Daftar Isi
Fungsi Bahan Ajar. Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisi materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik.
Beberapa sumber buku juga menyatakan bahan ajar adalah suatu bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis. Suatu bahan ajar juga harus dirancang dan ditulis menggunakan kaida instruksional, karena akan digunakan oleh guru dan para pelajar untuk menunjang proses belajar mengajar.
Dalam kata lain, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu, bahan ajar dibuat untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yakni mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Adapun permasalahan yang biasanya dihadapi oleh tenaga pendidik adalah memilih atau menentukan bahan ajar yang tepat untuk membantu anak didiknya mencapai kompetensi. Sebab, materi bahan ajar biasanya hanya ditulis secara garis besar dalam bentuk materi pokok pada kurikulum atau silabus.
Dalam hal ini, peran seorang guru dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Seorang guru akan lebih detail dalam memberikan materi pembelajaran kepada anak didiknya dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya melalui bahan ajar.
Sehingga, bahan ajar sebagai alat pembelajaran juga tidak bisa dikesampingkan dalam satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar.
Adapun pengertian mengenai bahan ajar yang berbeda-beda menurut pada ahli, antara lain:
Menurut National Center For Competency Based Training, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang dimaksud oun bisa tertulis maupun tak tertulis.
Chomsin S. Widodo dan Jasmadi berpendapat bahwa bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisi materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua kata “teaching material“. Teaching memiliki arti mengajar dan material yang berarti bahan. Jadi, bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran yang disusun sistematis menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Ali Mudlofar juga menyatakan bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.
Sedangkan, Ika Lestari berpendapat bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang mengacu pada kurikulum untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Berdasarkan pendapat para ahli bisa disimpulkan, bahwa bahan ajar adalah segala bahan belajar mengajar, baik informasi, alat maupun teks yang disusun sistematik untuk membantu guru dan anak didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun bahan ajar yang digunakan, bisa berupa, buku pelajaran, modul, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya.
Baca Juga:
Secara umum, pembuatan bahan ajar bertujuan sebagai berikut:
Tujuan utama pembuatan bahan ajar adalah menyediakan materi pembelajaran yang dibutuhkan para peserta didik sesuai kurikulum, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik, setting atau lingkungan sosial peserta didik.
Adapun yang dimaksud dengan kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan. Kurikulum biasanya berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Pembuatan bahan ajar juga bertujuan membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif materi pembelajaran. Karena, terkadang buku pelajaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi para anak didik sulit diperoleh.
Dalam hal ini, alternatif merupakan pilihan lain dari buku pelajaran yang dibutuhkan dalam memenuhi kurikulum. Misalnya, guru menyediakan bahan ajar berupa LKS atau lainnya sebagai alternatif.
Pembuatan bahan ajar juga membantu memudahkan tenaga pendidik atau guru dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar adalah suatu proses atau usaha seorang tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain itu, belajar mengajar juga rangkaian aktivitas untuk mengatur sebuah lingkungan sehingga membuat peserta didik bisa belajar lebih baik. Dalam hal ini, pembuatan bahan ajar akan membantu guru dalam menuntun para peserta didiknya mencapai kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya melalui proses belajar mengajar.
Baca Juga:
Fungsi bahan ajar berdasarkan pihak yang menggunakannya terbagi menjadi dua, yakni fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik dan fungsi bahan ajar bagi peserta didik.
Adapun fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik atau guru dalam proses pembelajaran, antara lain:
Fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik yang pertama adalah menghemat waktu proses belajar mengajar. Karena, bahan ajar sudah disusun sesuai kurikulum dan kompetensi yang akan dicapai.
Hal ini lebih membantu guru dalam menyiapkan materi pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain, guru juga bisa menggunakan periode waktu pembelajaran yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya.
Fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik yang kedua adalah mengubah peran pendidik, dari seorang pengajar menjadi fasilitator. Karena, peran pendidik tidak hanya berorientasi pada nilai akademik para peserta didiknya saja.
Guru sebagai fasilitator juga berperan dalam memberikan pelayanan, termasuk ketersediaan fasilitas guna memberi kemudahan dalam kegiatan belajar bagi anak didiknya. Salah satu bentuknya adalah menyediakan bahan ajar, misalnya buku.
Selain menyediakan bahan ajar, guru juga perlu memperhatikan lingkungan belajar yang tidak menyenangkan dan ruang kelas yang tidak kondusif atau mendukung akan menurunkan minat belajar anak didik.
Fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik ketiga adalah meningkatkan proses belajar mengajar. Belajar mengajar adalah suatu proses atau usaha seorang tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain itu, belajar mengajar juga rangkaian aktivitas untuk mengatur sebuah lingkungan sehingga membuat peserta didik bisa belajar lebih baik. Dalam hal ini, adanya buhan ajar bisa membantu proses belajar mengajar lebih efektif dan interaktif sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik yang keempat adalah sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar. Pedoman bisa diartikan sebagai hal pokok yang menjadi dasar pegangan atau arahan dalam melakukan sesuatu.
Karena, bahan ajar pastinya telah disusun sesuai kurikulum yang telah ditetapkan dan kompetensi yang akan dicapai. Sehingga, bahan ajar ini bisa membantu mengarahkan semua aktivitas dalam proses belajar mengajar, salah satunya memberikan materi sesuai dengan kompetensi yang perlu diajarkan kepada peserta didik.
Fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik yang terakhir adalah alat evaluasi dalam pencapaian atau penguasaan hasil belajar. Evaluasi merupakan pengukuran atau penilaian.
