Menulis Karya Ilmiah

Cara Menyusun Proposal Tesis yang Baik dan Benar

Salah satu syarat kelulusan yang harus ditempuh calon mahasiswa Strata 2 atau S2 adalah menyusun tesis. Untuk memperoleh derajat kesarjanaan sebagai magister, mahasiswa harus menyelesaikan kuliahnya dengan membuat tesis. Tetapi sebelum menyusun tesis, yang harus dilakukan mahasiswa adalah menyusun proposal tesis.

Proposal tesis yang harus disusun sebelum menyusun tesis merupakan langkah awal bagi mahasiswa program magister untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Proposal tesis dapat dikatakan sebagai rencana sebelum penelitian berlangsung yang akan dilaksanakan karena baru berupa rencana, sehingga proposal bisa diterima, diperbaiki, diganti, atau bahkan ditolak.

Untuk dapat mengetahui bagaimana cara menyusun proposal tesis yang baik dan benar, maka mahasiswa harus memahami teknis sistematika proposal tesis tersebut. Biasanya, setiap kampus memiliki pakem atau aturan yang berbeda-beda mengenai cara menyusun proposal tesis.

Meski setiap kampus memiliki pakem atau aturan yang berbeda-beda mengenai cara menyusun proposal tesis, akan tetapi cara menyusun proposal tesis secara umum akan dibahas di bawah ini dan akan dijelaskan secara gamblang. Tapi yang perlu diketahui bahwa tujuan dari cara menyusun proposal tesis rata-rata sama.

Di dalam cara menyusun proposal tesis, proposal tesis harus dibuat dengan memuat hal-hal pokok mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, penelitian rujukan, kerangka teoretis dan kerangka pemikiran, hipotesis, metodologi yang berupa desain, sampel, waktu dan tempat, teknik pengumpulan dan analisis data.

Cara Menyusun Proposal Tesis

Setelah memahami mengenai pendahuluan dan mengapa penting mengetahui cara menyusun proposal tesis, kini Anda akan mendapat pengetahuan dan informasi mengenai bagaimana cara menyusun proposal tesis yang baik dan benar. Pada dasarnya, proposal tesis merupakan sebuah proposal penelitian yang harus dibuat dengan mengedepankan validitas.

Cara menyusun proposal tesis harus dipahami dan dipelajari dengan benar agar Anda yang akan menyusun proposal tesis benar-benar memahami langkah-langkah dan isi di dalam proposal tesis tersebut. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui dan membaca panduan atau arahan cara menyusun proposal tesis.

Di bawah ini, akan dijelaskan bagaimana cara menyusun proposal tesis yang baik dan benar yang disajikan lengkap dengan gambaran dan garis-garis besar cara penulisan proposal tesis dan tesis serta bagaimana standar minimal yang harus dilakukan oleh penulis dalam penyusunan tesis.

Hal ini karena proposal tesis sebagai langkah awal seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan magister untuk menyelesaikan tugas akhir atau sebagai pengantar membuat tesis sebagai syarat kelulusan mahasiswa magister. Cara membuat proposal tesis ini harus dipelajari dan juga diterapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Apa Itu Tesis?

Sebelum membahas dan mengetahui cara menyusun proposal tesis, tentu saja Anda juga harus tahu apa itu tesis. Meski sudah harus menempuh dan menulisnya, tapi tak banyak yang tahu pengertian tesis sehingga kebingungan saat diminta membuat atau menulis syarat-syarat sebelum diciptakannya tesis.

Dalam Wikipedia, pengertian tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah agar mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah karya tulis ilmiah resmi akhir untuk seorang mahasiswa.

Adanya tesis merupakan bukti kemampuan mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmiah pada bidang keilmuan dalam ilmu pendidikan sesuai ilmu yang telah dipelajari. Tesis bisa diartikan juga sebagai salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris.

Kemudian hasil penelitian empiris dalam tesis disusun untuk dijadikan bahan kajian akademis. Di dalam tesis, terdapat pernyataan atau teori yang didukung oleh berbagai argumen untuk dapat dikemukakan dan merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah.

Tesis biasanya memiliki atau mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta ada tahap untuk mengajukan rekomendasi di dalamnya. Semakin baik kualitas sebuah tesis yang dibuat, maka semakin terbukti pula kemampuan seorang mahasiswa yang menyusunnya dalam menguasai disiplin ilmu yang ditekuninya.

