akan langsung mengunduh dokumen tersebut, yang mayoritas adalah jurnal. Jika menggunakan bahasa PBB maka dijamin jurnal tersebut bersifat internasional. Berikut contoh hasil pencarian di Google:
4. Mengakses Database Jurnal Internasional
Mencari jurnal internasional lewat browser memang bisa dilakukan dengan mudah. Hanya saja kadang hasil referensi pencarian masih terlalu luas dan kadang kala jurnal yang direkomendasikan kredibilitasnya diragukan.
Solusinya adalah dengan melakukan pencarian ke database jurnal global secara langsung yang dijamin kredibel. Pilihannya sangat banyak dan bisa disesuaikan dengan kepribadian agar yakin dan nyaman dengan rekomendasinya.
Misalnya di Google Scholar atau Google Cendekia, kemudian bisa juga ke DOAJ, Scimago, Scopus, WoA, dan lain sebagainya. Beberapa database internasional memang berbayar seperti Scopus dan WoA.
Namun untuk Google Scholar, DOAJ, Scimago, dan masih banyak lagi yang lainnya sifatnya gratis. Jadi bisa disesuaikan dengan kondisi, dan jika berstatus sebagai dosen atau mahasiswa biasanya kampus sudah berlangganan database internasional. Sehingga bisa mengakses layanannya secara gratis.
8 Rekomendasi Situs Jurnal Internasional
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, dimana jurnal internasional bisa didapatkan dari internet terutama melalui database internasional. Maka berikut beberapa database internasional yang bisa dimanfaatkan:
1. Microsoft Academic
Rekomendasi yang pertama adalah Microsoft Academic yang sesuai namanya memang dikelola oleh perusahaan yang dirintis Bill Gates. Disini tersedia jurnal nasional maupun internasional, dimana koleksinya terbilang lengkap dan kredibel.
2. Directory of Open Access Journal (DOAJ)
Berikutnya ada DOAJ yang bisa diakses melalui laman https://doaj.org/. Database satu ini sangat populer karena bisa menemukan jurnal terindeks Scopus sehingga hasil rekomendasinya dijamin kredibel sekaligus lengkap.
3. Google Scholar
Berikutnya ada Google Scholar yang bisa diakses melalui laman https://scholar.google.com/ secara gratis. Database satu ini tersedia jurnal nasional dan internasional yang kredibel, sehingga bisa diandalkan untuk mencari referensi.
Baca Juga:
Perhatikan Kriteria Berikut Saat Download Jurnal Ilmiah
Kiat Membuat Jurnal Ilmiah Manajemen Supaya Terindeks Scopus
4. ResearchGate
Mencari publikasi dalam bentuk jurnal internasional juga bisa dilakukan lewat ResearchGate melalui laman https://www.researchgate.net/. Tersedia ratusan ribu publikasi internasional bisa ditemukan disini, dan sifatnya gratis sekaligus berbayar.
5. Cambridge Journal
Selanjutnya bisa berkunjung ke laman https://www.cambridge.org/core untuk memanfaatkan database internasional Cambridge Journal. Rekomendasinya kredibel dan memiliki koleksi yang berlimpah, sehingga bisa menemukan jurnal terbaik disini.
6. Oxford Journal
Tidak hanya universitas Cambridge di Inggris yang menyediakan database internasional kredibel. Oxford University juga menyediakan layanan serupa melalui Oxford Journal di laman https://academic.oup.com/journals/.
7. International Journal of Education & the Arts
Pilihan berikutnya adalah di IJEA atau International Journal of Education & the Arts yang bisa diakses di laman http://www.ijea.org/. Tersedia berbagai jurnal internasional hasil penelitian di berbagai bidang keilmuan.
8. Science Direct
Science Direct melalui laman https://www.sciencedirect.com/ juga bisa diakses untuk mendapatkan jurnal bertaraf internasional yang kredibel. Hanya saja disini jurnal yang tersedia atau artikel ilmiahnya berbayar.
Meskipun begitu bisa sangat dipertimbangkan karena memang artikel ilmiah yang terindeks berasal dari jurnal internasional yang terpercaya dan berkualitas. Bisa dicoba untuk mengecek dulu biayanya, jika dirasa terlalu mahal maka bisa beralih ke database lainnya.
Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi database jurnal internasional bereputasi dan kredibel bisa digunakan untuk melakukan pencarian. Silahkan memilih yang dirasa paling mudah dan nyaman untuk diakses lewat fitur-fitur di dalamnya. Selain itu, utamakan yang koleksinya paling lengkap.
Artikel Terkait:
Syarat Jurnal yan Baik untuk Referensi Buku Ajar