Nurkancana mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Dalam hal ini, tenaga pendidik bisa mengevaluasi materi pembelajaran yang telah diberikan kepada anak didiknya selama periode waktu tertentu sudah sesuai kurikulum dan kompetensi yang harus dicapai atau tidak.
Selain itu, guru juga bisa mengevaluasi tingkat pemahaman peserta didiknya dan mereka sudah mencapai kompetensi yang dibutuhkan atau tidak melalui bahan ajar tersebut.
Adapun fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara lain:
Fungsi bahan ajar yang pertama bagi peserta didik adalah membantu mereka bisa belajar tanpa tenaga pendidik dan peserta didik lainnya. Setelah proses belajar mengajar di sekolah, peserta didik bisa mengulang kembali pembelajaran yang disampaikan di kelas di rumah. Bahan ajar yang telah diberikan pastinya susah disusun sesuai kurikulum dan mudah dipelajari secara mandiri.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik yang kedua adalah mereka bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Adanya bahan ajar akan membantu peserta didik belajar sewaktu-waktu tanpa batasan ruang, tidak hanya dengan bantuan guru di sekolah. Hal ini juga akan membantu mereka mempelajari materi yang diberikan guru di sekolah secara lebih mendalam.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik yang ketiga adalah membantu mereka belajar sesuai kecepatannya masing-masing. Sebenarnya, bahan ajar dibuat sudah sesuai rencana pembelajaran selama periode waktu tertentu.
Tapi, peserta didik bisa mempelajari beberapa materi dalam bahan ajar lebih dulu tanpa menunggu guru menerangkannya di sekolah atau teman-teman lainnya. Sehingga, mereka juga akan lebih siap ketika guru menerangkannya di sekolah.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik keempat adalah mereka bisa belajar sesuai urutan yang dipilihnya sendiri. Bahan ajar memang cukup memudahkan peserta didik pada banyak hal.
Selain membantu peserta didik mempelajarinya sewaktu-waktu, mereka juga bisa memilih urutan materi dalam bahan ajar yang akan dipelajarinya lebih dulu. Jadi, mereka tidak perlu menunggu perintah guru untuk mempelajari setiap materi dalam bahan ajar.
Bahan ajar juga berfungsi membantu peserta didik untuk menjaga pelajar yang mandiri. Mandiri adalah sikap atau perilaku yang mampu berinisiatif, mengatasi hambatan atau masalah, memiliki rasa percaya diri dan bisa melakukan sesuatu sendiri.
Dalam hal ini, adanya bahan ajar bisa membentuk sosok peserta didik yang mandiri. Misalnya, mereka bisa mempelajari materi dalam bahan ajar sendiri, kapan saja dan di mana saja tanpa dampingan guru terus-menerus atau teman-teman belajarnya.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik yang terakhir adalah menjadi pedoman mereka dalam belajar. Pedoman bisa diartikan sebagai hal pokok yang menjadi dasar pegangan atau arahan dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini, bahan ajar berfungsi mengarahkan semua aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dan substansi Kompetensi yang seharusnya dipelajari dan dikuasai.
Ada pula beberapa fungsi bahan ajar berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakannya, antara lain:
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal mencakup, bahan ajar sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran. Bahan ajar dalam pembelajaran klasikal juga sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, mencakup bahan ajar sebagai media utama proses pembelajaran, alat untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh informasi, serta penunjang media pembelajaran individual lainnya.
Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, meliputi bahan ajar sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok. Caranya, memberi informasi tentang latar belakang materi dan peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok. Selain itu, bahan ajar dalam pembelajaran kelompok juga sebagai bahan pendukung utama untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Prastowo (2012:27-28) pernah mengemukakan beberapa manfaat pembuatan bahan ajar yang terbagi menjadi 2 macam, antara lain:
Ada beberapa manfaat pembuatan bahan ajar bagi pendidik, meliputi:
Pembuatan bahan ajar bisa membantu tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar adalah suatu proses atau usaha seorang tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik. Adanya bahan ajar akan lebih memudahkan pendidik dalam memberikan materi pembelajaran kepada peserta didiknya.
Manfaat kedua pembuatan bahan ajar bagi tenaga pendidik adalah meningkatkan nilai atau kualitas mereka sebagai guru. Karena, bahan ajar buatannya bisa diajukan sebagai hasil karya yang akan menambah nilai atau kualitas mereka sebagai pendidik. Pada gilirannya, nilai tambahan dari bahan ajar ini bisa membantu kenaikan pangkat tenaga pendidik.
Bahan ajar juga bisa bermanfaat untuk menambah penghasilan tenaga pendidik. Penghasilan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh perseorangan maupun badan sehubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan. Dalam hal ini, bahan ajar sebagai hasil karya pendidik bisa menambah penghasilan bila diterbitkan.
Ada beberapa manfaat pembuatan bahan ajar bagi peserta didik, antara lain:
Manfaat pertama pembuatan bahan ajar bagi peserta didik adalah membuat kegiatan belajar lebih menarik. Karena, sudah pasti materi pembelajaran yang diberikan guru di sekolah sesuai dengan bahan ajar. Mereka bisa mempelajarinya lebih dulu atau membacanya ketika guru sedang menerangkan.
Pembuatan bahan ajar juga bisa membuat peserta didik lebih mandiri. Mereka akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk belajar secara manfiti dengan bimbingan pendidik. Mereka juga bisa mempelajarinya kapan saja dan di mana saja.
Manfaat terakhir pembuatan bahan ajar bagi peserta didik adalah memudahkan mereka mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai dan dicapainya sebagai tujuan pembelajaran.
Artikel Terkait:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…