Seorang mahasiswa diminta untuk menyusun tesis tentu saja karena tesis memiliki fungsi. Pada dasarnya, tesis memang disusun sebagai syarat kelulusan atau menjadi bukti tentang kemampuan seorang mahasiswa menguasai ilmu disiplin yang dipelajarinya di perguruan tinggi.

Akan tetapi, menurut Soehardjono (2006), tesis memiliki empat fungsi penting:

– akademis atau pendidikan

– proses pembelajaran

– pengembangan profesi,

– penunjang proses pembelajaran.

Dengan adanya komponen di atas, sebelum menyusun skripsi seorang mahasiswa lebih dulu harus melakukan penelitian. Penelitian tersebut harus berlangsung secara sistematis dan teratur dan biasanya sistematikanya diatur dalam proposal tesis. Oleh sebab itu sebelum menulis tesis, Anda harus memahami cara menyusun proposal tesis.

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai apa saja yang terdapat di dalam isi proposal tesis dan bagaimana saja cara menyusun proposal tesis.

Baca Juga:

Instrumen Penelitian: Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap

11 Jenis Laporan Penelitian yang Baik dan Benar 

Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui 

Kesulitan Menentukan Topik Penelitian ? Temukan Jawabannya Disini!

Isi Proposal Tesis

Sebelum mengetahui cara menyusun proposal tesis, Anda harus mengenal dulu isi proposal tesis. Pada dasarnya proposal tesis terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian utama, dan (3) bagian akhir.

1. Bagian Awal

Bagian awal pada isi proposal tesis adalah halaman sampul yang memuat: judul, maksud usulan penelitian, lambang universitas, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi yang bersangkutan, dan waktu pengajuannya.

Bagian-bagian tersebut ditulis dengan sistematika yaitu:

a. Judul penelitian dibuat singkat dan jelas dan menunjukkan dengan tepat mengenai isi atau masalah yang akan diteliti dan tidak membuka peluang adanya berbagai penafsiran.

b. Maksud usulan penelitian atau maksud usulan proposal tesis ditulis di bagian bawah judul dengan font yang lebih kecil.

c. Lambang universitas diletakkan pada bagian tengah di antara judul dan maksud usulan dengan nama penyusun dan identitas penyusun lainnya.

d. Nama mahasiswa ditulis lengkap sesuai dengan ijazah Strata 1 tetapi tanpa menuliskan derajat kesarjanaannya. Jangan lupa untuk mencantumkan nomor mahasiswa atau nomor induk mahasiswa di bagian bawah nama

e. Instansi yang dituju ditulis di bagian bawah identitas mahasiswa

f. Waktu pengajuan ditulis dengan menuliskan tahun berapa proposal tesis tersebut dibuat.

2. Bagian Utama

Setelah mengetahui cara menyusun proposal tesis pada bagian awal, harus diketahui juga cara menyusun proposal tesis pada bagian utama. Pada bagian utama, terdapat beberapa unsur yang harus ditulis sebagai berikut.

a. Latar Belakang

Latar belakang pada proposal tesis berisi mengenai landasan konseptual dan hubungannya dengan landasan kontekstual pada penelitian.

b. Rumusan Masalah

Di dalam rumusan masalah, memuat paparan landasan konseptual dan kontekstual. Dalam menulis rumusan masalah, mahasiswa diharapkan dapat menjawab dengan jelas berbagai pertanyaan di dalam rumusan masalah, misalnya “apa yang menjadi masalah?” atau “mengapa masalah tersebut menarik pada penelitian saya?”, dan sebagainya.

c. Tujuan Penelitian

Di bagian ini, memuat mengenai pertanyaan penelitian berdasarkan rumusan masalah. Tujuan penelitian tersebut biasanya selaras dengan pertanyaan penelitian yang ditulis secara ringkas, padat, dan jelas.

d. Metode Penelitian

Metode penelitian memuat secara ringkas tentang penjelasan metode penelitian yang akan digunakan.

e. Batasan Penelitian

Batasan penelitian memuat tentang batasan penelitian sebagai konsekuensi dari fokus penelitian.

f. Manfaat Penelitian

Di dalam manfaat penelitian, berisi mengenai manfaat bagi akademisi atau praktisi mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

g. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menjadi bagian yang paling panjang karena berisi mengenai uraian tentang alur pikiran dan perkembangan keilmuan topik kajian yang akan dibahas. Sebuah penelitian tentu saja tidak berdiri sendiri melainkan harus berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya.

Oleh sebab itu, pada tinjauan pustaka ini akan dituliskan penelitian terdahulu dan dielaborasikan pada peneliti terdahulu mengenai penelitian yang berkaitan dengan masalah yang dikaji mahasiswa program magister, sehingga akan memberikan gambaran mengenai perkembangan pengetahuan yang mendasari adanya penulisan proposal tesis.

Perlu diketahui bahwa tinjauan pustaka bukan berisi mengenai uraian metode atau dasar-dasar teori yang sudah lazim digunakan, akan tetapi berisi mengenai urutan perkembangan cabang pengetahuan yang akan diteliti dan berisi mengenai ulasan atau kesimpulan pada penelitian terdahulu.

h. Metode Penelitian

Di bagian ini, diuraikan mengenai bahan atau materi penelitian, alat yang digunakan untuk penelitian, jalan penelitian, variabel, dan data yang dikumpulkan, serta tujuan dari bagian ini adalah memberikan informasi mengenai metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.

i. Jadwal dan Anggaran Penelitian

Pada penelitian ini, berisi tentang: (1) tahap penelitian, (2) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (3) waktu serta biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap penelitian.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir, memuat mengenai daftar pustaka dan lampiran

a. Daftar Pustaka

Pada daftar pustaka memuat tentang pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan  disusun ke bawah sesuai dengan abjad.

b. Lampiran

Pada bagian lampiran, berisi tentang keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner dan sifatnya hanya untuk melengkapi usulan penelitian.

Baca Juga:

Pengertian Observasi dan Jenis-Jenisnya(Lengkap)

10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar 

Contoh Variabel Kontrol Lengkap Dengan Pengertian dan Ciri-Cirinya

Contoh Variabel Terkait yang Baik dan Benar 

Instrumen Penelitian:Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap

Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui 

Desain Penelitian: Pengertian,Jenis,dan Contoh Lengkap

Cara Menyusun Proposal Tesis

Setelah memahami apa saja isi proposal penelitian, selanjutnya akan dijelaskan beberapa cara menyusun proposal tesis di bawah ini. 

1. Latar Belakang

Cara menyusun proposal tesis yakni pada bagian latar belakang adalah dituliskan mengenai uraian berbagai hal-hal yang dianggap penting untuk dapat ditinjau dari segi pengembangan ilmu dan berbagai pandangan atau rasionalitas peneliti tentang pentingnya penelitian tersebut.

Untuk mempertajam kajian yang akan dilakukan, peneliti perlu memberi berbagai pertanyaan di dalam latar belakang mengenai apa akar masalah penelitiannya dan mendapatkan dengan jelas jawaban dari pertanyaan tersebut menggunakan pendekatan. Biasanya, pendekatan digunakan untuk dapat memecahkan akar masalah dan didukung dengan pustaka yang relevan.

Selain itu, perlu disampaikan mengenai keaslian dari penelitian yang menunjukkan mengenai hasil paparan atau hasil penelusuran atau tracking mengenai penelitian sejenis terbaru yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Dengan demikian, maka pemaparan hasil penelitian terdahulu sebagai pembeda yang menunjukkan perbedaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya.

2. Landasan Teori

Pada bab landasan teori, memuat tiga hal yakni tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan juga hipotesis. Cara menyusun proposal tesis yakni landasan teori ini harus memuat tiga hal tersebut.

a. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan uraian secara sistematis mengenai kajian teori yang mendukung penelitian yang akan dilakukan. Oleh sebab itu, peneliti harus mampu menyampaikan landasan teori yang akan diteliti sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan masalah penelitian.

Perlu dipaparkan di dalam tinjauan pustaka mengenai pendekatan masalah penelitian secara teoretis (theoretical approach), agar memiliki dasar dalam penyusunan kerangka berpikir sehingga dapat menarik kesimpulan secara deduktif dan kemudian menjadi sebuah hipotesis penelitian.

Pustaka yang digunakan di dalam tinjauan pustaka ini wajib atau harus memenuhi standar ilmiah dan kemutakhiran (recently). Artinya, penggunaan sumber pustaka di dalam tinjauan penelitian ini secara berkala, jurnal ilmiah, dan publikasi hasil penelitian baru harus lebih diutamakan.

Semua sumber pustaka yang digunakan harus didokumentasikan baik dalam teks karangan maupun pada bagian daftar pustaka dengan sistem nama dan tahun.

b. Kerangka Berpikir

Bagian selanjutnya yakni cara membuat proposal penelitian dengan bagian kerangka berpikir. Kerangka berpikir memuat tentang dasar pemikiran peneliti dalam memecahkan akar masalah penelitian, sehingga harus disusun sendiri oleh peneliti. Argumen peneliti dalam memaparkan kerangka berpikir harus berlandaskan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya yang sudah dipaparkan pada tinjauan pustaka.

Isi kerangka berpikir memuat tentang masalah atau kejadian yang terjadi dan berhasil diamati oleh peneliti, akar masalah yang merupakan hakikat atau inti masalah, alternatif pendekatan masalah , dan hasil berupa temuan-temuan penting tentang hasil penelitian yang menjadi jawaban dari akar masalah.

Argumentasi logis sebagai alternatif pemecahan masalah ini harus disampaikan dengan jelas dan sistematis. Kerangka berpikir juga harus dilengkapi dengan bagian alur penelitian yang memuat mengenai arti penting masalah, akar masalah, alternatif pemecahan masalah, metode penelitian atau pendekatan sebagai solusi masalah, dan hasil penelitian.

c. Hipotesis

Hipotesis berisi mengenai pernyataan yang belum dibuktikan secara empiris, sehingga harus memuat tentang pernyataan singkat sebagai jawaban atau kesimpulan sementara terhadap akar masalah pada penelitian. Hipotesis disusun berdasarkan hasil kajian teori atau pengetahuan yang relevan, sehingga bukan sekadar perkiraan atau dugaan semata.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian memuat mengenai tiga uraian, yaitu: tempat penelitian, waktu penelitian, dan tatalaksana penelitian.

a. Tempat penelitian

Tempat penelitian menjelaskan tempat penelitian dilaksanakan, berkaitan dengan identitas administratif dan berbagai hal mengenai karakter lingkungan penelitian.

b. Waktu penelitian 

Waktu penelitian memuat tentang uraian cara melaksanakan penelitian dan menuliskan detail hari, tanggal, bulan, dan tahun. Pada bagian ini, cara menyusun proposal penelitian harus ditulis secara rinci tentang tahap penelitian dan perkiraan durasi waktu yang dibutuhkan masing-masing tahap.

Disajikan pula jadwal penelitian dengan bentuk matriks agar durasi dan waktu untuk menjalankan tahapan demi tahapan penelitian tetap tersistematis dan terarah.

c. Tatalaksana penelitian

Tatalaksana penelitian ini memuat tentang uraian cara melaksanakan penelitian yang mencakup mengenai: jenis rancangan penelitian, bahan penelitian, macam perlakuan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan prosedur pengumpulan data, serta teknis analisis data.

Di dalam tatalaksana penelitian ini, harus dapat menyampaikan berbagai prinsip yang mendasari pemilihan metode serta menjelaskan secara rinci tentang prosedur kerja pada setiap tahapan yang jelas untuk seluruh aspek kajian yang akan dilaksanakan.

4. Daftar Pustaka

Cara menyusun proposal penelitian yakni pada bagian daftar pustaka ini adalah menyusun berbagai rujukan atau pustaka yang sudah tertulis atau dipakai di dalam proposal penelitian tersebut. Tetapi dalam penyusunan daftar pustaka ini, ada aturan yang harus ditaati.

Dokumentasi rujukan atau pustaka yang akan ditulis pada daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan abjad nama penulis dan tahunnya. Nama penulis diletakkan di bagian depan, sedangkan nama berikutnya ditulis inisial yang diletakkan dibelakang atau dibalik.
Jika penulis lebih dari dua orang, maka penulisan sumber acuan di teks karangan cukup ditulis dengan nama akhir penulis pertama ditambah et al., namun dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus ditulis dan disebutkan secara lengkap.

Artikel Terkait:


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH

Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan Ebook Gratis yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut:

Ebook : Cara Praktis Menulis Buku
Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar
Ebook : Self Publishing
Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf
Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Cara Menyusun Kalimat yang Mudah Dipahami pada Buku Ilmiah

Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…

4 hari ago

Aturan Penulisan Nama Tempat dan Nama Geografi

Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…

4 hari ago

4 Cara Membuat Tanda Tangan di Word dengan Fitur dan Menu yang Ada

Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…

6 hari ago

Cara Mengutip Ayat Al-Quran dalam Berbagai Gaya Sitasi

Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…

6 hari ago

Cara Menulis Daftar Pustaka Ebook dengan APA, MLA, dan Chicago Style

Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…

1 minggu ago

Penulisan Judul dalam Kalimat, Ditulis Miring atau Diapit Tanda Petik?

Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…

1 minggu ago